HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
View Poll Results: Benarkah? | |||
Benar | 1 | 14.29% | |
Tidak benar | 1 | 14.29% | |
Tidak ada hubungannya | 5 | 71.43% | |
Voters: 7. You may not vote on this poll |
|
Thread Tools |
27th December 2007, 13:53 |
#1
|
Addict Member
|
Amerika mengajak dunia tuk resesi?
Beberapa waktu lalu, saya pernah mendengar dari sebuah media kita bahwa naiknya harga minyak dunia ini adalah skenario Amerika Serikat tuk mengajak dunia mengalami perlambatan ekonomi.
Berawal dari dari tingginya suku bunga 'sub-prime mortgage' yang menggoncang ekonomi Amerika. Diatasi dengan penurunan bunga Fed, entah gimana korelasinya, Amerika harus mengerem pertumbuhan ekonominya untuk survive. Tapi itu ternyata tidak cukup, Amerika harus mengajak dunia untuk melambat agar neraca perdagangan Amerika tidak runyam. How? Amerika sebagai konsumen minyak bumi terbesar dunia dan dominan, punya bargaining position untuk menentukan harga pasar. So, dibuat skenario tuk menaikkan harga minyak dunia cukup tinggi (mau 100usd/tong) agar ekonomi dunia melesu bersama-sama Amerika, termasuk Indonesia. Indikasinya, Bush tetep aja dapat duit dari Kongresnya untuk memerangi/ngacak-ngacak negara2 timur tengah sbg penghasil minyak terbesar. Untuk ngacak2 Rusia, masih sulit selama ada Putin. Venezuela? Bisa jadi, kalo belum cukup? TAPI BENARKAH? |
27th December 2007, 14:13 |
#2
|
Mania Member
|
aya aya wae...resesi ajak2, kalo ke restoran boleh deh ajak2
|
27th December 2007, 15:34 |
#3
|
Registered Member
|
wah gimana caranya Amerika ngajak dunia resesi
naiknya minyak mentah bukannya gara2 timur tengah mmg tidak meningkatkan produksi minyak dan Amerika mengalami defisit energi ??? sesuai dengan teori ekonomi jika supply kurang dan permintaan naik harga jadi naik kurang lebih seperti itu untuk harga minyak yang katanya di tahun 2008 diprediksi akan mencapai $100 |
27th December 2007, 15:41 |
#4
|
Registered Member
|
kenaikan harga crude oil menembus angka US$ 100 cuma masalah waktu,gak tahun ini,tahun depan sudah pasti.kebutuhan akan minyak mentah terus bertambah,bukan hanya Amerika,China jg membutuhkan minyak mentah supaya bs terus menjalankan mesin-mesin pabriknya,sedangkan produksi minya bumi cuma segitu-gitu aja.maka sesuai kata Bro ridho_only,disini hukum ekonomi akan bicara
|
27th December 2007, 17:09 |
#5
|
|
Addict Member
|
Quote:
Alhasil produksi tidak lancar dan harga menjadi selangit. Kalo udah harganya selangit, konsumsi minyak ikut tertekan dan faktor produksi yang menggunakan minyak atau turunannya jadi ikut tersendat dan perekonomian jadi melambat. Termasuk kepada Cina yang booming, Amrik sangat nggak suka. Dan Amrik ikut senang karena Amrik tetep dominan secara relatif. Gmana? |
|
27th December 2007, 22:51 |
#7
|
Registered Member
|
Apa bukan indikasi daya beli mata uang US melemah. Seperti daya beli mata uang rupiah yang melemah terhadap harga beras yang sekarang sekitar 6500/kg. Makanya Iran mengusulkan mengubah standar harga minyak mentah ke mata uang lain. Mungkin ada yang punya pandangan lain???
|
28th December 2007, 16:50 |
#9
|
Addict Member
|
menurut deputi gubernur senior BI miranda goeltom imbas perlambatan perekonomian amrik thd indonesia takkan begitu besar karna tujuan ekspor indonesia terdiversifikasi luas di banyak negara, jadi bisa meredam gejolak resesi di indonesia.
yang penting adalah menjaga nilai rupiah yg stabil. cadangan devisa kita yang relatif kecil dibandingkan cina atau jepang membuat negara kita sangat rentan terhadap spekulan dan sentimen pasar global. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer