HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 14:45 WIB
Puan Maharani: Partai Pemenang Pileg Berhak Jadi Ketua DPR RI
-
Rabu, 2024/03/28 16:41 WIB
Meninjau Etika Pendidikan: Jasa Beli Ijazah dan Implikasinya
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
|
Thread Tools |
3rd January 2019, 19:55 |
#1
|
Addict Member
|
MENHAN : PENTINGNYA ALUTSISTA PENANGANAN BENCANA ALAM
Tahun 2018 kita di ingatkan dengan banyak musibah dan bencana yang melanda tanah air, mulai dari gempa, tsunami, angin putting beliung dan lain sebagainya. Bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah mendorong Kementerian Pertahanan (Kemhan) memprioritaskan pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk Search And Rescue (SAR) dan penanganan bencana alam.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, sejak awal dirinya sudah menyampaikan bahwa tidak ada perang besar atau terbuka antara negara dengan negara yang memiliki alutsista. Menurut Ryamizard, pengadaan alutsita seharusnya disesuaikan dengan ancaman yang dihadapi. Untuk apa membeli alutsista jika ancaman tersebut masih jauh dan belum nyata. Menurutnya , Yang harus dibeli atau diadakan adalah alutsista untuk menghadapi ancaman yang nyata, bagaimana menghadapi teroris, mendeteksi jalur komunikasi, jalur logistik, dan sebagainya, itu yang harus dibeli. Kedua, bagaimana mengetahui bencana alam,itu merupakan hal yang terpenting. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menilai, apa yang disampaikan empat tahun lalu terkait perlunya alutsista untuk penanganan bencana tidak diperhatikan. Padahal, apabila Indonesia memiliki peralatan canggih maka ancaman bencana alam dapat dideteksi sejak dini. Mantan Pangkostrad ini menyebut, alutsista yang sangat urgen adalah pesawat atau helikopter karena daya angkut yang besar dan mobilitasnya sangat cepat bila dibandingkan dengan kapal. ”Kalau kapal hitungan lima jam sudah sampai, hitungan kesepuluh jam sudah ngangkat bantuan ke lokasi. Kalau kapal berhari-hari, ini (pesawat atau heli) satu hari selesai, itu penting. Kapal perlu, tapi menyusul seperti kapal rumah sakit untuk pengobatan juga sanga di perlukan. Letak geografis Indonesia yang berada di ring of fire, kata Ryamizard, tidak bisa dihindari mulai dari Aceh, Jawa, Sulawesi, hingga Papua. Meski Kalimantan tidak, tapi ada kebakaran hutan dan banjir jadi sama juga. Semoga tahun depan tidak ada bencana-bencana lagi, menyedihkan kita semua. Sementara itu, Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Agus Setiadji mengatakan, pengadaan alutsista ke depan spesifikasi teknis (spektek)-nya harus mengacu kepada kemampuan untuk melaksanakan SAR dan bantuan bencana alam. Sehingga, kapan pun alutsista itu digunakan untuk bencana alam bisa langsung dioperasikan. Untuk pesawat amphibi, kata Agus, adalah pesawat yang bisa melakukan pemadaman kebakaran hutan. Sebab, bila hanya mengandalkan alutsista darat untuk pemadaman sangat tidak efektif. ”Ini segera diproses sebanyak satu unit. Kita akan melibatkan berbagai produk yang memenehi syarat, ada Rusia, Kanada, dan Jepang, kita pilih yang terbaik,” kata Agus. Selain alutsita matra udara, pihaknya juga akan berencana mengadakan kapal penyapu ranjau yang dilengkapi Remotely Operated Vehicles (ROV) yang mampu melihat bawah air. Agus menambahkan, pengadaan alutsista ini merupakan bagian dari rencana strategi yang tercantum dalam Minimum Essensial Force (MEF). Untuk membangun TNI yang profesional pemenuhan MEF hingga 2018 sudah mencapai 61,8%. Tahun ini merupakan tahun terakhir dari renstra 2015-2019 dimana fokusnya adalah alutsista strategis dan mengisi gap ataupun alutsita yang sudah tua. Semoga menjadi perhatian semua pihak, pentingnya alutsista untuk membantu penaganan bencana di tanah air!! |
15th January 2019, 01:52 |
#2
|
|
Registered Member
|
Quote:
|
|
31st January 2019, 19:51 |
#3
|
Addict Member
|
PANGLIMA TEGASKAN PATI DAN PAMEN TNI SIAP MENGISI KEMENTRIAN
Beberapa hari lalu presiden jokowi, sempat menyinggung soal 60 kursi kosong yang akan di isi oleh perwira tingggi TNI. Kira-kira posisi strategis seperti apakah yang di sampaikan oleh presiden jokowi tersebut ?? Nah hari ini, pernyataan presiden langsung di sambut oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, di mana Panglima berjanji akan berusaha mencari solusi dari banyaknya perwira tinggi (Pati) dan perwira menengah (Pamen) TNI yang belum mendapat jabatan. Salah satunya dengan menempatkan mereka di kementerian terkait. Setujuhkah pembaca dengan rencana penempatan Pati di sejumlah kementrian ?
Langkah dan upaya itu bisa saja di lakukan, namun ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yakni merevisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Menurut Panglima, pihaknya menginginkan bahwa lembaga/kementerian yang bisa diduduki oleh TNI aktif itu eselon satu, eselon dua dan tentunya juga menyerap pada eselon-eselon di bawahnya sehingga kolonel bisa masuk di sana. Sekali lagi, menhan menegaskan semua ini bisa di lakukan akan tetapi masih harus menunggu revisi Undang-Undang 34 Tahun 2004 , dan yang jelas untuk perubahan kelas itu hanya mengeluarkan Perpres karena sudah ada Keppres-nya, paling tidak sudah akan berkurang dari 500 yang disampaikan tadi bisa sampai 150 sampai 200 (Kolonel), mudah-mudahan," sambungnya. Hadi melanjutkan pemerintah sendiri sebelumya melalui Perpres Nomor 62 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia, telah mengembangkan organisasi baru. Bernama Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang memiliki tugas menjaga pangkalan yang teriintergasi di Natuna, Morotai, Saumlaki dan Biak. Ini menarik juga dan sangat efektif untuk menjaga wilayah perbatsan tanah air. Isu-isu penjualan pulai dan sabotase pencaplokan wilayah perbatasan, paling tidak bisa di atasi. Selain itu, Hadi pun akan melakukan penataan organisasi baru yang akan menjadi solusi dari persoalan banyaknya Pamen TNI dari tiga matra yang nonjob sedang diusahakan dicarikan jalan keluarnya. Hadi mencontohkan dengan status Korem tipe B yang saat ini komandannya dijabat Kolonel akan dinaikkan menjadi tipe A dengan komandannya berpangkat Brigjen. Sehingga, jabatan Asisten Komandan Korem yang sebelumnya Letkol bisa diisi Kolonel. Adapun, Korem tipe A saat ini membawahi wilayah terluar dan perbatasan dengan negara tetangga Indonesia. Kita tunggu saja, apakah revisi UU yang di lontarkan itu bisa di lakukan secepatnya mungkin, guna penataan birokarasi di sejumalh kementrian. Harapan saya sebagai penulis dengan masuknya pati di sejumlah kementrian, kiranya bisa menjaga keamanan atau internal kementrian dari hal –hal yang merugikan bangsa, sekaligus memperkuat pertahanan bangsa. |
31st January 2019, 21:00 |
#4
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
16th February 2019, 08:24 |
#5
|
Addict Member
|
Disahkan di DPR, Pemerintah RI – Pemerintah Belarus Kerjasama Industri Pertahanan
Ini adalah sesuatu yang berarti bagi Pemerintah Republik Indonesia (RI) dan Pemerintah Belarus. Setelah Rancangan Undang Undang (RUU) tentang pengesahan persetujuan kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Belarus tentang kerja sama industri pertahanan di bidang pertahanan untuk mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Tingkat II untuk disahkan menjadi Undang Undang. Ini merupakan momentum yang terbaik.
Persetujuan pengesahan RUU tersebut diputuskan dalam Sidang Paripurna Ke – 12 DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto dan dihadiri oleh pihak Pemerintah RI dalam hal ini diwakili Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Luar Negeri dan Menteri Hukum dan HAM. Rabu, (13/2), di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Menhan mengatakan dengan disetujuinya Rancangan Undang-Undang tersebut menjadi Undang-Undang oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI. “Maka terbentuklah payung hukum bagi upaya kerja sama di bidang pertahanan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Belarusia”, ungkap Menhan dalam sambutannya mewakili Presiden RI. Ini pulalah yang menjadi penguat dan payung hukum serta landasan yang menjadi dasar dalam kerjasama tersebut. Karena itulah, dengan adanya payung hukum tersebut semakin mengokohkan kerjasama tersebut. Perkembangan dunia yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan intensitas hubungan dan interpendensi antarnegara. Sejalan dengan peningkatan hubungan tersebut, semakin meningkat pula kerja sama internasional dalam berbagai bidang termasuk kerja sama di bidang pertahanan. Lebih lanjut Menhan mengungkapkan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Belarus di bidang pertahanan sudah 25 tahun lamanya, dalam konteks di bidang pertahanan masih terbatas pembelian alat utama sistem senjata serta pertukaran pendidikan dan pelatihan. Diakhir sambutannya Menhan mengharapkan, dengan disetujuinya RUU tentang pengesahan nota kesepahaman antara Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Belarusia tentang kerja sama di bidang pertahanan akan meningkatkan dan mempererat kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini. |
16th February 2019, 18:58 |
#6
|
|
Registered Member
|
Quote:
|
|
20th February 2019, 04:05 |
#7
|
Addict Member
|
IDEX 2019 - KERJASAMA PERTAHANAN ANTAR BANGSA
Industri pertahanan selalu menjadi sorotan pemberitaan hampir di semua negara. Bagaimana tidak ? kecanggihan sistim pertahanan negara bisa terukur juga dari alat utama sistim pertahanan yang di produksi. Berbagai negara tentunya punya kekuatan masing-masing untuk mempublikasikan dan membanggakan hasil produksi karya anak bangsa masing-masing. Selain kecanggihan dan kebutuhan akan peningkatan produksi dalam negeri, menurut saya pameran pertahanan juga sekaligus studi banding tentang sejauh mana negara bisa memberikan dan mempertahanakan kedaulatan suatu bangsa.
Salah satu jegiatan pameran produksi industri pertahanan adalah Pameran IDEX 2019 yang merupakan Pameran Industri Pertahanan, dan berlangsung setiap 2 tahunan di Abu Dhabi National Exhibition Centre (ADNEC), Abu Dhabi UAE. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 17 s.d. 21 Februari 2019, diikuti oleh 223 perusahaan dari 58 negara yang bergerak dibidang Industri Alpalhankam, Suku cadang, Pemeliharaan, dan Jasa, sehingga menjadi tempat berkumpul para profesional dan pejabat tinggi dari berbagai negara untuk melakukan interaksi dan menjalin networking dibidang produk-produk Alpalhankam.Sangat menarik dan patut di apresiasi agar ke depan peningkatan SDM tanah air dalam memproduksi alutsista terus meningkat. Beberapa produksi yang di buat oleh PT Pindad sebelumnya juga sempat mendapatkan apresiasi dari beberapa negara. Dengan melihat geliat industri pertahanan, semakin membangkitkan karya anak bangsa bisa mendunia dan di terima dengan baik oleh negara sahabat. Seperti di ketahui, dalam pameran tahun ini, Untuk Delegasi Indonesia diwakili oleh PT NTP, PT DI, PT PINDAD, PT LEN dan PT NAPINDO dikoordinir oleh Kemhan dalam hal ini Ditjen Pothan Kemhan. Di mana International Defence Exhibition and Conference (IDEX) 2019 dibuka pada Minggu, 17 Februari 2019 oleh His Highness Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, President of UAE and Suprame Commander of UAE Armed forces. Upacara pembukaan tanpa didahului amanat, dilanjutkan dengan live demo selama 25 menit. Seperti yang di wartakan oleh situs resmi kementrian pertahanan www.kemhan.go.id, pembukaan pameran IDEX Abu Dhabi 2019, dilaksanakan Courtesy Call (CC) kepada Dubes Indonesia untuk UAE H.E. Husin Bagis yang dipimpin oleh Kolonel Kav S. Iskandar, S.IP Kasubdit Dagun Kermaindhan Dittekindhan Ditjen Pothan Kemhan. Dalam CC ini, Dubes menyambut dengan baik keikutsertaan Indonesia dalam pameran IDEX 2019. Lebih lanjut, Dubes menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dengan UAE sudah sangat baik sehingga kerjasama dalam bidang pertahanan sangat terbuka lebar. Pimpinan Delegasi menyampaikan kepada Dubes untuk berkenaan menjadi perpanjangan tangan dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk unggulan Industri Pertahanan Indonesia di UAE. Terkait hal tersebut, Dubes berjanji untuk membantu mempromosikan produk-produk Industri Pertahanan Indonesia salah satunya dengan memasukkan video singkat kumpulan produk-produk Industri Pertahanan kedalam website KBRI. Adapu tamu undangan dari Industri Luar Negeri yang berkunjung di Paviliun Indonesia diantaranya, Wakil Menteri Pertahanan Georgia Mr George Butkhuzi, Angkatan Udara UAE, Tamo International dari Bangladesh, Classic (Ceko), Perusahaan Military Communication (Columbia), Hanwha dari Korea Selatan. Semoga Pameran Industri pertahanan dengan produk unggulan yang di pamerkan semakin memajukan karya anak bangsa dan tentunya di lirik oleh dunia. Sejatinya salah satu indikator kemajuan satu bangsa, dapat terlihat dari karya- karya fenomenal khusunya yang berkaitan dengan teknologi dan industri pertahanan. Semoga Indonesia menjadi bagian terdepan dalam Pembangunan Industri Pertahanan !! |
20th February 2019, 11:17 |
#8
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
21st February 2019, 18:54 |
#9
|
Addict Member
|
MENHAN : PURNAWIRAWAN IKUT POLITIK, BUKAN HIDUPKAN DWI FUNGSI ABRI
Pilihan politik setiap orang pasti berbeda-beda, bahkan setiap individu boleh saja menyampaikan misi politiknya kepada orang lain, dengan syarat apabila orang yang di maksud mau menerima dan membutuhkan argument politik dari kita. Sebagai warga sipil, menentukan pesta demokrasi yang berlangsung selama 5 tahunan, harus di sambut secara bergembira dan tidak terjadi saling hujat atau menyakitkan kelompok tertentu. Butuh kedewasaan dalam berpolitik sehingga Demokrasi menjadi sehat dan negara menjadi maju.
Beberapa waktu lalu, kita di sajikan dengan dukung mendukung para capres, yang di mulai dari dukungan para alumni kampus, alumni TNI yang tergabung dalam purnawirawan TNI, dan lain sebagainya. Semua menuai reaksi , ada yang pro dan ada juga yang kontra. Seperti yang di utarakan oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizad ryacudu, yang ikut berkomentar mengenai banyaknya purnawirawan TNI yang berafiliasi dengan politik. Ryamizard tidak mempermasalahkan itu. Menurut menhan, jika sudah menjadi purnawirawan itu boleh ke mana-mana, masuk partai apa saja silakan, karena Purnawirawan sudah tidak aktif lagi. Namun ia meyakini, mereka tetap berpegang teguh sumpah prajurit, kejujuran, kebenaran, mendukung Pancasila. Jadi bukan berarti lepas dari institusi paham dan idologinya menjadi berbeda. Keterlibatan purnawirawan dalam politik sempat menimbulkan dugaan timbulnya kembali dwifungsi ABRI. Namun Ryamizard membantah itu. Tidak ada itu dwifungsi ABRI lagi. Kan sudah diselesaikan. Masalah ada purnawirawan mau ke mana, mau ke mana itu hak mereka dan hak juga yang punya kementerian mau diterima atau tidak gitu lho. Nggak ada dipaksa-paksa ke mana-mana," ujar Ryamizard. Berkaitan dengan itu, Ryamizard memastikan TNI netral dalam pemilu. TNI, disebut Ryamizard, akan aktif memantau jalannya pemilu dan melapor kalau ada terjadi kecurangan. Jika ada kecurangan (pemilu) ya dicatat dan dilaporkan kepada yang bersangkutan, kecuali ada yang mengganggu keamanan nasional secara luas itu tugas tentara," ucapnya. Saya melihat, para purnawirawan yang terlibat dalam gerakan politik, sesungguhnya ikut membangun bangsa dan menumbuhkan semangat nasionalisme di tubuh partai yang di ikutinya. Modal displin dan semangat membangun negeri bisa di tularkan kepada generasi politik khususnya kaum millenal yang sekarang mulai membuka mata terhadap kegiatan politik, bahkan ikut menjadi pengurus parpol di dalamnya. Yang paling penting adalah komitmen kita terhadap nasionalsme dan membangun Indonesia lebih maju lagi. |
26th February 2019, 22:59 |
#10
|
|
Banned
|
Quote:
|
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer