HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
-
Selasa, 2024/04/14 11:42 WIB
Soal Kabar Adopsi Bayi Perempuan, Ini Kata Raffi Ahmad
|
Thread Tools |
24th February 2009, 15:42 |
#1
|
Registered Member
|
budaya bugis vs candoleng doleng
bugis dan candoleng-doleng pernah menjadi bagian dari sebagian masyarakat bugis di sul-sel, dan istilah dari kata candoleng - doleng ini adalah sebuah group organ tunggal atau band yang biasa di panggil pada saat acara pernikahan dan penonton disuguhi dengan tarian2 erotis tampa busana, meski sebagian pelaku tarian erotis ini sudah di tangkap namun masih ada yg belum di tangkap dan masih sering menari candoleng2 jika ada acara nikahan, acara seperti ini perlu di tangani dengan serius oleh pemerintahan sana,sebaiknya tidak usah takut untuk membrantasnya, meski di bekingi oleh aparat TNI atau sejenisnya.
kebetulan saya pernah ikut melihat langsung acara ini (sekedar penasaran aja) dan bahkan saya pernah menyaksikan juga video-videonya, didalam rekaman video tersebut terdapat sejumlah aparat berpakaian loreng (TNI) ikut merekam sekaligus menikmati acara tersebut beserta ratusan masyarakat kampung, baik yang berada di sebelah kampung maupun orang kampung itu sendiri. sungguh ironis propinsiku ini, propinsi yang mayoritas muslim tapi kelakuannya masih saja minoritas, apa pun yang terjadi di sana saya tetap mengharapkan pemerintah untuk mencari dalang dari acara ini, pelaku tarian erotis sebaiknya tidak usah di tangkapin akan tetapi yang bermain di belakang candoleng2 ini yg harus di tangkap dan di adili, jika aparat dan kepala desa serta tokoh masyarakat-nya tegas gak akan terjadi hal2 yg seperti ini. jangan sekali-kali menyalahkan masyakaratnya karena masyarakat itu selalu patuh terhadap aturan yg berlaku baik itu aturan baru maupun aturan lama. meski ada tarian seperti ini tapi masyarakat disana menyikapi dengan santai - santai aja tampa merasa bersalah atau berdosa, mereka menganggap hal seperti itu adalah hal yang biasa, dan bahkan istrinya pun gak marah jika suaminya ikut nonton acara tersebut, mereka baru menganggap sesuatu hal yg tak biasa dan cemas jika ada salah satu masyarakat yang hewan peliharaannya hilang karena dicuri, jika hal seperti ini terjadi masyarakat menggunakan aturannya sendiri untuk mengadili si pelaku pencurian, aturan ini di namai FORBES (forum bersama), Forbes ini bertugas mengadili dengan cara beramai2 melempari batu, membacok, memukul, dll sampai si pencuri meninggal , meski melanggar hukum tapi disana hukum gak berlaku lagi dalam masalah ini, aparat pun gak akan turut campur dengan masalah seperti ini, dengan adanya pemberlakuan seperti ini desa menjadi aman, dan gak ada yg berani lagi melakukan pencurian, meski kita naruh kendaraan motor kita dipinggir jalan di depan rumah kita semalaman gak akan ada orang yg berani mencuri, dengan adanya hukum seperti ini, kenapa masyarakat tidak memanfaatkannya untuk mengadili dalang dari penari erotis ini??!! atau jika memang penarinya membandel dan tetap mau menjalankan aksinya kenapa tidak di forbes aja. kesimpulannya budaya masyarakat di dalam sebuah kampung tetap selalu ter update dan mengikuti perkembangan zaman, meski harus menganut budaya erotis sekalipun, budaya erotis semacam ini gak akan bisa di hapus oleh masyarakat jika pemerintah tidak segera menghapusnya, masyarakat di daerah saya semuanya taat melakuakan ibadah sholat baik itu pemuda maupun orang tua tapi jika ada acara semacam itu tentunya ikut menyaksikannya juga. mohon maaf jika ada kalimat yang tidak berkenan, terutama teman2ku yg dari sul-sel. saya bicara seperti ini karena hal itulah yg pernah saya alami selama saya liburan di sul-sel. mohon diluruskan jika ada kalimat yang salah |
24th February 2009, 15:50 |
#2
|
Addict Member
|
Pernah liat liputannya di tv beberapa waktu yang lalu.
Prihatin juga ya liatnya... gimanapun efeknya engga baik, buat ortu apalagi buat anak-anak. Secara teknologi sekarang udah canggih n anak2 jaman sekarang juga pinter2 tapi keblinger krn engga bisa bedakan tayangan yang efeknya fungsional ato malah merusak Gw dukung buat pemberantasannya!! |
25th February 2009, 16:26 |
#4
|
Mania Member
|
sebenarnya yg begini nih bukan cuma di sulsel. di jawa juga ada ji. tapi nda' tau namanya apah... bahkan di luar negeri juga ada tonji.
pernah nonton rekamannya teman, ada haji2 juga ikutji nonton masyarakat sekitar juga harus ada kesadaran, klo yang punya hajatan ngundang 'candelong-delong' ya ga usah hadir/berpartisipasi. itu namanya mendukung kemaksiatan. ntu anak2 dibawah umur yang ikut nonton pasti cepatki jadi dewasa. nda' lama kemudian muncul tongmi kasus2 yang berbau pornografi.... cape deh |
|
25th February 2009, 17:04 |
#5
|
Groupie Member
|
Pernah baca di koran (lupa daerah mana).
Candoleng2 dikejar ma ibu2. Di lempar dulu baru di kejar rame2. |
my blood, my soul and my heart are red. My life is white, clean and far from the devils! |
2nd June 2012, 12:01 |
#8
|
|
Addict Member
|
blow up media saja,..
Quote:
terpencil dan itu jarang saya temui karena itu dimainkan jam 12 malam ke atas,.. pertunjukan seperti itu lebih bersifat kucing-kucingan dengan aparat, kurang lebih sama dengan pelacuran,.. kalau itu terjadi ditempat umum itu lebih karena pertunjukan itu dibekingi TNI/aparat, jadi orang takut segan melarang. jangankan candoleng-doleng, pelacuran saja yang dibekingi oleh aparat susah untuk diberantas. kalau soal pelacuran di jaman nabi juga ada, dan sampai kiamat pun akan tetap ada karena kejahatan termasuk pelacuran kata orang: SUNNATULLAH. di batak, bali dll. nonton orkes di daerah mayoritas agama lain jauh lebih parah,.. penyanyinya malah bisa diajak tidur di bak belakang mobil orkes itu,.. candoleng-doleng diblow up media itu lebih kepada menyerang budaya sulsel untuk kepentingan politik, sulsel kan dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi daerah percontohan syariat islam, dengan memunculkan aksi candoleng dll ke media bila kebetulan tertangkap kamera itu bisa semakin memundurkan dijalankannya syariat islam itu,.. padahal wartawan dengan melaporkan tangkapan kamera ke tokoh masyarakat berpengaruh atau polisi setempat maka sesegera itu candoleng" akan dibubarkan,.. tadi pagi juga saya nonton TVONE memberitakan candoleng-doleng dan menghubungkan dengan konser lady gaga yang batal,.. dan juga penyiarnya menyebut tentang saweran,.. padahal digambar tidak ada penyanyi yg disawer,.. budaya sawer penyanyi di sulsel tidak pernah ada,.. kecuali untuk pesta kematian di toraja,.. banyak candoleng" sdh ditangkap, bukan karena tariannya tapi karena tertangkap narkoba,.. sekarang uu pornoaksi sudah ada dg melaporkan langsung kepada polisi atau tokoh masyarakat setempat maka kegiatan seperti itu bisa langsung dibubarkan,.. tapi rata" orang tdk mau melaporkan karena tdk tega dg pemilik kawinan/hajatan. |
|
2nd June 2012, 12:04 |
#9
|
Addict Member
|
|
2nd June 2012, 12:06 |
#10
|
Addict Member
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer