HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 12:03 WIB
Harvey Moeis Suami Sandra Dewi Tersangka Korupsi Timah, Pakai Rompi Pink
-
Rabu, 2024/03/28 12:33 WIB
Penampilan Ammar Zoni Berjenggot Saat Tiba di Kejari Jakarta Barat
-
Rabu, 2024/03/28 12:52 WIB
Lolly Pulang ke Indonesia, Nikita Mirzani: Dia Dideportasi dari Inggris
-
Senin, 2024/03/27 13:00 WIB
Klarifikasi Pihak Teuku Ryan soal Minta Nafkah Anak pada Ria Ricis
-
Rabu, 2024/03/28 16:10 WIB
Momen Langka, 3 Anak Michael Jackson Berpose Bersama di Karpet Merah
-
Rabu, 2024/03/28 16:36 WIB
Celine Evangelista Makin Serius Dalami Islam
|
Thread Tools |
14th September 2012, 10:22 |
#1
|
Registered Member
|
Kisah Interaksi dengan Leak di Bali
Kehidupan di alam per-leak-an juga mirip dengan yang ada di dunia manusia. Menurut penuturan orang-orang yang pernah berkecimpung di dunia itu, mereka para Leak juga mempunyai perkumpulan dan sekali-sekali mengadakan pertemuan (bahasa kerennya meeting) untuk membicarakan berbagai hal. Biasanya topik yang dibahas seputar ilmu yang baru atau kemungkinan akan terjadi perang leak (siat peteng) dan diakhiri dengan membayar utang-piutang di antara para Leak.
Sebut saja namanya Ketut A (sekarang berprofesi sebagai Pemangku di salah satu Pura di Jabodetabek) mengisahkan kepada penulis pengalamannya ngintip yang namanya paruman/pertemuan Leak waktu Beliau masih muda. Ketut A mempunyai sifat yang agak jahil/usil suka menggoda/ngerjain teman-temannya sewaktu muda. Di usia yang relatif muda Ketut A sudah mendengar tentang adanya dunia Leak dan hal ini membuatnya penasaran akan kebenaran dunia tersebut. Kebetulan Ketut A memepunyai seorang paman yang mempunyai kemampuan di bidang tersebut. Dengan segala upaya Ketut A merayu pamannya agar mau diikutkan dalam pengalaman di dunia per-Leakan. Akhirnya Pamannya menyanggupi dengan syarat Ketut A mematuhi segala perintah pamannya. Dengan tanpa berpikir panjang Ketut A pun menyanggupi persyaratan tersebut. Suatu hari sebelum Kajeng Kliwon, pamannya mengajak Ketut A untuk pergi ke suatu Pura (Ketut A lupa nama Pura tersebut) yang berada di puncak perbukitan. Dengan sangat bersemangat Ketut A ikut langkah pamannya tersebut dan berangkatlah mereka ke sana. Mereka tiba sore hari Pura tersebut dan melihat keadaan tempat itu berada di puncak perbukitan yang banyak ditumbuhi pepohonan. Ada bale pertemuan (semacam bale banjar) di madya mandala Pura tersebut. Pura itu mempunyai arsitektur yang kuno menambah suasana magis. Pamannya mengajak Ketut A untuk melakukan persembahyangan untuk memohon keselamatan sebelum melakukan aksinya. Ketut A sendiri masih menebak-nebak karena belum dikasih tahu pamannya tentang hal yang akan dilakukan di Pura tersebut. Yang lebih mengejutkan hati Ketut A, setelah sembahyang pamannya menyuruhnya untuk membaluri semua badannya dengan kotoran sapi. Kebetulan di tegalan deket Pura ada kotoran sapinya. Ketika ditanya kenapa harus melumuri badan dengan kotoran sapi, maka pamannya menjawab itu untuk menyembunyikan bau badan Ketut A sebagai seorang manusia. Selanjutnya pamannya Ketut A menyuruhnya untuk naik ke atas plafon dari bangunan yang menyerupai bale banjar tersebut dan bersembunyi di sana. Setelah Ketut A mengambil posisi sembunyi, maka pamannya Ketut A meninggalkannya di sana sendirian, dengan berpesan apapun yang terjadi, jangan pernah turun dari plafon tersebut sampai pagi hari. Sendirian si Ketut bersembunyi di atas plafon, dia agak bete juga karena suasana gelap dan dikerubutin nyamuk, apalagi badannya dilumuri oleh kotoran sapi. Setelah kira-kira jam 11 malam si Ketut bersembunyi, tiba-tiba terdengar suara langkah-langkah yang sangat berat, bumi bagai bergetar karena langkah tersebut. Si Ketut penasaran, tapi mengingat pesan pamannya dia dengan tabah bersembunyi dan tidak berani bergerak. Ternyata yag datang adalah sesosok mahluk yang berukuran raksasa, berkepala gundul, orang menyebutnya leak gundul, dengan suara menggeram segera duduk di dalam bangunan bale banjar tersebut. Si Ketut terkejut, tapi dia tidak bisa mengelurakan suara, saking takutnya. Tidak berapa lama kemudian menyusul mahluk Leak yang lain, diantaranya bojog (monyet), bangkal (babi), jaka punggul, bangke maong, raksasa, celuluk, rangda, burung garuda, semua pada datang dan mengambil tempat di bangunan yang menyerupai bale banjar tersebut. Berbagai macam endihan api juga ikut meramaikan malam itu. Si Ketut baru sadar bahwa yang sedang terjadi adalah paruman Leak di tempat tersebut. Dengan cermat dia menguping apa yang mereka bicarakan, rupanya para Leak mendiskusikan berbagai macam hal, mulai dari ilmu, perang malam atau yang disebut siat peteng, dan terakhir adalah utang piutang yang harus dilunasi. Rupanya diantara Leak ada yang mencium keanehan, seperti ada manusia yang ngintip, tapi pimpinan Leak yang berupa raksasa gundul segera bilang itu mungkin sapi, karena berbau kotoran sapi. Rupanya baluran kotoran sapi di tubuh si Ketut sangat menjur untuk mengelabui Leak (sebaiknya jangan dicoba deh-red). Pas lagi rame-rame nya para Leak berdiskusi, maka si Ketut A yang pada dasarnya iseng dan jahil dengan sengaja mendorong talenan (alas untuk mencincang sayur/bumbu/daging) yang berdiameter sekitar 50 cm dan dijatuhkan dari atas. Bunyi talenan jatuhpun berdebum, dan peristiwa itu sangat mengejutkan para Leak, merekapun segera lari tunggang langgang, dikiranya rerencangan (pengiring) dari Ida Bathara di Pura tersebut tedun dan marah. Saking tergesa-gesanya mereka, maka buku tempat catatan semua kegiatan perkumpulan Leakpun tertinggal di tempat itu. Setelah situasi sepi, si Ketut segera turun dan tertawa terpingkal-pingkal, diapun langsung mengambil buku tersebut dan ngacir pulang ke rumah. Besoknya pamannya datang ke rumah dan dengan kesal memaki-maki si Ketut dan meminta buku catatan tersebut. Rupanya yang memimpin para Leak tersebut yang berwujud raksasa gundul adalah pamannya. Si Ketut A pun segera mengembalikan buku itu, dan atas nasehat pamannya dia langsung merantau ke Jawa untuk menghindari balas dendam perkumpulan leak yang sudah dia kerjai. Mangku Ketut A menceritakan kisah ini dengan tertawa, mengingat bahwa betapa jahilnya dia waktu mudanya. Kumpulan cerita lainnya dapat dibaca di: http://www.puragunungsalak.com/searc...-%20Calonarang |
14th September 2012, 15:05 |
#3
|
|
Registered Member
|
Kisah Leak 1
Quote:
Kisah yang lain Kisah ini dituturkan oleh teman penulis yang berasal dari daerah Gianyar. Teman penulis (sebut saja Wayan S) mempunyai seorang paman yang sangat mumpuni dalam hal olah spiritual sebut saja bernama Paman A. Diceritakan bahwa terjadi perselisihan di keluarga besar Paman A, dimana ada pihak keluarga lain yang membikin onar (sebut saja Paman X). Sebab perselisihan yang terjadi tidak bisa dibicarakan detil disini. Akibat perselisihan tersebut Paman X sering mengancam keluarga Paman A. Suatu saat Wayan S main ke rumah Paman A dan berniat untuk menginap, tujuannya melakukan silahturahmi karena lama tidak ketemu. Sesudah ngobrol ngalor ngidul Paman A mengingatkan Wayan S kalau mau menginap agar tidurnya di atas jam 12 malam. Wayan S menanyakan alasannya, dijawab bahwa nanti akan ada sesuatu yang terjadi. Suasana malam itu terlihat sangat sepi, maklum di daerah pedesaan, sekitar jam 12 malam terdengar ledakan di depan angkul-angkul (pintu masuk khas Bali), buru-buru Paman A berlari kesana dan langsung meloncat di atas tanah yang meledak itu. Wayan S menyaksikan sesosok Mahluk yang berwujud raksasa gundul (Paman A menyebutnya dengan Leak Gundul) berusaha untuk muncul ke permukaan dari rekahan tanah yang meledak tersebut. Namun mahluk tersebut tidak bisa muncul karena keburu diinjak oleh Paman A. Ledakan terjadi berkali kali di tempat terpisah, dimana Paman A pun bergerak kian kemari untuk menginjak kepala dari Leak Gundul tersebut agar tidak mampu muncul ke permukaan tanah. Akhirnya ledakan berhenti dan suasana malam itu kembali sunyi sepi dan tenang. Wayan S menanyakan siapa orang yang menjadi Leak Gundul tersebut, Paman A memberitahukan bahwa besok akan ada orang yang ke rumah untuk minta maaf, dialah yang menjadi Leak gundul itu. Setelah kejadian Wayan S penasaran dan tetap tinggal di rumah Paman A, ternyata keesokan harinya Paman X datang ke rumah Paman A dan meminta maaf dan berjanji tidak akan membuat onar lagi, oleh Paman A dimaafkan asal dia memegang teguh janjinya. Moral dari kejadian ini adalah janganlah kita memakai ilmu kita untuk melakukan kejahatan |
|
15th September 2012, 20:47 |
#4
|
|
Registered Member
|
Quote:
Kisah ini dituturkan oleh teman penulis yang berasal dari daerah Klungkung, sebut saja namanya Nyoman M yang berprofesi serabutan, kadang petani, kadang tukang panjat pohon kelapa. Nyoman M memang memiliki keunikan, orang Bali menyebutnya “melik” karena disukai oleh yang berbau alam Niskala. Meskipun dengan kehidupan yang sangat sederhana, ada saja orang atau tetangga yang sirik/iri terhadap Nyoman M, tapi dia menanggapinya dengan santai. Suatu hari Nyoman M mendapat giliran untuk menjaga/mekemit di bale Banjar sehabis sekehe gong melakukan latihan. Seperti biasa dia segera menuju bale banjar begitu latihan selesai. Karena kondisi tubuh yang sangat lelah sehabis melakukan pekerjaan memanjat pohon kelapa, maka begitu kepalanya ditaruh dia langsung tertidur nyenyak. Kira-kira lewat tengah malam, dia terbangun karena merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Awalnya dia mengira bahwa itu adalah teman akrabnya yang suka jahil kepadanya. Tapi alangkah terkejutnya dia ketika meraba tangan yang memeluknya, tangan tersebut berbulu. Segera dia sadar ada hal yang tidak wajar sedang terjadi pada dirinya. Nyoman M segera bangun dan mendorong mahluk yang memeluknya. Mahluk tersebut yang ternyata berwujud orang yang memakai kain di atas lutut, segera bangkit dan menyerang Nyoman M. Dalam kondiri fisik yang segar habis tidur dan terbiasa bekerja keras, maka Nyoman M melayani mahluk itu dengan tidak kalah garangnya. Anehnya teman-temannya yang lain yang ikut mekemit tetap saja tertidur nyenyak, tidak tahu ada keributan di samping mereka Perkelahian berlangsung lama, saling tendang, saling banting saling pukul. Tapi kondisi fisik dari orang yang menjadi mahluk tersebut masih berada di bawah Nyoman M, sehingga lama-lama mahluk itu menjadi lambat gerakannya.. Mungkin karena merasa bahwa tidak akan menang maka mahluk itu akhirnya melarikan diri. Nyoman M pun langsung mengejarnya, akhirnya mahluk itu masuk ke rumah tetangganya. Nyoman M tersadar siapa orang yang menjadi mahluk tersebut. Akhirnya dia menghentikan pengejarannya dan langsung pulang untuk melanjutkan tidurnya. Keesokan harinya Nyoman M mendapati bahwa sekujur tubuhnya bengkak karena pertarungan tersebut. Berkat nunas wangsuh paica dari penugrahan yang diterimanya, maka Nyoman M menjadi sembuh kembali. Moral dari cerita ini adalah jangan takut asal kita berada di pihak yang benar |
|
17th September 2012, 08:55 |
#5
|
|
Registered Member
|
Quote:
Berikut merupakan kisah yang dituturkan sesepuh desa penulis yang terjadi waktu Beliau masih muda. Waktu itu belum ada listrik ataupun alat penerangan canggih lainnya. Sesepuh tersebut, sebut saja namanya Nang R, mempunyai profesi sebagai petani yang rajin sekali pergi ke sawah tanpa mengenal waktu. Kadang-kadang Beliau menghabiskan malamnya di sawah hanya untuk menungguin tanamannya. Untuk menuju ke areal persawahan, Beliau harus melewati jalanan yang sangat sepi, kuburan/setra Pura Dalem dan seterusnya. Situasi waktu masih sangat rimbun karena masih sangat banyak pepohonan besar yang tumbuh di daerah Beliau tinggal ketika itu. Suatu hari Nang R seperti biasa pergi ke sawah untuk mengawasi tanamannya, waktu itu bulan menerangi bumi dengan sejuknya, setelah lewat tengah malam barulah Nang R sadar bahwa ada sesuatu yang harus dikerjakan di rumah. Dengan tidak memperhitungkan waktu, Beliau segera berkemas untuk pulang ke rumah. Suasana yang sepi dan gelap hanya diterangi cahaya bulan tidak menghalangi gerak langkahnya untuk segera pulang. Pas sampai di jalan yang berdekatan dengan kuburan/setra, Beliau berhenti karena melihat ada sesuatu yang menghalangi/menutup jalan di depannya. Dengan bantuan cahaya bulan, Beliau melakukan pengamatan, dan mendapatkan kenyataan yang mengherankan, karena sesuatu yang menghalangi jalan tersebut adalah mahluk hidup yang sedang tertidur terlentang. Dengan rasa penasaran Nang R mendekati mahluk itu, dan Beliau menjadi bingung akan bentuk mahluk itu. Kalau diperhatikan, mahluk itu seperti Barong, Nang R heran, siapa yang meninggalkan Barong di tengah jalan malam-malam begini. Diperhatikan lebih seksama, Nang R menjadi bingung karena mahluk ini memiliki (maaf) buah pelir yang sangat besar seperti sapi jantan. Kok barong bisa memiliki begituan ya, dengan ngak habis pikir dia terus mengamati mahluk tersebut. Pada dasarnya Nang R memiliki sifat iseng dan usil, dengan santainya tanpa memikirkan resikonya, kemaluan dari mahluk tersebut disentil dengan jari tangannya. Yang terjadi sungguh sangat mengagetkan, mahluk tersebut tiba-tiba bersin, huaaasiiiitttt, dan udara yang keluar dari hidung mahluk tersebut membuat Nang R terpental jatuh dan tidak sadar diri. Setelah kesadarannya pulih, pelan-pelan dia mengamati keadaan sekitarnya, dia tersadar bahwa dia berada di debat bale banjar, dimana jarak antara tempat mahluk itu dengan bale banjar sekitar 2 km. Bisa dibayangkan alangkah kuat nya semburan bersin mahluk tersebut, dan alangkah mujurnya Nang R sehingga Beliau masih selamat dari kemarahan mahluk tersebut. Ternyata, selain sebagai petani, Nang R juga sangat rajin sembahyang ke pura, sehingga Ida Sesuhunan menyelamatkan Nang R ketika berada dalam keadaan genting. Nang R penasaran akan mahluk tersebut, dan ketika ditanyakan ke orang yang lebih pintar, Beliau mendapat keterangan bahwa mahluk tersebut adalah Banaspati Raja, yang kebetulan bersemayam dan sedang istirahat di tempat tersebut. Moral dari cerita ini adalah, jangan usil dan rajinlah sembahyang sumber: http://www.puragunungsalak.com/searc...-%20Calonarang |
|
18th September 2012, 08:44 |
#6
|
|
Registered Member
|
Kisah Leak yang lain - Bangke Maong
Quote:
Dalam ranah per-leak-an, bisa menjadi Bangke Maong merupakan tingkatan yang sudah tinggi yang bisa dicapai oleh penekunnya dan membutuhkan kesabaran, ketekunan serta penugrahan dari Ida Sesuhunan. Wujud Bangke Maong sendiri berupa mayat bau tengik yang berada di wadah-nya (bangunan untuk membawa mayat, ada yang menyebut wadah, pepaga dll). Para tetua di desa menasihatkan, kalau kita pas ketemu dengan Bangke Maong, kalau batin kita tidak kuat sebaiknya hal yang paling bagus dilakukan adalah menghindarkan diri agar jangan sampai melihat langsung. Efek bila kita melihat langsung Bangke Maong tersebut adalah kita bisa kedaut (dihipnotis - red) tidak sadarkan diri bahkan bisa menjadi gila. Di sini kekuatan batin dari orang yang bertemu Bangke Maong sangat menentukan, apabila batinnya lebih kuat maka justru Bangke Maong itu sendiri yang melarikan diri. Kisah berikut dituturkan oleh Nyoman M (yang pernah berantem dengan teluh), orang desa yang berprofesi serabutan, kadang sebagai petani, kadang jasa pemetik kelapa, dimana Nyoman M sendiri merupakan orang yang melik atau disukai oleh yang berbau niskala. Suatu hari di desa Nyoman M sedang dilakukan suatu ritual pengabenan karena ada seorang warga desa yang meninggal. Seperti biasanya, Nyoman M pergi ke tempat orang yang mempunyai kedukaan tersebut untuk sekedar membantu melakukan persiapan sebelum dilakukan pengabenan. Persiapan untuk pengabenan biasanya dilakukan di malam hari karena di siang hari kebanyakan warga desa pergi ke sawah untuk melihat hasil pertaniannya. Dia kebetulan membantu dalam penyiapan wadah (pepaga) yang akan dipakai sebagai tempat menguung jenasah. Saking asyiknya ikut membantu di rumah duka, tidak terasa waktu sudah lewat tengah malam. Nyoman M bergegas minta ijin untuk pulang ke rumah. Jarak antara rumahnya dengan rumah duka sekitar satu kilometer. Waktu itu belum ada program listrik masuk desa sehingga situasi di malam hari benar-benar gelap dan harus berhati-hati agar tidak terjatuh di tengah jalan. Di tengah perjalanan untuk mencapai rumahnya Nyoman M harus melewati tegalan yang cukup luas. Karena merasa bahwa dia sudah hafal betul dengan medan yang akan dilalui maka Nyoman M sama sekali tidak khawatir dengan situasi di tegalan tersebut. Tiba-tiba dari kejauhan di dengarnya anjing yang melolong-lolong, Nyoman M masih cuek saja karena menganggap cuman kebetulan saja malam itu anjing melolong dengan panjangnya. Dia mulai agak waspada ketika indera penciumannya mencium bau yang tidak sedap, seperti bau sesuatu yang tengik. Ada apa gerangan?, apakah ada bangkai anjing yang sengaja dibuang di tegalan tersebut?. Meskipun demikian karena tidak ada pilihan lain, maka Nyoman M meneruskan langkahnya untuk pulang ke rumah, memang tokoh kita satu ini termasuk orang yang sangat berani di malam hari. Setelah masuk ke tegalan tersebut, dari jauh dia melihat sesuatu yang ganjil yang merintangi jalan setapak tersebut, dan bau tengik/busuk yang diciumnya semakin kuat saja. Namun demikian karena rasa penasarannya, Nyoman M meneruskan langkahnya mendekati penghalang jalan setapak tersebut. Setelah dekat alangkah terperanjatnya Nyoman M karena melihat bahwa yang menghalangi jalan setapak tersebut adalah wadah (pepaga) tempat jenasah persis seperti yang dia kerjakan di rumah duka. Cuman wadah/pepaga ini memancarkan bau yang sangat tengik/busuk. Nyoman M yang punya rasa penasaran berlebih segera menghampiri dan memastikan apa isi bagunan wadah tersebut. Ternyata setelah dia tengok di dalam wadah/pepaga tersebut terbujur jenasah yang keliatan hanya mukanya saja karena dibungkus kain kafan, yang memancarkan bau tengik/busuk banget. Nyoman M segera sadar bahwa dia sedang dikerjai oleh orang yang menggunakan wujud Bangke Maong (mayat bau tengik). Ada perasaan takut mengingat akan resiko yang dihadapi apabila batinnya tidak kuat berhadapan dengan wujud leak tersebut. Tapi Nyoman M memang termasuk orang nekat, dia berpikir biar basah sekalian nyemplung saja, maka segera dia bersiap membuka kain kafan yang membungkus jenasah tersebut dengan berdoa dalam hati memohon keselamatan pada Ida Sesuhunan. Moment waktu membuka kain kafan itu adalah moment yang sangat kritis karena terjadi pertarungan kekuatan batin antara Nyoman M dengan pelaku ilme pengeleakan tersebut. Dengan gerakan cuek namun pasti Nyoman M kemudian mulai membuka kain kafan tersebut dengan maksud mengeluarkan jenasah yang terbujur didalamnya. Merasa bahwa usahanya untuk mengerjai Nyoman M gagal, maka tiba-tiba mayat yang terbujur tersebut membuka matanya dan loncat lari dengan cara meloncat loncat, anehnya wadah/pepaga tempat jenasah tersebut juga ikut kabur bersamaan. Nyoman M memang tidak bermaksud untuk mengejarnya sehingga dia membiarkan saja mereka kabur dan melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Moral dari cerita ini adalah, keberanian sangat menentukan dalam menghadapi ilmu per-leak-an. |
|
19th September 2012, 12:39 |
#7
|
Mania Member
|
Sebenarnya apasih alasan orang sampai mau mendalami ilmu perleakan ?
Apalagi kalo dalam cerita di atas, wujudnya pada aneh2 dan juelek. TRus saya penasaran dengan cerita orang dipeluk makhluk berbulu itu. Kan ternyata makhluk berbulu itu ternyata tetangganya. Apa tetangganya itu gay ato gimana pake acara meluk2 gitu |
21st September 2012, 11:25 |
#8
|
|
Registered Member
|
Quote:
|
|
10th October 2012, 14:37 |
#9
|
Addict Member
|
masih kurang yakin,,,
PT Panca Abadi Globalindo menawarkan Jual Genset maupun sewa Genset untuk keterangan lebih lanjut kunjungi www.gensetsuper.com |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer