HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Jumat, 2024/03/19 16:11 WIB
Licinnya Susanto, Hanya Lulusan SMA Berhasil Jadi Dokter Gadungan 2 Tahun
|
Thread Tools |
18th October 2017, 13:38 |
#1
|
Addict Member
|
Google Menemukan Adanya Keterlibatan Rusia Dalam Pilpres A.S 2016
Google menemukan bukti bahwa para agen Rusia memanfaatkan jaringan iklan Google yang luas dan melakukan pemasangan iklan sebagai upaya campur tangan dalam pemilihan presiden A.S 2016. Temuan internal Google mengakibatkan perusahaan teknologi ini terlibat lebih jauh dalam penyelidikan yang masih terus dikembangkan oleh pemerintah A.S, terutama mengenai bagaimana pemerintah Rusia menggunakan jaringan sosial dan teknologi untuk menyebarkan informasi yang salah dan memecah-belah pada saat pemilihan presiden A.S 2016. Dengan menggunakan akun yang diyakini terhubung dengan pemerintah Rusia, para agen tersebut membeli iklan seharga $4700 yang tampil pada Google search. Google menemukan akun-akun tersebut melalui penyelidikan internal juga berdasarkan informasi yang diberikan oleh perusahaan teknologi lainnya. Google menemukan, terdapat pembelian iklan bermuatan politik senilai $53.000, yang semua pemesanan tersebut memiliki IP address dan alamat gedung Rusia, masih terus diselidiki siapa pemasang iklan tersebut. Pesan dari iklan tersebut sarat dengan muatan politik, salah satu akun menghabiskan $7000 untuk mempromosikan sebuah film dokumenter berjudul “You’ve Been Trumped,” yang menceritakan upaya Donald J Trump untuk membangun lapangan golf di sepanjang pantai Skotlandia yang ramah lingkungan, sedangkan sebuah akun lain mengeluarkan $36.000 pada iklan yang mempertanyakan kinerja Barack Obama. Kebanyakan iklan-iklan tersebut muncul pada Google search atau pada website yang menggunakan layanan iklan Google, masih belum jelas apakah iklan tersebut juga muncul pada Youtube atau Gmail. Microsoft, kompetitor Google di pasar agensi iklan dan mesin pencarian mengatakan bahwa pihaknya juga tengah menyelidiki apakah agen-agen Rusia juga menggunakan jasanya untuk memperlihatkan iklan politik selama pemilihan 2016. Mesin pencari milik Microsoft, yaitu Bing, merupakan mesin pencari terpopuler kedua setelah Google di A.S. Google dipanggil untuk bersaksi di sidang Komite Intelejen Senat pada 1 November mendatang. Berbeda dengan Facebook, Google berhasil lolos dari pengawasan ketat. Jejaring sosial paling populer didunia itu pernah mengakui bahwa mereka menemukan 470 profil dan page milik badan penelitian internet yang berhubungan dengan Kremlin, akibatnya Facebook mendapatkan pengawasan ketat oleh pemerintah. Selain sidang komite senat, Google dan Facebook diharapkan untuk bersaksi dihadapan House Intelligence Committee, Twitter juga turut diundang namun masih belum jelas apakah perwakilan dari perusahaan akan menghadiri panggilan tersebut. Facebook mengatakan perusahaan Rusia pernah memasang 3000 iklan senilai $100.000 di Facebook. Bulan lalu, Twitter menginformasikan mereka telah menemukan 200 akun yang sepertinya berhubungan dengan upaya Rusia untuk mempengaruhi pemilihan. Google adalah satu-satunya perusahaan yang menjual iklan digital lebih banyak dari Facebook, dan peranannya dalam kampanye terkoordinir Rusia telah menjadi spekulasi di Washington dan Silicon Valley. Washington Post melaporkan bahwa Google sebelumnya telah mengetahui ada agen Rusia yang menghabiskan puluhan ribu dollar untuk menyebarkan informasi yang salah pada platform iklan mereka. Pemilihan presiden tahun 2016 pertama kalinya Google memperbolehkan penargetan berdasarkan kecondongan politik dan hanya memperbolehkan dua kategori yaitu kanan ataupun kiri. Juru bicara Google, Andrea Faville mengatakan perusahaannya memiliki kebijakan untuk membatasi penargetan iklan politik dan melarang penargetan berdasarkan ras dan agama. “Kami melakukan usaha mendalam untuk menyelidiki upaya penyalahgunaan sistem kami, bekerja dengan para peneliti dan perusahaan lain, dan akan memberikan bantuan terhadap penyelidikan yang sedang berlangsung,” ujar Faville. Di Facebook, akun palsu jaringan Rusia, dimana para tokoh fiktif berlagak seolah-olah aktivis amerika, mereka menyebarkan pesan-pesan menghasut dan isu yang memecah belah. Akun tersebut membeli iklan untuk mempromosikan pesan mereka dan menjangkau khalayak yang lebih luas sembari menuliskan postingan yang membangkitkan amarah dan menargetkan berbagai lokasi yang memiliki kecondongan politik untuk hasil yang lebih maksimal. Jaringan akun Rusia tidak menargetkan iklan berdasarkan afiliasi politik, namun yang menjadi pertanyaan, kenapa Google memperbolehkan penargetan pada pemilihan 2016 yang sebelumnya tidak ia perbolehkan? satu-satunya lokasi dimana Google mengizinkan penargetan iklan berdasarkan afiliasi politik hanya di A.S. Saat ini Google bekerja dengan Jigsaw-sekumpulan tim ahli, yang dimiliki oleh perusahaan induknya, Alphabet. Jigsaw telah melakukan penelitian terhadap berita palsu dan penyelewengan informasi selama 18 bulan terakhir dan Google sedang menerapkan beberapa penemuan dalam penyelidikan campur tangan Rusia. Google juga bekerjasama dengan perusahaan teknologi lain seperti facebook dan Twitter selain peneliti independen dan penegak hukum. Makin tersudut aja nih rekan bisnis Hary Tanoesoedibjo Sumber: nuxid |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer