HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 12:03 WIB
Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah, Pakai Rompi Pink
-
Senin, 2024/03/27 13:00 WIB
Klarifikasi Pihak Teuku Ryan soal Minta Nafkah Anak pada Ria Ricis
-
Rabu, 2024/03/28 12:33 WIB
Penampilan Ammar Zoni Berjenggot Saat Tiba di Kejari Jakarta Barat
-
Senin, 2024/03/27 11:39 WIB
Raffi Ahmad Rela Nggak Dibayar untuk Jadi MC Pernikahan Rizky Febian dan Mahalini
-
Rabu, 2024/03/28 12:52 WIB
Lolly Pulang ke Indonesia, Nikita Mirzani: Dia Dideportasi dari Inggris
-
Rabu, 2024/03/28 16:10 WIB
Momen Langka, 3 Anak Michael Jackson Berpose Bersama di Karpet Merah
|
Thread Tools |
3rd May 2008, 13:27 |
#1
|
Addict Member
|
BBM gak perlu naik tp semua mobil pribadi pakai pertamax
Mungkin solusi ini lebih simple daripada menimbulkan gejolak multiplier efek yg luas. Yg punya mobil pribadi terutama mobil klas cc menengah ke atas (mewah) pasti mampu beli pertamax krn juga mampu beli mobil mewah yg mahal. Premium sebaiknya hanya khusus utk angkot dan kendaraan niaga sementara motor dan mobil kelas cc terendah disediakan kelas campuran antara premium dan pertamax (dg harga rata2 antara premium dan pertamax). Mobil2 wajib 2 in 1 di semua jam di semua jalan dan 3 in 1 diperluas ke jalan2 besar lainnya dan diperbanyak jamnya.
Dengan demikian ongkos transportasi sembako dsb tidak terpengaruh kenaikan BBM yg bisa menimbulkan inflasi dan menekan daya beli masyarakat kelas bawah yg sdh di ujung tanduk (tidak sanggup lagi menahan beban tambahan) dg bukti2 bunuh diri yg banyak dilakukan ibu rumah tangga thd anak2nya akibat stress himpitan ekonomi. Dan perlu diperjelas istilah subsidi itu subsidi dari harga pasar atau subsidi dari biaya produksi minyak, biaya produksi gak mungkin berubah sementara harga pasar dunia berubah krn permainan di luar negeri, jadi perlu transparan berapa COGS per barrel ? Dengar2 biaya produksi minyak per barrel cuma sekitar $20/barrel. |
Last edited by silentwatcher; 3rd May 2008 at 14:09.. |
5th May 2008, 04:04 |
#2
|
|
Addict Member
|
kalau perlu di perjelas dng, plat hitam dilarang untuk beli bensin premium, untuk sementara waktu, sedangkan plat kuning di jatah membeli premium/solar sejumlah jatah per hari trayek yang biasanya di lakukan, dng begitu namanya beban subsidi pemerintah bisa berkurang dng besar sekali.
Usulan spt ini yang di tunggu2 di kumandangkan di kalangan pemerintah, cara sederhana dan hanya akan mengorbankan orang berduit, dan orang berduit pun adalah orang2 yang bisa berhitung dng benar, bila mereka di haruskan memakai pertamax buat kendaraan pribadi mereka, otomatis mereka akan mengkalkulasi ulang pengeluaran dan penggunaan kendaraan mereka., dibandingkan bila pukul rata dng kenaikan bbm premium yang di butuhkan oleh transportasi umum dan angkutan sembako, walaupun kenaikannya sedikit, akan selalu berujung dng kenaikan harga di segala sektor ada orang pemerintahan disini yang bisa mengusulkan cara ini ? Quote:
|
|
__________________________________________ Read random Indonesian News. r.infoanda.com U might surprise w/ what was on the news before. |
5th May 2008, 12:04 |
#4
|
Mania Member
|
Untuk saat ini BBM harus naik.
Pemerintah yang baik dan benar adalah pemerintah yang melakukan kebijakan yang semestinya sesuai keadaan yang berlaku bukan mempertahankan prinsip atau rasa tidak enak/kasihan.
Lebih baik mana menaikan BBM sekarang dengan kenaikan hanya 12,9% daripada nunggu harga minyak 200$ dan kenaikan BBM jadi lebih dari 100% itupun negara sudah rugi darimana nutupin subsidi hari kehari masa sampe dijual tuh pulau. yang banyak bejibun. semakin BBM ditunda kondisi keuangan negara akan semakin parah bisa terjadi krisis besar. Sudah terbukti dari dulu minyak disubsidi negara tetap miskin harus ada metode baru. yang harus dipikirkan pemerintah bukan mikirin subsidi, tapi bagaimana meningkatkan pendapatan perkapita rakyatnya supaya mampu beli bensin berapapun harganya. Bukan perkara mudah memang meningkatkan pendapatan masyarakat tapi dengan semangat kemauan itikad baik dan kerja keras dari pemerintah lah yang harus mendorong dan memudahkan masyarakat mencapai pendapatan perkapita yang tinggi. |
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan Last edited by Shiyi lang; 5th May 2008 at 13:25.. |
5th May 2008, 21:40 |
#5
|
|
Registered Member
|
Quote:
nyediain bensin campur... berarti setiap pom musti mempersiapin tangkinya... trus .. mobil angkot yang trayeknya sepi pada narik bensin campur jual di pasaran.. makin besar penyelewengan... Dengan mewajibkan mobil 2 in 1 di semua jalan bisa berakibat tidak langsung kenaikan barang .. karena tambah beban supir / bertambahnya karyawan tapi pengangguran berkurang banyak joki. Supaya penyelewengan bisa diminimalisir memang kenaikan merata yang paling bagus tapi dampaknya bisa luar biasa... namun mungkin sekejap karena nanti orang juga lupa sendiri.. tipikal org indonesia... kemiskinan merajalela |
|
5th May 2008, 21:41 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
5th May 2008, 22:02 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
Forza Inter Nerazzuri and.... Vodafone Mclaren Mercedes
|
6th May 2008, 10:35 |
#8
|
Mania Member
|
kenapa mobil pribadi yg dibebankan ?
kenapa tidak memotong gaji DPR/DPRD, pejabat, menteri yg sudah kelewat besar dan tidak imbang dgn hasil kerjanya ? kenapa gak dihemat biaya pilkada yg kita tahu sendiri TOTALNya berapa jumlahnya ? kenapa si kaya yg terus dibebankan ? padahal di lain pihak "si kaya" dari kalangan pemerintahan dan pejabat malah selalu mendapat celah kenapa pertamina gak diaudit dulu ? or diperiksa aja sekalian ama KP kemana hasil pemjualan minyak mentah kita ? kok seakan2 cara perhitungannya kita ini bukan negara penghasil minyak ? mau dibebankan ke siapa tetep ajah efek domino kenaikan bbm akan terasa sampai masyarakat keci....OK....mobil pribadi pakai pertamax dll apakah mereka akan diam dan opasrah gak menaikkan harga di usaha mereka untuk menututpi kenaikan transport ? ujung2nya mreka juga mengakibatkan harga brg2 juga naik....siapa yg paling tertekan pada akhirnya ? mahal2 bayar gaji pemerintah ternyata gak pernah mikirin cara yg berpihak kepada rakyat kecil......pemerintahnya enak2an makan gaji, hidup senang, sok simpati tapi faktanya.........kita semua tahu |
6th May 2008, 10:38 |
#9
|
Mania Member
|
kenapa mobil pribadi yg dibebankan ?
kenapa tidak memotong gaji DPR/DPRD, pejabat, menteri yg sudah kelewat besar dan tidak imbang dgn hasil kerjanya ? kenapa gak dihemat biaya pilkada yg kita tahu sendiri TOTALNya berapa jumlahnya ? kenapa si kaya yg terus dibebankan ? padahal di lain pihak "si kaya" dari kalangan pemerintahan dan pejabat malah selalu mendapat celah kenapa pertamina gak diaudit dulu ? or diperiksa aja sekalian ama KP kemana hasil pemjualan minyak mentah kita ? kok seakan2 cara perhitungannya kita ini bukan negara penghasil minyak ? mau dibebankan ke siapa tetep ajah efek domino kenaikan bbm akan terasa sampai masyarakat keci....OK....mobil pribadi pakai pertamax dll apakah mereka akan diam dan opasrah gak menaikkan harga di usaha mereka untuk menututpi kenaikan transport ? ujung2nya mreka juga mengakibatkan harga brg2 juga naik....siapa yg paling tertekan pada akhirnya ? mahal2 bayar gaji pemerintah ternyata gak pernah mikirin cara yg berpihak kepada rakyat kecil......pemerintahnya enak2an makan gaji, hidup senang, sok simpati tapi faktanya.........kita semua tahu ...... sama halnya saat USD naik patokan di apbn juga berubah tapi saat USD turun bagaimana ? gak ada penurunan apa2 tuh or dinikmati aja kalangan tertentu.... |
6th May 2008, 10:40 |
#10
|
|
Addict Member
|
Quote:
Yg penting multiplier effect yg mengerikan spt bom nuklir dg rentetan efek beruntun di tengah masyarakat itu tidak terjadi itu saja, kalau dipikir2 ini kan jalan tengah yg paling aman dan naik juga kok diam2 khusus utk pemilik mobil pribadi/motor tanpa perlu menimbulkan gejolak sosial yg kalau diingat2 spt kejadian 10 tahun lalu 1998 yg bikin trauma itu. Harga barang2 naik tiba2 dan demo2 muncul, apa banyak pihak yg lupa (orga industri:apa krn gak ada tender dari dept?, pengamat UI, dept2 dsb) dan mengalami amnesia kejadian 10 tahun lalu itu ? Dan keadaan sekarang jauh lebih sangat menekan rakyat krn sdh banyak yg mati kelaparan dan bunuh diri ditambah harga pangan yg sdh naik 40% kok masih mau ditambah kenaikan BBM 20-30% (benar2 gak habis pikir) sementara 10 tahun lalu itu masih belum ada. Dan jangan lupa pula 10 tahun lalu itu baru kenaikan pertama sdh begitu hebat gejolaknya sementara sekarang ini sdh kenaikan kedua sesudah kenaikan 2005 yg begitu bikin babak belur dan perlu diketahui pula saat ini bukan hanya gol ekonomi lemah (bawah) saja yg tertekan, gol ekonomi menengah pun tertekan/stress dan gol ini tdk mendapatkan bantuan BLT (tdk merasakan bantuan apapun) bila BBM naik krn biasanya naik angkot/beli sembako pas2an. Boleh saja BBM naik 20-30% tapi hanya tapi bila income/gaji dinaikkan pemerintah juga serentak 20-30%. Itu baru adil/fair. Jangan menghilangkan tekanan pada APBNegara (plus BUMN migas dan bbrp dept2) sementara menekan APBK (Anggaran Pendapatan Belanja Keluarga 200 juta orang). Dari dulu istilah subsidi itu rancu (subsidi kok dari harga pasar sedangkan kita tahu seharusnya subsidi itu dari harga pokok). Kenapa bukan masyarakat kelas atas saja yg dipaksa wajib pakai pertamax sehingga bisa mengurangi jumlah mobil pribadi di jalan dan kenapa pula mesti dibagi rata ke semua kelas termasuk kelas bawah dg memaksa kendaraan angkot/pengangkut sembako ikut naik ? Jangan lupa pemilu semakin dekat dan peristiwa 2 pilkada terakhir yg mengejutkan berbagai pihak membuktikan kalau masyarakat kita semakin cerdas dan hanya akan memilih pemimpin yg benar2 memperhatikan dan berempati dg masyarakat. Bukan memindahkan tekanan dari neraca yg satu ke 100 juta lebih neraca keluarga yg lain. Para pejabat kan sdh digaji tinggi jadi wajarlah memikirkan tekanan2 neraca negara ini sementara rakyat kecil gak pantas mendapat tekanan tambahan pengeluaran di neraca keluarga/pribadinya. Sekarang saja dengar2/sering lihat di TV rakyat di Brebes dan Lebak makan nasi aking dg sayur garam kalau BBM naik lagi bisa2 harga nasi aking dan garamnya ikut naik krn ongkos transportasi sembako naik dan rakyat kecil di Brebes/Lebak cuma bisa makan piring nasi aking dan bungkus plastik garamnya. Negara penghasil BBM tapi mengalami krisis BBM, apa kata dunia ? Dimana pula hasil audit BPK yg transparan dari BUMN2 Migas dan konsesi2 dg rekanan2 migas Asing (Exxon, Chevron, BP, Total Elf, Shell, Vico, Maxus, dsb). Berapa harga pokok (COGS) sebenarnya dari 1 barrel minyak tanah, bensin premium, solar dsb ? Dan kenapa Sistim cost recovery migas yg memberatkan APBN itu gak ditinjau ulang? Just idea: Kalau APBN dari dulu gak pernah beres2 dan gak bisa keluar dari defisit krn bayar bunga pinjaman yg besar/migas akibat kesalahan urus pejabat orde2 sebelumnya sebaiknya mungkin saran Pengamat ekonomi lulusan Harvard Hartoyo Wignyowiyoto utk menyewakan pulau yg tidak dipakai bisa dipertimbangkan (setidak2nya bukan menyewakan ladang minyak yg berguna kpd perusahaan migas asing). Nasionalisme turun sedikit gak apa2 lah krn disewakan bukan berarti dijual spt hongkong dan macau dan bisa kembali lagi malah lebih maju serta tdk menekan APBN spt tekanan cost recovery dari menyewakan ladang minyak kpd perusahaan MNC asing, atau proposal Mittal kpd Krakatau sebesar 30 T diterima saja dulu utk 1 tahun dulu (toh subsidi cuma utk hemat segitu katanya) daripada rakyat kecil dan menengah menderita sengsara terus akibat kesalahan urus pejabat2 dari dulu sejak merdeka sampai sekarang yg gak berani bernego ulang/menasionalisasi dg MNC migas asing. Yg penting semua hutang dari jaman merdeka sampai sekarang lunas, impas dan jangan membuat hutang/konsesi baru dg Bank asing/Negara asing/MNC migas asing yg memberatkan APBN selanjutnya. Inga... Inga... rakyat kecil sangat menderita dan rakyat menengah sdh pulak tertekan stress... |
|
Last edited by silentwatcher; 7th May 2008 at 01:58.. |
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer