HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
25th July 2014, 08:50 |
#1
|
Mania Member
|
(PRABOWO?) Sifat Megalomania Tak Bisa Disembuhkan
Tempo
KAMIS, 24 JULI 2014 | 10:27 WIB Sifat Megalomania Tak Bisa Disembuhkan Jakarta - Pakar psikologi politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk,mengatakan kepribadian grandiose dalam diri seseorang yang ambisius tak bisa disembuhkan. Kepribadian tersebut berciri-ciri suka memberikan penilaian berlebihan atas diri sendiri, suka pamer kekuasaan, dan memiliki hasrat kuasa superioritas yang akut atau disebut pula megalomania. "Bila sudah tertanam dari dirinya sejak kecil. Tak akan bisa berubah," kata Hamdi saat dihubungi, Kamis, 24 Juli 2014. Rumah mewah dan luas dari seseorang itu, bisa menjadi tolok ukur untuk menilai kepribadian orang megalomania. "Kayak baron di Eropa." Musababnya, kata dia, sedari kecil seorang megalomania, sudah dibentuk karakternya sebagai pemimpin.Sehingga, kata Hamdi, orang megalomania itu tak bisa menerima kekalahan. Selain tak bisa menerima kekalahan, Hamdi menilai, orang megalomania itu suka mengalihkan permasalahan dan menganggap kesalahan berasal dari luar dirinya.Menurut Hamdi, kepribadian semacam itu seperti mengingkari dunia. "Seseorang curang, tapi meneriaki lainnya justru yang berbuat curang." Hamdi menyatakan tak kaget melihat sikap orang megalomania yang selalu mencitrakan diri sebagai orang yang dizalimi. Lantaran tak bisa menerima kekalahan, orang megalomania akan mencari kompensasi kegagalannya pada masa lalu dengan mengincar jabatan yang ebih tinggi. Hamdi menilai, secara keseluruhan orang megalomania tak cocok dengan kepemimpinan yang kini dibutuhkan. "Nanti bisa kontraproduktif." ====== Apakah yg dimaksud Prof Hamdi Muluk itu Prabowo? Jika, ya... Kita rakyat Indonesia wajib bersyukur tidak dipimpin orang yg memiliki kepribadian Megalomania. @ |
25th July 2014, 08:56 |
#3
|
Mania Member
|
|
25th July 2014, 09:04 |
#4
|
Banned
|
Org dg kepribadian megalomania kan tdk dilarang utk menjadi Presiden ... dia juga bisa dan sah saja utk menjadi apapun seperti org lainnya
dlm psikologi selain kepribadian megalomania tentu msh ada kepribadian lainnya misalnya ... mega = besar ... micro = kecil ... mungkin ada kepribadian mocrolomania ... naaah yg ini cocok jadi Kep. Desa bahlul ... |
25th July 2014, 09:12 |
#6
|
Banned
|
artinya Pak Prabowo cocok jadi Pemimpin di Yordania tapi tdk cocok jadi pemimpin Indonesia masa kini yg sdh sangat modern dan berpikiran maju ...
|
25th July 2014, 09:33 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
Prabowo cocoknya jadi Baron saja. Punya rumah luas dgn halaman yg sangat luas berpagar tinggi. Ada istal penuh dgn kuda mahal. Punya karyawan yg selalu tunduk patuh pada perintahnya. @ |
|
25th July 2014, 09:41 |
#8
|
Banned
|
Secara kejiwaan seharusnya seorang psikopat, delusional akut dan megalomaniak tidak boleh lolos tapi maklum siapa juga yg mau dilempar hape, aspak dan di dor? Atau diculik dan dibunuh? Untunglah si Gila itu gagal memenangi pemilu kalau tidak maka akan banyak orang di Indonesia akan ikut-ikutan gila, yg sudah setengah gila jadi makin gila dan akhirnya Indonesia akan menjadi negara gila, macan gila karena presidennya gila
|
25th July 2014, 09:53 |
#9
|
|
Mania Member
|
Quote:
Tuhan masih melindungi kita dari tipu daya para iblis durjana. @ |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer