HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Rabu, 2024/03/28 11:41 WIB
Megawati Ucap Salam Perpisahan untuk Red Sparks
-
Rabu, 2024/03/28 15:17 WIB
Curhat Troussier usai Dipecat Vietnam: Saya Pelatih, Bukan Politisi
-
Sabtu, 2024/03/25 12:59 WIB
Ratu Voli Korea Marah-marah Saat Megawati Cs Gebuk Pink Spiders
-
Senin, 2024/03/27 15:43 WIB
Nggak Minta Maaf ke Suporter Vietnam, Philippe Troussier Dikecam
-
Kamis, 2024/03/18 11:56 WIB
Jonatan Tak Pernah Menyangka Bisa Juara All England
-
Senin, 2024/03/21 17:34 WIB
Alasan Cyrus Margono Pilih Indonesia: Ayah Saya WNI
|
Thread Tools |
19th May 2008, 14:14 |
#1
|
Mania Member
|
Legenda bulutangkis Indonesia!!
Daripada ngomongin bulutangkis indonesia sekarang yang payah dan sedang sekarat mendingan kita bernostalgia pada kejayaan bulutangkis masalalu yang luar biasa dari zaman Rudi Hartono.
kawan kawan mari kita bernostalgila!!! hehehe |
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan |
19th May 2008, 14:25 |
#2
|
Mania Member
|
Video...Rudi Hartono Vs Luan Jian.
silakan klik inilah pertandingan rudi hartono lawan luan jin(CHina) tahun 82.
http://www.youtube.com/watch?v=4wXR1...eature=related |
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan |
19th May 2008, 14:31 |
#3
|
Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Location: If I could, then
I would, I'll go
wherever you
will go...
Posts: 11,046
|
klo gak salah ARDI B. WIRANATA pernah maen ketinggalan 14-0 tapi akhirnya bisa ngejar dan menang ya??? gw dah lupa...ada yg bisa kasih videonya???
|
"DRAWING WITH LIGHTS" aw-store.com
|
19th May 2008, 14:36 |
#4
|
Mania Member
|
|
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan |
19th May 2008, 15:21 |
#5
|
Mania Member
|
Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia
Christian Hadinata
Legenda Hidup Bulutangkis Indonesia Nama Christian Hadinata layak menjadi simbol kekuatan bulutangkis Indonesia. Dia adalah legenda hidup yang berhasil mengukir prestasi internasional baik ketika menjadi pemain, pelatih, maupun saat ini sebagai pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia. Lahir di Purwokerto, 11 Desember 1949, Christian tidak menyangka akan menjadi pebulutangkis andal. Waktu kecil, cita-citanya justru menjadi pemain sepakbola. Sebagai keluarga sederhana, Christian merasa bulutangkis adalah olahraga yang mahal. Untuk bermain diperlukan raket, senar, sepatu, dan suttlekock. Hal itu belum ditambah dengan biaya menyewa tempat latihan. Sampai lulus SMA di Purwokerto, Christian belum tertarik dengan bulutangkis. Padahal, saat itu usianya sudah 16 tahun, usia yang cukup tua untuk memulai olahraga sebagai prestasi. Bandingkan misalnya dengan Michael Owen yang sejak balita sudah muali menendang bola dan sebelum menginjak 17 tahun sudah mulai debut sebagai pemain profesional bersama klub Liverpool. Atau, Wayne Rooney yang bergabung dalam klub Everton di usia 17 tahun telah dipercaya pelatih nasional kesebelasan Inggris Sven Goran Erricson untuk membela The Three Lions. Setelah lulus SMA, Christian diajak kakak sulungnya tinggal di Bandung. Di sanalah ia dimodali sang kakak untuk bermain bulutangkis, dan ia pun masuk klub Mutiara. Suatu kali ia diajak kakak sulungnya itu ke Jembatan Semanggi (Jakarta) untuk melihat Stadion Senayan. Ketika ia ingin mendekat menuju Stadion itu, kakaknya bilang, "Sudah, dari jauh saja, nanti juga engkau akan ke sana." Prestasi emas Christian dicetak pertama kali tahun 1971 sebagai pemain ganda putra dan ganda campuran. Di ganda putra berpasangan dengan Atik Jauhari menjadi juara nasional. Sedangkan di ganda campuran menjadi juara Asia berpasangan dengan Retno Kustijah. Selanjutnya, dengan bergabti-ganti pasangan, Christian dapat mencapai prestasi terbaik seperti dengan Ade Chandra, menjuarai Asian Games 1978, All England 1972 dan 1973, serta juara dunia 1980. Bersama Boby Ertanto juara di All England 1983 dan Indonesia Terbuka 1984. Dengan Lius Pongoh menang di Jepang Terbuka 1981. Berpasangan dengan Imelda Wiguna memenangi All England 1979 dan juara dunia 1980. Main bersama Ivana Lie berjaya di Asian Games 1982, Indonesia Terbuka 1984, dan Piala Dunia 1985. Sepanjang enam kali memperkuat Tim Piala Thomas (1972-1986), Christian bersama pasangannya (siapa pun dia) selalu merebut poin. Di ajang beregu itu Christian pernah berjodoh dengan Hadibowo dan Liem Swie King. Pada tahun 1986 atau dalam usia 37 tahun Christian pensiun sebagai pemain. Usia 37 adalah usia yang cukup tua untuk ukuran atlet bulutangkis. Hanya atlet tertentu yang rajin menjaga penampilan saja mampu bertahan di usia setua itu. Setelah gantung raket, Christian beralih menjadi pelatih. Ia ingin mewariskan "tradisinya": "menjadi pemain terbaik" kepada anak-anak asuhnya. Dari tangannyalah lahir pasangan-pasangan Ricky Achmad Subagdja/Rexy Mainaky, Gunawan/Bambang Suprianto, dan Denny Kantono/Antonius. Christian juga ikut membentuk Candra Wijaya/Sigit Budiarto, Tony Gunawan/Halim Haryanto, yang dengan kombinasi pasangannya telah merebut emas di Olimpiade 2000 dan dua gelar juara dunia, tahun 1997 dan 2001, serta memberi fondasi yang kuat bagi pemain-pemain muda saat ini. Kemenangan Tim Piala Thomas Indonesia bulan Mei 2002 di Guangzhou semakin lengkap saat Christian Hadinata melangkah ke podium kehormatan dalam upacara yang khusus digelar baginya. Komposisi Pomp and Circumstances March karya Edward William Elgar (1857-1934) yang mengalun terasa megah mengiringi penganugerahan Hall of Fame-penghargaan tertinggi di dunia bulu tangkis-oleh Presiden Federasi Bulu Tangkis Internasional (IBF), Korn Dabaransi. Christian adalah orang Indonesia ketiga penerima penghargaan itu setelah Rudi Hartono dan Dick Sudirman. Atas penghargaan itu ia bersyukur pada Tuhan karena diberi berkat dan anugerah bisa bermain bulu tangkis. Itu adalah sebuah proses yang panjang, mulai dari menjadi atlet, pelatih, dan sekarang menjadi pengurus. Ia juga berterima kasih kepada PBSI yang sudah memberikan fasilitas kepadanya untuk menjadi atlet, pelatih, lalu menjadi pengurus. Semua itu merupakan tambahan motivasi yang mendorong dalam karirnya. Meskipun telah mencapai prestasi tertinggi, baik sebagai pemain, pelatih, dan kini pengurus, Christian merasa belum belum sampai pada batas maksimal. Dari segi pribadi, ia merasa belum merasa "penuh" (fulfilled). Justru pada saat ini bulu tangkis dalam negeri cenderung dalam penurunan prestasi. Gambaran utuh prestasi itu bukan hanya supremasi di Piala Thomas. Piala Uber belum direbut, Piala Sudirman hanya sekali diraih yaitu di Jakarta tahun 1989. Masih ada gap antara pemain putra dan putri dengan kekuatan yang tidak merata. Ia sebagai bagian yang turut bertanggung jawab di pelatnas mengaku masih tidak puas atas pencapaian saat ini. Semuanya masih belum all out. Masih banyak lubang-lubang yang harus dibereskan. Pribadi Christian dikenal sebagai sosok yang sederhana namun berkemauan keras dan tidak pernah puas. Itu yang membuatnya selalu memaksa diri selalu belajar. Belajar menjadi pelatih yang baik, belajar mengurus organisasi dengan benar, memikirkan konsep pembinaan bulu tangkis yang ideal, dan bahkan, belajar menghadapi wartawan dan menyampaikan pernyataan dengan lugas dan utuh sehingga tidak ada ruang bagi tumbuhnya spekulasi. Kesederhanaan itu ditunjukkannya dengan lebih mengutamakan pengabdian dan mencetak prestasi ketimbang mencari penghasilan yang lebih menjanjikan secara finansial. Hal itu yang membuatnya dari dulu sampai sekarang tidak tergiur dengan iming-iming melatih di luar negeri. Ia merasa inilah saatnya mengembalikan sesuatu bagi bulu tangkis, bagi organisasi PBSI. Karena, melalui bulu tangkis ia bisa mendapatkan banyak hal. Pengalaman pergi ke luar negeri, menjadi juara, mendapat penghargaan, dan lain-lain. Lalu ia berpikir, "apa yang bisa saya berikan dalam batas-batas kemampuan saya ini". Kalau berkiprah di luar negeri, ada rasa tidak nyaman di perasaannya. Ada yang mengatakan, kalau bekerja profesional tidak masalah mau bekerja di luar negeri atau di mana pun. Namun, menurut hematnya ada hal-hal lain di luar sekadar profesionalisme. Bisa saja bekerja hebat di Hongkong, di Malaysia, atau di mana pun. Namun semua itu adalah realitas semu baginya. Ketika Piala Thomas berhasil direbut, waktu Hendrawan menjadi juara dunia, perasaan itu sulit digambarkan. Kalau itu bukan bendera Merah Putih yang naik, lalu apa rasanya? |
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan |
19th May 2008, 15:28 |
#6
|
Mania Member
|
riwayat hidup Christian Hadinata
Nama:
Christian Hadinata Lahir: Purwokerto, 11 Desember 1949 Istri: Yoke Anwar Anak: Mario Hadinata (20 tahun) Mariska Hadinata (19 tahun) Prestasi: 1971 Juara nasional ganda putra berpasangan dengan Atik Jauhari Juara Asia ganda campuran berpasangan dengan Retno Kustijah. 1972 Juara All England ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra 1973 Juara All England ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra 1978 Juara Asian Games ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra 1979 Juara All England ganda campuran berpasangan dengan Imelda Wiguna 1980 Juara Dunia ganda putra berpasangan dengan Ade Chandra Juara Dunia ganda campuran berpasangan dengan Imelda Wiguna 1981 Juara Jepang Terbuka ganda putra berpasangan dengan Lius Pongoh 1982 Juara Aian Games ganda campuran berpasangan dengan Ivana Lie 1983 Juara All England ganda putra berpasangan dengan Boby Ertanto 1984 Juara Indonesia Terbuka ganda putra berpasangan dengan Boby Ertanto Juara Indonesia Terbuka ganda campuran berpasangan dengan Ivana Lie 1985 Juara Piala Dunia ganda campuran berpasangan dengan Ivana Lie 1972-1986 Memperkuat Tim Piala Thomas selama enam kali dengan berganti-ganti pasangan antara lain dengan Hadibowo dan Liem Swie King. Aktivitas Olahraga: Pemain bulutangkis Pelatnas (1971-1986) Pelatih Pengurus PBSI Direktur Pelatnas PBSI |
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan |
19th May 2008, 15:47 |
#8
|
Mania Member
|
|
Si Ganteng No.1 Siauw Shiyi Lang Sang Pendekar Berandalan |
19th May 2008, 15:52 |
#9
|
Medal Winner
|
|
Mas-mas ganteng yang merasa minjemin tulang rusuknya, tolong segera diambil ♥
|
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer