HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Senin, 2024/04/24 11:29 WIB
KPU Tetapkan Prabowo Jadi Presiden dan Gibran Wakil Presiden Baru RI
-
Senin, 2024/04/24 11:43 WIB
Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu, Meninggal Dunia Dalam Usia 96 Tahun
-
Senin, 2024/04/24 11:47 WIB
Ganjar Mengaku Tak Diundang ke Penetapan Prabowo-Gibran
-
Sabtu, 2024/04/23 14:49 WIB
PAN Siapkan Eko Patrio-Zita Anjani Pilkada Jakarta, Desy Ratnasari di Jabar
-
Sabtu, 2024/04/23 14:37 WIB
Ini Tampang Azizatus yang Ngeprank Rumah Dirampok gegara Takut Ditagih Utang
-
Jumat, 2024/04/22 12:10 WIB
Hakim MK: Tak Terdapat Permasalahan pada Pencalonan Gibran Cawapres
|
Thread Tools |
7th December 2007, 02:42 |
#2
|
|
Addict Member
Join Date: Nov 2007
Location: Bucharest-Tanger
ang-Oslo-Nairobi
-Surabaya [ikut
suami, sambil
bawa seember air
dingin:)]
Posts: 501
|
Quote:
Bisa sih menyelenggarakan perguruan tinggi jenjang S1 yang semurah-murahnya, tapi tergantung pula dengan jurusan apa yang mau kita bangun. Ada jurusan tertentu yang sangat tidak mungkin ditekan biayanya. Terutama jurusan yang membutuhkan fasilitas laboratorium mutakhir, atau yang membutuhkan perangkat berteknologi tinggi yang tidak murah harganya. Mau contoh? Gini...: Bicara laboratorium jangan hanya berpikir itu laboratorium jurusan eksakta, tapi laboratorium jurusan non-eksakta pun mahal. Misalhnya laboratorium bursa, laboratorium bahasa, laboratorium dapur hotel dan laen-laen. Bicara lab dapur hotel, untuk setara bintang 5 misalnya harganya sebelum krismon udah Rp 800 jutaan sendiri. Kalau kita mau menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dalam mencari kerja mungkin kita bisa merenungkan hal-hal di atas. Dan tidak hanya urusan fasilitas, buku aja sekarang mahalnya ampun-ampunan. Dosen juga perlu peningkatan kualitas dengan ikut pelatihan, seminar, bikin penelitian dan lain-lain. Semua itu ada konsekuensi biayanya. Dan rata-rata perguruan tinggi mencari biaya untuk kesemua hal di atas lewat biaya pendidikan, di samping bantuan pemerintah, hibah, sumbangan donatur dan lain-lain. Ini belum lagi mahasiswanya yang harus dikirim ke studi lapangan, praktek, studi banding dan lain-lain, termasuk pelatihan dan kegiatan kemahasiswaan yang berkualitas, baik taraf lokal, regional, nasional, maupun internasional. Singkat kata, jika untuk tahap S1 ke atas, saat ini di Indonesia masih sangat susah mencari perguruan tinggi pelaksana pendidikan S1 yang murah tapi menghasilkan lulusan tangguh dan mumpuni. Kalau mau yang sekedar lulus bisa sih. Tapi saya yakin yang dimaksud di sini adalah kuliah di kampus yang bisa membuat kita percaya diri jika lulus nanti, apalagi S1 adalah jenjang di mana seseorang harus mampu (pada saatnya) mengembangkan ilmu pengetahuan yang dikuasainya. Mau kembangin apa jika alat saja jarang dipegang, atau hanya liat di gambar, itupun hanya fotokopi saja? Usulan cara bagaimana agar murah Setidaknya ada dua hal, yaitu: 1. Pemberantasan korupsi dan penegakan hukum dibarengi kesadaran para pengambil keputusan di negara ini bahwa suatu bangsa dapat maju karena dua hal yaitu KESEHATAN dan PENDIDIKAN. Ini penting agar biaya pendidikan bisa lebih banyak, dan rakyat tidak terbebani. 2. Perguruan Tinggi, dalam hal ini para penyelenggara (Pemerintah untuk PTN dan Yayasan untuk PTS), dosen, mahasiswa, maupun para profesional dalam unsur penunjang di perguruan tinggi harus berprestasi. Dengan demikian banyak pihak dari dalam maupun luar negeri (baik pihak penyedia lapangan kerja maupun perguruan tinggi lain) tergerak untuk menjalin kerja sama. Biasanya salah satu hasil kerja sama adalah kemudahan akses ke bahan ajar maupun praktek dan sebagainya yang bisa menekan biaya pendidikan di kampus setempat. Berdoa sajalah agar suatu saat bangsa kita dapat keluar dari kesengsaraan ini. |
|
Unity in Diversity
Last edited by AirDingin; 7th December 2007 at 03:11.. |
7th December 2007, 14:28 |
#3
|
|
Addict Member
|
Quote:
Pendidikan yang murah apalagi untuk S1 agak sulit di terapkan, bukannya tidak mungkin! Di negara-negar maju (atau yang di kategorikan maju) sendiri juga mahal kok , walaupun di banyak negara ada yang di kategorikan gratis (di Jerman dan Belgia sendiri para orang tua sudah mulai mengeluh karena biaya sekolah yang naik) Mereka bisa memberikan sekolah secara"murah" itukan karena beban pajak ke masyarakat yang di bebankan kepada mereka. Bayangkan saja hampir semua penghasilan ada pajak di eropa (mungkin sama juga di United State) Sementara di masyarakat kita, membayar pajak sendiri masih bingung. Walaupun banyak yang ingin membayar pajak, tetapi pusing dengan petugas pajaknya sendiri (dari pengalam sendiri sewaktu membayar pajak ke daerah) Ada catut sana-sini. Mungkin bukan hanya tugas pemerintah saja yang di harapkan sekarang, kita juga harus ikut berberan secara nyata dalam hal ini. Sayangnya topik ini hanya di batasi dengan S1, di yayasan nirlaba milik saya di Bali, saya memberikan pembelajaran gratis sampai kelas 3 SMA (termasuk bahasa Inggris,kebudayaan, dan mini lab) Walaupun sayangnya, tidak begitu banyak dukungan dari para pendidik lokal (yang bisa saya maklumi, karena mereka tidak bisa mendapat uang banyak dari yayasan ini) Saya malah mendapat dukungan dari beberapa universitas dari Eropa seperti Belgia dan Belanda (mereka mengirim para calon guru tanpa bayar ke yayasan milik saya) mereka tinggal maksimal 6 bulan tergantung apa yang mau mereka ajarkan. |
|
7th December 2007, 22:58 |
#4
|
|
Addict Member
Join Date: Nov 2007
Location: Bucharest-Tanger
ang-Oslo-Nairobi
-Surabaya [ikut
suami, sambil
bawa seember air
dingin:)]
Posts: 501
|
Quote:
|
|
Unity in Diversity
|
8th December 2007, 01:53 |
#5
|
Mania Member
|
agak sulit mencari pendidikan s1 yang terjangkau di Indonesia karena yg berkualitas dan terpercaya spt UI dan ITB pun masih mematok harga yg cukup mahal...biarpun ada beasiswa tetapi tidak semuanya mencakup biaya untuk 4 tahun lulus.. ada aja biaya" operasional tambahan yg (sayangnya) masih harus dikeluarkan oleh" mahasiswa/i..
jika dibandingkan dengan US, disini, public school alias sekolah negeri dari TK-SMA hampir 90% tidak memungut bayaran..hanya mungkin pungutan untuk uang yearbook, uang seragam OR dll dan itu semua sifatnya benar" untuk menunjang si murid itu sendiri...private memang membayar penuh karena tidak disubsidi olehpemerintah, kalau itu wajar" saja mahal.. tapi yg pasti, berbanding terbalik dengan indonesia, di US bagi yg incomenya kurang dari memadai alias hampir menyentuh poverty line, bisa terus menyekolahkan anaknya sampai kuliah berkat sistem financial aidnya yg benar" sangat membantu.. kalau di indonesia, jangankan untuk kuliah, untuk menyelesaikan SMA saja bagi sebagian orang yg hidupnya pas"an susah karena biarpun sekolah negeri, tidak semuanya disubsidi oleh pemerintah..jadi susah juga jika ingin membuat indonesia maju dari sektor pendidikan.. ironisnya, justru banyak perguruan tinggi negeri di indonesia yang jarang memberikan full scholarship kepada mahasiswa/i pintar...malah kebanyakan yg memberi scholarship justru perguruan tinggi swasta bahkan tidak jarang ada beberapa perguruan tinggi asing yg berasal dari China/Jerman/Jepang justru tidak segan" memberikan full scholarship bagi murid" indonesia yg dianggap mampu.. yah memang indonesia masih perlu banyak berbenah, terutama dalam sektor pendidikan..jadi memang agak sulit untuk mendapatkan pendidikan s1 terjangkau di indonesia.. |
8th December 2007, 02:45 |
#6
|
Addict Member
|
Memang sulit merealisasikan pendidikan murah di Indonesia.
Menurut saya salah satu upayanya jika pemerintah blm bisa mensubsidi terlalu banyak: biaya pendidikan di level yg wajar (harus disubsidi pemerintah jg), buat yg tidak mampu dan cukup berkemampuan disediakan beasiswa, buat yg tidak mampu dan tidak bisa memperoleh beasiswa, bisa diberi pinjaman (loan) yg bunganya rendah atau misalnya perhitungan bunga baru dilaksanakan setelah lulus dan bekerja. Dengan pinjaman menurut saya bisa membantu orang2 membiayai pendidikannya, dan jg mendidik orang2 itu untuk lebih terpacu untuk belajar lebih baik. Sistem di singapore yg saya tahu untuk level S1/diploma: 1. Biaya pendidikan normal sekitar 30-35 ribu SGD pertahun (S1) 2. Tapi pemerintah menyediakan subsidi biaya pendidikan menjadi tinggal sekitar 6000-6500 pertahun dgn syarat setelah lulus harus bekerja di singapore selama 3 tahun (dgn harapan akan membantu ekonomi negara) 3. Disediakan jg beasiswa2 untuk mahasiswa, walaupun hampir semua beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. 4. Jika tidak mampu membayar biaya pendidikan, disediakan pinjaman yg bisa mengcover semua biaya pendidikan + biaya hidup. Pinjaman ini bebas bunga selama kuliah, setelah kuliah bunga dihitung bunga pinjaman bank saat itu. Yg saya tahu byk jg di negara2 lain yg bisa memberikan pinjaman untuk pendidikan, jd ya mendidik orang untuk lebih giat belajar + bekerja juga Di negara2 maju yg bisa menyediakan pendidikan gratis, kesehatan gratis, semua biayanya balik dibebankan ke masyarakatnya (soalnya siapa lagi yg mau bayar?). Dan pembebanannya itu melalu pajak, saya pernah diberitahu dosen saya di negara2 makmur itu satu odol bisa sampai belasan Euro harganya, apakah Indonesia sudah bisa sampai tahap itu? |
Please do not feed the Trolls - Trolle bitte nicht füttern! - 请不要饲养小白 |
8th December 2007, 10:18 |
#7
|
Addict Member
|
ikut nimbrung, sebener nya kayak STIE gitu relatif murah loh
buat S1 atau D3, ada yang sekitar 2juta per satu semesteran tapi ya itu mutu and kualitas agak dibawah rata2 kalo yang lain udah dalam bahasa inggris belajarnya kalo yang murah tetep bahasa indonesia yang dipelajari juga aga2 kurang, ya gitu lah kalo murah |
8th December 2007, 15:17 |
#8
|
|
Addict Member
|
Murah=tidak bagus?
Quote:
Mungkin karena saya sendiri tidak terlalu beruntung ke sekolah yang di kategorikan sebagai favorit, tetapi di lapangan tidak terlalu jauh berbeda. Satu lagi, saya bukan lulusan S1 hanya Diploma, walaupun ingin sekali dulu melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih daris ekarang, apalah daya waktu tak sampai |
|
8th December 2007, 15:22 |
#9
|
|
Addict Member
|
Quote:
Mungkin saudara mau membuka thread untuk sekolah non formal? atau adakah pendidik yang mau bekerja secara sukarela di yayasan-yayasan? saya pasti akan mendukung sekali. saya rasa ini kesempatan bagus, untuk menambahi perbendaharaan keragaman pendidikan di Indonesia. Banyak saya rasa masyarakat yang kuran beruntung untuk bisa ke S1, ataupun pendidikan setingkat SMA(SMU?) |
|
8th December 2007, 21:36 |
#10
|
Addict Member
Join Date: Nov 2007
Location: Bucharest-Tanger
ang-Oslo-Nairobi
-Surabaya [ikut
suami, sambil
bawa seember air
dingin:)]
Posts: 501
|
Kalau untuk thread sekolah non formal mungkin Bang Vilowe bisa lebih menjelaskan dulu maksudnya gimana? I mean, kan ada banyak. Biar lebih mantap gitu loh sehingga kalo dibikinkan threadnya jadi jelas, dan Abang sendiri bisa langsung klik new thread to start
|
Unity in Diversity
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer