|
|
15th June 2017, 13:34
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2016
Location: Moodyz
Posts: 1,912
|
GAJAH MADA, siapakah dia sebenarnya dan dari mana asalnya?
Gajah Mada adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dalam sejarah Nusantara? Sebagai mahapatih Majapahit, ia dianggap mampu menyatukan wilayah2 taklukan Majapahit yang tersebar dari Aceh sampai Papua, termasuk Timor Leste, Malaysia, dan selatan Thailand (walaupun klaim ini diragukan oleh beberapa orang, terutama momod kita bujang_sumatra).
Tapi siapakah sosok Gajah Mada, dan dari mana asalnya, memiliki banyak versi.
Dalam buku "Silsilah Marga Marga Batak" yang ditulis oleh Richard Sinaga, disebutkan bahwa Gajah Mada adalah hasil perkawinan dari orang Batak bernama Si Gaja dan istrinya orang Bali yang bernama Made. Awalnya anak ini bernama Gajah Made, dan kemudian menjadi Gajah Mada. Ayahnya, Si Gaja, merupakan keponakan dari Tuan Sorbadibanua. Beliau adalah cicit dari Si Raja Batak dan juga merupakan kakek dari marga saya, Sihombing. Pada satu hari, Raden Wijaya (pendiri Majapahit) berkunjung ke Tanah Batak untuk mencari pria pemberani yang akan dia latih untuk menjadi ksatria. Tuan Sorbadibanua kemudian menunjuk Si Gaja agar ikut Raden Wijaya ke Majapahit.
Sementara itu Raden Wijaya juga membawa adiknya, seorang puteri, yang dikenal di Tanah Batak dengan nama "Boru Sibasopaet" (putri Majapahit). Boru Sibasopaet ini menjadi istri kedua Tuan Sorbadibanua, yang melahirkan 3 anak. Anak keduanya adalah Toga Sumba, ayah dari Sihombing dan kakek dari Nababan, marga saya.
Itu adalah Gajah Mada menurut versi Batak.
Selanjutnya saya baru tahu bahwa orang Minang juga punya kisah Gajah Mada menurut versi yang berbeda. Saya kutip sumbernya langsung ya.
Quote:
Originally Posted by dodydoank
nah begini ceritanya
Ketika Kartanegara sang Raja Singosari ( skr Malang ) mengirim ekpedisi Pamalayu untuk menaklukan Sumatera Tengah dibawah pimpinan Kebo Anabrang...maka sampailah tenatar ekspedisi ini di tanah Minang
Kedatangan tentara ekspedisi ini jelaFAKTA sejarah karena tertulis di PARARATON dan di dalam kitab tambo adat alam minangkabau
ibarat hadist ,,kalu matan sama ,para perawi shoheh dan via dua sanad yg berbeda maka akan muttawatir alia sangat2 shahih
nah singkat cerita..
Rakyat minang ga mampu menhadapai tentara ekspedisi yg sangat terlaltih dan jumlahanya ribuan ini...sehingga diajukan tawaran adu kerbau
Kalo kerbau tentara jawa menang maka Minangkabau jadi jajahan Singosari
Kalo sebaliknya,,jika kerbau urang awak yg menang maka tentara Jawa harus segera angka kaki
eh ternyata dalam aduan tsb kerbau urang menang ..sehingga jadilah tanah urang awak ini dinamakan menang kerbau atau minangkabau
Nah ketika balik pulang ke Jawa ..tentara Jawa membawa seorang remaja tanngung bernama Gajah MAda ...
Kelak gajah MAda mengadikan diri di kerajaan MAjapahit sebg penerus Singosari
Kenapa gajah mada tidak mungkin orang jawa ?
1. Di jawa ga ada gajah sehingga bagaimana mungkin ortu menamai anaknya GAJAH sedangkan si ortu ga pernah sama sekali melihat GAJAH
2, KAta Mada dalam bgs jawa kubo artinya apa ?
kalo dalam bahasa minag jelas artinya kebal senjata tajam.. dan emang GM kebal dalam setiap peperangan
jadi masih percaya kalo GM itu org jawa ???
|
Kemudian, baru2 ini saya juga menemukan cerita ini di Facebook, bahwa ternyata kisah Gajah Mada dan kerajaan Majapahit punya versi lain.
Quote:
https://www.facebook.com/permalink.p...00012645139271
MELURUSKAN SEJARAH !!!
Siapa yang tidak kenal GAj Ahmada (Gajahmada). Agama apa sebenarnya yang dianut Gaj Ahmada ?
Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pengurus Daerah Muhammadiyah Yogyakarta sengaja melakukan penelitian untuk melakukan kajian ulang terhadap sejarah Majapahit. Setelah sekian lama berkutat dengan beragam fakta-data arkeologis, sosiologis dan antropolis .
Maka tim ini kemudian menerbitkan hasil penelitiannya dalam sebuah buku awal berjudul KESULTANAN MAJAPAHIT .
Fakta Sejarah Yang Tersembunyi .
Berikut diantara hasil penelitian tersebut :
1.Ditemukan atau adanya koin-koin emas Majapahit yang bertuliskan kata-kata ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’. Sebagaimana kita ketahui, koin merupakan sebuah alat pembayaran resmi yang berlaku di sebuah wilayah kerajaan. Maka sungguhlah mustahil jika dikatakan bahwa sebuah kerajaan Hindu memiliki koin yang bertuliskan kalimat tauhid seperti ini.
2. Pada batu nisan Syaikh Maulana Malik Ibrabim (Sunan Gresik) terdapat tulisan yang menyatakan bahwa beliau adalah seorang Qadhi (hakim agama Islam) kerajaan Majapahit. Hal ini menunjukkan bahwa Agama Islam merupakan agama resmi kerajaan tersebut.
3.Lambang kerajaan Majapahit berupa delapan sinar matahari dengan beberapa tulisan arab yakni sifat, asma, ma’rifat, Adam, Muhammad, Allah, tauhid dan Dzat. Mungkinkah sebuah kerajaan Hindu memiliki logo/lambang resmi bertuliskan kata-kata arab seperti in?
4.Pendiri kerajaan Majapahit yakni Raden Wijaya ternyata seorang muslim. Beliau adalah cucu dari Prabu Guru Dharmasiksa, seorang Raja Sunda sekaligus ulama Islam Pasundan yang hidup selayaknya seorang sufi. Sedangkan neneknya merupakan seorang muslimah keturunan penguasa Kerajaan Sriwijaya. Meskipun Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (menggunakan bahasa sansekerta yang lazim digunakan saat itu), tidak lantas menjadikan beliau seorang pemeluk Hindu. Gelar seperti ini (menggunakan bahasa sansekerta) ternyata masih juga digunakan oleh raja-raja muslim jawa zaman sekarang seperti Hamengkubuwono dan Paku Alam di Yogyakarta serta Pakubuwono di Surakarta/Solo.
4.Patih kerajaan Majapahit yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya, Patih Gajah Mada juga seorang muslim. Nama aslinya adalah Gaj Ahmada (terlihat lebih Islami, bukan?). Hanya saja, orang jawa saat itu sulit mengucapkan nama tersebut. Mereka menyebutnya Gajahmada untuk memudahkan pengucapan dan belakangan ditulis terpisah menjadi Gajah Mada (walaupun hal ini salah). Kerajaan Majapahit mencapai puncak keemasan pada masa Patih Gaj Ahmada. Konon, kekuasaannya sampai ke Malaka (sekarang masuk wilayah Malaysia). Setelah mengundurkan diri dari kerajaan, Patih Gaj Ahmada lebih dikenal dengan sebutan Syaikh Mada oleh masyarakat sekitar. Pernyataan ini diperkuat dengan bukti fisik yaitu pada nisan makam Gaj Ahmada di Mojokerto terdapat tulisan ‘La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah’.
5.Sebagaimana diketahui bahwa 1253 M, tentara Mongol pimpinan Hulagu Khan menyerbu Baghdad. Timur tengah pun berada dalam situasi konflik yang tidak menentu. Terjadilah eksodus besar-besaran (pengungsian) kaum muslim dari Timur Tengah (tetutama keturunan Nabi yang biasa dikenal dengan sebutan alawiyah). Mereka menuju kawasan Nuswantara (atau Nusantara) yang kaya akan sumber daya alamnya. Mereka pun menetap dan melanjutkan keturunan yang sebagian besar menjadi penguasa kerajaan-kerajaan di nusantara, termasuk kerajaan Majapahit.
Itulah beberapa fakta mengejutkan yang tersembunyi dari kerajaan Majapahit. Anda terkejut? Saya pun demikian. Mengapa bisa terjadi kesalahan seperti ini? Kita tahu, kawasan nusantara saat itu dikuasai penjajah Belanda yang kafir. Dalam konteks Majapahit, Belanda berkepentingan untuk menguasai Nusantara yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Untuk itu, diciptakanlah pemahaman bahwa Majapahit yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia adalah kerajaan Hindu dan Islam masuk ke Nusantara belakangan dengan mendobrak tatanan yang sudah berkembang dan ada dalam masyarakat.
Ttd
ARIF BARATA
|
Jadi sebenarnya siapakah Gajah Mada? Rasanya buku-buku pelajaran sejarah siswa-siswi negara kita perlu ada revisi tentang hal ini.
|
|
"Halo cyiiinnnn... Apa kareba???"
|
15th June 2017, 14:48
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2008
Posts: 3,034
|
Quote:
Originally Posted by shiori_kamisaki
Gajah Mada adalah salah satu tokoh yang paling terkenal dalam sejarah Nusantara? Sebagai mahapatih Majapahit, ia dianggap mampu menyatukan wilayah2 taklukan Majapahit yang tersebar dari Aceh sampai Papua, termasuk Timor Leste, Malaysia, dan selatan Thailand (walaupun klaim ini diragukan oleh beberapa orang, terutama momod kita bujang_sumatra).
Tapi siapakah sosok Gajah Mada, dan dari mana asalnya, memiliki banyak versi.
Dalam buku "Silsilah Marga Marga Batak" yang ditulis oleh Richard Sinaga, disebutkan bahwa Gajah Mada adalah hasil perkawinan dari orang Batak bernama Si Gaja dan istrinya orang Bali yang bernama Made. Awalnya anak ini bernama Gajah Made, dan kemudian menjadi Gajah Mada. Ayahnya, Si Gaja, merupakan keponakan dari Tuan Sorbadibanua. Beliau adalah cicit dari Si Raja Batak dan juga merupakan kakek dari marga saya, Sihombing. Pada satu hari, Raden Wijaya (pendiri Majapahit) berkunjung ke Tanah Batak untuk mencari pria pemberani yang akan dia latih untuk menjadi ksatria. Tuan Sorbadibanua kemudian menunjuk Si Gaja agar ikut Raden Wijaya ke Majapahit.
Sementara itu Raden Wijaya juga membawa adiknya, seorang puteri, yang dikenal di Tanah Batak dengan nama "Boru Sibasopaet" (putri Majapahit). Boru Sibasopaet ini menjadi istri kedua Tuan Sorbadibanua, yang melahirkan 3 anak. Anak keduanya adalah Toga Sumba, ayah dari Sihombing dan kakek dari Nababan, marga saya.
Itu adalah Gajah Mada menurut versi Batak.
Selanjutnya saya baru tahu bahwa orang Minang juga punya kisah Gajah Mada menurut versi yang berbeda. Saya kutip sumbernya langsung ya.
Kemudian, baru2 ini saya juga menemukan cerita ini di Facebook, bahwa ternyata kisah Gajah Mada dan kerajaan Majapahit punya versi lain.
Jadi sebenarnya siapakah Gajah Mada? Rasanya buku-buku pelajaran sejarah siswa-siswi negara kita perlu ada revisi tentang hal ini.
|
Jadi nama lengkap gajah mada adalah Gajah Mada Sihombing ?
|
|
|
15th June 2017, 15:14
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2016
Location: Moodyz
Posts: 1,912
|
Quote:
Originally Posted by Makmun
Jadi nama lengkap gajah mada adalah Gajah Mada Sihombing ?
|
Tentu tidak. Sihombing hanya satu dari cucu Tuan Sorbadibanua. Cucunya yang lain lebih banyak lagi.
Dan lagipula, Si Gaja hanya keponakan dari Tuan Sorbadibanua. Jadi Gajah Mada bukan keturunannya.
Tapi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya saya masih memiliki darah Majapahit, karena leluhur saya dulu menikah dengan putri dari Majapahit.
|
|
"Halo cyiiinnnn... Apa kareba???"
|
15th June 2017, 21:09
|
|
Groupie Member
Join Date: Mar 2011
Location: Hutan Perawan
Posts: 14,239
|
Quote:
Originally Posted by shiori_kamisaki
Tentu tidak. Sihombing hanya satu dari cucu Tuan Sorbadibanua. Cucunya yang lain lebih banyak lagi.
Dan lagipula, Si Gaja hanya keponakan dari Tuan Sorbadibanua. Jadi Gajah Mada bukan keturunannya.
Tapi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya saya masih memiliki darah Majapahit, karena leluhur saya dulu menikah dengan putri dari Majapahit.
|
Kalau Gajahmada orang medan atau minang, ga bakal pake sumpah Palapa bahasa Jawa,
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Quote:
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa"
|
ngunu wae
|
|
Last edited by mabok_perawan; 15th June 2017 at 21:12..
|
15th June 2017, 22:31
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2016
Location: Moodyz
Posts: 1,912
|
Quote:
Originally Posted by mabok_perawan
Kalau Gajahmada orang medan atau minang, ga bakal pake sumpah Palapa bahasa Jawa,
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
ngunu wae
|
Dari manapun asal Gajah Mada, karena tugasnya sebagai mahapatih Majapahit, maka tentu sumpah Palapa pun menggunakan bahasa Majapahit. Bukan bahasa ibunya.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung".
|
|
"Halo cyiiinnnn... Apa kareba???"
|
15th June 2017, 23:16
|
|
Mania Member
Join Date: Jan 2017
Posts: 922
|
Quote:
Originally Posted by shiori_kamisaki
Dari manapun asal Gajah Mada, karena tugasnya sebagai mahapatih Majapahit, maka tentu sumpah Palapa pun menggunakan bahasa Majapahit. Bukan bahasa ibunya.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung".
|
|
|
|
16th June 2017, 16:08
|
|
Silver Member
Join Date: May 2010
Location: in vino veritas
Posts: 59,376
|
Dan sang mahapatih pun tersenyum, sumpahnya terbukti menyatukan nusantara. Batak, minang, muslim merasa memiliki
Nunggu versi lain
|
|
|
16th June 2017, 20:23
|
|
Groupie Member
Join Date: Mar 2011
Location: Hutan Perawan
Posts: 14,239
|
Quote:
Originally Posted by lumache
Dan sang mahapatih pun tersenyum, sumpahnya terbukti menyatukan nusantara. Batak, minang, muslim merasa memiliki
Nunggu versi lain
|
Kalau berkunjung ke museum Trowulan Mojokerto, memang ada seperti apa yg dikupas "Gaj Ahmada" btw mengapa koq saat ini dibangunkan patung budha tidur, dewi kwan in, naca, etc disekitar museum ,opo hubungannya, ane ma curiga patung-patung tersebut dibuat sesuai keinginan Donatur yg bertolak belakang jauuuuuuh dari sejarah Majapahit
|
|
|
16th June 2017, 20:47
|
|
Mania Member
Join Date: Oct 2016
Location: Moodyz
Posts: 1,912
|
Quote:
Originally Posted by lumache
Dan sang mahapatih pun tersenyum, sumpahnya terbukti menyatukan nusantara. Batak, minang, muslim merasa memiliki
Nunggu versi lain
|
Kecuali Sunda, yang masih menyimpan dendam legasi Perang Bubat. Sampai2 di tanah Sunda tidak ada jalan dengan nama Gajah Mada sampai detik ini.
|
|
|
16th June 2017, 23:05
|
|
Silver Member
Join Date: May 2010
Location: in vino veritas
Posts: 59,376
|
Quote:
Originally Posted by mabok_perawan
Kalau berkunjung ke museum Trowulan Mojokerto, memang ada seperti apa yg dikupas "Gaj Ahmada" btw mengapa koq saat ini dibangunkan patung budha tidur, dewi kwan in, naca, etc disekitar museum ,opo hubungannya, ane ma curiga patung-patung tersebut dibuat sesuai keinginan Donatur yg bertolak belakang jauuuuuuh dari sejarah Majapahit
|
Emang siapa donaturnya pak wawan?
Kok tau kalo jauh dari sejarah majapahit?
--
Ngga apa lah kalo diaku2. Biar seneng
|
|
|
detikNews
........
|