HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Minggu, 2024/04/18 11:55 WIB
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Minggu, 2024/04/18 11:48 WIB
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film dan Dicalonkan Jadi Bupati
-
Selasa, 2024/04/14 11:47 WIB
Sandra Dewi Hilang di Instagram, Keluarga Lakukan Hal Ini
-
Sabtu, 2024/04/17 14:39 WIB
Melody Prima Baru Ungkap Alasan Bercerai Setelah Setahun Berlalu
-
Jumat, 2024/04/16 14:20 WIB
Olivia Nathania, Anak Nia Daniaty Bebas dari Penjara Kasus CPNS Bodong
-
Minggu, 2024/04/18 14:36 WIB
Ajak Kekasih Lebaran Bareng Keluarga, Wika Salim Bakal Nikah Tahun Ini?
|
Thread Tools |
22nd September 2018, 20:01 |
#1
|
|
Addict Member
|
Hati-hati! Salah Import Barang dari Luar Negri Bisa Lenyap Duit
Belum pernah import barang, lalu tergiur buka usaha ritel di daerah dengan pasokan barang dengan harga sangat harga murah dari luar negri? Tunggu dulu! Jangan salah langkah.
Tidak bisa dipungkiri di era digital sekarang banyak sekali "internet things" yang mengubah gaya hidup kita. Mulai dari berbisnis, komunikasi, bahkan cara kita belanja. Semuanya menjadi serba mudah dan praktis, dan juga tidak dibatasi oleh jarak dan waktu. Nah, kali ini TS ingin berbagi sedikit mengenai cara yang tepat untuk import barang dari luar negri. Quote:
Apalagi, ada banyak produk luar negri yang harganya terbilang jauh lebih murah dibandingkan dengan harga di Indonesia. Contohnya produk-produk yang berasal dari Mainland, China. Barang-barang tersebut membuat banyak orang yang tergiur dan ingin segera membuka usaha. Dengan tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada, diantara mereka ada yang langsung bertindak memborong beberapa jenis barang dari luar negri dengan jumlah yang tidak tanggung-tanggung. Maksud hati ingin mengambil untung dengan cara menjualnya kembali di daerahnya. Akan tetapi, sudahkan cara import barang yang dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku? Jika tidak, barang akan nyangkut di portal Bea dan Cukai sementara uang tidak kembali sama sekali. Jika import barang untuk konsumsi atau pemakaian pribadi sih tidak masalah, asalkan barang yang di import tidak melebihi batas maksimal yang ditetapkan oleh bea dan cukai. Perlu diketahui juga bahwa baru-baru ini, import barang dengan nilai harga kurang dari $100 dolar AS akan tetap dikenakan bea masuk. Yang mana sebelumnya tidak dikenakan bea masuk. Nah, kembali lagi ke peluang usaha tadi. Mungkin kita sering belanja barang luar negri secara online dalam jumlah dan nilai harga yang sedikit untuk keperluan pribadi. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kita akan tertarik untuk memulai usaha ritel di lokasi masing-masing dengan pasokan barang dari luar negri, karena memang banyak produk-produk luar negri yang harganya sangat murah. Terutama produk-produk murah dari China. Murah di sini bukan berarti murahan loh! Oleh karena itu, jika kita memang ingin memulai usaha ritel dengan memasok barang dagangan dari luar negri, terutama China, perlu mengetahui prosedur imoprt barang yang baik dan benar. Agar bisa mengimport barang dari luar negri tanpa masalah. Seperti artikel yang dipublikasikan di Wongunik (13/9/2018) dengan topikbahasan mengenai tata cara import barang dari China, inilah tahap-tahap yang harus dilakukan calon pengimpor sebelum melakukan aktivitas import barang dari luar negri. Antara lain; 1. Mengetahui harga, PPN dan PPH dari jenis barang yang hendak diimpor. 2. Mengurus perizinan import. 3. Mencari tahu dan menentukan sistem transaksi import (FOB, CIF, FAS, dll.) 4. Menentukan pengeriman barang dari supplier atau penjual ke lokasi anda. 5. Tentukan apakah perlu asuransi atau tidak. Nah, itulah tadi lima langkah yang perlu dilakukan agar tidak salah dalam import barang. Demikianlah sobat, buat yang ingin memasok stok barang dagangan dari luar negri semoga lancar dan tidak ada masalah dalam mengimort barang. Buat agan mastah yang uda lihai dalam import barang dari luar negri mohon bagi-bagi ilmunya di sini yah. Atau hanya sekedar masukan atau ide juga boleh dimasukin sini. Semoga bermanfaat! |
|
Last edited by janurmas; 22nd September 2018 at 20:13.. |
22nd September 2018, 22:30 |
#2
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
23rd September 2018, 11:52 |
#5
|
Moderators
|
At the end, balik ke prinsip ekonomi ya... Dengan pengorbanan (cost) sekecil-kecilnya mengharap laba sebesar-besarnya... Entah gimana regulasi pemerintah Cina tentang upah minimum tenaga kerja disana dan biaya lain-lain terkait dengan biaya mendirikan dan menjalankan pabrik.. sampe-sampe barang produksi cina bisa ditekan jauh dr segi biaya produksinya.. tapi udah jadi rahasia umum juga kalo kualitasnya ya begitu deh.. kecuali mgkn yg emang pangsa pasarnya premium
|
23rd September 2018, 12:59 |
#6
|
|
Addict Member
|
Quote:
Terlepas dari itu, kalau bicara soal bisnis sih kita harus lebih berfikir dari segi competitive advantage sih gan. Agar kita bisa menikmati untuk sebagai pebisnis, terutama yang bergerak di bidan ritel. Yah salah satu opsi pasokan barang dagangan kita yah dari China lah. Walaupun katanya barang-barang China kualitasnya begitu deh,, tapi tetap aja laris manis di pasaran Indonesia gan. He he he...! So, think of its business opportunity instead of overseeing for their internal economic polemic. They know the best for them, but we know what to take advantage of it based on business point of view. |
|
23rd September 2018, 15:58 |
#7
|
|||
Moderators
|
Quote:
Quote:
Quote:
Iya sih.. business is business.. harus jeli liat peluang terlepas dari masalah internal yg ditimbulkan oleh peluang itu sendiri.. |
|||
23rd September 2018, 17:25 |
#8
|
Addict Member
|
Mungkin karna ini yang buat ekonomi China maju banget akhir-akhir ini (secara keseluruhan). Tapi walaupun makro-ekonominya maju melesat, tetap masih jauh timpangnya antara yang kaya dan yang kurang mampu di sana. Masih mending jenjang di Indonesia ketimbang di sana. Jangan sampai terjadi deh!
|
Last edited by janurmas; 23rd September 2018 at 17:30.. |
24th September 2018, 07:45 |
#10
|
|
Moderators
|
Quote:
|
|
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer