HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 16:41 WIB
2 Bule Nyasar ke Halalbilahal, Kesengsem Magelang Sampai Batalkan ke Bromo
-
Senin, 2024/04/24 16:20 WIB
Disebut Prabowo Tersenyum Berat, Anies: Biasa Saja
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
|
Thread Tools |
8th July 2018, 18:05 |
#1
|
Banned
|
FIX NGIBUL ...Isu TKI Cina di Morowali yang Dihembuskan Gerindra-PKS Ternyata Ngibul
Jakarta - Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf melakukan kunjungan kerja ke PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah terkait isu serbuan tenaga kerja asing (TKA) di sana. Seperti ini temuan Dede Yusuf terkait TKA di Morowali.
Hasil kunker itu dibagikan Dede di akun Facebooknya. Dede mengatakan dirinya dan rombongan Komisi IX mengecek langsung ke PT IMIP mulai dari kantin pekerja, mess pekerja, pabrik hingga ruang operator. Dari hasil pengecekan itu, Dede menemukan jumlah TKA yang berada di PT IMIP berjumlah 2.500 orang. Sementara pekerja lokal mencapai hingga 28.000 orang. Dede juga menyebut gaji para pekerja lokal cukup menggiurkan yakni Rp 4 juta untuk lulusan SMA yang bekerja sekitar 6 bulan. Sedangkan untuk pekerja dengan masa kerja sudah 2 tahun gajinya mencapai Rp 10 juta per bulan. Baca juga: Laju Deras Tenaga Kerja China yang Disorot Ombudsman "Untuk membuktikan apakah benar TKA dari China menyerbu atau menguasai pabrik. Kami datangi semua, mulai dari kantin pekerja, mess pekerja China, pabrik, bahkan ruang operator. Jumlah karyawan asing ada 2500 TKA-nya. Sementara pekerja lokalnya mencapai 28.000 orang!!! Artinya TKA tidak sampai 10% dan memiliki izin kerja yang sah. Ini dibuktikan oleh laporan pejabat Imigrasi Kemenkum HAM di sana," ujar Dede dalam postingannya, dilihat detikcom pada Minggu (8/7/2018). "Saat ini masih dibutuhkan 10.000 tambahan karyawan lagi, semuanya tenaga lokal dan lowongan terbuka bagi umum. Mungkin ada yang berminat?" lanjutnya. Banyaknya TKA yang berada di PT tersebut diperkirakan karena adanya pembangunan smelter pada 2014 hingga 2016 lalu. Usai smelter rampung, TKA yang tinggal di lokasi PT IMIP hanya sekitar 10 persen. "Mungkin dulu pada saat pembangunan smelter diawal 2014-2016 banyak TKA yang keluar masuk dengan kontrak per 2-3 bulan. Setelah Smelter berdiri, hanya 10% TKA yang tinggal. Untuk meneruskan Transfer Technologi kepada pekerja lokal. So once again, kami tidak menemukan serbuan TKA, yang ada justru puluhan ribu pekerja kita yang berasal dari sekitar Sulawesi," jelasnya. Dalam kunjungan, Dede juga bertemu dengan Bupati dan Ketua DPRD Morowali untuk membahas pendapatan daerah di sana. Dia meminta agar dibentuk Satgas Pengawasan TKA di sana. "Saya juga mendapat penjelasan dari Bupati dan Ketua DPRD tentang pendapatan daerah dan multiplier effect ke daerah yang terasa besar. Bahkan Morowali sempat mendapat angka pertumbuhan ekonomi sebesar 35%. 5 besar tertinggi di Indonesia. Jika hubungan Pemda dan industri bisa berjalan baik, sangat mungkin Morowali ke depan akan menjadi kota industri Metropolitan dengan pendapatan daerah ratusan miliar setahun," kata Dede. https://news.detik.com/berita/410402...egini-faktanya Genjikers emang dungu2 terbiasa baca buku fiksi jadi dikibulin junjungannya percaya dan bela mati2an |
8th July 2018, 18:10 |
#2
|
|
Groupie Member
|
Quote:
kita liat aja episode berikutnya |
|
"Demokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan curah pikirannya secara bertanggungjawab" (celingak-celinguk, 2014) |
8th July 2018, 18:19 |
#3
|
Mania Member
|
"TKA di Morowali angkanya 2.100 orang versi pemerintah. Tapi, kenyataannya bukan itu, tapi sekitar 8.000 ke atas," ujar dia di Indonesia Lawyer Club (ILC) tvOne, Selasa 1 Mei 2018.
Dia pun mengungkapkan, modus perusahaan di daerahnya menyembunyikan TKA saat digelarnya inspeksi mendadak pemerintah dilakukan. Salah satunya dengan mengganti helm yang digunakan TKA di lokasi kegiatan perusahaan. https://www.viva.co.id/berita/bisnis...embunyikan-tka ###### Wkwkwk Dede Yusuf datang yo Chino ne ngumpet Kabeh. |
8th July 2018, 18:29 |
#4
|
Mania Member
|
Kemudian Muchtar juga mengkritisi Perpres nomor 20 tahun 2018 tentang tenaga kerja asing (TKA). Menurutnya pengawasan tenaga kerja asing illegal dari luar negeri lemah.
Muchtar mengklaim pernah mengajak petugas Ditjen Imigrasi sidak ke perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing illegal. Akan tetapi ia kecewa karena hasil pemeriksaan petugas Imigrasi itu menyatakan tidak ada tenaga asing illegal. "Kami punya pengalaman begini, kami sudah pergi ke Dirjen Imigrasi dan mengatakan perusahaan ini ada banyak imigran gelap. Kalau catatannya ada sekitar 10 buruh China. Lalu kita lihat ada lebih 500 buruh China. Ada kesepakatan kami akan datang petugas Imigrasi, petugas Imgrasi betul datang lalu dia duduk di satpam. Lalu dia ke belakang lalu dia bilang di pers ternyata tidak ada imigran gelap, saya marah dan kecewa kepada Ditjen Imigrasi," ucapnya. "Saya ngomong gini tidak lagi berteori, saya sendiri pelakunya," imbuhnya https://m.detik.com/news/berita/d-39...k-hiraukan-tka ##### Tuh kesaksian Serikat Buruh. TS tidak pernah menemui dan melihat sendiri kasus TKA CHINA, hanya baca berita. Coba tuh Dede Yusuf datang diam diam dan menyamar jadi pekerja, maka keterangan nya baru akurat. Kalau datang terang terangan ya China nya pada ngumpet. Dirazia Petugas, TKA asal China Sembunyi di Kamar Mandi https://m.detik.com/news/berita-jawa...di-kamar-mandi |
8th July 2018, 18:32 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
kalau ada inspeksi maka seluruh pegawainya disuruh diam kaga boleh bicara, soalnya akan ketahuan TKI illegalnya, karena secara peraturan harus bisa berbahasa jepang... tapi memang susah 2500 itu sendiri sudah banyak sekali loh... di kawasan industri aja jumlah segitu sudah beberapa pabrik tuh apalagi kalau dikumpulkan di satu lokasi, orang akan bilang wah banyak sekali orang asingnya... |
|
8th July 2018, 18:35 |
#6
|
|
Mania Member
|
Quote:
jalan aja biasa juga kg tahu, karena jumlah 2500 aja sudah banyak sekali kaga perlu ngumpet karena kg bisa dihitung, memang dibarisin dihitung satu satu? kayaknya yg ngarang cerita bodohnya ketulungan deh, kecuali tkanya 10 orang baru bisa ngumpet.... wkwkwkkwk |
|
8th July 2018, 18:42 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
Sedangkan TKA China ini banyak melakukan pekerjaan yg BISA dikerjakan tenaga lokal. Sampai pada ngumpet segala tuh TKA CHINA nya. 2.500 pekerja itu dibandingkan dgn 28.000 di trit ini. Tapi di berita lain jumlah total.pekerja bukan 28.000 tapi 24.165 artinya sudah tembus 10%. Ini berita baru bukan basi: Jumlah tenaga kerja Indonesia di Kawasan Industri Morowali yang berada di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, dilaporkan terus meningkat. Chief Executive Officer (CEO) PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Alexander Barus mengatakan jumlah karyawan lokal yang bekerja di dalam kawasan dan penggajiannya dikoordinasikan langsung oleh perseroan dan perusahaan tenant hingga saat ini berjumlah kurang lebih 24.165 orang. http://industri.bisnis.com/read/2018...ustri-morowali |
|
8th July 2018, 18:48 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
TKA CHINA ngumpet di WC itu adalah salah satu modus. Mereka bisa ngumpet di mana saja. Ini contoh yg ngumpet di mess : https://www.liputan6.com/regional/re...tan-bermasalah |
|
8th July 2018, 18:51 |
#9
|
|
Mania Member
|
Quote:
Banyaknya TKA yang berada di PT tersebut diperkirakan karena adanya pembangunan smelter pada 2014 hingga 2016 lalu. Usai smelter rampung, TKA yang tinggal di lokasi PT IMIP hanya sekitar 10 persen. Setelah Smelter berdiri, begitu tahu rombongan DPR mau datang cino2 pergi , lalu DPR balik jakarta ya pulang lagi dari cino sambil bawa bawang putih lewat DKI |
|
8th July 2018, 18:55 |
#10
|
|
Mania Member
|
Quote:
Jika pemerintah dan DPR serius, kirim penyidik diam diam kesana, menyamar jadi pekerja atau apalah. Nah dari situ baru bisa diketahui. Kalau datang terang terangan ya pada ngumpet. |
|
Last edited by paradisoo; 8th July 2018 at 19:00.. |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer