HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
-
Jumat, 2024/04/22 16:40 WIB
Ganjar Terima Putusan MK, Ucapkan Selamat Bekerja ke Pemenang
|
Thread Tools |
19th March 2018, 15:23 |
#71
|
|
Groupie Member
|
Quote:
India Negara asal aktor Shahrukh Khan dan Sanjay Dutt ini adalah produsen garam ketiga terbesar dunia, setelah China dan Amerika. Pada 2014-2015, total produksi garam India mencapai 26,88 juta ton, dari lahan seluas 616 ribu acre atau 249,2 ribu hektare. Daerah penghasil garam terbesar di India adalah Gujarat, Rajasthan, Tamil Nadu, Maharashtra, Andhra Pradesh dan Odisha. Gujarat memproduksi hampir 70% garam yang dihasilkan India. India mengekspor surplus produksi garam sebanyak 3,5 juta per tahun. Indonesia adalah salah satu negara tujuan ekspor garam India. Negara yang menjadi sasaran ekspor lainnya adalah Bangladesh, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Malaysia, Uni Emirat Arab, Vietnam dan Qatar. Indonesia dan India memiliki beberapa kemiripan. Dari sisi cara memproduksi garam, India juga menggunakan panas matahari untuk menguapkan air laut dan memproduksi kristal garam. Namun, India juga memiliki tambang garam rock salt yang cara ekstrasinya dengan ditambang, mirip batu bara. Tambang rock salt yang berlokasi di Distrik Mandi ini memiliki cadangan sebesar 16,03 juta ton. Dari angka itu, 10,04 juta ton di antaranya merupakan cadangan terbukti (proven reserve), dan 5,99 juta ton sisanya adalah cadangan yang belum terbukti (probable reserve). Sama halnya dengan Indonesia, mayoritas produsen garam di India menguasai lahan yang sempit. Dari sekitar 11.799 produsen garam, sebanyak 87,6% di antaranya adalah produsen kecil dengan luas lahan kurang dari 10 acres (4,04 ha). Lalu, 5,8% adalah produser besar yang menguasai lahan lebih dari 100 acre dan 6,6% sisanya adalah produsen kelas menengah dengan luas lahan 10 sampai 100 acre. Sebenarnya India juga mengalami masalah perubahan iklim yang dirasakan Indonesia. September tahun lalu, curah hujan yang turun di luar musimnya menyebabkan produksi garam pertain berkurang hingga seperempatnya atau 200 ton di Gujarat. Musim hujan yang tidak teratur juga menyebabkan kualitas garam yang dihasilkan menurun. Hanya saja, luasan lahan garam negara yang memangku Samudera Hindia itu jauh lebih luas dari luasan lahan garam Indonesia. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan pada 2015, luas lahan petani garam Indonesia mencapai 25,8 ribu ha. Jauh lebih kecil dari lahan India seluas 249,2 ribu ha. (Fin Harini) ------------- Congor kibul jokowi udah bener kok bilang industri garam itu cuman masalah kuantitas, cuman pelaksanaannya sahaja yang bullsh1t. |
|
19th March 2018, 15:27 |
#72
|
|
Mania Member
|
Quote:
bangun bang adam. kok jadi nglindur terus.... mana posting saya yang nyalahin faktor alam? saya cuma menjelaskan bahwa sayang di indonesia kaga ada tambang garam, itu aja ... kalau ada , kebutuhan garam nasional akan sangat tercukupi dan bahkan bisa eksport... tapi petambak garam akan menderita..karena garam jadi sangaat murah... |
|
19th March 2018, 15:42 |
#73
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Kata siapa di Indonesia tidak punya potensi tambang garam ?, itu yang dieksplorasi di Bima-NTB jaman pemerintahan SBY emang menemukan deposit apaan ?....ya garam !!. Sekali lagi kalau mo niat kelola tambang garam sendiri seperti tetangga ostrali sih dicariin investornya, atau ambil alih aja ama BUMN tambang...kan hobi cokowi tuh pake BUMN buat investasi awal pembangunan ?. Lah emang lebih menguntungkan impor kok, tapi keuntungan sekelompok orang...bukan untuk kepentingan bangsa. |
|
19th March 2018, 16:33 |
#74
|
Mania Member
|
|
19th March 2018, 18:15 |
#75
|
Banned
|
Pantas , impor garam dari Australia gede bingit , ternyata produsennya kelas dunia dan penolongnya tetap matahari.
Negara terbesar pemasok garam untuk Indonesia adalah Australia, dengan total volume 94.345 ton. Australia Barat adalah penghasil utama garam di negara ini. Sumbangannya mencapai 85% dari total garam yang diproduksi di Australia. Jika dibandingkan total produksi dunia, Australia Barat menyumbang sekitar 5%. Iklim yang dimiliki negara bagian ini memang cocok untuk garam. Cuaca panas sepanjang tahun mendukung proses produksi garam. Ada tiga produsen besar yang ada di Australia Barat, yakni Rio Tinto, Mitsui dan WA Salt Supply Ltd. Perusahaan produsen garam milik Rio Tinto adalah Dampier Salt (DSL). Di perusahaan ini, Rio Tinto menggandeng Marubeni Corporation yang memiliki 22% saham dan Sojitz yang memiliki 10% saham. DSL menggunakan sinar matahari untuk proses evaporasi air laut pada area produksi Dampier dan Port Hedland, juga air asin di Danau MacLeod. Proses evaporasi ini dibantu angin yang berperan penting membantu proses pengeringan hingga terwujus kristal garam. |
19th March 2018, 18:42 |
#76
|
|
Addict Member
|
Quote:
The main sources of salt in India are · Sea brine · Lake brine · Sub-soil brine and MAJOR SALT PRODUCING CENTERS: Sea water is an inexhaustible source of salt. Salt production along the coast is limited by weather and soil conditions. The major salt producing centres are Marine Salt works along the coast of Gujarat (Jamnagar, Mithapur,Jhakhar, Chira, Bhavnagar, Rajula, Dahej, Gandhidham, Kandla, Maliya, Lavanpur), Tamil Nadu (Tuticorin, Vedaranyam, Covelong), Andhra Pradesh (Chinnaganjam, Iskapalli, Krishnapatnam, Kakinada & Naupada), Maharashtra(Bhandup, Bhayandar, Palghar), Orissa (Ganjam, Sumadi) and West Bengal (Contai) Pantai bukan tuh? wkwkwkkw |
|
20th March 2018, 17:08 |
#77
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Ahahahahahaha |
|
20th March 2018, 23:19 |
#78
|
Groupie Member
|
Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) punya cara mencegah garam industri hasil impor tidak rembes ke pasar. Bagaimana caranya?
Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan cara yang dilakukan adalah meminta PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia memverifikasi kebutuhan yang diajukan masing-masing industri. "Dari sektor industri kita jamin tidak akan rembes ke garam konsumsi. Karena kan ada Surveyor dan Sucofindo yang kita tugaskan melakukan verifikasi. Material bahan di sektor industri sudah jelas sekali. Kita memberikan rekomendasi juga berdasarkan verifikasi," kata Sigit di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (20/3/2018). -------------------- Busyet verifikasi lagi setelah dikasih rekomendasi impor, trus kalau ada kelebihan bahan produksi, garamnya mo diapain ?...disita dibuang kelaut ?...barang udah kadung punya mereka kok. |
21st March 2018, 04:57 |
#79
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
21st March 2018, 08:47 |
#80
|
|
Mania Member
|
Quote:
buni yani luh.... |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer