HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
15th September 2018, 19:46 |
#1
|
Groupie Member
|
Babi, dasar babi !
Beberapa daerah diberitakan mengalami wabah penyakit campak rubela, Kenapa bisa begitu? Karena anak-anak tidak diimunisasi. Ini sebenarnya soal logika dasar dalam pencegahan penyakit. Tidak ada cara lain yang bisa dipakai untuk mencegah seseorang tertular penyakit itu selain diimunisasi. Tidak menjalankan imunisasi artinya menyiapkan badan untuk diserang penyakit. Begitu sederhana.
Di Aceh yang terancam kena KLB campak rubela ternyata hanya 7% anak yang diimunisasi. Tidak heran bila banyak yang tertular penyakit. Hubungan sebab akibat antara tidak diimunisasi dengan tertular penyakit itu begitu jelas, tapi orang-orang tetap enggan melakukan imunisasi. Apa pasal? Babi! Vaksin MR yang dipakai untuk imunisasi penyakit tadi ternyata mengandung babi. Dasar babi! Kenapa pula obat yang bisa mencegah penyakit kok terbuat dari babi? Apakah ini konspirasi orang-orang kafir untuk meracuni tubuh orang Islam dengan barang haram? Bukan. Dasar babi! Babi yang katanya haram dimakan karena merupakan sumber berbagai penyakit ternyata justru sumber berbagai jenis obat. Babi bener! Suatu saat Menteri Kesehatan pernah mengatakan bahwa lebih dari 90% obat yang beredar saat ini tidak bisa disertifikasi halal karena mengandung babi. Babi! Ngapain sih, kok bikin obat saja mesti pakai babi? Dalam hal vaksin MR untuk penyakit campak rubela tadi dipakai gelatin sebagai bahan untuk menstabilkan vaksin yang sudah dibuat, sehingga tidak rusak selama penyimpanan. Gelatin itu semacam gel yang dibuat dari kolagen. Apa itu kolagen? Gampangnya, kalau kamu suka makan ceker ayam, atau kikil, yang berbentuk seperti agar-agar atau ongol-ongol, itulah bagian yang banyak mengandung kolagen. Vaksin itu virus yang dilemahkan, dimasukkan ke tubuh untuk memberi tahu sistem kekebalan tubuh. Ibaratnya, kita bilang pada sistem kekebalan tubuh,"Ini nih, ada makhluk jelek kayak gini. Elu ingat-ingat rupanya, kalau dia masuk langsung gebuk aja, nggak usah ditanya-tanya lagi." Virus itu makhluk yang bukan makhluk hidup. Ia hanya bisa aktif kalau berada dalam sel inang yang merupakan makhluk hidup. Artinya, virus kalau digeletakin di pinggir jalan, akan segera mati. Lha, kalau begitu, kenapa repot amat mengobati penyakit karena virus? Kan cukup diambil virusnya, terus geletakin di pinggir jalan. Masalahnya, virus itu sangat terlalu kecil untuk bisa diseret keluar dari tubuh, sehingga kita sulit untuk menggeletakkannya di pinggir jalan. Nah, vaksin yang berupa virus yang sudah dilemahkan tadi mesti dijaga agar tidak rusak. Percuma kalau dia rusak. Ibaratnya, kalau dia kita masukin ke tubuh, terus kita bilang sama sistem kekebalan untuk mengenali, sistem kekebalan akan bilang,"Yaelah, elu bawa barang yang mukanya bonyok gitu, gimana gue ngenalinnya?" Jadi gelatin tadi berfungsi menjaga vaksin tadi agar mukanya tidak bonyok. Gelatin memberikan kondisi lingkungan yang mirip dengan kondisi di dalam sel makhluk hidup. Perannya sangat penting. Eeee, dasar babi! Kenapa mesti pakai babi? Kolagen itu bisa diperoleh dari sapi maupun ayam. Tapi menurut pada pembuatnya, babi adalah sumber terbaik. Tidak sulit membayangkannya. Ayam itu, segemuk-gemuknya dia, tidak akan ginuk-ginuk seperti babi. Demikian pula sapi. Jadi kalau memakai ayam dan sapi, hasilnya sedikit. Otomatis harganya jadi mahal. Tidak hanya soal harga. Kualitas produk yang dihasilkan dengan gelatin babi memang jauh lebih bagus. Tentu para peneliti sudah mencoba berbagai cara untuk menghindari babi. Mereka tahu ada hampir 2 milyar penduduk bumi ini yang enggan memakai produk babi. Sayang kan kalau potensi pasar sebesar itu diabaikan? Masalahnya, memang sangat sulit mendapatkan produk gelatin bermutu dari bahan yang bukan babi. Babi bener, dah! Selain untuk penyetabil vaksin, gelatin dipakai dalam banyak keperluan produk obat. Bungkus kapsul obat, misalnya, banyak yang dibuat dari gelatin. Gelatin mudah larut dalam berbagai jenis pelarut, sehingga mudah dikelola. Tidak hanya gelatin, produk lain yang juga tidak kalah penting dalam produksi obat adalah enzim. Enzim berfungsi sebagai katalis. Katalis itu bertugas mempercepat reaksi kimia. Ia semacam jalan pintas untuk menuju ke suatu produk dalam reaksi kimia. Ibaratnya, selama ini kita setengah mati kalau mau pergi dari Kebayoran ke Cileduk karena macet parah, dengan jalan layang busway yang dibuat Ahok, jalan ke Cileduk menjadi lebih cepat. Kecepatan reaksi lagi-lagi membuat perbedaan dalam biaya produksi. Dengan enzim yang tepat, suatu produk reaksi kimia bisa diperoleh dengan biaya yang masuk akal. Tapi biar mahal asal halal kan tetap bisa diusahakan, tho? Yakin deh, kamu tidak akan mau beli kalau tidak pakai babi, karena harganya melambung tinggi. Tidak hanya itu. Ada sejumlah proses yang bisa dikatakan mustahil dilakukan kalau tidak memakai enzim yang diperoleh dari babi. Babi bener, kan? Babi ini valuable bastard! Sumber Saya sendiri gak keberatan jika seseorang memilih untuk gak imunisasi, lalu kena ke dirinya sendiri. Jadi pilihanya berbuah konsekuensi ke dia sendiri. Yang sulitnya, kadang anak yang jadi korban ketololan orang tuanya. |
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. Last edited by OmniScience; 15th September 2018 at 19:53.. |
15th September 2018, 19:52 |
#2
|
Groupie Member
|
Plt Gubernur Aceh Minta Imunisasi MR Ditunda
Saya pribadi gak ada masalah jika Aceh mau kenakan hukum rajam, hukum cambuk, hukum potong tangan selama itu adalah keinginan masyarakat sana. Tapi gak meng-imunisasi anak2 sendiri, sulit sekali untuk saya terima. Karena yang terkena konsekuensi putusan tersebut adalah anak2 yang gak/belum punya suara atas keputusan tersebut. Bener2 contoh yang baik gmn dogma mematikan akal. |
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
15th September 2018, 20:00 |
#3
|
Groupie Member
|
"Suntik Rubella itu babi. Antara mati dan babi pilih mana? Babi atau mati?"
Jarang2 saya bisa setuju ama Beliau ini |
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
15th September 2018, 20:04 |
#5
|
Groupie Member
|
MUI: Menkes Tunda Imunisasi MR bagi Masyarakat Muslim
Kemenkes tolol bener kalau ngomong begini, apa urusan Kemenkes dengan halal haram ? Tapi koq saya search gak ada kata2 demikian keluar dari Kemenkes sendiri ya ? Yang ada hanya MUI ngomong Kemenkes bla bla bla ... |
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
15th September 2018, 20:05 |
#6
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Tunggu saya minta pindahkan ke Sosbud saja ... |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
15th September 2018, 20:09 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala angin mati dan laut pun terdiam. Hening di sekeliling bumi sunyi, sepi, mencekam menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana
|
15th September 2018, 20:10 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
BTW ini tread dimutasi kesosbud saja |
|
Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala angin mati dan laut pun terdiam. Hening di sekeliling bumi sunyi, sepi, mencekam menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana
|
15th September 2018, 20:15 |
#9
|
Mania Member
|
|
15th September 2018, 20:20 |
#10
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Toh pertimbangan vaksin atau gak vaksin itu bukan pertimbangan politik. Lebih banyak soal edukasi soal vaksin, agama dan sosial budaya setempat (yang juga dipengaruhi oleh agama) Walaupun political will dari pemerintah sangat penting untuk menyukseskan program ini. |
|
Moral certainty is always a sign of cultural inferiority. The more uncivilized the man, the surer he is that he knows precisely what is right and what is wrong. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer