HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
21st November 2010, 20:51 |
#1
|
Banned
|
Dosa-Dosa' Ical di Mata Sri Mulyani
Dosa-Dosa' Ical di Mata Sri Mulyani
DI saat ramainya berita Golkar isyaratkan petieskan kasus Century, seorang mantan anggota Pansus Angket Century DPR menelepon jakartapress.com. Ia mengaku sejak awal sudah meduga bahwa kepentingan Golkar berteriak lantang di Pansus, sejatinya sasaran utama Golkar adalah ‘mendepak’ Menteri Keuangan Sri Mulyani. Lantas, Pansus pun bisa diadikan alat "perang" ketua umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) melawan Sri Mulyani. Siapa mantan anggota pansus tsb? Bahkan, kalangan pengamat sudah memprediksi sejak Pansus pertama bersidang, bahwa setelah Sri Mulyani dicopot dari jabatan Menteri Keuangan, maka sasaran Pansus sudah selesai dan kader Golkar di Pansus dilarang vokal lagi. Sri Mulyani dianggap memulai pertempuran setelah menyampaikan pandangannya bahwa Golkar tidak akan bersikap fair kepadanya. Tudingan Sri Mulyani dijawab Golkar dengan pembeberan rekaman pembicaraan Menteri Keuangan tersebut dengan Robert Tantular, meski akhirnya dibantah langsung oleh Sekretaris KSSK Raden Pardede. Mundurnya Sri Mulyani bisa jadi karena adanya kompromi politik yang harus mengorbankan Sri Mulyani sebagai tumbal. Bisa jadi juga Sri Mulyani berkorban untuk atasannya. Tapi jika hal ini yang terjadi, maka Sri Mulyani bukan hanya bodoh tetapi dia juga tidak berpihak pada kebenaran karena tidak berani melawan kezaliman atas dirinya. Sri Mulyani bisa jadi merasa muak pula terhadap perilaku partai politik yang sebenarnya sadar bahwa Menkeu/Ketua KSSK ini hanya menjalankan perintah atasannya, namun belagak tidak tahu dan hanya menyasar dirinya. Partai politik (parpol) tidak ada satu pun yang berani menyasar Presiden SBY sebagai penanggungjawab atas skandal Century. Parpol pun meniadakan fakta-fakta hukum dengan alasan politik yang sungguh tidak masuk akal bahwa semuanya sekali lagi seharusnya ada Presiden atau Wapres saat itu yang harus bertanggungjawab. Sayangnya, media massa juga terlena dengan permainan parpol utamanya Golkar yang memang hanya menyasar Sri Mulyani atas dasar pribadi ketua umum Golkar yang diduga tidak menyukai Sri Mulyani. Media cetak misalnya tidak pernah menulis dan memperhatikan apakah bosnya Golkar (Aburizal Bakrie) telah membayar tunggakan pajak perusahaannya atau tidak. Sehingga, wajar apabila kini ada penilaian bahwa mundurnya Sri Mulyani identik dengan kemenangan Golkar. Lapindo Apa sebenarnya asal mula yang menjadi pemicu konflik antara Ical dengan Sri Mulyani? Diambil dari Referensi ‘Summary Audit Investigatif BPK atas Lumpur Lapindo’ dan ‘Audit Investigasi BPK atas Lumpur Lapindo’ maka bisa dijelaskan sebagai berikut. Bermula dari Kasus Luapan Lumpur Lapindo sejak 28 Mei 2006, telah terjadi perdebatan sengit siapa pihak yang bertanggungjawab atas biaya penanggulangannya : PT Lapindo (Bakrie Family), negara atau dua pihak. Berdasarkan sumber-sumber yang saya himpun (Jusuf Kalla dan 3 Tahun Lumpur Lapindo), sebagian besar ahli drilling dan geologi menyatakan bahwa luapan lumpur Lapindo disebabkan oleh tindakan eksplorasi yang dilakukan oleh PT Lapindo Brantas yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh keluarga Bakrie. Fakta ini pun didukung oleh hasil Audit Investigatif BPK atas Lumpur Lapindo yang mengindikasi terjadi pelanggaran prosedur dan peraturan mulai dari proses tender, peralatan teknis hingga prosedur teknis pengeboran sumur-sumur minyak di Sidoarjo. Fakta yang lebih meyakinkan adalah dokumen serta pernyataan Arifin Panigoro sebagai pemilik perusahaan operator pengeboran sumur PT Lumpur Lapindo yang mengaku PT Lapindo telah melakukan pelanggaran atas SOP serta tidak mau melaksanakan tindaka preventif. Karena penyebab utama terjadi sumburan lumpur di Sidoardjo adalah aktivitas pengeboran, maka pihak yang bertanggungjawab adalah PT Lapindo Brantas sebagaimana diatur dalam UU 23/1997 dan PP 27/1999. SBY hutang budi? Meskipun sudah cukup jelas penyebab dan siapa penanggungjawabnya, namun alih-alih Presiden SBY mengeluarkan Per.Pres 14 tahun 2007 jo Per.Pres 48/2008, yang mana pemerintah (dengan anggaran rakyat) membantu biaya lumpur Lapindo yang disebabkan oleh kesalahan manusia mengundang bencana. Terbitnya peraturan presiden tersebut sangat merugikan uang negara. Dalam kurun 3 tahun, 795 miliar APBN dikucurkan untuk membantu kelalaian pengeboran Lapindo selama 2007-2009. Rinciannya sebagai berikut : Rp 114 miliar pada 2007, Rp 513 miliar pada 2008, dan 168 miliar pada 2009. [LKPP 2007, LKPP 2008 dan UU APBN P 2009]. Baca juga : Jusuf Kalla dan 3 Tahun Lumpur Lapindo. Dalam kasus lumpur Lapindo, saya sepakat dengan Bu Sri Mulyani yang menginginkan “Perusahaan Bakrielah (Lapindo) yang bertanggung atas biaya penanggulangan lumpur Lapindo, bukan negara”. Saham PT Bumi Resource Tbk anjlok Bakri minta disuspend, SMI menolak Kesalahan kedua Bakrie dimata Sri Mulyani adalah karena adanya usaha pemerintah SBY-JK dalam mengintervensi penjualan saham PT Bumi Resource Tbk yang notabene adalah milik keluarga Bakrie. Pada Oktober 2008 silam, bersamaan krisis finansial dunia, saham-saham perusahaan nasional di BEI jatuh bebas tidak terkendali. Saham BUMI yang 3 bulan sebelumnya mencapai Rp 7000 per saham, anjlok dibawah Rp 1000 per saham. Tapi, pihak otoritas saham tiba-tiba menghentikan sementara (suspensi) perdagangan saham bumi yang diduga adanya tekanan Bakrie melalui pemerintah SBY-JK. Sri Mulyani yang ikut membidani masalah keuangan berang. Sri meminta pencabutan penghentian sementara perdagangan saham PT Bumi Resources Tbk pada 7 Oktober 2008. Atas kasus ini, beredar kabar bahwa Menkeu Sri Mulyani sempat ‘mengancam’ mengundurkan diri jika saham Bakrie masih disuspensi. Royalti/Pajak Batubara menunggak bertahun-tahun Kesalahan ketiga Bakrie dimata Sri Mulyani adalah kasus royalti batubara yang ditunggak oleh perusahaan Bakrie (berbeda-beda menurut versi Menkeu, BPK dan ICW).Kesalahan ketiga Bakrie dimata Sri Mulyani adalah pembakangan royalti batubara yang dilakukan perusahaan batubara, yang sebagian diantaranya adalah perusahaan milik Bakrie. Sri Mulyani tidak habis berpikir, mengapa ada perusahaan yang berani menghindari pajak/royalti dan bahkan menunggak bertahun-tahun. Sedikitnya 2-5 triliun Tidak hanya sampai disitu, SM juga membuat keputusan pencekalan terhadap sejumlah petinggi perusahaan batu bara Bakrie. Bakri mau menguasai saham PT Newmont Kesalahan keempat Bakrie dimata Sri Mulyani adalah rencana Bakrie menguasai saham 14% PT Newmont Nusa Tenggara. Mengingat potensi yang besar dari Newmont, Sri Mulyani menolak keinginan Bakrie membeli 14 persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara. Saat menjabat pelaksana tugas Menko Perekonomian, Sri Mulyani meminta agar seluruh saham dibestasi Newmont dibeli oleh perusahaan negara. Meski begitu, ketika jabatan Menteri Koordinator Perekonomian berpindah ke Hatta Rajasa, melalui Multicapital akhirnya Bakrie bisa mendapatkan 75 persen dari 14 persen saham Newmont. Keinginan Bakrie terwujud walau tak sampai 100 persen. Tentu saja, tunggakan pajak di atas sudah ada yang diselesaikan oleh Ical. Paparan tersebut di atas hanya sekedar memutar kembali tentang faktor apa sebenarnya yang menjadi pemicu awal konflik antara Ical dan Sri Mulyani. (*) Sumber SBY lebih memilih Ical Dan menurut saya SMI seorang profesional dan Boediono juga seorang profesional. saya kira keduanya mempuyai persepsi yang sama tentang Ical dan "saya duga" keduanya masih sering "berkomunikasi". Sekarang Ical sangat mendukung adanya reshuffle dan ditentang berat oleh Boediono, diduga Boediono mencium hal2 yang tidak beres dengan reshuffle ini. Nampaknya Boediono mau tidak mau sudah mulai belajar "berpolitik". |
Last edited by Blunder; 21st November 2010 at 20:56.. |
21st November 2010, 21:17 |
#4
|
Groupie Member
|
Trit ente bagus sekali gan..ane kasih vote: excellent..alangkah baiknya analisanya dipertajam ke persoalan hub Ical- SBY. Dalam hal ini mungkin bisa dipertajam pertanyaan : mengapa SBY demikian tunduknya kepada Ical seperti Kebo tercocok hidung...
Apakah hanya karena faktor suntikan dana dari Ical ..atau ada faktor lain ?? Ingat lo SBY kan dapat suara 60 persen dari orang2 yg masuk ke TPS ( menang mutlak satu putaran )..tapi kok legitimasinya demikian lemah di depan Ical ...mohon pencerahan.. |
21st November 2010, 22:13 |
#5
|
|
Banned
|
Quote:
Akhirnya dia punya pandangan bahwa untuk lebih memperluas bisnisnya harus "berpolitik" entah meletakkan orang2 di pusat kekuasan atau menjadi bagian dari kekuasaan yang jelas "networknya" di pusat2 legislatif, eksekutif dan yudikatif tersebar, diduga mulai dari Fuad Bawazir dan Hadi Purnomo merupakan networknya Akhirnya bisnisnya berkembang pesat berkat pajaknya diproteksi dengan baik entah itu mulai Dirjen Pajak era Soeharto, Megawati,Gusdur,Habibie dan SBY. Baru dengan SBYlah dia berhasil ikut serta menguasai Dirjen pajak dibawah ketiaknya, sambil menyelam minum air mengembangkan bisnisnya disamping itu jasa Ical sampai SBY jadi presiden KIB1 tidaklah sedikit maka selama 5 tahun usahanya juga berkembang pesat dan "networknya" baik didalam negeri maupun LN berkembang pesat dengan memanfaatkan profesional2 mulai dari S1,S2 dan S3. Akan tetapi SBY merasa di KIB2 tanpa didukung siapa2 merasa mendapat dukungan suara 60% , maka Ical dikepret demikian juga JK dan Ical mulai megap2 karena sudah dikepret SBY apalagi SMI tidak bisa "dibeli", Maka untuk menundukkan Dirjen Pajak yang merupakan anak buah SMI dicarilah berbagai cara agar SBY kembali tunduk kepada kemauan dia. entah karena Century berhasil membuat SBY kelimpungan atau karena merasa program2nya tidak akan jalan kalau direcoki terus, maka dia memilih "jalan tengah yang menurut versi SBY" terbaik dengan mengkepret SMI ke Washington dan menjadikan Ical ketua Setgab. Akhirnya Damian sang pesulap berteriak "Sempurna" |
|
Last edited by Blunder; 21st November 2010 at 22:32.. |
21st November 2010, 22:23 |
#6
|
Groupie Member
|
trit yg bagus, bisa meng-elaborasi hubungan SBY-SMI-Ical.
Adafun dg judul ana rasa Dosa-dosa Ical itu tak hanya di mata Sri Mulyani, tetafi di mata rakyat Indonesia. |
"Jika masuk surga harus melalui partai politik, maka aku memilih untuk tidak masuk surga" (Thomas Jefferson). |
21st November 2010, 22:35 |
#7
|
Banned
|
Menurut Pak Yusuf Kalla yg juga waktu itu Ketua Umum Golkar sekaligus Wk. Presiden … melepaskan 6,7 T (yg hampir pasti tdk akan bisa kembali)
adalah kesalahan Sri Mulyani … tindakan itu tdk perlu dilakukan … kesalahan inilah yg membuat Sri Mulyani terdepak bukan semata krn perseteruannya dg ARB … masalah pajak perusahaan milik ARB sdh ada Keputusan MA bhw perusahaan2 itu tdk punya utang pajak … Bu Sri tdk perlu menegakkan benang basah |
21st November 2010, 22:47 |
#9
|
Mania Member
|
nice thread bro,
berasa membaca novel genre konspirasi. tapi lebih afdol lagi klo ente nulis di media cetak spt kompas... |
Bangun duapertiga malam menyehatkan badan, menyegarkan pikiran, membersihkan hati Berikan dunia di genggamanku jangan di Hatiku |
21st November 2010, 22:58 |
#10
|
Banned
|
Presiden juga mengatakan bhw DitJen Pajak hrs ditertibkan dan dibersihkan artinya dlm keadaan kacau dan kotor ...
Bu Sri Mulyani jangan pura2 tdk paham bhw kalo beliau bertindak benar dan tdk membiarkan DitJen itu kotor dan kacau tentu Presiden tdk perlu turun tangan langsung ... Apa pura2 tdk tahu bhw itu adalah teguran keras dari Presiden ...?? |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer