HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
-
Sabtu, 2024/04/17 16:17 WIB
Istri Sempat Malu karena Aldi Taher, tapi Kagum dengan Sikap Aslinya
|
Thread Tools |
16th December 2009, 17:16 |
#71
|
|
Addict Member
|
Quote:
tapi bener lho kata si serin itu.. skrg itu apa sih indikator alternatif utk mengukur kesejahteraan rata-rata selain gdp/per capita? blm ada deh kayaknya.. yang protes itu biasanya ya cuma bicara normatif, kritik secara normatif. lihat realita sekelilingnya banyak pengemis, langsung ambil kesimpulan utk keseluruhan. kemudian bilang angka pertumbuhan ekonomi itu omong kosong.. Ga pernah bandingkan angka-angka saat dulu dgn skrg, cuma bandingkan keadaan yg dilihatnyanya saja. padahal yg dilihat tdk mencermnkan keseluruhan.. dibilang angka tdk menunjukkan apa-apa. lalu gimana bisa tahu perkembangan tingkat kematian ibu se-indo, kematian anak se-indo, dsb kalo ga ada angka? mau melihat sekliling saja utk membandingkan perubahan? Yg suka protes itu, ga tahu juga bahwa perpindahan kekayaan bukanlah pertumbuhan ekonomi.. coba para kritikus normatif itu belajar dulu apa itu pertumbuhan ekonomi, bagaimana mengukurnya, bagaimana mengurangi ekses dari pertumbuhan ekonomi, bgnn cara mengukurnya.. org ukur gdp/capita utk ukuran kesejahteraan rata-rata, kemudian krn ternyata kurang afdhal, dibuat lagi jadi gdp dalam ppp. karena kurang mencerminkan pemerataan, ditambah dgn ngukur angka pemerataaan, dst.. yg kritik angka2 itu secara normatif, biasa cuma pake mata kuda, lihat sekeliling dan anggap itu kenyataan semuanya.. mrk ga peduli angka, mereka protes gdp/cap dan angka lainnya tdk berguna, tapi ga bisa tunjukkan alternatif cara ngukur yg lain.. ane sekolah bidang ekonomi, pemahaman masih cetek, tapi ternyata banyak org yg ga ngerti ekonomi dlm tingkat parah banget. bisanya cuma proters normatif.. |
|
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer