HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:29 WIB
Setter Red Sparks Terpesona Sambutan Fans di Indonesia
-
Jumat, 2024/04/16 20:04 WIB
Media Vietnam: Indonesia Alami `Bencana` di Piala Asia U-23
-
Sabtu, 2024/04/17 17:34 WIB
Tembus Ranking Tiga Dunia, Jonatan Christie Senang dan Tertantang
-
Sabtu, 2024/04/17 16:42 WIB
Menpora Dukung PSSI Protes AFC Buntut Kontroversi Qatar vs Indonesia
-
Kamis, 2024/03/18 11:56 WIB
Jonatan Tak Pernah Menyangka Bisa Juara All England
-
Selasa, 2024/03/05 11:42 WIB
Legenda Badminton Harijanto Arbi Bantu Kurnia Meiga yang Jualan Emping
|
Thread Tools |
22nd July 2013, 10:26 |
#1
|
Groupie Member
|
MotoGP antara sport dan entertainment
Senin, 22/07/2013 06:59 WIB
Terlalu Banyak Obat Bius Bikin Lorenzo Kesulitan di Laguna Seca Doni Wahyudi - detikSport Getty Images Laguna Seca - Dua kecelakaaan beruntun dialami Jorge Lorenzo di Belanda dan Jerman membuat dia harus menjalani operasi dapat obat bius. Efek samping dari obat-obatan tersebut membuat dia kesulitan beraksi di Laguna Seca. Kecelakaan pertama yang dialami Lorenzo terjadi di Surkuit Assen dalan gelaran MotoGP Belanda di mana ketika itu dia terjatuh cukup keras dari motornya dan harus menjalani operasi karena patah tulang selangka. Dua pekan kemudian pebalap Yamaha itu kembali mengalami insiden saat tampil di MotoGP Jerman. Tampil di Assen, absen di Sachsenring dan kembali beraksi di Laguna Seca, kondisi fisik Lorenzo jauh dari baik. Makin memperburuk kondisinya adalah konsumsi obat-obatan yang tidak sedikit dan porsi latihan yang jauh berkurang. Kombinasi seluruh hal tersebut membuat dia gagal memberikan yang terbaik di MotoGP Amerika Serikat. "Ini balapan yang sulit, bahkan lebih banyak menuntut dibanding apa yang terjadi di Assen. Lebih lagi, saya mendapat dua kali anesthetic (obat bius). Terlalu banyak obat-obatan, sebulan tanpa latihan....Saya mulai merasa pusing dan performa saya menurun," sahut Lorenzo di AS. Lorenzo menuntaskan balapan di Laguna Seca dengan berada di posisi enam. Hasil tersebut disesalkan karena pada saat bersamaan Marc Marquez sukses jadi juara. Kedua pebalap itu kini terpaut 25 poin. "Hal negatifnya adalah di pertandingan ini kami bisa saja bersaing jadi pemenang. Tapi kami mendapatkan poin lebih dari yang kami targetkan," lanjut pebalap pebalap asal Spanyol itu. (din/rin) sumber: http://sport.detik.com/read/2013/07/...?991104topnews ===== Pada satu sisi saya sempat menyatakan salut dengan JL yang dengan hebatnya melahap balapan meski dalam kondisi yang masih cedera setelah mengalami kecelakaan. Demikian pula dengan DP yang dikabarkan tidak fit tapi tetap turun di balapan semalem. Di sisi lain saya sungguh-sungguh merasa miris dengan balapan motoGP yang cenderung "memaksa" para rider tangguh ini tetap turun ke arena dengan kondisi semacam itu. Contoh berita di atas sebenernya menyiratkan bahwa secara pribadi JL merasa tidak aman dan nyaman untuk bertarung dibawah pengaruh suntikan obat bius untuk menghilangkan sakit dan nyeri paska operasi. Namun ketika sudah di lintasan balapan, para rider ini harus mempertaruhkan diri menghadapi bahaya yg bisa mengancam hanya dalam itungan detik. Benarkah ini yang ingin kita lihat di arena MotoGP? orang-orang ini seperti gladiator terluka yang tetap dipaksa turun ke arena dalam tekanan besar untuk: 1. cari poin bagi team 2. menjalankan kontrak 3. kepentingan sponsor pabrikan 4. rating/prestise balapan 5. tuntutan show di televisi 6. penonton yang sudah bayar tiket 7. dll belum lagi jika kita melihat perbedaan spesifikasi motor pabrikan yang bermodal kuat dengan yang cuma jadi partisipan....mau gas poll kayak apa juga mereka gak bakalan jadi juara dunia. jadi sekedar partisipasi (sukur-sukur bisa naik podium) dan sekedar melegitimasi pabrikan besar untuk muncul jadi juara. suatu sisi yang sangat-sangat berorientasi komersial daripada semangat sport. kita tentu ingat bagaimana stoner memilih untuk pensiun dini dari balapan ini. sebagian orang akan mencaci dia sebagai pengecut atau nyali tikus tapi dengan tenang dia kurang lebih menyatakan karena banyak yang telah berubah dari moto GP. Dirinya sudah tidak bisa menikmati balapan seperti dulu dan telah kehilangan gairah untuk terus membalap. Stoner juga mengaku bahwa ada beberapa hal yang membuatnya kecewa dari sistem moto GP. (sumber detail bisa baca di sini: http://olahraga.kompas.com/read/2012...ggalkan.MotoGP) buat para detikers motoGP mania bagaimana melihat fenomena ini? |
22nd July 2013, 13:21 |
#2
|
Registered Member
|
ya kalo ngga mau, silahkan keluar dari lingkaran, rossi sangat tau itu, dan dia selalu menghadirkan nuansa hiburan di setiap balapannya, diselingi kemampuan membalapnya...
kalo mau balapan bener-bener, ngacir sendiri ketika sudah di depan, ya silahkan... penonton butuhnya hiburan, scene salip menyalip, crash, kalo sampai meninggal itu mah sudah suratan takdir. dorna sport tau itu, adegan kejar-mengejar lah yang paling banyak disorot makanya kl lagi sepi adegan salip-menyalip, motogp isinya reply start, tayangan lambat di tikungan, dll valentino, dia ga pernah ngacir sendiri di depan, kl dia ukur bisa cukup lap untuk menyalip, dan speednya serasa cukup, maka dia akan kembali ke belakang, sok melambat, dan yang terjadi adalah suguhan mendebarkan nan seru. kata saya tentang motogp: bertemunya pabrikan, rider, empunya sirkuit, penonton untuk mendapatkan keuntungan masing-masing pabrikan, butuh legitimasi keunggulan produknya, taruhlah: honda, yamaha, ducati empunya sirkuit, bisa mempromosikan negaranya (wisata, belanja, dll) penonton, butuh hiburan yang seru, menegangkan, jago-menjago idolanya selebihnya, sponsor yang mau silahkan ambil bagian, bayari biayanya dorna, sebagai EO ya mengusahakan agar semuanya puas. contoh nyatanya : seperti ini : http://www.yamaha-motor.co.id/motogp-edition/ |
Last edited by ahmadinejadh; 22nd July 2013 at 13:28.. |
22nd July 2013, 15:50 |
#3
|
|
Groupie Member
|
Quote:
tapi kita sebagai penonton di televisi emg gak peduli ketika seorang rider dalam kondisi tulang selangka retak atau cedera punggung yg belum sembuh banget lalu mengetahui mereka harus menerima suntikan bius dan atau penghilang rasa nyeri...agar kita bisa lebih seru menikmatinya? lalu bagaimana kalo ada yang akhirnya sampe meninggal apakah itu "meningkatkan tontonan menjadi lebih seru" dan sekedar menganggap itu takdir mereka? okelah...mungkin kita agak beda pendapat soal ini dan ini biasa dalam suatu opini....tp sy pribadi masih saja gak habis pikir kenapa orang-orang dipaksakan sampe sebegitunya demi tontonan.. |
|
23rd July 2013, 09:18 |
#4
|
Registered Member
|
tergantung pembalapnya aja "lebay" apa gaknya, mereka punya tim dokter lebih dari satu, sebelum balap pasti di rekomendasi, klo gak sanggup pun pasti dia gak ikut, n gak direkomendasi n gak boleh sama timnya, mana ada orang disuntik bius bisa balap n di kasih juga sama tim dokternya.... mereka semua bisa mengukur dan profesional
|
26th July 2013, 19:36 |
#6
|
Mania Member
|
moto GP emang entertainment, tapi kalau rossi fight, kalau rossi ga fight, ga seru, rossi selalu membuat motogp jadi tontonan yang menarik, pembalap bagus selalu duel sama rossi, seperti M.biaggi, sete gibernau, stonner, lorenzo, pedrosa, dll.
|
31st July 2013, 18:50 |
#7
|
|
Groupie Member
|
Quote:
balapan ini sangat ditentukan oleh skill n motor. inilah yg sy sebut bahwa motoGP hanya ajang legitimasi pabrikan besar aja....toh yg peringkat 10 ke atas juga dari mesin pabrikan yg sama cuma pake mesin motor yg ga sehebat rider langganan juara. mau gas poll digeber macam apa juga gak bakalan bisa. pabrikan besar akan pusing klo ridernya sampe absen krn bisa kehilangan poin dan itu bisa jadi buruk utk iklan motornya...jadi kepentingan komersial bisa dipaksakan walau kondisi seperti JL agar bs dapet poin. |
|
29th August 2013, 15:34 |
#8
|
|
Mania Member
|
Quote:
mungkinkah dia cocok dengan motor Honda Repsol ? sorry jadi oot nih |
|
Meminta maaf terlebih dahulu dalam kesalah pahaman adalah perbuatan mulia |
-
Ogah Disebut Nganggur, Ferry Irawan Ngaku Ada Proyek Film
-
Klarifikasi Idham Masse Soal Mobil Untuk Ibu Catherine Wilson Mau Ditarik Leasing
-
Ini Jawaban Nia Daniaty Ditanya soal Kebebasan Olivia Nathania dari Bui
-
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Viral Ibu Melahirkan Bayi Kembar Beda 22 Hari, Ada Cerita Sedih di Baliknya
-
Wanita Bersamurai Tusuk Penjaga Toko di Tangerang hingga Tewas, Ini Pemicunya
-
Viral Sarung Motif Spanduk Pecel Lele, Netizen Minta Jangan Dipakai Salat
-
Pria RI Viral Rela Habiskan Rp 34 Juta Demi Istri Nonton Konser Taylor Swift
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer