HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/03/27 12:43 WIB
Kata Windy Idol soal Kode "Short Time" yang Diungkap Jaksa KPK
-
Senin, 2024/03/27 17:26 WIB
Ganjar Tolak Jadi Menteri Prabowo, Gibran: Yang Nawari Siapa?
-
Rabu, 2024/03/28 11:49 WIB
Jengkel! Jadi Alasan Sopir Truk Ugal-ugalan di Halim
-
Rabu, 2024/03/28 13:39 WIB
Anwar Usman Diminta Mundur dari MK Usai 2 Kali Langgar Etik
-
Jumat, 2024/03/19 16:11 WIB
Licinnya Susanto, Hanya Lulusan SMA Berhasil Jadi Dokter Gadungan 2 Tahun
-
Sabtu, 2024/03/25 12:45 WIB
AHY Merasa Beruntung Tinggalkan Koalisi Anies, Tak Jadi Hancur Lebur
|
Thread Tools |
13th May 2018, 21:47 |
#1
|
Groupie Member
|
PBNU : intelejen Indonesia sangat lemah sekali.
Jakarta - PBNU mengkritik kinerja intelijen dalam mencegah aksi terorisme. Bom di tiga gereja di Surabaya yang menyebabkan belasan korban tewas pagi tadi, merupakan bukti lemahnya intelijen.
"Intelijen kita bukan hanya kecolongan. Ini sangat-sangat lemah sekali," kata Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini dalam jumpa pers bersama para tokoh lintas agama di Kantor PBNU, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018). -------------------------- Surabaya - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan para teroris yang terlibat di Surabaya adalah orang yang terlatih. Mereka dapat menghindari kejaran intelijen. "Mereka ini terlatih, mereka mampu menghindari deteksi intelijen, mereka mampu menghindari komunikasi," ucap Tito di RS Bhayangkara Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). Tito bisa mengetahui para teroris terlatih berdasarkan barang bukti yang didapat dari kasus teroris sebelumnya. Dalam penangkapan di kasus sebelumnya, polisi mendapatkan buku manual dan buku-buku pelatihan. ----------------- Dan terungkap lewat pernyataan Kapolri sendiri, ternyata intelejen Indonesia sekarang cuman ngandelin intersepsi komunikasi para pelaku teror. Sekalinya mereka bisa menghindari intersepsi aparat terhadap komunikasi diantara mereka, meleduklah itu bom. Dulu jaman intelejen anti teror masih dipegang tentara kagak cuman ngandelin intersepsi tapi juga infiltrasi, seringkali radikalis yang tertangkap kagak ditahan tapi "diprogam ulang" dilepas lagi kekelompoknya untuk jadi "mata dan telinga" bagi para pengumpul informasi yang terintegrasi dalam Komando Teritorial dari Kodam, Korem, Kodim sampe Koramil. Bahkan semua elemen sipil dari camat sampe RT dilibatkan, dulu jika ada satu keluarga pindah ke suatu wilayah baru dan sering kedatangan banyak tamu asing langsung didepan rumahnya banyak "tukang sate" lewat wara-wiri tiap hari. Intelejen bersentuhan langsung dengan masyarakat bukan malah memberi jarak, ngandelin signal intelejen seperti mengulang kesalahan mahal Amerika Serikat. 10 milyar dollar dikucurkan AS untuk teknologi pengawasan dan penyadapan, semuanya jadi sampah ketika teroris memilih bertemu muka untuk menyampaikan pesan antar sesamanya. Mungkin itu bedanya tentara dengan polisi, polisi tidak bisa membaur, menyatu dan mengambil hati serta partisipasi masyarakat dalam mengumpulkan informasi intelejen seperti halnya tentara. |
13th May 2018, 22:23 |
#2
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
13th May 2018, 22:37 |
#4
|
Mania Member
|
Menurut gue kalo teroris sudah bisa mengaet perempuan/ibu untuk hal seperti ini, kondisinya sudah gawat.
Menurut gue aparat kita masih mengandalkan cara lama saat terorisnya masih kelompok bom bali, prof azahari dll. Padahal jelas mereka sudah bermutasi jauh sekali. |
13th May 2018, 22:43 |
#5
|
Groupie Member
|
Dan aparat yang dikasih tanggung jawab intelejen kontra terorisme terlalu banyak kasih alasan, kasus Thamrin nyalahin anggaran penanggulangan terorisme kurang. Anggaran ditambah malah sekarang muncul lagi bom gereja, alasannya beda lagi peraturan perundangan kurang mendukung perlu revisi UU anti teror.
Setelag UU anti teror direvisi tapi muncul lagi aksi teror alasannya apa lagi ?, intervensi Alien ?...tak bisa melawan takdir ?.. |
13th May 2018, 22:45 |
#6
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
13th May 2018, 22:52 |
#8
|
Groupie Member
|
Polisi merasa kurang dikasih kuasa memberantas organisasi teroris, semisal menetapkan sebuah organisasi sebagai perkumpulan terorisme....polisi butuh kuasa untuk kasih "labelisasi teroris".
Lucu juga kalau tiap organisasi teroris punya kantor cabang dan perwakilan ditiap daerah yang mereka kembangkan, sekalian aja ada plang organisasi dan spanduk untuk menunjukan eksistensi mereka. |
13th May 2018, 22:55 |
#9
|
|
Addict Member
|
Quote:
|
|
13th May 2018, 23:05 |
#10
|
Groupie Member
|
Saya tidak yakin polisi hanya ngandalkan teknologi penyadapan dan pengawasan.
Tapi mau ngandalkan apapun juga bisa kebobolan. Polisi itu hanya manusia yang tidak selalu berhasil. |
King of Losers |
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer