HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Jumat, 2024/03/19 14:33 WIB
Kisah Cinta Tak Terduga, Dari Jadi Tamu Undangan Endingnya Nikahi Pengantin
-
Jumat, 2024/03/19 16:11 WIB
Licinnya Susanto, Hanya Lulusan SMA Berhasil Jadi Dokter Gadungan 2 Tahun
-
Jumat, 2024/03/19 15:10 WIB
MUI ke Sandiaga: Semoga Coldplay Nggak Manggung Lagi di Indonesia!
-
Jumat, 2024/03/19 13:40 WIB
Said Abdullah PDIP Jadi Caleg Suara Terbanyak, Tembus 500 Ribu
-
Jumat, 2024/03/19 15:59 WIB
Budi Arie Setiadi: 92% Kebisingan Ruang Digital Kita Diisi Buzzer
-
Kamis, 2024/03/18 12:43 WIB
Cinta Buta Pemuda Gresik Rela Dipenjara demi LC Warung Kopi Pangku
|
Thread Tools |
20th May 2018, 23:09 |
#1
|
Addict Member
|
MUI Kritik Rencana Tarawih di Monas, Sandiaga Jalan Terus
MUI Kritik Rencana Tarawih di Monas, Sandiaga Jalan Terus
Jakarta - Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengkritik rencana Pemprov DKI menggelar tarawih berjemaah di Monas pada 26 Mei mendatang. Wagub DKI Sandiaga Uno menegaskan rencana itu akan tetap berjalan. "Ya itu masukan yang baik. Jadi tentunya kita juga menentukannya tidak semena-mena, kita minta pandangan daripada para ulama, dan salah satu concern kemarin... itulah bagaimana kalau kita membludak keinginannya, ada masjid yang ditentukan seperti masjid Istiqlal tidak mencukupi," kata Sandiaga kepada wartawan usai meresmikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jl Sunter Baru, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018). Baca juga: Pemprov DKI akan Bahas Rencana Tarawih di Monas yang Dikritik Sandi mengatakan pemilihan Monas sebagai tempat salat tarawih sudah dikonsultasikan dengan para ulama. Dia juga mengatakan sudah berkoordinasi dengan Polda Metro. "Kan sudah sering juga dipakai untuk maulid, sudah sering juga dipakai untuk istigasah, jadi kita tentukan sama-sama. Untuk buka puasa bersama juga kita turuti kemauannya, jadi kita memutuskan untuk dilakukan di Jakarta Islamic Center," ujar Sandi. Rencana salat tarawih itu di soal oleh Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Cholil Nafis. Berikut ini pernyataan lengkap Cholil: Shalat Tarawih di Monas ? Oleh. Cholil Nafis Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, Depok 1. Saya kok ragu ya kalau alasannya tarawih di Monas utk persatuan. Logikanya apa ya? Bukankah masjid Istiqlal yang megah itu simbol kemerdekaan, kesatuan dan ketakwaan. Sebab sebaik-baik shalat itu di masjid karena memang tempat sujud. Bahkan Nabis saw. selama Ramadhan itu i'tikaf di masjid bukan di lapangan. 2. Marilah yang sehat menggunakan logika kebangsaan dan keagamaan. Jangan menggunakan ibadah mahdhah sebagai alat komunikasi yang memunculkan riya' alias pamer. Shalat Ied aja yang untuk syi'ar masih lebih baik di Masjid kalau bisa menampungnya. Meskipun ulama ada yang mengajurkan di lapangan karena syi'ar tapi Masjid masih lebih utama. 3. Shalat tarawih itu menurut sebagian ulama sebagai shalat malam, maka lebih baik sembunyi atau di masjid. Makanya Nabi saw hanya beberapa kali shalat tarawih bersama sahabat di Masjid. Makanya kalau shalat di Monas karena persatuan sama sekali tak ada logika agamanya dan kebangsaannya. pikirkan yang mau disatukan itu komunitas yang mana? 4. Duh, yang mau disatukan dengan shalat tarawih itu komponen yang mana? dan yang tak satu yang mana? kalau soal jumlah rakaat yang berbeda sudah dipahami dengan baik oleh masjid-masjid bahwa yang 8 atau yang 20 bisa shalat bareng berjemaah hanya yang 20 kemudian meneruskan. Ayolah agama ditempatkan pada relnya jangan dibelokkan. 5. Saya berharap pemprov DKI mengurungkan niat tarawih di Monas. Cukuplah seperti maulid dan syiar keagamaan aja yang di lapangan. Tapi shalat di lapangan sepertinya kurang elok sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya. Ayo pemprov DKI lebih baik konsentrasi pada masalah pokok pemerintahannya yaitu mengatasi banjir dan mecet yang tak ketulungan dan merugikan rakyat. Baca juga: Muhammadiyah Harap Tarawih Bersama Warga DKI Digelar di Masjid Tak hanya MUI, Muhammadiyah juga mengkritik rencana itu. Salat tarawih di Monas dikhawatirkan menimbulkan kesan politis. "Salat tarawih di Monas bisa menimbulkan kesan politis. Dalam konteks luas dan jangka panjang, bisa menjadi preseden untuk kegiatan serupa oleh pemeluk agama lainnya," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada detikcom, Sabtu (19/5/2018) malam. https://news.detik.com/berita/402924...ga-jalan-terus Dah berani 'membangkang' terhadap MUI? |
20th May 2018, 23:11 |
#2
|
Addict Member
|
MUI, Muhammadiyah dan NU Kritik Tarawih Pemprov DKI di Monas
Jakarta - Pemprov DKI berencana menggelar salat tarawih akbar di Monas 26 Mei mendatang. 3 Ormas Islam, yaitu MUI, Muhammadiyah, dan PBNU mengkritik rencana itu. Rencananya, tarawih akbar yang digagas Pemprov DKI akan dihadiri Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno. Tarawih akbar tersebut, kata Sandiaga sudah dikonsultasikan dengan ulama. "Kan sudah sering juga dipakai untuk maulid, sudah sering juga dipakai untuk istigasah, jadi kita tentukan sama-sama," kata Sandiaga kepada wartawan usai meresmikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jalan Sunter Baru, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018). Baca juga: Pemprov DKI Gelar Tarawih di Monas, Ketum MUI: Bagusnya di Masjid Namun ada kritik untuk rencana itu. Awalnya kritik datang dari Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Cholil Nafis. "Saya berharap pemprov DKI mengurungkan niat tarawih di Monas. Cukuplah seperti maulid dan syiar keagamaan aja yang di lapangan. Tapi salat di lapangan sepertinya kurang elok sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya. Ayo pemprov DKI lebih baik konsentrasi pada masalah pokok pemerintahannya yaitu mengatasi banjir dan macet yang tak ketulungan dan merugikan rakyat," kata Cholil dalam pernyataan tertulisnya. Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti.Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti. Foto: Abdul Mu'ti (Ari Saputra/detikcom) Muhammadiyah mempertanyakan rencana salat tarawih itu. Salat tarawih di Monas dikhawatirkan menimbulkan kesan politis. "Salat tarawih di Monas bisa menimbulkan kesan politis. Dalam konteks luas dan jangka panjang, bisa menjadi preseden untuk kegiatan serupa oleh pemeluk agama lainnya," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada detikcom, Sabtu (19/5/2018) malam. Senada dengan MUI dan Muhammadiyah, PBNU menyarankan agar salat tarawih itu tak digelar di Monas. Lebih baik rencana itu dipindah ke Masjid Istiqlal. "Jangan tinggalkan masjid dan berusaha mensyiarkan Islam di tempat lain. Mari kita makmurkan masjid dengan cara terhormat. Termasuk untuk salat tarawih," ujar Ketua Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas kepada wartawan, Minggu (20/5/2018). Robikin Emhas.Robikin Emhas. Foto: Robikin Emhas (Ari Saputra/detikcom) Ketum MUI Ma'ruf Amin juga menyarankan agar rencana salat tarawih itu dipindah ke Istiqlal. Ma'ruf mengatakan saran pemindahan itu bertujuan menghindari polemik. "Ya di Istiqlal saja, saya pikir anu lah, biar tidak menimbulkan masalah, konflik," kata Ma'ruf kepada detikcom, Minggu (20/5/2018). Baca juga: MUI Kritik Rencana Tarawih di Monas, Sandiaga Jalan Terus Polisi juga ternyata belum menerima surat pemberitahuan soal rencana salat tersebut. "Belum ada surat pemberitahuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan, Minggu (20/5/2018). Akankah rencana salat tarawih akbar itu pindah tempat? (tor/idh) https://news.detik.com/berita/d-4029...694.1526829655 |
20th May 2018, 23:15 |
#3
|
Addict Member
|
Oleh. Cholil Nafis
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Pengasuh Pesantren Cendekia Amanah, Depok "5. Saya berharap pemprov DKI mengurungkan niat tarawih di Monas. Cukuplah seperti maulid dan syiar keagamaan aja yang di lapangan. Tapi shalat di lapangan sepertinya kurang elok sementara masih ada masjid besar sebelahnya yang bisa menampungnya. Ayo pemprov DKI lebih baik konsentrasi pada masalah pokok pemerintahannya yaitu mengatasi banjir dan mecet yang tak ketulungan dan merugikan rakyat." |
21st May 2018, 06:24 |
#4
|
Addict Member
Join Date: Dec 2017
Location: Jl. Nias Tengah
KM 12 Kecamatan
Gunungsitoli
Selatan
Posts: 588
|
"Ya itu masukan yang baik. Jadi tentunya kita juga menentukannya tidak semena-mena, kita minta pandangan daripada para ulama, dan salah satu concern kemarin... itulah bagaimana kalau kita membludak keinginannya, ada masjid yang ditentukan seperti masjid Istiqlal tidak mencukupi," kata Sandiaga kepada wartawan usai meresmikan Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jl Sunter Baru, Jakarta Utara, Minggu (20/5/2018).
====== Kalau memang soal tempat, ya silahkan saja toh hanya sekali setahun, kalau tiap hari sih yang nggak bisa jugalah itukan miliki bersama. Salam santun.... |
21st May 2018, 06:43 |
#5
|
|
Mania Member
|
Quote:
|
|
21st May 2018, 06:52 |
#7
|
|
Mania Member
|
Quote:
http://forum.detik.com/showthread.ph...1#post38255633 http://forum.detik.com/showthread.ph...1#post38255636 eh muncul pulak di sini, hehehe.... |
|
21st May 2018, 08:05 |
#10
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Ketum MUI: Fatwa untuk Dipatuhi MUI Jadi Target Gerakan Aksi Bela Islam yang Butuh Fatwa MUI : Sampaikan politik di masjid tidak dilarang Mesjid-mesjid kita akan kehilangan rasa adem jika isi khotbah melulu soal kebencian. Orang pulang dari masjid membawa hati yang mengeras. Bathinnya jadi kosong, hanya dahinya yang gosong. Spanduk politik yang disebar di masjid itu, sesungguhkan adalah kudeta terhadap rumah Allah. Allah yang maha rahman, bermaksud menyambut siapa saja umatnya untuk bersimpuh di rumahnya. Orang datang mencari rasa adem. Mereka ingin menjauh dari kesuntukan hidup untuk sesaat. |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer