HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Minggu, 2024/04/18 16:29 WIB
Bahlil: Jangan Samakan Jokowi-Megawati dengan Pikiran Hasto PDIP
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Minggu, 2024/04/18 16:32 WIB
Bikin Mual, Pria Ini Makan Nasi dengan Kuah Cappuccino
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
14th July 2018, 07:21 |
#21
|
|
Groupie Member
|
Quote:
mosok harga telor detik ini dipengaruhi doc detik ini, oon banget itu. telor yang mahal harganya saat ini dihasilkan dari doc 2-3 tahun yang lalu, sedang doc detik ini belum bisa bertelor. ane kasih sample sederhana biar otak loe pindah dari pantat Sianak Jokowi dari bayi hingga dewasa butuh biaya perawatan, setelah dewasa dia bisa membuat markobar, apakah harga markobar anak Jokowi dipengaruhi biaya perawatan dia sejak bayi hingga dewasa ? orang yang otaknya bener pasti jawab TIDAK ! harga jual anak jokowi kagak ada hubungan dengan harga jual markobar. begitu pula dengan DOC tidak pengaruhi harga telor sebab belum bertelur, harga DOC hanya pengaruhi harga jual ayam siap telor. ngunu wae |
|
14th July 2018, 07:25 |
#22
|
|
Groupie Member
|
Quote:
kan dunia bisnis emang dinamis? |
|
14th July 2018, 07:31 |
#23
|
Groupie Member
|
|
14th July 2018, 07:31 |
#24
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Kalau harga telor detik ini nggak ngitung DOC detik ini ya peternakan lo nggak bisa sustainabel dong ah. |
|
14th July 2018, 07:38 |
#25
|
||
Groupie Member
|
Quote:
Quote:
|
||
14th July 2018, 07:40 |
#26
|
Groupie Member
|
|
14th July 2018, 07:43 |
#27
|
|
Groupie Member
|
Quote:
Kirain bokwan gak separah abuwaras, tince, dan gulungkuming klo bikin analogi. Jebulnya sama aja. |
|
14th July 2018, 08:38 |
#28
|
Mania Member
|
Ini mendag kelihatan banget Import Oriented
naiknya telor cari kambing hitam anak ayam. ada jenis usaha pembibitan ayam petelur dan pedaging yang produknya disebut DOC, DOC ini bahan produknya dari telor-telor subur. ada jenis usaha pembesaran ayam pedaging dan ayam petelur yang produknya disebut daging ayam dan telur, bahan produknya dari DOC. harga telor naik saat ini berdasar harga pasar, yang pengumpulannya melalui proses, produsen - distributor - agen - pengecer. harga tingkat pengecer dipengaruhi oleh biaya transportasi. produsen atau peternak baik yang cuma 1000 ekor hingga ratusan ribu, memelihara DOC petelur hingga siap bertelur sebagai "mesin produksi" yang masa ekspired hingga 3 tahun. harga produk telur mereka ditentukan oleh harga pakan dan biaya tenaga kerja. jadi simendag mustinta buang dulu ambisi Import Oriented pake kacamata yang jernih, kalau gagal ya gagal jadi mendag jangan salahin anak ayam yang ga ngerti apa-apa... |
Ketika rembulan emas tenggelam di cakrawala angin mati dan laut pun terdiam. Hening di sekeliling bumi sunyi, sepi, mencekam menunggu keputusan sakral, arif, dan bijaksana
|
14th July 2018, 09:49 |
#29
|
Mania Member
|
Lha pemerintah skg kan lemah data....
Nggak tahu kebutuhan telor riilnya.... Semua hanya berdasarkan perkiraan saja. Lha impor GPS (nenek indukan) di kurangi. Dg alasan tahun lalu kelebihan pasokan DOC sehingga harga anjlok. Skg DOC susah, kalau biasanya harga normal per ekor 4,000,- sekarang melonjak jadi 8.000 per ekornya. Nah skg harga telor bagus, teman ane yg punya 120 ribu ekor barusan beli alphard, pemerintah gantian kalang kabut harga telor yg naik. Maunya pemerintah gimana? Telor murah dan peternak bangkrut atau telor mahal dan membuat peternak sejahtera? . Hahahaha . Bisnis.com, JAKARTA â Kementerian Pertanian menetapkan kuota impor bibit indukan ayam atau Grand Parent Stock (GPS) tahun ini sebesar 650.000 ekor yang diberikan kepada 14 usaha pembibitan, turun dibandingkan dengan kuota tahun lalu. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Surachman Suwardi menyebut kuota impor GPS pada tahun sebelumnya lebih dari 650.000 ekor. "[Pengurangan kuota ini] agar tidak terjadi over supply. Penyebabnya tidak langsung. Penetapan kuota ini akan berdampak di produksi 2018," katanya dihubungi Bisnis, Senin (15/5). Surachman menyampaikan angka ini ditetapkan bersama tim pakar setelah melakukan evaluasi terhadap tata niaga sepanjang tahun lalu. Dengan penetapan kuota tersebut, harapannya tidak terjadi kelebihan pasokan DOC sehingga menyebabkan harga ayam di tingkat peternak jatuh. Dari data yang dihimpun Bisnis, kuota impor GPS pada 2016 sebesar 675.000 ekor dan tahun 2015 sebesar 700.000 ekor. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diamirta menyebut kuota ini turun dari tahun lalu karena menyesuaikan kebutuhan riil anak ayam usia sehari atau Day Old Chicken (DOC) yang tahun lalu kelebihan pasokan. "Karena GPS pada 2013 dan 2014 sangat berpengaruh pada keluaran parents stock-nya," katanya ditemui usai launching teaching farm dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk ke empat PTN, pada Senin (15/5). Ketut menyebut, persediaan live bird sebesar 63 juta ekor per minggu, tetapi permintaan hanya 52 juta ekor per minggu. Maka, masih ada kelebihan pasokan sebanyak 11 juta ekor, sehingga perlu dilakukan pemangkasan DOC untuk menstabilkan harga. Upaya lain yakni melalui pemangkasan parents stock kini tengah dibahas. Pemangkasan diusulkan dilakukan mulai Mei hingga Juli. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan harga ayam yang diprediksi jatuh pada pertengahan Juli atau sepekan setelah lebaran. "Besok keputusannya, penentuan setiap perusahaan akan di-cut berapa," imbuhnya. Diakui Ketut, cara ini banyak mendapat kritik karena dianggap sebagai upaya jangka pendek. Namun, dia mengakui upaya ini memberi hasil signifikan kepada peternak. Dia mencontohkan harga telur di tingkat peternak saat ini Rp19.200, naik dari sebelumnya yang sempat jatuh di harga Rp14.000. |
Last edited by maialampir; 14th July 2018 at 09:55.. |
14th July 2018, 10:22 |
#30
|
Groupie Member
|
Murah alphardnya atau murah telornya yah ?
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer