Cerita dari Agus ‘thole’ Suprianto - OTOLovers
Perjalanan touring yang saya rasakan kali ini, sedikit berbeda. Tak hanya sensasi touringnya, melainkan juga mendapatkan ilmu tentang Safety Riding dari Satrio Nugroho (Riding Training Analisis AHM).
Pembekalan ilmu yang saya dapatkan, perjalanan touring itu tak hanya seru-seruan berkendara motor melainkan juga harus tetap mengutamakan keselamatan di jalan raya.
Setiap kali touring, saya biasanya menggunakan motor bebek yaitu Honda CS1. Biarpun motor tua, namun tenaganya masih sangat remaja dan bercitarasa anak muda.
Peraturan #AHMOtoTouring yang mengharuskan motor matic, tak menyurutkan semangat saya untuk tetap mendaftarkan diri. Berbekal pinjaman motor dari tetangga, alhasil saya menggunakan motor matic Honda Vario 150cc.
Saya sempat bertanya dalam hati, apakah motor matic bisa kuat untuk melibas track jalur Cikidang yang terkenal berkelok-kelok dan tanjakan ekstrim? Agar bisa mendapatkan jawaban pastinya, saya memberanikan diri untuk membawa motor matic tersebut setelah mendapat kepastian jadi peserta #AHMOtoTouring.
Jumat (30/09/2016) adalah hari keberangkatan touring menuju Sukabumi dengan jarak 150 KM. Setelah yakin memastikan cek persiapan dan peralatan, kami berkumpul di kantor
www.detik.com pada jam 07.00 WIB untuk technical meeting.
Ada kejadian lucu briefing, salah satu peserta dari Bogor beranggapan hanya pendaftaran ulang biasa dan tidak tahu jika hari itu juga langsung berangkat. Bahkan tidak menggunakan peralatan lengkap touring. Peserta tersebut disuruh pulang terlebih dahulu dan bertemu di titik kumpul Sentul, Jawa Barat.
Jam 08.00 WIB, kami pun berangkat menuju tikum pertama dan rombongan #AHMOtoTouring terbagi menjadi 2 grup. Tanpa basa-basi, segera menghidupkan mesin motor matic dan siap untuk touring.
Sekitar pukul 11.00 WIB, kami telah sampai di tikum pertama. Sambil menunggu yang lain, saya memanfaatkan waktu luang tersebut untuk beristirahat dan berkenalan dengan peserta lainnya. 30 menit kemudian, perjalanan dilanjutkan menuju Lido Jawa Barat untuk makan siang.
Selama perjalanan menuju tikum kedua, kami ditemani hujan. Tak pelak, rasa lapar makin menjadi akibat hawa dingin dan ditambah dengan aktivitas touring.
Sesampai di Lido, kami berhenti di salah satu rumah makan yang terkenal dengan perahu apungnya. Tanpa basa-basi, kami langsung menyantap masakan yang bercita rasa Sunda tersebut. Sambil menunggu hujan reda, para peserta bercengkerama satu sama lain agar lebih akrab.
Jam 15.00 WIB, perjalanan dilanjutkan kembali dan bertemu di tikum ketiga yaitu SPBU sebelum masuk jalur Cikidang. Kami harus mengisi BBM terlebih dahulu agar tidak kehabisan selama perjalanan, sebab SPBU selanjutnya sangat jauh.
Di jalur Cikidang ini, adrenalin saya terpacu. Siap melahap jalurnya dengan motor matic pinjaman dari tetangga.
Melihat peserta yang lain keasyikan meliuk-liuk di jalur Cikidang, saya pun iri dibuatnya. Segera mengambil posisi berkendara yang baik, saya pun mulai meliuk-liuk dengan motor matic.
Ada perbedaan dari motor matic dengan motor yang biasa yang saya pergunakan. Dari sisi pengereman, motor Honda vario 150cc sudah mengadapdasi pengereman combi brake system. Jadi, dengan sekali kita menarik tuas rem kiri (belakang), otomatis rem kanan (depan) juga ikutan ngerem.
Karakter yang berbeda tersebut, saya pelajari dengan baik. Jika diambil enaknya (kemudahan), tuas rem kanan hanya untuk meyeimbangi rem yang sering bekerja tuas rem kiri.
Sebelum kami keluar dari jalur cikidang, ada salah satu peserta yang crash dari rombongan yang saya pimpin. Ternyata, doi lelah dan mengantuk, namun tidak berani konfirmasi kepada panitia. Alhasil, saat melihat tanah merah seakan-akan seperti kasur merah.
Sebagai pemimpin grup, saya cek lebih detail pada motor yang digunakan. Busyet ini orang, ternyata rem belakang motornya tidak berfungsi dengan baik.
Saat saya menanyakan langsung kepadanya, “Saya gak biasa pake rem belakang” jawabnya. Saya pun tercengang-cengang dan sempat bengong dengan jawabannya. Masuk jalur ekstrim hanya mengandalkan rem depan, luar biasa…
Usai beristirahat selama 15 menit, perjalanan dilanjutkan kembali agar tidak terlalu gelap sesampai di persinggahan (villa). Alhamdulillah, kami sampai dengan selamat pada jam 17.55 WIB.
Segera kami bersih-bersih, istirahat untuk melanjutkan kegiatan #AHMOtoTouring selanjutnya. Salah satunya kegiatan charity ke Panti Asuhan Yayasa Daarul Aitam, Jalan Raya Cimaja, Cikakak, Sukabumi, Jawa Barat.
Ingin tahu cerita selengkapnya? Tunggu postingan saya selanjutnya!