DetikForum bekerjasama dengan Neuroscience Department, Brain and Circulation Institute of Indonesia (BCII) Surya University dengan bangga mempersembahkan kegiatan live chat bertema kesehatan.
Fokus kita kali ini adalah tentang:
"Diet Sehat"
menghadirkan narasumber
Tutun Nugraha, PhD
Direktur Center CHMI (Comprehensive Herbal Medicine Institute), Surya University, Indonesia.
Buat detikers yang ingin bertanya, catat tanggal dan waktunya:
Kamis, 21 November 2013
Pukul 14.00 WIB
CURRICULUM VITAE
Spoiler
Name : Tutun Nugraha, BASc, MASc, PhD
1.Director of Comprehensive Herbal Medicine Institute, Surya University
2.Lecturer of Chemical and Green Process Engineering Department, Surya University,
Scientia Boulevard, Summarekon Serpong, Gading Serpong, Banten, Indonesia
EDUCATION (Canada 1990-2002)
1990-1994, BASc (Bachelor of Applied Science), Department of Chemical Engineering, University of British
Columbia, Vancouver, British Columbia, CANADA
1994-1997, MASc (Master of Applied Science), Department of Chemical Engineering and Applied
Chemistry, University of Toronto, Toronto, Ontario, CANADA
1997-2002, PhD (Philosophy Doctor), Department of Chemical Engineering and Applied Chemistry,
University of Toronto, Toronto, Ontario, CANADA
2013-current, Director of Comprehensive Herbal Medicine Institute & Lecturer/Head of Laboratory
Chemical and Green Process Engineering Department, Surya University, Gading Serpong, Banten, Indonesia.
2011-2013, Research Associate (Funded by Australia Research Council Discovery Projects), School of
Civil and Resource Engineering, University of Western Australia, Crawley, Western Australia.
2006, Lecturer/Researcher, Swiss German University (SGU) - Asia, Faculty of Life Sciences, EduTown
2003, Researcher at National Nuclear Energy Agency, Center for the Development of Advanced Materials,
Science and Technology Park (PUSIPITEK), Banten, Indonesia
1995, Research Assistant & Teaching Assistant, Department of Chemical Engineering and Applied
Chemistry, University of Toronto, CANADA.
1993, Student Researcher (PET scan), TRIUMF Canada's National Laboratory for Particle and Nuclear
TEACHING EXPERIENCE
A. 1995-2002, Department of Chemical Engineering and Applied Chemistry, University of Toronto, Toronto, Ontario, CANADA
1. General Chemistry Laboratory
2. Nuclear and Radiochemistry Laboratory
3. Thermodynamics and Kinetics Laboratory
B. 2006-2011, Faculty of Life Sciences, Swiss German University (SGU) - ASIA, Indonesia (all classes used English as language of communication)
1. General Chemistry
2. General Chemistry Laboratory
3. Thermodynamics & Kinetics
4. Thermodynamics & Kinetics Laboratory
5. Chemical Engineering Plant Design
6. Industrial Waste Water Treatment
7. Heat Transfer Operations
PUBLICATIONS & SEMINARS
A. Food and Pharmaceutical Techonolgy
Publications in Food/pharmaceutical Technology T. Nugraha, N. Cahyono, P. Rahardjo, ”The Use of Green Tea from Assamica Tea plantation Grown under Normal Fertilizer and Plant Culture Application, and Cinnamon Extracts for the Preservation of Fish”, Indonesian
Journal of Tea and Cinchona Research, ISSN 1410-6507, Volume 11, No. 3, 2008 T. Nugraha, Y. Yuliantina, S. Suminta, “Activation and Purification of Bentonite for the Treatment of Crude Palm Oil (CPO) as Vegetable Oil”, (in manuscricpt, accepted for publication, to be Published in 2013)
T. Nugraha, A. Fernando, P. Rahardjo, “Preservation of Fish Using Instant Green Tea and Instant Black Tea Extract Using Assamica Tea plantation, Grown under Normal Fertilizer and Plant Culture Application” (accepted
for publication in Indonesian Journal for Tea and Cinchona, accepted, to be Published in 2013) M. Pandjaitan, T. Nugraha, K.H. Pamudja, “Bromelain Enzyme in Fresh Pineapple Juice as a Healing Pathway
for HV/AIDS”, accepted for publication in Advanced Science, Engineering and Medicine, Vol. 6, pp. 1–5, 2014, American Scientific Publishers.
BOOKS
The books serve as an introduction for students at high school level or early university level to the concept of renewable energy, sustainability, and environmental safety, as well as other relevant topics such as global warming, and climate change. The books are written in Indonesian Language. Books that have been published
include (translated titles):
T. Nugraha, D. Sunardi, “Renewable Energy Series: Biomass, Biofuel, Biodiesel, and Biogas”, ISBN 978-602- 97881-2-9, Publisher Indocerdas, 2010.
T. Nugraha, D. Sunardi, “Renewable Energy Series: Hydro Power”, ISBN 978-602-97881-0-5, Publisher
Indocerdas, 2010.
T. Nugraha, D. Sunardi, “Renewable Energy Series: Wind Energy”, ISBN 978-602-97881-1-2, Publisher
Indocerdas, 2010.
T. Nugraha, D. Sunardi, “Renewable Energy Series: Solar Energy”, ISBN 978-602-97881-3-6), Publisher
Indocerdas, 2010.
T. Nugraha, D. Sunardi, “Renewable Energy Series: Fuel Cell”, ISBN 978-602-97881-4-3, Publisher
Indocerdas, 2010.
AWARDS/SCHOLLARSHIPS
R.E. Jervis Award, An Award presented by the Canadian Nuclear Society (CNS), for contribution in research in nuclear engineering and related area, Toronto, CANADA (2002).
Ara Mooradian Scholarships Award, an award given by the University of Toronto for academic achievement and contribution in research, in the field of physical science, engineering or life sciences that is related to radioactivity, Toronto, CANADA (2000).
Best Presenter under the Category of Nuclear Materials, American Nuclear Society (ANS), Northern Regional, Student Conference, Michigan, USA (1998).
Outstanding Paper, American Nuclear Society (ANS), Northern Regional, Student Conference, Michigan, USA MacMillan Bloedel Award for academic achievement in Chemical/Mechanical Engineering, University of British Columbia, Vancouver, BC, CANADA (1993)
MEMBERSHIP IN ORGANISATIONS
2009-Current: Member Indonesian Zeolite Association (Ikatan Zeolite Indonesia, IZI).
2009-Current: Member Indonesian International Alumni Association
1995-2002: Past Member Canadian Nuclear Society (CNS)
CONSULTING AND COMMUNITY SERVICES
Chemical Analysis/Design Expert in the Quality Audit of Waste Water Treatment Plant, and Redesign of Waste Water Treatment Plant for expansion at Reckit Benckiser, Jl Raya Narogong, Bekasi, West Java, Indonesia (2011)
Leader of Indonesian delegations to Asian Science Camp Meeting (2010) where young generations scientists could meet Nobel Prize laureates, Mumbai, India, 2010.
Chemical Analysis Expert in the Quality Audit of Water Treatment Plant at Kalimantan Timur Industrial Estate (KIE), East Kalimantan (East Borneo), Indonesia, 2009.
Provide assistance/counseling to villagers to grow Ettawa Goat farming and to process the goat milk to become powder goat milk, suitable for longer term storage using spray dry technique, Ciwidey Village, West Java, Provide assistance/counseling to Fisheries Farmer to Grow Cray Fish (Fresh Water Lobster) and Tilapia Fish, Tarogong, Garut, West Java Indonesia (2007-2010).
Provide assistance/counseling to Farmers to grow sweet corn and cassava plantations, Taman Sari Village, Bogor, West Java, Indonesia (2007-current).
Served as Jury during the Asian Physics Olympiad, Pekanbaru, Riau, Indonesia, 2005.
Provide training on the subject of chemistry to Indonesian high school students who were to attend the
International Chemistry Olympiad, Jakarta, Indonesia (2005-2006).
Last edited by MbaTitis; 21st November 2013 at 12:59..
Sebelum kirim pertanyaan, silakan baca artikel dibawah ini:
Spoiler
Diet Nanas Bikin Cergas
Nanas (Ananas Comosus) adalah nama buah yang tidak asing lagi bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun sedikit sekali diketahui bahwa buah nanas sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar untuk dipergunakan sebagai bahan makanan yang bukan saja menyehatkan, namun memiliki pontensi untuk menjadi obat penyembuh bagi berbagai penyakit.
Potensi manfaat ini telah banyak dipublikasikan di dalam berbagai jurnal ilmiah, namun belum banyak disimak di Indonesia yang sesungguhnya merupakan salah satu negara penghasil nanas utama di dunia.
Keajaiban Enzim Bromelain Pada Nanas
Efek medis dari buah nanas kini telah diketahui disebabkan oleh kandungan enzim bromelain pada daging buah (35%), dan lebih banyak lagi pada bonggolnya (65%). Enzim ini termasuk dalam kategori enzim proteolitik yang berarti memiliki sifat merusak atau mengurai protein. Contoh enzim proteolitik lainnya yang cukup dikenal adalah enzim papain yang berasal dari getah tanaman papaya yang sering dipergunakan untuk melunakan daging yang akan dimasak. Bromelain memiliki sifat yang mirip dengan papain, namun cenderung lebih kuat. Bromelain yang dikonsumsi secara oral, seperti ketika mengkonsumsi potongan buah nanas segar atau Jus buah nanas, dapat diserap oleh tubuh hingga sekitar 40% dari jumlah awal. Penurunan jumlah enzim yang terserap diantaranya dikarenakan oleh kadar keasaman yang ada di dalam lambung.
Efek medis dari Bromelain ini sudah diketahui dimasa yang lampau, namun seringkali terbiaskan dari manfaat positifnya karena lebih dikenal sebagai sesatu yang bersifat tabu, terutama untuk kaum wanita yang sedang hamil. Beberapa manfaat medis yang kini telah diketahui secara ilmiah diantaranya adalah untuk menyembuhkan inflamasi (peradangan) serta pembengkakan karena penumpukan cairan tubuh (edema). Enzim Bromelain juga mampu mempercepat penyembuhan luka seperti luka setelah operasi (post-operative) dan luka bakar pada kulit (skin debridement).
Efek lain dari bromelain adalah juga meningkatkan efektifitas penyerapan obat-obatan oleh tubuh seperti dari jenis antibiotik bila diminum bersama dengan enzim ini (antibiotic potentiation). Bromelain memiliki kemampuan untuk meningkatkan permeabilitas jaringan tubuh, sehingga bahan aktif obat-obatan ini dapat terserap dengan lebih mudah dan lebih efisien. Selain itu, bromelain dari nanas juga telah terbukti mampu menekan penggumpalan darah sehingga dapat mengurangi resiko terkena stroke. Disamping itu karena sifatnya sebagai pengurai protein, enzim bromelain juga dapat dipergunakan sebagai bahan aktif untuk membantu pencernaan protein, sehingga pencernaan dapat berlangsung lebih singkat dan penyerapan oleh tubuh juga lebih baik. Beberapa publikas ilmiah juga telah mengkorelasikan kemampuan enzim bromelain untuk mencegah penyebaran sel kanker atau metastasis dalam eksperimen di laboratorium. Hal ini memberikan harapan untuk penggunaan buah nanas sebagai jalan pengobatan alternatif atau komplementer untuk kanker.
Dalam beberapa riset terakhir bromelain dalam nanas juga mulai terbukti mampu untuk dipergunakan sebagai bahan anti-virus. Kapasitas nanas sebagai antivirus sesungguhnya sudah dikenal cukup lama dalam pengobatan tradisional. Dalam kasus sederhana seperti flu misalkan, nanas dikenal dapat membantu penyembuhan dan meringankan gelaja flu yang diderita, yang diatributkan kepada sifat anti virusnya. Dalam beberapa riset terakhir, jus nanas segar dengan kandungan enzim bromelain aktifnya juga ditemukan mampu untuk membantu penyembuhan penyakit HIV/AIDS. Salah satu karakteristik dari penderita HIV/AIDS adalah terjadinya penurunan daya tahan tubuh sehingga sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit menular seperti Flu, TBC, pneumonia dll. Hal ini terjadi karena adanya perusakan terhadap salah satu komponen imunitas tubuh yaitu perusakan sel CD4+ oleh virus HIV. Dalam sebuah riset, ditemukan adanya peningkatan konsentrasi sel CD4+ dalam darah 7 orang pasien HIV/AIDS, dari angka yang cukup rendah (<200 sel/uL), hingga mencapai angka yang normal pada manusia yang sehat (>410-1100 sel/uL). Peningkatan ini terjadi dalam jangka waktu 3-4 bulan dengan secara rutin mengkonsumsi jus buah nanas segar sebanyak 2 gelas/hari. Mekanisme dari peningkatan CD4+ ini masih perlu dipelajari lebih lanjut. Studi lain terkait penyembuhan virus hepatitis-C (HVC) dan virus HPV (Human Papiloma Virus) yang menyebabkan kanker leher Rahim juga masih dilakukan.
Pembuatan Jus Nanas
Untuk mengkonsumsi nanas sebagai jalan alternatif pengobatan, seharusnya baik daging buah maupun bonggol buah nanas pada bagian tengah buah harus turut dikonsumsi. Meskipun demikian bongol nanas merupakan bagian yang cukup keras dan sulit untuk dikunyah. Pemecahannya adalah dengan mengkonsumsi nanas dalam bentuk jus buah nanas segar, yang telah dihancurkan dengan menggunakan blender dapur biasa (kitchen bender). Berikut adalah beberapa tip untuk membuat jus nanas yang baik.
Nanas yang hendak dibuat jus haruslah nanas yang segar dan tidak terlalu matang, karena dalam nanas yang tidak terlalu matang terdapat kandungan enzim yang tertinggi. Jadi warnanya harus masih agak kehijauan dan tidak terlalu kekuningan. Jus dibuat dengan mengupas kulit buah nanas, serta membuang bagian mata nanas yang tersebar pada bagian luarnya. Nanas kemudian dicuci dan dipotong kecil-kecil. Bagian bonggol buah harus dimasukan kedalam blender juga. Setelah itu, potongan kecil ini dimasukan ke dalam sebuah blender untuk dibuat jus. Sebagaimana disampaikan diatas, dari hasil riset, justru pada bagian bonggol yang berada di tengah buah nanas inilah sebagian besar aktifitas enzim bromelain terkandung. Jadi, sangatlah penting bahwa bonggol nanas ini harus dimasukan ke dalam blender untuk turut serta dibuat jus.
Untuk mempermudah proses kerja mesin blender, sedikit air dingin harus ditambahkan untuk mengisi celah kosong diantara potongan daging nanas. Sedikit es bila dikehendaki, dapat juga dimasukan. Hal ini diperlukan agar pisau blender dapat berputar dengan baik dan melumatkan daging nanas dengan mudah. Air dingin/es ditambahkan agar suhu tetap rendah mengingat enzim sangat sensitif terhadap kenaikan suhu. Buah nanas ini sebaiknya diblender selama 3-5 menit (tergantung kekuatan blender), hingga potongan daging nanas hancur, dan mengeluarkan kandungan enzimnya di larutan jus, untuk mempermudah penyerapan enzim oleh tubuh. Sebagai pelezat, sedikit gula pasir dapat pula ditambahkan sesuai selera. Perlu dicatat pula bahwa buah nanas selain mengandung enzim bromelain, juga berkhasiat untuk kesehatan karena mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin C dan vitamin B kompleks, serta mineral kalsium, besi, magnesium, phosphor, kalium dan seng. Jus yang telah dibuat dapat disimpan selama beberapa hari asalkan disimpan didalam kulkas dalam botol yang tertutup rapat. Namun agar optimal, sebaiknya Jus ini diminum sesaat setelah pembuatan.
Nanya dong pak, kabar2nya diet OCD yang lagi populer itu nggak baik buat kesehatan reproduksi perempuan? bener ga?
Adakah diet yang efektif menguruskan badan tanpa harus olahraga?
Sesuai artikel soal Nanas... kenapa harus nanas?
Apa ada dampak buruknya mengkonsumsi Nanas, terutama yang muda atau yg rasanya asam? Kalu yg laigi hamil udah pasti nga boleh, tp knp nga boleh?
Biasanya Nanas buat empukin daging.
Bagaimana kalau Nanas dibuat sayur, biasanya buat makanan yang dipindang sangat makyus penambah asam.
Apa khasiatnya akan berkurang bila Nanas masuk dalam rebusan atau sayur?
Makasih