HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:25 WIB
Tanda-tanda Ijazah Asli vs. Palsu
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
|
Thread Tools |
23rd October 2017, 08:48 |
#1
|
Mania Member
|
Benarkah Siswa/Mahasiwa jurusan Eksakta/IPA lebih mudah disusupi paham Radikalisme..?
Buya Syafii......
Radikalisme di Indonesia menyasar lembaga pendidikan dari tingkat dasar atau taman kanak-kanak hingga kampus. Di kampus, misalnya, radikalisme menyasar mahasiswa yang mengambil jurusan eksakta atau ilmu pasti, yang berpikirnya linier atau satu arah. "Mereka rentan sekali karena pikirannya hanya hitam putih," ujarnya. 1+1=2 3 x 3 = 9 |
23rd October 2017, 09:29 |
#2
|
Groupie Member
|
Jadi yang punya pikiran serong-serong, senang diwilayah abu-abu, pragmatis, "isuk tempe, sore dele"...itulah pola pikir yang bener, hanya karena tidak mudah disusupi faham radikal ?.
Hmmmm..... |
23rd October 2017, 09:35 |
#3
|
|
Mania Member
|
Quote:
Kesalahannya ada di pernyataan : berpikirnya linier atau satu arah Pola pikir ilmiah justru dari satu persamaan/dalil diuji oleh berbagai sisi (oleh kenyataan dan persamaan2/dalil2 yg lain) Cth: kita bisa menguji 3 x3 = 9 dgn menyusun kelereng seperti bujur sangkar Atau saya memberikan 3 genggam kelerang yg tiap genggamnya berisi 3 butir Kemudia 2 prinsip di atas diuji lagi dgn kombinasi 4x5, 7x6 dst dst Utk mengecek apakah hasilnya sama 1. Yg jadi masalah justru krn menerima suatu persamaan/dalil tanpa dicek & cross cek terlebih dahulu, tanpa mau diuji terlebih dahulu (baik oleh kenyataan atau dalil yg lain) 2. Dan juga memahami dalil dalam konteks hitam/putih, karena memandang agama hanya sbg suatu tata tertib, bukan sbg suatu pemahaman scr spiritual Saya rasa para penganut paham Radikalisme melakukan point 1 & 2, dan ini tidak berhubungan dgn pendidikan yg tinggi Banyak koq ID yg scr ilmu lebih hebat dr saya, tapi sayang utk urusan agama tabu utk melakukan cek & cross cek terhadap dalil |
|
23rd October 2017, 09:56 |
#4
|
||
Mania Member
|
Quote:
mungkin penglasifikasian lebih terinci sbb : 1. eksakta, yang minim pengetahuan agama 2. Non eksakta yang minim pengetahuan agama orang non eksakta apalagi mahasiswa hukum, filsafat dll mereka rata2 tukang ngeyel dan membantah, padahal namanya ulama paling tidak suka kalau lagi kotbah ada yang membantah. Quote:
|
||
23rd October 2017, 10:18 |
#5
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Contohnya di DF memangnya yang banyak berargumen itu lebih banyak yang jurusan IPS? Kalau yang banyak ngawur logikanya itu jurusan IPS, saya percaya tapi kalau jurusan IPA itu dianggap penurut menurut saya ngawur. |
|
King of Losers Last edited by kumalraj; 23rd October 2017 at 10:57.. |
23rd October 2017, 10:44 |
#6
|
Addict Member
|
betul sekali yg banyak berargumen, debat dan ngeyel itu mmg kebanyakan anak SOS...bisa kita lihat kok contohnya di DPR atau di media kebanyakan lulusan Fisip, Sejarah, Hukum, Ekonomi, Psikologi...
Anak EKsak jarang yg tenggelam dalam perdebatan...wajar namanya juga ilmu eksak..ilmu pasti apa yg mau dingeyelkan... |
23rd October 2017, 11:22 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
23rd October 2017, 12:02 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
23rd October 2017, 12:23 |
#9
|
|
Mania Member
|
Quote:
IPA biasanya memilih pertanyaan yang ringan yaitu pertanyaan tentang materi yang benar-benar tidak dipahami atau materi yang sudah diketahui tapi belum yakini 100% sedangkan Non Eksakta memilih pertanyaan yang agak berat yaitu sebuah sanggahan tentang suatu materi..... pertanyaan jenis ini membuat suasana lebih "panas" dan emosional. |
|
23rd October 2017, 13:44 |
#10
|
Addict Member
|
Bisa aja terbalik anak eksak yang lebih bisa rasional dan moderat, melihat baik buruk argumen, dan anak sos yang lebih emosional dan idealis cara berpikirnya sehingga gampang dipengaruhi
Ya ujung2nya berpulang kepada individu masing-masing |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer