HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 16:40 WIB
Ganjar Terima Putusan MK, Ucapkan Selamat Bekerja ke Pemenang
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
10th May 2016, 09:48 |
#22
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
|
10th May 2016, 09:55 |
#23
|
|
Banned
|
Quote:
Korban perkosaan seperti fenomena gunung es.. Salam damai |
|
10th May 2016, 11:36 |
#24
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
10th May 2016, 12:14 |
#25
|
|
Banned
|
Quote:
Sebanyak 62% di antara mereka tidak pernah melaporkan kasus perkosaan yang mereka alami. Ini karena pelakunya adalah seorang kerabat si korban. Dalam studi tersebut, disebutkan bahwa lebih dari 16% pelaku perkosaan adalah kerabat, terutama 5% adalah saudara kandung, 2% adalah guru, dan 1% adalah orangtua. (wawancara bisa dilihat di Youtube ) Dalam studi lainnya, yang dilakukan oleh Dr. Inâam (al-Rabuâi) presiden untuk studi mengenai anak-anak di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata di Jeddah, menyebutkan bahwa dalam tahun-tahun ke depan, masyarakat arab akan semakin menderita dengan kasus kekerasan homoseksualitas. Sebab, kata narasumber, semakin banyak kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak yang dibawa ke rumah sakit. Demikian pula kekerasan sosial yang ditimpakan kepada anak-anak. Ia juga menyebutkan bahwa rumah sakit menemukan rata-rata 3 kasus pelecehan seksual setiap minggu. Dilansir Americanbedu.com, 13 tahun sejak data penelitian Saudi Study , situasi di Arab masih sama. Keluarga korban perkosaan sengaja tidak melaporkan kasus pemerkosaan karena ingin menjaga nama baik keluarga. Seorang ibu korban, yang tidak ingin disebutkan namanya menuturkan bahwa ketika mengetahui anaknya mengalami perkosaan, suaminya enggan melaporkan hal tersebut karena beranggapan akan membikin aib bagi keluarga. âWaktu itu saya sedang pergi ke salah satu pusat perbelanjaan di Jeddah. Sampai di sana, saya menitipkan anak saya yang berusia delapan tahun di tempat penitipan anak. Ketika ingin menjemputnya, saya tidak menemukannya di tempat penitipan dan di dalam mall. Saya merasa ia diculik,â tuturnya. Ia kembali bercerita,âLama mencari, saya menemukannyadi luar toko dengan kondisi tubuh yang memprihatinkan. Ia diperkosa dengan brutal sehingga mentalnya terganggu. Namun, suami saya tidak ingin melaporkan hal ini pada polisi,â tuturnya pada harian Arab News. Peristiwa yang sama juga menimpa Hanadi (9). Ayahnya tidak ingin melaporkan pemerkosaan terhadapnya dengan alasan merusak nama keluarga. âAyahnya tidak ingin melapor karena beranggapan bahwa itu aib. Kami akhirnya pindah ke kota lain untuk menyembunyikannya. Hingga kini ia dianggap tidak memiliki masa depan oleh ayahnya,â tutur Ibu Hanadi. WNI (Juga) Jadi Korban Tidak hanya dialami oleh penduduk Arab , kasus perkosaan juga dialami oleh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi. Dilansir situs hukum.com Rabu (16/1/2013) tahun 2009 merupakan tahun terburuk bagi TKI. Pasalnya, pada 2009 banyak Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang mengalami penganiayaan dan pemerkosaan. Hendrar Pramudya, perwakilan KBRI Riyadh mengungkapkan, hal tersebut dibuktikan dengan 56 bayi yang dilahirkan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia merupakan hasil pemerkosaan yang dilakukan oleh majikan atau buruh migran dari negara lain. Bahkan, pelaku perkosaan tidak dihukum berdalih kurangnya barang bukti. |
|
10th May 2016, 12:24 |
#26
|
|
Banned
|
Quote:
Perkosaan adalah zina dengan kekerasan. Korban bisa dihukum dg pasal penzinaan. Statistik yg dibawa omni justru menguatkan tingginya tingkat perkosaan di saudi. Di bawah ini ada contoh kasus perkosaan dikenai pasal zina. Korban malah dihukum. Diperkosa, Wanita Saudi Justru Dihukum 200 Cambukan Muhaimin Sabtu, 7 Maret 2015 - 16:47 WIB Diperkosa Wanita Saudi Justru Dihukum 200 Cambukan Wanita di Arab Saudi diperkosa tujuh orang, tapi dia justru dihukum 200 cambukan. Foto: Ilustrasi/Shutterstock. RIYADH - Seorang wanita di Arab Saudi yang diperkosa justru dijatuhi hukuman 200 cambukan dan enam bulan penjara. Korban perkosaan itu dinyatakan bersalah melakukan ketidaksenonohan dan berbicara kepada media. Kisah yang dialami wanita 19 tahun itu sejatinya terjadi 2006 silam. Kala itu, dia naik mobil dengan temannya yang seorang mahasiswa. Dua pria lain juga ikut masuk ke mobil. Tak disangka wanita itu dibawa ke daerah terpencil. Di lokasi itulah, wanita tersebut diperkosa oleh tujuh orang, di mana tiga orang yang ikut menyerang adalah temannya sendiri. Wanita Muslim Syiah itu semula hanya dijatuhi hukuman 90 cambukan setelah dinyatakan bersalah melanggar hukum syariat Kerajaan Saudi, di mana orang yang berlainan jenis kelamin tidak boleh berduaan di suatu tempat. Tak terima dengan vonis pengadilan itu, pengacara korban perkosaan tersebut mengajukan banding ke Pengadilan Negeri Saudi. Sialnya, wanita itu justru dijatuhi hukuman dua kali lipat dari hukuman sebelumnya. Abdul Rahman Al-Lahem, pengacara korban perkosaan itu berkeluh kesah kepada media atas hukuman yang dijatuhkan kepada kliennya. Sejatinya, pihak pengadilan telah melarang Al-Lahem membela wanita itu. Bahkan izin lisensi Al-Lahem sebagai pengacara dicabut gara-gara membela kasus waniat itu. Menurut laporan Midle East Monitor, Jumat kemarin, pengacara itu akan dipanggil akhir Maret 2015, untuk menjalani sidang disipliner. Kasus itu mulai disorot kelompok HAM internasional. Otoritas pengadilan Saudi berdalih, mengumbar masalah ke media sebagai kesalahan. âKarena siapa yang keberatan atas putusan yang dikeluarkan (pengadilan), sistem pengadilan memungkinkan untuk mencabutnya tanpa menggunakan media," kata pejabat Saudi dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs Saudi Press Agency. |
|
10th May 2016, 12:31 |
#28
|
Groupie Member
|
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
10th May 2016, 12:36 |
#29
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Diperkosa, Wanita Saudi Justru Dihukum 200 Cambukan |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. Last edited by OmniScience; 10th May 2016 at 12:46.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer