HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Senin, 2024/04/24 12:17 WIB
25 Makam Nabi dan Rasul Allah SWT
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Kamis, 2024/04/21 10:11 WIB
Cak Imin Balas Wasekjen PBNU soal Bela Gus Ipul: Nggak Nanggepi Pengangguran
View Poll Results: Siapa member favorit pilihan sosbuders | |||
ADAMA | 32 | 52.46% | |
FREYA. | 29 | 47.54% | |
Voters: 61. You may not vote on this poll |
|
Thread Tools |
25th April 2017, 11:49 |
#1
|
||
Moderator
|
RASIALISME DAN PRADUGA RASIAL
Quote:
Quote:
|
||
no more presidents.... and all the wars will end one united world under God
|
25th April 2017, 12:13 |
#2
|
Moderator
|
rasialisme yang terjadi di dunia biasanya disebabkan kesombongan atas keunggulan ras, dominasi atas penguasaan sumber daya atau mungkin juga unggul jumlah.
mungkin om adama dan tante freya bisa eksplorasi itu juga |
no more presidents.... and all the wars will end one united world under God
|
25th April 2017, 12:50 |
#3
|
|
Moderators
|
Quote:
Mohon bimbingan momod selaku penyelenggra event n Pak Adama selaku teman diskusi dalam diksusi perdana one on one ini. Semoga sy dpt menjawab atau menyanggah dengan baik dan sesuai topik. |
|
25th April 2017, 13:13 |
#4
|
Moderator
|
|
25th April 2017, 13:33 |
#5
|
|||||
Moderators
|
Quote:
Menurut saya, rasialisme / rasisme adalah prilaku / sikap diskriminasi dan penghinaan yang dilakukan berdasarkan ras seseorang (terlepas dari ras tersebut minoritas atau mayoritas dari segi jumlah.) Quote:
Quote:
Bold: pada statement Pak Adama yang pertama kali, Bapak menyebut pelaku rasialisme berasal dr golongan mayoritas? Quote:
Quote:
Apakah menurut Pak Adama lebih baik penerapan di negara Barat (apa yg Pak Adama sebut dengan "majority rule, minority right") atau di Indonesia yg Bapak katakan "mayoritas melindungi, minoritas menghormati"? Nuwun. |
|||||
Last edited by freya.; 25th April 2017 at 13:37.. |
25th April 2017, 13:44 |
#6
|
Moderators
|
Contoh Adolf Hitler menyamakan ras non Eropa sebagai kera.
|
25th April 2017, 20:42 |
#7
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Sementara rasialisme justru lebih sering terjadi dalam "negara belanga" alias terdiri dari kumpulan berbagai macam suku bangsa dan ras, tiap-tiap ras punya dominasi dalam bidangnya secara tersendiri dan hampir eklusif. Eklusifitas ini yang menimbulkan benih-benih rasialisme, karena pada dasarnya asal muasal rasialisme adalah dari faktor perbedaan atau membedakan sendiri. Misal di Indonesia dengan etnis Tionghoanya, dari dulu etnis ini adalah masyarakat pedagang dan sampai sekarangpun demikian, hingga etnis tionghoa walau minoritas tapi dominan disektor ekonomi. Dominasi sektor ekonomi dan sifat ekslusif inilah yang mendorong rasialisme dari kedua sisi, dari sisi mayoritas pribumi muncul sentimen rasialisme ketika berhadapan dengan kekuatan pemilik modal yang bersekutu dengan penguasa. Sementara dari sisi minoritas tionghoa muncul sentimen rasialisme pada etnis mayoritas pribumi berupa perasaan lebih superior, merasa diri lebih bekerja keras hingga bisa sukses. Padahal hal tersebut diatas bisa dihindari kalau kedua belah pihak (enggak bisa salah satu pihak sahaja) menyingkirkan sentimen tersebut, mayoritas pribumi tak perlu merasa inferior berhadapan dengan "persekutuan" antara pemodal dan penguasa karena toh mendominasi sektor politik dan kekuasaan. Sementara minoritas tionghoa tak perlu merasa superior karena mendominasi sektor ekonomi, karena jujur sahaja emang berapa persen pengusaha tionghoa yang sukses hanya bermodal kerja keras tanpa tanpa KKN ?, sangat sedikit sekali bahkan bisa dihitung dengan jari. Sebagian besar mereka membangun bisnisnya lewat koneksi dan itu pake sentimen etnis, bahkan untuk usaha yang kagak jujur sekalipun. Apakah bankir seperti Robert Tantular mampu memperdaya nasabah superkayanya jika tidak satu etnis dengan dia ?, ya kagak bisa kalau tidak pake sistem kepercayaan. Minority right ala barat menempatkan negara sebagai pelindung hak-hak kaum minoritas, atas dasar asumsi kaum minoritas ada dipihak tertindas kaum mayoritas. Dengan kompleksnya struktur sosial politik masyarakat multi bangsa kadang itu tidak benar, justru perlindungan "khusus" bagi kaum minoritas justru menciptakan legalisasi "tirani minoritas". Semisal yang terjadi di AS sonoh dengan kebijakan " affirmative action" yang disebut sebagai kebijakan "diskriminasi positif", dalam kebijakan ini justru diskriminasi diterapkan terbalik. Kaum minoritas lebih diutamakan ketibang kaum mayoritas, karena kaum minoritas dianggap lebih lemah posisi sosial ekonominya dari kaum minoritas. Misal masuk perguruan tinggi, masuk ikatan dinas militer, pemilihan hakim agung dan posisi-posisi strategis lainnya tidak berdasarkan murni atas kemampuan. Cukup dengan latar belakang etnis minoritas, mereka bisa diterima. Jelas lebih baik penerapan hubungan mayoritas-minoritas di Indonesia jika diterapkan secara murni dan konsekuen, negara haruslah netral tidak memihak dan pada kaum manapun dengan alasan apapun. Negara justru harus menanamkan pengertian bahwa kaum mayoritas tidak akan mendapat penghormatan dari minoritas, jika mereka tidak bersikap melindunginya. Sebaliknya kaum minoritas tak akan dapat perlindungan, jika tidak dapat menghormati mayoritas. Rezim Soeharto cukup sukses membina hubungan mayoritas-minoritas dengan penegakan hukum dan kekuasaan metode keras, tak perduli dari kalangan mayo atau mino, jika menebar sentimen rasial dan menimbulkan gejolak sosial...ya dibui...atau lebih parah, pada ilang dilaut "berenang bersama ikan". Enggak perlu sekejam soeharto lah, kita kan sudah lebih beradab (katanya). Tapi lidah itu kadang lebih tajam dari pedang, luka tersayat bisa sembuh tapi melukai perasaan bisa menimbulkan dendam kesumat berkepanjangan bahkan diwariskan turun temurun. Jadi tak usah mengobral pernyataan atas kebebasan berpendapat terutama di forum umum, toh konstitusi kita menyatakan bahwa hak-hak kita dibatasi oleh hak orang lain (ada batasannya). Terkecuali dalam forum tertutup dan diskusi terbatas seperti yang kita lakukan saat ini, kita mengerti konsekuensinya dan dianggap sudah saling setuju untuk tidak saling tersinggung atas pernyataan satu sama lain. JMO. |
|
26th April 2017, 01:24 |
#8
|
|||
Moderators
|
Quote:
Rasisme adalah suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras manusia menentukan pencapaian budaya atau individu bahwa suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur ras yang lainnya. Yang menjadi pertanyaan saya adalah, apakah diskriminasi tersebut tidak dapat berasal dari ras yang dianggap kurang dominan (misal dari segi ekonomi)? Contoh: Pada 14 Mei 1959 pemerintah mengeluarkan PP No. 10/1959 yang isinya menetapkan bahwa semua usaha dagang kecil milik orang asing di tingkat desa tidak diberi izin lagi setelah 31 desember 1959. Peraturan ini terutama ditujukan pada pedagang kecil Tionghoa yang merupakan bagian terbesar orang-orang asing yang melakukan usaha ditingkat desa. Maksud pertanyaan saya pada Pak Adama, murni karena ketidaktahuan dan kekurangpahaman saya. Untuk poin-poin selebihnya sejauh ini saya merasa tidak ada yang perlu saya sanggah karena saya mulai paham maksud Pak Adama dan sependapat terutama pada postingan Bapak yang saya Bold. Saya sangat setuju bahwa kerukunan antar ras dan antar golongan baru dapat tercapai dengan usaha dari kedua belah pihak. Quote:
Quote:
|
|||
Last edited by freya.; 26th April 2017 at 01:45.. |
26th April 2017, 19:54 |
#9
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Setelah Indonesia merdeka ekses kebijakan Belanda ini masih terasa didesa-desa, istilah : cukong rentenir, tauke grosir dan tengkulak. Semua Merujuk sistem ekonomi peninggalan Belanda, yang kebetulan etnis minoritas yang mau bekerjasama adalah kebanyakan etnis tionghoa yang mentalnya emang pedagang dan pengusaha. Sikap kooperatif etnis tionghoa pada penguasa walau penguasa itu penjajah atau penindas juga cenderung memicu sentimen anti cina, mungkin perbedaan latar belakang budaya. Di tanah nenek moyangnya pun budaya pengusaha mendekati penguasa itu dianggap wajar, dari sikap itu di sini kita dapat satu tambahan suku kata yaitu "kongkalikong". |
|
26th April 2017, 23:14 |
#10
|
Mania Member
|
misalkan setiap elemen dalam masyarakat di indonesia lebih mengutamakan kesadaran bahwa tujuan bernegara adalah untuk bersaing dg negara lain.... bahkan sampai pada "menguasai persaingan dg negara lain" tentu konflik internal akan semakin minimal, semakin mengecil.
sebab setiap individu mulai dari warga sipil hingga aparatur negara akan fokus utk berkonflik dg negara2 dan warga asing. impaknya.... tentu perilaku rasial dan rasialisme tdk lagi jadi isu berkepanjangan. persoalannya.... kesadaran tersebut belum mengena di hati dan pikiran, baik itu dari kelompok mayoritas maupun minoritas. yg terjadi malah setiap warga yg masih belum mengerti.... kalau indonesia ini hanyalah sebuah negara dari ratusan negara yg tersebar di dunia lain.... jadi lebih sibuk memperebutkan "kue eksis" di dalam negeri sendiri ketimbang bersatu utk merebut kue eksi dunia luar yg lbh besar dan lebih luas dan menguntungkan. ane kira... rasialisme hanya bisa diminimalkan dg cara pembagian tugas warga negara yg lebih berimbang dan proposional tanpa mengecilkan kemampuan setiap individu maupun kelompok lainnya caranya bagaimana? nah itu dia butuh aparat negara (birokrasi) yg.......... kira kira seperti itulah |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer