HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
24th May 2018, 00:37 |
#1
|
Groupie Member
|
Antisipasi jaman susah, beras kini dijual dalam kemasan hemat.
Jakarta - Perum Bulog akan menjual beras sachetan ukuran 200 gram dengan harga Rp 2.500. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan satu sachet beras tersebut setara dengan tiga piring nasi.
Menurut Buwas masyarakat hanya perlu membeli satu sachet per hari untuk mengenyangkan perut. "Jadi kalau punya uang Rp 10.000, ambil Rp 2.500 ini sudah bisa jadi tiga piring sudah kita cek, kita praktikkan jadi kenyang nih sehari," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (23/5/2018). Buwas menjamin beras yang dijual tersebut memiliki kualitas yang baik. Pasalnya, beras tersebut termasuk dalam katagori premium dan dipasok dari daerah asal. "Ini premium kualitasnya. Ini akan mengikuti karakteristik daerah masing-masing ini kan beras lokal, kearifan lokal kalau padang ya pakai beras padang. Tapi itu perhitungan wilayah masing-masing," sambungnya. Sementara itu, ia menjelaskan beras tersebut akan dijual mulai pekan depan melalui koperasi hingga toko ritel. "Ya minggu depan Insya Allah Rp 2.500 ini nanti melalui koperasi, toko ritel kita distribusi," tutupnya. (hns/hns) ------------------------------------------ Memang aneh dengernya beli beras kagak diitung kiloan atau literan, tapi inilah kenyataan pahit dimana daya beli masyarakat sudah sedemikian rendahnya sampe ada yang kagak bisa kebeli kebutuhan pokok seperti beras sekilo. Janji swasembada beras begitu bohongnya, sampe terus menerus impor. Walau dengan gencar impor juga tetap aja mahal ?, gampang.....salahin mafia beras....yang impor siapa, yang mafia siapa juga.... |
24th May 2018, 00:42 |
#2
|
Groupie Member
|
flash back :
VIVAnews - Di dunia, Indonesia terkenal sebagai negara agraris. Negara yang memiliki latar belakang pertanian. Maka, sudah seharusnya RI mampu mandiri memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Namun, fakta yang ada berbanding terbalik. Indonesia pada saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan bergantung pada impor. Kenyataan yang membuat Presiden Joko Widodo merasa prihatin. Dalam lawatan ASEAN Summit beberapa waktu lalu, Jokowi menyimpan rasa kesal sekaligus malu saat disinggung oleh Presiden Vietnam, Truong Tan Sang. Peristiwa itu terjadi saat Presiden Vietnam menanyakan kapan Indonesia akan kembali impor beras. Sontak, Jokowi kesal sekaligus malu saat koleganya itu menanyakan hal tersebut. "Saya gregetan sekali, negara yang sangat kaya dan luas seperti ini, tetapi masih impor beras. Saya malu. Biar semua orang tahu," ungkap Jokowi saat sambutan di penghargaan Adhikarya Pangan Nasional di Balai Penelitian Tanaman Padi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat 26 Desember 2014. Usai menghadiri ASEAN Summit itu, Jokowi langsung berkoordinasi dengan Menteri Pertanian, dan memberikan tugas kepada pembantunya itu agar Indonesia menjadi negara swasembada pangan. "Saya tidak mau ada pertanyaan itu lagi dari kolega atau presiden lainnya. Dalam tiga tahun, Indonesia harus jadi swasembada pangan, tidak boleh ditawar lagi," ujar Jokowi. Dalam tiga tahun, Jokowi akan mengusahakan RI swasembada pangan untuk tiga bahan makanan pokok, yakni beras, gula, dan jagung, yang semuanya saat ini masih impor. Ia mengaku, hal itu adalah target yang berat. Tetapi, Presiden ketujuh Indonesia ini percaya, semua ini bisa tercapai dengan kerja keras semua pihak dari petani ataupun pemerintah. Untuk mencapai target itu, Jokowi berjanji akan memenuhi segala permintaan yang berkaitan dengan pertanian. Anggaran untuk pupuk, benih, dan semua yang berkaitan dengan pertanian, akan dipenuhi. Jokowi menemukan beberapa permasalahan mengapa Indonesia belum kembali menjadi negara swasembada pangan. Salah satu permasalahannya yakni, banyak insiyur pertanian yang menghabiskan diri di dalam kantor, bukannya di lapangan. "Insiyur pertanian jangan ada di kantor, harus ada di lapangan biar kelompok tani tahu kesulitan dan kekurangannya apa, baik urusan kedelai, tebu, kakao, dan semuanya. Jadi, semua (insiyur pertanian) harus ke lapangan," ujar Jokowi. Dia pun mengintruksikan kepada Menteri PU, Basuki Hadimuljo, agar tidak memberikan izin kepada para insinyur yang ingin mendirikan atau memperluas kantor. "Saya sampaikan kepada Menteri PU, jangan sampai (para lulusan pertanian itu) memperbesar kantornya," Jokowi menegaskan. Mantan Wali Kota Solo itu pun menjelaskan perihal kenapa para ahli pertanian tersebut harus diwajibkan berada di lapangan. Kata Jokowi, kebutuhan yang diperlukan saat ini adalah para insinyur bekerja di lapangan. Berada di dalam kantor, menurutnya, tidak akan menjawab permasalahan di Tanah Air. "Mereka harus mengecek bendungan, kualitas irigasi, semua ada di lapangan. Kalau kita tidak kayak gini, nanti kita kalah bersaing untuk berkompetisi dengan negara lain," ujar Jokowi. Tak Tercapai, Jokowi Pecat Mentan Lebih lanjut, Jokowi memberikan catatan khusus untuk Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. "Tetapi saya ada catatan, awas kalau tiga tahun tidak tercapai dan masih mendengar impor karena kita kekurangan stok. Saya pastikan Menteri Pertanian akan diganti. Tapi saya yakin, sebelum tiga tahun, swasembada itu bisa dilakukan," tuturnya. ---------------------------- Dan terbukti emang bener Jokowi tidak perduli, itu yang diancam dipecat jika swasembada beras tidak kesampaian masih tetap dipertahankan. Menteri yang bekerja baik dia reshuffle, yang buruk masih dipertahankan....ahahahahaha |
24th May 2018, 00:48 |
#3
|
Groupie Member
|
Media corong padahal sudah berapi-api memberitakan ancaman yang melegendaris ini :
Metrotvnews.com, Subang: Presiden Joko Widodo secara blak-blakan mengancam akan memecat Menteri Pertanian Amran Sulaiman di hadapan ratusan petani saat penyerahan penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara. Jokowi mengancam akan mengganti Amran, jika dalam waktu tiga tahun ke depan Indonesia gagal swasembada pangan. "Awas kalau dalam tiga tahun masih impor karena kurang stok kita, saya pastikan diganti (Menteri Pertanian Amran Sulaiman--red)," kata Jokowi di lapangan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12/2014). _--------- Tak punya malu, malu-malu in... |
24th May 2018, 01:27 |
#4
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
24th May 2018, 04:48 |
#5
|
Groupie Member
|
baca2 trit ini seakan mengulangi dulu pada dekade 70an ketika mie instant mulai muncul
banyak yg bilang bakmi palsu, kimiawi dan tidak sehat, apa sudah tdk mampu makan mie beneran, dsb akan tetapi ketangguhan seorang pengusaha akan benar2 diuji dan terbukti memasuki masa 80an sampai sekarang nasib mie instant malah semakin jaya, tdk hanya di dalam negeri bahkan menembus pasar2 luar negeri lalu aku bertanya: kenapa dulu pemerintah tdk mengambil posisi entah lewat bumn atau lembaga pemerintah lainnya yg merintis mie instant? dari titik itulah aku justru semakin kagum dengan rejim ini tuntutan inovasi produk semakin tinggi termasuk di industri pangan maka sebelum beras sachet ini 'dirampas' oleh pengusaha yg didominasi cino, sudah tepat rasanya pemerintah mengambil kesempatan pertama untuk memproduksinya urusan apakah nanti akan berbuah bully-an seperti mie instant di tahun 70an, biarkan saja seperti kata pepatah: biarkan mereka melolong, pengusaha akan tetap berlalu dan kebenaran pepatah ini sudah terbukti di dunia industri mie instant |
24th May 2018, 06:51 |
#7
|
Groupie Member
|
Inovasi yang bagus dari pemerintah melalui bulog. Dengan takaran yang terukur dan kemasan yang bagus akan menjaga kualitas konsumsi beras masyarakat. Jd kalo ada satu orang berencana makan nasi sehari 3x ya sudah ambil satu sachet. Takaran 200gram beras ini memang merupakan hasil penelitian yang sudah lama dilakukan sebagai ukuran konsumsi beras/kapita/perhari yang selama ini dipakai sebagai dasar dalam mengukur tingkat kebutuhan konsumsi beras nasional. Dengan demikian maka selanjutnya di level mikro, kebutuhan keluarga tinggal dihitung jumlah anggota keluarga dan pola makan sehari-harinya.
Dan aneh sih bacanya kalo TSnya kayak orang kurang piknik walau katanya pernah tinggal di negeri seberang tp liat beras kemasan begitu mendadak kagetan...padahal di LN udah sangat biasa ditemui beras2 sachetan dalam berbagai ukuran dari yang kecil hingga besar Di sisi lain juga memberi kemudahan dalam mengontrol pasar apabila distribusi beras sachetan ini bisa merata...diskon2 harga pun bisa dengan mudah dilakukan apabila diperlukan. Dengan demikian keberadaan beras sachet ini di pasar selain kemasannya yang ekonomis juga dapat menjadi alternatif produk saat harga2 beras di pasar tradisional mengalami kenaikan harga yang tidak rasional. Ane mendukung bulog untuk semakin maju, inovatif dan kreatif serta memiliki peran dan fungsi yang diperluas dalam hal memainkan peran dalam perberasan yang selama ini ditengarai dikuasai oleh para spekulan dan mafia besar yang suka mempermainkan harga. Akan keren sekali bila bulog tidak hanya sekedar menjadi penyalur rastra (beras sejahtera) dan operasi pasar besar saja tetapi berkembang bisa memproduksi beras kemasan dalam berbagai ukuran dan kemudian menjualnya secara langsung maupun melalui distributor resmi sehingga harganya lebih terkontrol dan bisa menguntungkan masyarakat konsumen beras. |
Last edited by celingak-celinguk; 24th May 2018 at 08:15.. |
24th May 2018, 07:10 |
#9
|
Registered Member
|
Karena sekarang daerah daerah pesawahan habis jadi kawasan perumahan, liat aja yg dekat di sekitaran cileungsi abis di bangun perumahan, trus gw denger ktanya daerah pesawahan di karawang bakal jadi kawasan perumahan juga. Klo jokowi bakal kepilih jadi presiden lagi harus bisa berantas mafia2 jangan cemen. Gak ada lagi yg namanya bangun perumahan di atas kawasan pesawahan, kasi petani pupuk gratis, bbm murah utk nelayan. Sedih melihat dan mendengarnya.
|
24th May 2018, 08:41 |
#10
|
Groupie Member
|
Sekelas RR pun nggak punya pemikiran ala China.
Masak Buwas bisa ? Mereka sampai sampo pun di sachet 100 perak yang bisa jadi lebih mahal sachernya dibanding isinya. wandama sih orangkaya , importir , jadi nggak ngalamin makan mie instan 1 bungkus dipakai 3x makan karena kiriman belum datang. Kalau waktu itu RR sudah pinter maka akan makin menolong , nggak perlu beli 5 kg beras sehingga saban hari dapat beras bagus. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer