HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Sabtu, 2024/04/23 13:58 WIB
Ahmad Syaikhu: Saatnya Anies Dukung Kader PKS Maju di DKI
-
Sabtu, 2024/04/23 16:21 WIB
Cara Cek Ijazah Asli Secara Online
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
11th September 2017, 14:57 |
#1
|
Mania Member
|
Butuh Contekan.. RI Mau Impor Mobil Listrik Dulu, Kemudian Kembangkan Sendiri..
RI Mau Impor Mobil Listrik Dulu, Kemudian Kembangkan Sendiri
Michael Agustinus - detikFinance RI Mau Impor Mobil Listrik Dulu, Kemudian Kembangkan Sendiri Foto: Pool Jakarta - Pemerintah saat ini sedang menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk percepatan pengembangan mobil listrik. Dalam rancangan Perpres, impor mobil listrik dipermudah, ada insentif berupa pemangkasan Bea Masuk. Kemudahan impor itu diberikan dengan tujuan mempopulerkan dulu mobil listrik di Indonesia. Ketika masyarakat sudah tertarik pada mobil listrik dan permintaan meningkat, baru didorong untuk diproduksi di dalam negeri. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Andy Noorsaman Sommeng, menyebut mobil listrik impor sebagai 'barang contoh' untuk dicontek. Tentu Indonesia tak bisa membuat mobil listrik yang bagus kalau tidak ada contohnya. "Di mana-mana kan harus ada contoh, masyarakat kita selalu begitu. Kita enggak akan bisa bikin mobil kalau cuma dari gambar, harus lihat langsung, bongkar. Kalau sudah ada contoh, dipakai enak, biayanya murah, pasti banyak peminatnya," kata Andy kepada detikFinance, Senin (11/9/2017). Dia mengakui, rencana impor mobil listrik dalam bentuk utuh (Completely Build Up/CBU) ini kurang mendapat dukungan dari produsen otomotif nasional. Dalam Focus Group Discussion (FGD) di Bali pada 24 Agustus 2017 lalu, produsen otomotif di dalam negeri ingin impor mobil listrik dalam bentuk terurai alias Completely Knock Down (CKD) saja, kemudian dirakit di dalam negeri. Dengan begitu ada nilai tambah dan alih teknologi. "Pak Menteri (Ignasius Jonan) waktu di Bali bertanya di forum, boleh enggak kita langsung impor mobil listrik CBU? Pemain-pemain otomotif enggak mau karena enggak ada nilai tambah. Ditanya lagi, kalau CKD bagaimana? Katanya oke, ada nilai tambahnya di dalam negeri, ada alih teknologi juga," ujarnya. Menurut Andy sendiri, sebaiknya impor mobil listrik CBU dibuka dulu untuk sementara. Jika sudah tercipta pasar di dalam negeri dan teknologi sudah dipelajari, baru mulai produksi sendiri. "Menurut saya, CBU dibolehkan saja dulu selama setahun. Nanti sudah banyak, bengkel ingin tahu. Barangnya ada dulu, begitu kalau kita mau merebut teknologi," tutupnya. (mca/wdl) https://m.detik.com/finance/energi/d-3637397/ri-mau-impor-mobil-listrik-dulu-kemudian-kembangkan-sendiri kirain cuman abg labil ahoker yg suka nyontek.. Contekan yang dikasih Pak DI dan Om Ricky masiglh kurang jelas atau yang nyontek yang kagak gablek?.. |
11th September 2017, 15:03 |
#2
|
Groupie Member
|
Pak Dahlan sudah memelopori Mobil Listrik sendiri malah ditersangkakan dan dikuyok2 seakan2 Penjahat Besar di Negeri ini..
Yang ditangkap banyak orang, Mobil Listrik ini akan menjadi Mobil Masa Depan Dunia nanti, dimana semua Negara akan beralih ke Mobil Listrik.. Tapi karena yang memeloporinya bukan orang pemerintahan yang berkuasa, jadinya Dahlan Iskan dikuyo2 dulu.. nah sekarang, Bak Pahlawan bertopeng, pemerintah mulai kasak kusuk mau mengembangkan Mobil Listrik... Bukankah ini dagelan?, pak Dahlan selaku anak bangsa yg mengembangkan Mobil Listrik malah dikuyok2 bukannya ikut didukung. Suinting...! |
"SESUATU YANG DIDAPAT DARI JALAN CURANG BUKANLAH SEBUAH KEMULIAAN DAN KEBANGGAAN,
MELAINKAN KEHINAAN DAN KENISTAAN" (Abu-Waras) |
11th September 2017, 15:17 |
#3
|
|
Addict Member
|
Quote:
pelayanannya pun digabung dengan yang berasal dari dana apbn. biar bpjs secara perlahan-lahan bisa terlupakan dan secara tidak sadar menjadi kis. dengan dikenal menjadi kis, seolah-olah itu adalah ide si joko. tabiat yang menjijikkan |
|
11th September 2017, 19:30 |
#9
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Dahlan Iskan Bebas, Partai Hendropriyono Gelar Syukuran |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer