HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:14 WIB
Polisi Sebut Chandrika Chika 1 Tahun Gunakan Narkoba
-
Senin, 2024/04/24 11:09 WIB
6 Fakta Penangkapan Chandrika Chika Pakai Narkoba Bareng 5 Orang Teman
-
Jumat, 2024/04/22 15:00 WIB
Unggahan Natasha Rizki di Hari Anniversary Pernikahan dengan Desta Jadi Sorotan
-
Sabtu, 2024/04/23 12:57 WIB
Pacari Putri Nikita Mirzani, Vadel Badjideh Akui Banyak Hujatan
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Sabtu, 2024/04/23 13:07 WIB
Kabar Calonkan Diri Jadi Bupati Bantul Soimah Beri Klarifikasi
|
Thread Tools |
25th December 2008, 03:30 |
#11
|
Groupie Member
|
Selayang Pandang
Lubang Jepang (Goa Jepang)/terowongan (bungker) dibangun pada tahun 1942 oleh tentara Jepang untuk benteng pertahanan pada masa perang dunia ke II dan perang Asia Timur Raya. Pembanguan terowongan tersebut dilakukan atas instruksi langsung dari pemerintahan militer Angkatan Darat Jepang untuk wilayah Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi di bawah pimpinan Jendral Watanabe. Untuk melakukan pembangunan, tentara Jepang memanfaatkan tenaga masyarakat Indonesia yang didatangkan dari beberapa daerah di luar Sumatera, seperti: Sulawesi, Kalimatan dan Jawa. Mereka bekerja siang malam, sehingga pembangunan terowongan tersebut dapat diselesaikan dengan cepat. Lubang Jepang ditemukan oleh masyarakat setempat pada tahun 1946 dengan kondisi yang mencekam. Banyak tulang-belulang manusia yang berserakan di lantai sepanjang lorong terowongan. Pada tahun tersebut pemerintah Kota Bukittinggi mengubur tulang belulang yang berserakan itu dan membersihkan terowongan. Kemudian pemerintah kota menata terowongan itu untuk dipersiapkan menjadi salah satu objek wisata sejarah di kota Bukittinggi dengan menambah beberapa sarana pendukung. Peresmian Lubang Jepang dilakukan oleh Menteri Kebudayaan ketika itu, Fuad Hasan, pada tanggal 11 Maret 1986. Pada tahun 2004 pemerintah kota Bukittinggi merenovasi Lubang Japang dengan memperkokoh dinding lubang dengan semen. Renovasi ini bertujuan untuk memberikan kenyaman bagi para wisatawan. |
25th December 2008, 03:31 |
#12
|
Groupie Member
|
B. Keistimewaan
Lobang Jepang memiliki panjang sekitar 1.400 m (sekarang 725 m karena sebagian ditutup pada tahun 2004), lebar 2 m, tinggi sekitar 3 m. Sementara itu, untuk masuk dan keluar terowongan terdapat 3 pintu utama dan 6 pintu darurat. 3 pintu utama terdapat di Jalan Ngarai Sianok, di dalam Taman Panorama dan di samping Istana Bung Hatta (gedung Triarga). Untuk saat ini hanya satu pintu yang digunakan untuk umum, yaitu pintu yang terdapat di Taman Panorama, sedangkan 2 pintu utama dan 6 pintu darurat ditutup. Di dalam Lubang Jepang terdapat beberapa lorong yang bercabang-cabang. Dahulu, lorong-lorong tersebut digunakaan untuk berbagai keperluan, seperti: tempat rapat, tempat makan, kamar tidur, barak militer dan ruang tahanan. Terdapat 12 ruangan yang dipakai untuk barak militer; 12 ruangan untuk tempat tidur; 6 ruangan untuk amunisi; 2 ruangan untuk tempat makan romusha dan 1 ruangan untuk tempat sidang. Ruang-ruang tersebut sampai sekarang masih terawat dengan baik dan bisa dikunjungi oleh para wisatawan. Di dalam Lubang Jepang masih dapat dijumpai berbagai jenis peralatan peninggalan Jepang yang dahulu digunakan untuk menyiksa para tawanan. Peralatan tersebut tersimpan di salah satu lorong yang diperkirakan sebagai tempat penyiksaan. Setelah para wisatawan selesai berkeliling di dalam Lubang Jepang, dapat melepaskan lelah sembari duduk-duduk di objek wisata Taman Panorama dengan melihat keindahan pemandangan alam Ngarai Sianok yang membentang dan terhampar luas di depan mata. Kebetulan, Lubang Jepang berada dalam satu lokasi yang sama dengan objek wisata Taman Panorama Kota Bukittinggi. |
25th December 2008, 03:33 |
#13
|
Groupie Member
|
C. Lokasi
Lubang Jepang terletak di Bukit Sianok, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia. D. Akses Untuk mencapai lokasi ini dari kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam dengan menggunakan angkutan umum, dengan ongkos sekitar Rp. 15.000-Rp 20.000 per orang (Maret 2008). Setelah sampai di kota Bukittinggi, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota ke lokasi Lubang Jepang. Untuk mengantisipasi supaya tidak berganti mobil, para wisatawan dianjurkan untuk menggunakan jasa travel, mobil pribadi atau mobil sewaan yang bisa langsung menuju lokasi objek wisata. E. Tiket Harga tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- untuk anak-anak, dan Rp. 8.000,- untuk orang dewasa (Maret 2008). F. Akomodsasi Berhubung lokasi Lubang Jepang berada di tengah Kota Bukittinggi, maka para wisatawan dari luar kawasan kota yang ingin bermalam dapat menginap di hotel-hotel yang ada di kawasan kota. Untuk masalah makanan, para wisatawan dimanjakan oleh berbagai aneka masakan Padang. Nasi Kapau menjadi salah satu menu yang menarik untuk dicoba yang berada di Pasar Lereng (di samping Pasar Atas) Bukittinggi. Bagi yang telah selesai mengunjungi Lubang Jepang dapat melakukan wisata belanja di Pasar Atas. sumber :http://www.wisatamelayu.com |
25th December 2008, 07:19 |
#15
|
|
Medal Winner
|
Quote:
|
|
25th December 2008, 12:26 |
#16
|
Banned
|
|
25th December 2008, 19:33 |
#17
|
Groupie Member
|
ndak lah hanyo utk keamanan pengunjung
didalam nya banyak lorong/ruangan bisa tembus di samping Banto laweh, ke jam gadang dan ke ngarai sianok kalau ndak salah yups, menghindari hal2 yg tidak diingini juga |
26th December 2008, 09:53 |
#18
|
Mania Member
|
beko kalo ndak di agiak lampu, jan sampai pulo tatangkok tangan pemuda jo pemudi sadang baadu-adu muncuang di tampek ko .
|
27th December 2008, 13:09 |
#20
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Lumayan menyeremkan, tapi sudah ada lampu penerangan jadi ga begitu ngeri.. Kaliatannya dalamnya banyak lorong, tapi ga semua lorong gue jelajahin... Abis bosen juga dalamnya ga ada apa2... |
|
Habit is second nature, or rather, ten times nature |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer