HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/04/16 20:04 WIB
Media Vietnam: Indonesia Alami `Bencana` di Piala Asia U-23
-
Minggu, 2024/04/18 14:31 WIB
Pelatih Red Sparks Tertarik Rekrut Wilda Nurfadilah
-
Sabtu, 2024/04/17 17:34 WIB
Tembus Ranking Tiga Dunia, Jonatan Christie Senang dan Tertantang
-
Sabtu, 2024/04/17 15:29 WIB
Setter Red Sparks Terpesona Sambutan Fans di Indonesia
-
Sabtu, 2024/04/17 16:42 WIB
Menpora Dukung PSSI Protes AFC Buntut Kontroversi Qatar vs Indonesia
-
Kamis, 2024/03/18 11:56 WIB
Jonatan Tak Pernah Menyangka Bisa Juara All England
|
Thread Tools |
20th March 2012, 12:35 |
#881
|
||
Mania Member
|
yah memang turnamen sampah...makanya buat tim China :
pecundang All England > juara All England http://www.badzine.net/news/2011-chi...rosters/11018/ Wang Shixian yg belum pernah mencetak 1 kemenangan pun di All England malah statusnya ditempatkan lebih tinggi dari juara All England Wang Yihan !!! hahahahhahaaa kalau bukan krn turnamen sampah, yah sdh pasti hasil2 di All England juga dihitung, layaknya turnamen2 penting bagi tim China : OG, WC & CBA Tournaments !!! nyatanya, nggak dihitung sama sekali kan !!! hahahhahahahaa Quote:
siapa yg ngamuk ???!!! mana buktinya ???!!! justru saya selalu bilang bhw dgn tampil di turnamen yg digelar seminggu sebelum AE, itulah bukti bhw mereka meremehkan AE !!! Quote:
kamu yg bicara tanpa bukti !!! liat baik2 data diatas, baru bicara ! hahahhahaaaa utk lebih jelasnya, baca juga yg ini : http://forum.detik.com/showpost.php?...&postcount=859 http://forum.detik.com/showpost.php?...&postcount=860 http://forum.detik.com/showpost.php?...&postcount=863 |
||
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 20th March 2012 at 12:38.. |
8th March 2015, 20:48 |
#882
|
|
Addict Member
|
Quote:
Coba tonton Final AE mixed double 2015 skrg deh siapa yg jadi pendamping di pinggir lapangan Yg katanya meremehkan AE tapi kok itu LYB ada di pinggir lapangan jd pelatih pendamping dgn semangat ingin anak buahnya juara |
|
12th May 2015, 17:39 |
#883
|
||
Mania Member
|
Quote:
masih belum puas yah idolamu Susi Susanti bukanlah the greatest WS ? desperate fans oh oh oh saya hadir di bulutangkis.com, saya hadir di badminton central, tdk ada yg bisa bantah saya...kalah semua member pro susi hahaha cuma XD ? MS bgmn ? Li Yongbo ada ? dan bgmn dgn edisi2 sebelumnya ? LYB dimana ? 2014 AE XD final ada LYB ? mau bantah soal cuma ada pelatih kemarin sore tanpa ada pelatih senior di final AE 2009 MS, WS, MD dan XD ? Quote:
mampus aja jadi juara AE...ecek2 skali, tdk dihargai...lebih baik juara OG / juara dunia ato berprestasi lebih di CBA tournament...itu yg dihargai oleh China hahaha kalau memang masih berani debat, bantah nih soal AE dan susi, dimana lawan2 Susi meremehkan turnamen ecek2 AE sebanyak 9 edisi, sdgkn Susi fokus dan fresh di AE saja...nyatanya Susi menang 3 kali, kalah 6 kali hahaha ini lawan2 Susi yg main juga di Swedish sebelum terjun di AE : LLW (1989) Ye ZY (1992) Liem XQ (1995) Bang SH (1996) Gong ZC (1997) Zhang Ning (1998) harusnya Susi juara AE 9 kali...lebih banyak dari Rudi Hartono yg cuma 8 kali...nyatanya tdk mampu kan ? sdh diremehkan skalipun masih juga kalah lebih banyak hahaha |
||
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 12th May 2015 at 18:51.. |
12th May 2015, 17:59 |
#884
|
Mania Member
|
JustinL : To be exact, Lin Dan's club salary from BAYI is about RMB1mn(one million) a year. As BAYI is one of the four clubs that are without sponsors this time, Lin Dan is forced to be laid-off. According to CBSL regulations, the annual salary for A-list players, such as Lin Dan, Li Xuerui, Chen Long, Zhang Nan, Zhao Yunlei, must not be less than RMB500K a year.
http://www.badmintoncentral.com/foru...r-League/page2 inilah enaknya jadi A-list players di China...makanya harus juara OG / WC...dan bukannya juara turnamen ecek2 AE hahaha |
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 12th May 2015 at 18:01.. |
12th May 2015, 18:05 |
#885
|
Mania Member
|
kalau berprestasi di OG / WC / CBA tournaments...sama seperti kasusnya Wang Shixian vs Wang Yihan...
lebih terhormat jadi pecundang AE daripada juara AE hahaha |
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 1st August 2015 at 16:18.. |
12th May 2015, 18:50 |
#886
|
Mania Member
|
susi lebih muda 7 thn dari LLW, tapi takut main 3 event berturut2...
sdh tersingkir lebih awal di swedish 1989, eh masih kalah juga di AE... ini yg namanya the greatest ? weleh weleh... |
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 1st August 2015 at 16:37.. |
12th May 2015, 18:51 |
#887
|
Mania Member
|
oh yah, yg LLW itu bukan cuma main di Swedish, tapi juga di French (after AE)...bukti nyata biarpun lebih tua 7 tahun...sdh mau pensiun...tapi mampu main 3 turnamen berturut2, rangkap WD pula...trus mengalahkan Susi, dan juara tunggal putri 3 turnamen beruntun...itu baru namanya jagoan...itu yg bisa disebut The Greatest WS of All Time
|
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 12th May 2015 at 18:55.. |
1st August 2015, 16:28 |
#888
|
Mania Member
|
@ cellulit : kok lama benar munculnya ?
sdh hampir 3 bulan nih tdk ada balasannya dari kamu |
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah |
1st August 2015, 16:38 |
#889
|
Mania Member
|
Juara Dunia Tak Mengejar Uang Jakarta - Apakah yang membedakan Kejuaraan Dunia dengan turnamen bulutangkis yang lain? Salah satunya adalah, para pesertanya meniadakan motivasi menambah pundi-pundi uang, karena turnamen ini memang tidak menyediakan itu. Dalam kalender Badminton World Federation (BWF), kejuaraan dunia menawarkan point ranking terbesar dibanding dengan turnamen-turnamen lain, yaitu maksimal 12.000 poin untuk sang pemenang. Angka ini sama seperti event multicabang internasional, Olimpiade. Pemenangnya juga mendapat titel "juara dunia", plus medali emas. Diterangkan Ketua Bidang Pemasaran dan Sponsorship PP PBSI, Yoppy Rosimin, kejuaraan dunia menjadi turnamen individu tertinggi dalam BWF, dan tidak menawarkan hadiah uang (prize money). Adapun biaya akomodasi ditanggung negara masing-masing peserta, karena turnamen ini membawa nama negara. "Benefit utama buat negara atau kota tuan rumah dalam menggelar kejuaraan dunia adalah prestise, karena urusan komersial dan sponsorhip, hak-hak terbesarnya dimiliki BWF. Kalaupun panitia lokal mendapatkan sponsor, pembagian keuntungannya pun tetap lebih besar masuk ke mereka. Jadi, tuan rumah memang harus cari uang sendiri," ujar Yoppy kepada detiksport, Jumat (31/7). Ia juga mengungkapkan, PBSI tidak berhasil mendapatkan sponsor untuk penyelenggaraan tahun ini karena sharing-nya minor. "Minoritas karena sebagian besar revenue-nya menjadi milik BWF. Ya itu memang berat buat kami. Makanya kami menyiasati dengan mengumpulkan patungan dari sana-sini untuk membantu biaya operasional, misalnya pengurangan pajak, diskon sewa tempat, dan lain-lain. Untuk sesi welcome dinner, kami akan dibantu oleh pemerintah DKI Jakarta. Karena kalau ada sponsor yang ingin logo komersialnya muncul, ya sangat sulit," ungkapnya. "Meski demikian, ini soal prestise negara dan kebanggaan. Dan kami tentu tetap bertekad menjadi penyelenggara yang terbaik untuk kejuaraan dunia tahun ini," tambah Yoppy. http://sport.detik.com/read/2015/07/...991101mainnews --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- sdh saya bilang sejak 3 thn lalu, AE itu cuma ecek2 dibanding World Champ ataupun Olimpiade, buktinya point ranking AE sama dgn SSP lainnya, yg sdh pasti lebih kecil dari OG dan WC. kok bisa dikatakan AE itu bergengsi ??? kalau AE bergengsi, China open dan Ina open serta Malaysia dan Denmark juga bergengsi yah wajar lah, krn jagoan mereka banyak sukses di turnamen ecek2 AE sdgkn di WC ato Olimpiade, tdk pernah jagoan mereka bisa menang lebih dari 1 kali |
25 FAKTA betapa payahnya Susi Susanti - DIREMEHKAN 9 kali Susi kalah 6 kali - All England turnamen sampah Last edited by TMS; 1st August 2015 at 17:01.. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer