|
|
26th May 2018, 10:01
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
Meroket, sampai ekonomi lampu kuning
Nagh.. sepertinya sudah mulai banyak yang sadar dengan kejadian akhir2 ini.. terlebih pelemahan rupiah yang sempat sampai 14,200 mulai memberikan wake up call ke para punggawa ekonomi Indonesia..
Oke kita baca saja berita berikut :
Quote:
Ekonomi RI Lampu Kuning, Masih Jauh dari Krisis?
Jakarta - Apa yang terjadi dengan ekonomi Indonesia saat ini? Setelah didera perlambatan konsumsi masyarakat, ekonomi RI kembali dihantam liarnya pergerakan dolar AS, ditambah lagi defisit neraca perdagangan RI semakin melebar.
Beberapa pihak termasuk para ekonom memandang ada yang salah dengan ekonomi dan patut diperhatikan. Namun pemerintah selalu mengatakan bahwa kondisi fundamental ekonomi RI masih baik.
Padahal rupiah sudah anjlok cukup dalam. Bayangkan dari awal tahun ini dolar AS masih tenang di level sekitar Rp 13.500, tiba-tiba menguat tiada henti hingga kemarin dolar AS tembus Rp 14.200.
Ekonom menyebut kondisi perekonomian saat ini sudah pada tahap "lampu kuning". Layaknya rambu lalu lintas itu artinya harus berhati-hati.
Lalu seperti apa kondisi sebenarnya? Seberapa parahnya ekonomi RI dan apa bedanya dengan krisis-krisis sebelumnya?
Jika ditanya bagaimana kondisi ekonomi RI saat ini, Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform on Economics (Core) Muhammad Faisal mengatakan sudah lampu kuning. Masih jauh memang jika samakan dengan kondisi ekonomi RI saat krisis moneter (krismon) pada 1998.
"Kalau bicara secara makro sebetulnya kalau dikatakan sebagai krisis ini belum. (Tapi) sudah lampu kuning," tuturnya kepada detikFinance, Rabu.
Gejolak ekonomi RI mulai terasa di tahun lalu, masyarakat terasa mengerem konsumsinya. Buktinya banyak perusahaan ritel yang mengurangi jumlah gerainya bahkan ada yang guling tikar.
Bukti pun kembali diperkuat ketika Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa tingkat konsumsi rumah tangga Indonesia pada 2017 di level 4,95%. Angka itu melambat jika dibandingkan dengan tahun 2016 yang tumbuh 5,01%.
Namun sayangnya kontribusi konsumsi rumah tangga RI sangat besar terhadap pertumbuhan ekono, sekitar lebih dari 50%. Sehingga ketika konsumsi rumah tangga melambat dampaknya sangat terasa terhadap kelancaran aktifitas ekonomi hingga ke hulu.
Belum selesai permasalahan masyarakat yang lebih irit, ekonomi RI kembali dihantam dari sisi nilai tukar. Dolar AS tiba-tiba mengamuk. Bayangkan saja dari awal tahun dolar masih tenang di sekitar Rp 13.500, tiba-tiba menguat hingga posisi Rp 14.200.
Penyebabnya sistemik, sumbunya dari negeri adidaya Paman Sam. Bank Sentral AS The Fed akan menaikan suku bunga. Alhasil banyak dana asing yang keluar dari negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Faisal mengatakan, dampak dari pelemahan rupiah yang akan terasa cukup besar. Pertama bisa kembali menghantam konsumsi rumah tangga, sebab akan banyak produk-produk impor ataupun berbasis bahan baku impor yang akan naik harganya.
"Konsumsi dalam negeri kita banyak bergantung dari luar. Kita banyak impor pangan hingga minyak. Jadi dampaknya juga ke harga BBM dan tarif listrik. Ini yang menyebabkan mempengaruhi daya beli rumah tangga," terangnya.
Sementara pengaruhnya ke industri akan menurunkan daya saing. Sebab banyak dari insutri dalam negeri meski yang berorientasi ekspor bahan bakunya masih bergantung impor. Sehingga biaya prodksi akan meningkat. Imbasnya daya saing industri nasional di tingkat nasional maupun internasional menurun.
Hantaman yang ketika adalah melebarnya defisit neraca perdagangan. BPS juga mencatat neraca perdagangan RI pada April 2018 mengalami defisit US$ 1,63 miliar. Ekspor tercatat US$ 14,47 miliar, sementara impornya US$ 16,09 miliar.
Bank Indonesia (BI) bahkan memprediksi tahun ini defisit transaksi berjalan diperkirakan berada di US$ 23 miliar atau melebar menjadi 2,3% dari produk domestik bruto (PDB).
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, dolar AS berada di kisaran Rp 2.000-2.500 karena Indonesia belum menganut rezim kurs mengambang. Orde Baru kala itu tidak mau tahu, dolar AS harus bertahan di level itu.
Namun karena kebijakan itu cadangan devisa RI terus tergerus untun menjaga kurs. Akhirnya pemerintah membuka rupiah menjadi kurs mengambang. Akhirnya dolar AS mulai merangkak naik ke Rp 4.000 di akhir 1997, lanjut ke Rp 6.000 di awal 1998.
Pelemahan rupiah diperparah ketika kondisi keamanan dan politik Indonesia bergejolak. Pada Mei 1998, kerusuhan terjadi dimana-mana menuntut tunbangnya pemerintahan Orde Baru.
Sampai akhirnya rupiah jatuh tak berdaya saat dolar AS mencapai level Rp 16.650. Disitulah titik puncak krisis moneter. Banyak pihak swasta yang tak mampu membayar utang luar negerinya.
Perekonomian pun kacau balau. Ekonomi Indonesia tidak tumbuh bahkan -13,1%, harga-harga pangan melambung tinggi, inflasi pun meroket hingga 82,4%. Depresiasi rupiah mencapai 197%.
Kerusuhan terjadi dimana-mana yang meminya Suharto lengser. Kepercayaan masyarakat, investor dan dunia usaha pada pemerintah dan ekonomi RI luntur. Banyak terjadi penarikan dana besar-besaran yang membuat perbankan collapse.
Bank Indonesia (BI) pun terpaksa memberikan bantuan likuiditas Rp 147,7 triliun kepada 48 bank. Meskipun ujung-ujungnya banyak dana yang diselewengkan. Rasio kredit bermasalah (NPL) perbankan saat itu juga mencapai 30%.
Total utang luar negeri pemerintah dan swasta saat itu mencapai US$ 150,8 miliar. Rasio utang pemerintah terhadap PDB pun mencapai 100%.
Lanjut kesiklus berikutnya di 2008. Krisis saat itu berbeda yakni krisis finansial global yang terjadi dibanyak negara. Indonesia pun terkena imbasnya.
Krisis saat itu diawali pada 2007, saat itu persediaan rumah di AS untuk masyarakat menengah ke bawah membeludak. Namun banyak dari nasabah perumahan kelas bawah yang tak mampu membayar utangnya.
Alhasil institusi keuangan di AS banyak yang tumbang. Pengaruhnya kebanyak negara. Indonesia terkena imbasnya. Rupiah jatuh ke level Rp 8.000 hingga ke level Rp 12.650. Depresiasi rupiah mencapai 34,86%.
Meski begitu ekonomi Indonesia masih tumbuh meski turun ke level 4,12%. Namun inflasi melonjak hingga 12,14%, total utang pemerintah dan swasta mencapai US$ 155,8 miliar, rasio utang pemerintah terhadap PDB 27,4%.
Sementara cadangan devisa mencapai US$ 80,2 miliar. Rasio utang luar negeri terhadap cadangan devisa mencapi 3,1 kali.
Sementara tahun ini rupiah sudah melemah 4,64% dari awal tahun (year to date). Tercatat dolar AS menguat dari posisi awal tahun sekitar Rp 13.500 hingga menembus Rp 14.200.
Lalu menurut Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) menyebutkan jumlah utang luar negeri (ULN) secara total saat ini tercatat US$ 358,7 miliar atau setara dengan Rp 5.021 triliun (kurs Rp 14.000).
Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2018 mencapai 5,06%. Sedangkan cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2018 tercatat US$ 124,9 miliar. Angka itu turun sekitar US$ 1,1 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2018 sebesar US$ 126,0 miliar.
Sementara inflasi per April 2018 sebesar 0,10%, tnflasi tahun kalender sebesar 1,09% dan inflasi tahun ke tahun sebesar Rp 3,41%.
Perekonomian Republik Indonesia (RI) disebut sudah lampu kuning. Meski masih jauh dari kondisi krisis, kondisi ini patut diwaspadai.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Reform on Economics (Core) Muhammad Faisal menjelaskan, kondisi krisis moneter bisa terjadi jika ekonomi tidak tumbuh bahkan minus seperti yang terjadi saat 1998. Ekononi Indonesia saat itu -13,1%.
"Krisis ekonomi terjadi jika ekonomi tumbuh minus selama 3 kuartal berturut-turut," tuturnya.
Meski begitu, ekonomi RI patut diperhatikan. Faisal berpendapat bahwa bahwa jika saja ada pemantik bukan tidak mungkin ekonomi RI seketika akan terjadi krisis. Ada 2 pemantik yang dikhawatirkannya, yakni adanya bank sistemik yang collapse dan ketidakstabilan politik dan keamanan.
"Jika ada bank sistemik collapse dampaknya seperti kasus Bank Century menjalar kemana-mana. Kalau pantauan saya yang sistemik belum ada yang seperti Bank Century," imbuhnya.
Nah yang paling besar dikhawatirkan adanya konflik sosial politik. Apalagi sudah mendekati tahun politik 2019. Dia juga khawatir kasus teror bom kembali terjadi dan meluas.
Jika itu terjadi maka kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap ekonomi bisa luntur. Penarikan dana besar-besaran (rush money) dari perbankan bisa terulang seperti saat krisis ekonomi 1998.
"Kalau banyak yang tarik dana bisa collapse masal," tegasnya.
|
Nagh trit ini khusus untuk mendiskusikan hal2 yang menyebabkan ekonomi RI lampu kuning terutama kebijakan fiskal pemerintah
|
|
|
26th May 2018, 10:11
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
Berita lanjutan
Quote:
Hindari Krisis Ekonomi, Indonesia Wajib Cermati 8 Risiko Ini
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kian melemah. Meski besaran depresiasi nilai tukar rupiah saat ini dinilai tak separah krisis 1998, tapi pelemahan rupiah yang terus terjadi sampai saat ini perlu menjadi perhatian agar krisis tak keburu datang.
Seperti dikutip dari riset CNBC Indonesia, Rabu (23/5/2018), ada delapan risiko yang membayangi dan berpeluang memukul rupiah lebih dalam. Jika tak diantisipasi, bukan tidak mungkin mini krisis bakal terjadi.
Delapan risiko yang membayangi terjadinya krisis tersebut di antaranya rencana kenaikan suku bunga the Fed, perubahan kebijakan ekonomi, terorisme dan ambisi infrastruktur Jokowi. Kemudian perang dagang AS-China, melemahnya konsumsi publik, perpecahan uni eropa dan perlambatan ekonomi China.
1. Terorisme
Menurut riset yang dilakukan CNBC Indonesia, kurs rupiah melemah rata-rata 1,1% pada hari yang sama ketika terjadi ledakan bom. Ini menunjukkan bahwa sentimen di pasar uang sangat dipengaruhi aksi-aksi terorisme. Celakanya, dalang aksi bom baru-baru ini belum tertangkap sehingga membuka peluang terjadinya serangan lanjutan.
2. Kenaikan Bunga Acuan the Fed
Kenaikan suku bunga AS secara lebih agresif menjadi sentimen negatif terbesar kedua, karena kebijakan tersebut memicu pembalikan modal asing dari Indonesia yang akan menekan rupiah. BI baru-baru ini memproyeksikan kenaikan Fed Fund Rate tahun ini bisa mencapai empat kali, atau lebih banyak dari perkiraan pasar sebelumnya sebanyak 3 kali.
3. Perubahan Kebijakan Ekonomi
Perubahan kebijakan menjadi kian populis juga memicu sentimen negatif di pasar uang. Beberapa lontaran pemerintahan untuk mem-peg harga BBM premium dan tarif listrik hingga 2019 direspons dengan pelemahan rupiah rata-rata 0,27%. Demikian juga kebijakan BBM satu harga yang menafikan praktik korporasi yang wajar hingga memperberat neraca Pertamina.
4. Perang Dagang AS-China
Perang dagang China dan AS menciptakan risiko selanjutnya, karena keduanya merupakan pasar utama Indonesia. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kedua negara dengan perekonomian terbesar ini menyerap sekitar 30% produk ekspor nasional.
5. Perpecahan Uni Eropa
Uni Eropa juga merupakan pasar utama Indonesia, sehingga perpecahan blok ekonomi tersebut juga memberikan dampak negatif terhadap rupiah.
6. Konsumsi Masyarakat Melemah
Dari dalam negeri, pelemahan konsumsi masyarakat yang sempat santer terdengar menjelang Lebaran tahun lalu terkonfirmasi dengan melemahnya konsumsi dalam porsi pembentukan produk domestik bruto (PDB) sehingga rupiah melemah rata-rata 0,19% merespon konfirmasi tersebut.
7. Ambisi Infrastruktur Jokowi
Yang juga perlu digarisbawahi, defisit neraca perdagangan hingga US$ 1,63 miliar baru-baru ini dipicu oleh tingginya impor mesin, peralatan listrik, dan baja. Konstruksi menjadi salah satu kontributornya.
Ambisi infrastruktur Presiden Jokowi bisa dibilang turut andil di dalamnya karena proyek-proyek yang manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang tersebut saat ini memicu kenaikan impor baja dan komponen pendukungnya.
Dengan demikian,ketegasan untuk mengerem proyek-proyek yang dinilai kurang memberikan multiplier effect ke industri seperti yang saat ini sedang dilakukan oleh Perdana Menteri Malaysia terpilih Mahathir Muhammad pun dirasa perlu. Negeri Jiran itu mengevaluasi ratusan proyek yang hanya memperberat anggaran.
8. Perlambatan Ekonomi China
Pemerintah China baru-baru ini menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi di Negeri Tirai Bambu tersebut menyusul kenaikan risiko perdagangan dan keuangan.
Saatnya Injak Rem
Di antara berbagai skenario yang membayangi perekonomian nasional tahun ini, diperkirakan ada dua yang paling mungkin terjadi di depan mata dan paling memengaruhi rupiah. Di dunia internasional, kita bakal melihat sikap brutal Presiden AS Donald Trump dalam mengibarkan panji 'America First' dan kebijakan proteksionisnya.
Sementara itu di dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berubah menjadi kian populis dan menciptakan langkah mundur atas reformasi ekonomi yang menjadi gebrakannya ketika terpilih pada 2014 lalu. Maklum saja, konstituen perlu diambil hatinya tahun ini, untuk memenangkan pertarungan tahun depan.
Kedua skenario tersebut, jika tidak diubah dari sekarang, diperkirakan bakal berujung pada munculnya delapan risiko yang menciptakan lubang-lubang ranjau di perjalanan pergerakan nilai tukar rupiah.
Melihat kedelapan risiko tersebut, ada baiknya pemerintah bersikap realistis. Di tengah tren pengetatan moneter di negara maju, pemerintah harus banting stir memfokuskan perhatian pada stabilitas, dan tidak lagi agresif mengejar pertumbuhan ekonomi (apalagi mencapai 7% seperti yang dijanjikan dalam kampanye).
Dengan demikian, stabilitas rupiah dan keamanan diyakini harus menjadi target utama kebijakan pemerintahan Jokowi tahun ini. Otoritas moneter (BI) dan fiskal (Kementerian Keuangan) harus bahu-membahu memperkuat kondisi moneter, menyambut "era capital outflow" 2018 sementara menteri teknis memperkuat fundamental dan stabilitas ekonomi. Percuma menargetkan inflasi (rendah) jika rupiah kebobolan yang pada akhirnya mendongkrak inflasi dari komponen impor (imported inflation).
Kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4,5% baru-baru ini terbukti tidak cukup efektif mengerem laju pembalikan modal di tengah tren kenaikan yieldsurat berharga di AS seiring dengan rencana kenaikan Fed Fund Rate. Rupiah terus tertekan dan benarlah dugaan beberapa pelaku pasar bahwa kenaikan BI 7-Day Repo Rate mestinya sebesar 50 basis poin.
Betul bahwa kenaikan suku bunga bisa mengerem ekspansi swasta. Tetapi perlu diingat, swasta saat ini secara natural berada di posisi defensif. Pada triwulan terakhir tahun lalu, ketika atmosfer kebijakan moneter longgar masih terasa, industri perbankan mencatat dana menganggur Rp 300 triliun karena calon debitur memilih tidak mengajukan kredit baru.
Dari sisi fiskal, pemerintah harus realistis dengan tidak memaksakan diri mengalokasikan lebih banyak subsidi BBM untuk menahan harga premium sampai dengan tahun Pemilu. Alih-alih mengorbankan APBN, simpati rakyat akan lebih baik dicapai dengan memaksimalkan belanja APBN di pos lain seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Dana Desa.
Selain menarik simpati masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah, program tersebut juga bisa menstimulasi konsumsi yang saat ini melemah, mengatasi problem demand constraint seperti yang sedang dihadapi sekarang. Harapannya, pertumbuhan konsumsi dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) kembali menguat. Sekali dayung, dua pulau terlampaui.
Terkait dengan perang dagang, pemerintah hanya perlu berpihak pada pihak yang tidak menyerang kepentingan Indonesia dan berpeluang menang dalam sengketa itu. Dalam hal ini, pihak tersebut adalah China. Alasannya sederhana, yakni pemerintah AS juga menyerang kepentingan dagang Indonesia, dan China yang kekuatan ekonominya menyaingi AS saat ini lebih komitmen menjalankan prinsip perdagangan bebas.
Mengutip UOB, sampai dengan April Bank Indonesia (BI) telah menyedot cadangan devisa US$9 miliar (sekitar Rp 127 triliun) untuk dilepas ke pasar (ditukarkan dengan rupiah) guna mengerem pelemahan mata uang nasional.
Angka tersebut fantastis, tetapi masih relevan dibelanjakan demi melihat pergerakan kurs rupiah akhir-akhir ini. Bagi perekonomian Indonesia yang strukturnya masih banyak ditopang aktivitas impor, penurunan mata uang jelas bukan kabar yang bagus karena nilai barang-barang yang dibeli Indonesia mulai dari kedelai, pakan ternak, hingga beras menjadi lebih mahal.
Demikian juga pembiayaan APBN juga sedikit-banyak disumbang utang dalam mata uang asing (dolar AS). Ketika rupiah melemah, maka kewajiban pemerintah membayar bunga dan pokok obligasi dalam mata uang asing menjadi semakin berat. Pemerintah harus mengumpulkan lebih banyak pajak atau devisa hasil ekspor untuk membayar kewajiban yang nilainya dalam dolar AS masih sama.
Pelajaran 1997 menunjukkan bahwa krisis Asia belum memukul ekonomi Indonesia sampai kemudian rupiah tersungkur 30% dalam dua bulan diiringi penarikan dana nasabah besar-besaran (bank rush). Anjloknya nilai rupiah ini mulai memukul sendi perekonomian ketika swasta kesulitan membayar kewajiban jangka pendeknya sehingga memicu PHK yang berujung pada problem sosial.
Rupiah sempat amblas dari Rp 11.000/US$ ke Rp 14.000/US$ pada semester I-1998. Tahun ini, kita melihat rupiah juga melemah hingga menyentuh level Rp 14.200/US$. Meski sekilas terlihat mirip, kondisi keduanya sangat jauh berbeda mulai dari stabilitas perekonomian (meski laju pertumbuhannya sedikit melambat), kesehatan industri perbankan, hingga inflasi yang terkendali.
Namun, ini tak memberi alasan bagi kita untuk terlena dan memilih menebarkan wacana betapa kondisi perekonomian bakal baik-baik saja. Sikap naif demikian pernah kita pertontonkan pada 1996.
Ekonom, mulai dari yang partikelir hingga yang profesional, di akhir tahun 1996 memuja-muji ekonomi nasional. Semua surat kabar arus utama juga optimis dengan nada pemberitaan riang. Lalu kita tahu, muka-muka riang mereka berubah menjadi pucat ketika krisis moneter, krisis ekonomi, krisis politik menyapu, hanya dalam dua tahun kemudian.
|
Ana pikir apa yang ana sampaikan selama ini banyak yang terstate diatas
So.. apakah pemerintah masih tetap dengan hambir2an proyek "Mercu suar"? Atau pemerintah pilih stabilitas ekonomi?
|
|
|
26th May 2018, 10:33
|
|
Addict Member
Join Date: May 2017
Posts: 294
|
Panjang lebar begini ga mungkin dipahami kacung gan.
Mending ada orang jujur yang ngomong ke pak Joko
"Mas sampeyan ga sanggup lebih baik ga nyalon lagi di 2019 "
|
|
|
26th May 2018, 11:15
|
|
Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 19,687
|
Betul , 2004 awal SBY masuk lampu kuning loh.
|
|
|
26th May 2018, 15:34
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
Quote:
Originally Posted by buFFalo
Betul , 2004 awal SBY masuk lampu kuning loh.
|
baca saja susah.. jaman mega dibilang SBY .. ah sudahlah..
|
|
|
26th May 2018, 15:43
|
|
Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 19,687
|
Quote:
Originally Posted by ari2002
baca saja susah.. jaman mega dibilang SBY .. ah sudahlah..
|
Quote:
Originally Posted by buFFalo
Betul , 2004 awal SBY masuk lampu kuning loh.
|
Wakakakaka........................master makro Goole.
|
|
|
26th May 2018, 15:48
|
|
Groupie Member
Join Date: Feb 2011
Posts: 23,110
|
Quote:
Originally Posted by buFFalo
Wakakakaka........................master makro Goole.
|
.. iya wes.. masa MEga mau diplitir jadi masa SBY ente pancen OYE wan
nggak salah kalo ente dikenal sebagai tukang tipu dan Mlintir di DF ini
|
|
|
26th May 2018, 16:24
|
|
Groupie Member
Join Date: Oct 2007
Posts: 19,687
|
Quote:
Originally Posted by ari2002
.. iya wes.. masa MEga mau diplitir jadi masa SBY ente pancen OYE wan
nggak salah kalo ente dikenal sebagai tukang tipu dan Mlintir di DF ini
|
Quote:
Originally Posted by ari2002
Member2 disini sudah tahu kualitas ana kok wan
Mereka sudah bisa membedakan siapa yang sekedar mangap dan yang berisi
|
|
|
|
26th May 2018, 18:03
|
|
Groupie Member
Join Date: Jan 2008
Location: diantara
rumput-rumput
nan hijau
Posts: 15,176
|
Quote:
Originally Posted by buFFalo
Betul , 2004 awal SBY masuk lampu kuning loh.
|
Pembaca yg ngerti data tentu dengan mudah bisa melihat bahwa masa krisis ekonomi di akhir rejim suharto memang kondisi oranye/kuning/waspada dan kmd menjadi merah ketika krisis benar2 menghantam Indonesia bersamaan dengan bbrp negara lain shg kmd masuk kondisi merah/bahaya. Habibie yg melanjutkan rejim tsb belum mampu melepas kondisi bahaya krn singkatnya masa pemerintahan transisi ditambah dengan terkurasnya sisa tenaga utk mengurusi Timor Timur yg akhirnya lepas dari NKRI. Walau banyak yg memuji Habibie dlm mencoba melakukan perbaikan kondisi perekonomia namun fakta politiknya adl Habibie tdk menjadi presiden dan digantikan oleh Gus Dur - Mega. Perlahan namun pasti di era GusDur - Mega mampu melepas kondisi merah ke kondisi oranye/kuning hingga awal rejim SBY. Jd SBY memerintah dalam kondisi masih oranye/kuning krn melanjutkan perbaikan kondisi ekonomi dari merah ke oranye/kuning (era Gus Dur-Mega). Dalam proses era SBY hingga pada akhirnya setelah 10 tahun bisa mengubah oranye/kuning jadi biru. Walau sempat didera krisis 2008 tp secara keseluruhan kondisi oranye/kuning berubah menjadi biru/aman selama 1 dekade pemerintahan SBY. Dan kondisi biru/aman ini dikelola dan berlanjut hingga era Jokowi sejauh ini juga masih biru/aman dengan konsisten menggunakan patokan ukuran yg sama sejak 20 tahun lalu.
Ini kalo mau bicara pake data yg valid seperti yg digambarkan secara grafis di atas krn hingga saat ini memang tidak ada yg membantah kebenaran dan validitas data grafis diatas.
Tapi kalo mau pake asumshit ya boleh2 saja bilang lampu kuning lampu pink lampu ungu atau lampu apa saja...suka2 yg nyinyir aja sih biar bisa bikin trit baru lagi walau isinya ya bakalan mirip2 dan muter2 gini2 aja.
|
|
Last edited by celingak-celinguk; 26th May 2018 at 18:06..
|
26th May 2018, 20:28
|
|
Banned
Join Date: May 2018
Posts: 2
|
Quote:
WWW. J U A L D O K U M E N .COM
ANTI PENIPUAN,TERPERCAYA DAN SELLER NOMOR 1 PALING RAMAI DI DETIK FORUM
SILAHKAN ADD BBM/WA UNTUK LIHAT RATUSAN TESTIMONI DOKUMEN KAMI YG SUDAH SAMPAI KE PELANGGAN
jasa pengurusan surat penting dan berharga proses ga ribet aman dan terpercaya
jual - E KTP - KK - NPWP - IJAZAH S1
JUAL IJAZAH SD - SMP - SMU - S1 - D3 - AKTE LAHIR - KTP
JUAL BUKU / AKTE NIKAH - AKTE TANAH - SERTIFIKAT TOEFL
JUAL IJAZAH IJASAH TERPERCAYA DAN TERAMAN
j u a l d o k u m e n KTP | KK |NPWP | ijasah SMA SMP SD | IJAZAH S1 S2 S3 | BPKB | STNK |AKTE LAHIR | AKTE NIKAH/kimpoi KAMI BISA MENYEDIAKANNYA DAN BERIKUT DOKUMEN ASLI / PALSU
HUBUNGI :
WA (WHATSAPP) : 083117772727
BBM : DE272A4C
YM/EMAIL : c s j u a l d o k u m e n @ y a h o o . c o m
WWW . J U A L D O K U M E N . COM TERPERCAYA
Selamat Datang di J u a l D o k u m e n . c o m
SEBUAH WEBSITE LIVE 24 JAM YANG SENGAJA KAMI BUAT HANYA UNTUK MEMBANTU ANDA SEMUA, DALAM HAL JASA UNTUK MEMBANTU MENGURUS DAN MEMBUAT ATAU MENDUPLIKAT SURAT-SURAT PENTING DAN BERHARGA ANDA
Tujuan kami adalah membantu anda untuk menyediakan jasa penduplikatan, pengurusan dan pembuatan segala macam dokumen ataupun surat penting dalam kehidupan anda sehari hari. Karena Surat atau dokumen tersebut sangat dibutuhkan dalam kegiatan kita sehari-hari baik untuk pribadi anda maupun untuk hal lainnya.
J u a l D o k u m e n . c o m hanyalah berniat membantu anda semua untuk mempermudah dan mempersingkat waktu proses pengurusan atau pembuatan surat / dokumen yang diinginkan, kami berkerja secara professional dan tidak akan pernah berniat untuk mengecewakan anda apalagi berniat menipu. Karena kepercayaan dan loyalitas anda pada kami adalah segalanya bagi kami.
J u a l D o k u m e n . c o m dalam pembuatan surat/dokumen anda hanya menggunakan Form Asli sehingga mungkin saja harga kami mungkin lebih tinggi dibanding yang lain yang hanya menggunakan form hasil print atau percetakan. Tetapi anda dapat membandingkan hasil kami dari yang lainnya.
BEST REGARDS
J u a l D o k u m e n . c o m
Jenis dokumen yang dapat kami bantu untuk membuatnya :
IJAZAH SD
IJAZAH SLTP
IJAZAH SMU
IJAZAH S1
IJAZAH S2
IJAZAH DI DII DIII
KTP
KARTU KELUARGA
KTP+KARTU
KELUARGA
AKTA KELAHIRAN
AKTA NIKAH
BUKU NIKAH
AKTA CERAI
AKTA KEMATIAN
SERTIFIKAT TOELF
SERTIFIKAT RUMAH
SERTIFIKAT TANAH
PBB
STNK
BPKB MOBIL
REKENING KORAN
BUKU TABUNGAN BANK
UTILITY BILL (BILLING STATEMENT)
SIUP
TDP
NPWP
SURAT KETERANGAN KERJA
SLIP GAJI CARBONIZED
SURAT KETERANGAN SAKIT
j u a l d o k u m e n KTP | KK |NPWP | ijasah SMA SMP SD | IJAZAH S1 S2 S3 | BPKB | STNK |AKTE LAHIR | AKTE NIKAH/kimpoi KAMI BISA MENYEDIAKANNYA DAN BERIKUT DOKUMEN ASLI / PALSU
HUBUNGI :
WA (WHATSAPP) 083117772727
BBM : DE272A4C
YM/EMAIL : c s j u a l d o k u m e n @ y a h o o . c o m
WWW . J U A L D O K U M E N . C O M TERPERCAYA
|
|
|
|
detikNews
........
|