HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
20th May 2018, 02:38 |
#391
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Dalam artikel yg ane kutip sudah dicontohkan juga aliran teologi kematian yg memilih cara bunuh diri massal bagi kelompok mereka sendiri..jd para pengembom bunuh diri ini memiliki definisi sendiri dalam teologi kematiannya. Soal kebencian itu ane justru melihatnya bukan kebencian yang murni tp kebencian yg didoktrinkan utk menguatkan justifikasi tindakan mereka sama seperti cara mereka memberikan stempel kafir kepada siapapun yg gak masuk dalam subculture mereka. Dan bisa ente liat kasus2 mereka juga tidak selalu memakai bom dalam aksinya. Dan ttg perlakuan thd orang yang sudah mati menurut ane sudah selayaknya diperlakukan sesuai adab menguburkan orang mati...teroris itu bisa saja beragama apapun tp yg dibantah oleh para ulama garis lurus adlaah bahwa terorisme itu bukanlah tindakan yang boleh mengatasnamakan agama. |
|
20th May 2018, 07:20 |
#392
|
|
Banned
|
Quote:
Bagaimana dengan Paus Pius IX yang tegas tidak akan membantu umat Yahudi kembali ke Israel, kecuali mereka menjadi Katolik? Apakah artinya itu bukan Gereja Katolik tapi "Gereja Paus Pius IX"? Bagaimana dengan para martir di Spanyol, yang telah ditetapkan oleh Gereja Katolik sebagai para Santo dan Santa, yang tegas mengatakan bahwa Islam itu sesat dan Muhammad adalah nabi palsu? Apakah artinya itu bukan Gereja Katolik tapi "Gereja Para Martir Spanyol"? |
|
20th May 2018, 11:36 |
#393
|
|||
Mania Member
|
Quote:
Emang para teroris itu naif, mungkin lebih tepatnya bodoh krn diliputi kebencian Tapi Jeng celi juga naif krn menganggap teroris akan menggunakan pengertian kafir menurut ajaran Islam yg bener Ini ada sedikit analisa dr mantan napi teroris https://www.youtube.com/watch?v=l1wtQj9Dmnc video cuma 2 menit koq Nah Yudi si mantan napi teroris juga bilang ada faktor kebencian yg ditanamkan, pdhal video ini baru diupload beberapa jam yg lalu, di saat kita udh berdiskusi di Deef Quote:
Tolong dijawab ini dulu Quote:
tapi intinya, sbg non muslim gw ngga berhak menilai keputusan ini benar apa salah. Tapi sbg manusia gw bisa menilai posisi MUI (sbg perwakilan muslim Indonesia) thd pelaku teroris ini sbg apa |
|||
20th May 2018, 11:47 |
#394
|
|
Mania Member
|
Quote:
Klo jawaban lu krn bla bla bla... Silahkan baca post gw sebelumnya yah, males ngulang2 mulu Sebenarnya gereja katolik udah banyak melakukan dosa (kemanusiaan) di masa lalu, tapi saat ini udh lebih baik, setidak2nya gw ngga menemukan org Kristen/Katolik yg menggunakan kekerasan untuk agamanya, kecuali lu yah Krn itu gw bisa tutup mata utk kesalahan masa lalu gereja katolik Btw pertanyaan gw blom dijawab: Jadi menurut gereja Shiori, Paus (saat ini) pengecut yah? Krn ngga berani, diam aja & mundur dari pengungkapan kebenaran ini? |
|
20th May 2018, 11:55 |
#395
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
20th May 2018, 11:59 |
#396
|
|||
Groupie Member
|
Quote:
Quote:
kan ente yang bilang bahwa sasarannya juga bukan kafir dalam konteks non muslim krn sesama muslim juga menjadi sasaran mereka dan juga aparat keamanan? soal kebencian itu ya jelas mereka doktrinkan...gimana orang bisa menjadi tega klo gak dicuci otak dengan ujaran kebencian? dan yg ane liat juga demikian bahwa pelaku bom bunuh diri juga tidak lagi memilah dan memilih sasarannya harus non muslim krn faktanya banyak juga muslim yang jadi korban terorisme di Indonesia sejak meledaknya bom di Bali kmd dengan rentetan bom selanjutnya..ane gak menghitung orang per orang tapi korban muslim gak kalah banyak dengan korban non muslim. Jadi yang naive sudah pasti pihak teroris dengan pilihan mereka menjadi sebuah subculture yang merasa paling benar sendiri. Dan ane juga sebutkan bahwa teologi kematian itu gak bisa didefinisikan sebagai satu macam saja tetapi bisa bermacam2 aliran atau pemahaman berdasarkan teologi dan tujuan yang mereka anut...mau contoh lain? silakan liat film kontroversial Padmavati juga ada scene bunuh diri massal dengan tujuan yang berbeda... dan bagian terakhir postingan ente menjadi ambigu krn ente mencoba memisahkan diri ente sebagai non muslim dengan diri ente sebagai manusia...padahal MUI mengecam tindakan terorisme-nya dan bukan pada agama yang dianut oleh pelaku...kalo ente bisa memisahkan diri ente sebagai manusia dan sebagai non muslim kenapa ente tidak bisa memisahkan pandangan MUI thd tindakan terorisme dan perlakuan MUI thd agama pelaku? Postingan ente lumayan bagus, sayang dicederai oleh paragraf terakhir yang sedikit banyak menguak arah dan maksud postingan ente. NB: oiya ane tambahin krn postingan ente dikutip oleh jeng tince tentang kata "Jeng". Sekedar info aja kalo ane cowok. yang senang berhalusinasi dengan panggilan jeng ke ane adalah jeng tince alias jeng tinung alias jeng dulpaten (klo dia ini beneran mengaku dirinya sebagai ibu) krn sering kebingungan dan kalah adu argumen dengan ane sehingga mencoba menyerang ane dengan sebutan jeng. Kalo ente tetap melanjutkan memanggil jeng ke ane maka ane pun akan memanggil ente jeng..gak peduli ente sebenernya cowo atau cewe. ini barbuk pengakuan jeng tince sebagai seorang ibu, sehingga memang dia sesuai dipanggil jeng Quote:
|
|||
"Demokrasi yang baik adalah ketika setiap orang memiliki kemampuan untuk menyampaikan curah pikirannya secara bertanggungjawab" (celingak-celinguk, 2014) Last edited by celingak-celinguk; 20th May 2018 at 12:12.. |
24th May 2018, 23:49 |
#397
|
|||||
Banned
|
Quote:
Dan saya ketika berbicara di forum ini pun, saya sudah berpikir apa efeknya buat saya. Paling2 ya saya di-ban. Walaupun saya harus di-ban, minimal orang2 sudah tau tentang kebenaran. Soal mereka mau menerima atau tidak, itu urusan belakang. Tentu beda implikasinya jika Paus yang ngomong, di hadapan jutaan orang, di dunia nyata, dan disaksikan orang2 dari berbagai latar belakang. Quote:
Quote:
Tapi pelaksana di dalamnya tentu bisa salah, karena bagaimanapun mereka adalah manusia. Untuk itulah Paus Yohanes Paulus II meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan pelaksana Gereja Katolik di masa silam ini. Paus bisa salah? Bisa, kecuali dalam hal pengajaran, sesuai dengan janji yang diberikan Tuhan. Tapi dalam hal lain, beliau bisa salah. Makanya perkataan Paus jangan 100% ditelan bulat-bulat, tapi tetap harus disikapi secara kritis. Dasarnya? Ya ajaran Gereja yang selama ini berlaku. Quote:
Pernahkah anda melihat saya membunuh atau menyiksa orang? Pernahkah saya menggunakan ancaman kekerasan untuk mengajak orang supaya menjadi Katolik? Quote:
Ladang karya Paus berbeda dengan umat lainnya, maka cara dia menyampaikan kebenaran pun berbeda. Maka menurut saya, cara Paus Fransiskus berpidato kemarin tidak salah. Cara Paus Pius IX menyikapi keinginan kaum Yahudi pun tidak salah. Cara para martir menyampaikan bahwa Muhammad adalah nabi palsu pun tidak salah. Yang ada adalah perbedaan situasi dan kondisi. Ajaran tetap sama, tetapi cara menyampaikannya akan selalu disesuaikan dengan lingkungan tempat dia berkarya. Dan beginilah cara saya di DF. Cara saya di dunia nyata, tentu akan lain lagi. |
|||||
26th September 2018, 14:47 |
#398
|
|
Banned
|
Quote:
Agama yang benar adalah agama yang menghargai kemanusiaan. Bukan hanya saat manusia itu sudah lahir, tapi bahkan sebelum dia terbentuk dalam rahim ibunya. Jadi jika orang2 telah memeluk satu satunya agama yang benar, tidak ada lagi "kemanusiaan masih lebih kuat dibanding agama", karena agama lah yang menjadi asas kemanusiaan. |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer