Pengembang Bisa Komersialisasikan Pulau Reklamasi

[buFFalo]

Originally Posted by adama

Miripnya darimana dogol !?

RTH,RTB, infrastruktur (jalan dkk) dan termasuk 90 % pantai pulau reklamasi akan ekslusif jadi fasilitas pengembang !. Faktanya yang bisa dinikmati oleh publik (bukan penyewa dan pemilik properti) secara bebas jika pake tata cara penggunaan lahan si Ahok...ya hanya 5 !!!!!.

Anies sekang minta 49% lahan reklamasi dibuka untuk publik, silahkan 51% nya dipake ama pengembang termasuk bikin fasilitas properti (RTH,RTB,infrastruktur dan pantai sendiri). Terima atau kagak usah bangun apa-apa, duit yang udah dipake pengembang buat ngurug itu laut ikhlaskan sahaja...ekekekekekek

Ekekekekek, ditunggu saja mlintirnya ANies dengan 49% nya, mau semua dimiliki malah lebih bagus karena HPL nya milik ANies.

[a-b-c-d]

Originally Posted by adama

Miripnya darimana dogol !?

RTH,RTB, infrastruktur (jalan dkk) dan termasuk 90 % pantai pulau reklamasi akan ekslusif jadi fasilitas pengembang !. Faktanya yang bisa dinikmati oleh publik (bukan penyewa dan pemilik properti) secara bebas jika pake tata cara penggunaan lahan si Ahok...ya hanya 5 !!!!!.

Anies sekang minta 49% lahan reklamasi dibuka untuk publik, silahkan 51% nya dipake ama pengembang termasuk bikin fasilitas properti (RTH,RTB,infrastruktur dan pantai sendiri). Terima atau kagak usah bangun apa-apa, duit yang udah dipake pengembang buat ngurug itu laut ikhlaskan sahaja...ekekekekekek

dulu ko aguan cs bangun duluan raperda nya yang nanti bakalan ngikut kemauan mereka . Pemda didikte pengembang.

Sekarang berbeda.

[buFFalo]

Originally Posted by a-b-c-d

dulu ko aguan cs bangun duluan raperda nya yang nanti bakalan ngikut kemauan mereka . Pemda didikte pengembang.

Sekarang berbeda.

Lah bukannya Pemda ANies nggak bisa nolak 4 pulau yah?

[OmniScience]

Originally Posted by adama

Miripnya darimana dogol !?

RTH,RTB, infrastruktur (jalan dkk) dan termasuk 90 % pantai pulau reklamasi akan ekslusif jadi fasilitas pengembang !. Faktanya yang bisa dinikmati oleh publik (bukan penyewa dan pemilik properti) secara bebas jika pake tata cara penggunaan lahan si Ahok...ya hanya 5 !!!!!.

Anies sekang minta 49% lahan reklamasi dibuka untuk publik, silahkan 51% nya dipake ama pengembang termasuk bikin fasilitas properti (RTH,RTB,infrastruktur dan pantai sendiri). Terima atau kagak usah bangun apa-apa, duit yang udah dipake pengembang buat ngurug itu laut ikhlaskan sahaja...ekekekekekek

Pura2 buta ?

"Di peta tata ruang kami itu, hampir 40 sampai 50 persen untuk publik. Kawasan yang bisa digunakan pengembang adalah sisanya. Jadi, untuk publik besar sekali, loh," kata Tuty. Tuty menjelaskan, pihak pengembang yang ikut serta dalam proyek reklamasi diwajibkan untuk mengalokasikan area publik berupa ruang terbuka hijau (RTH) 20 persen, ruang terbuka biru (RTB) dalam bentuk danau dan resapan sebanyak lima persen, fasos-fasum lima persen, infrastruktur 10-15 persen, serta pantai publik minimal 10 persen dari total keliling pulau. Dari sejumlah kewajiban itu, wilayah yang diperuntukkan bagi publik bisa mencapai 50 persen.

[adama]

Originally Posted by OmniScience

Pura2 buta ?

"Di peta tata ruang kami itu, hampir 40 sampai 50 persen untuk publik. Kawasan yang bisa digunakan pengembang adalah sisanya. Jadi, untuk publik besar sekali, loh," kata Tuty. Tuty menjelaskan, pihak pengembang yang ikut serta dalam proyek reklamasi diwajibkan untuk mengalokasikan area publik berupa ruang terbuka hijau (RTH) 20 persen, ruang terbuka biru (RTB) dalam bentuk danau dan resapan sebanyak lima persen, fasos-fasum lima persen, infrastruktur 10-15 persen, serta pantai publik minimal 10 persen dari total keliling pulau. Dari sejumlah kewajiban itu, wilayah yang diperuntukkan bagi publik bisa mencapai 50 persen.

Trus kalau RTH,RTB,infrastruktur dan pantai "pribadi" itu ada didalam wilayah properti pengembang, emang bisa diakses PUBLIK ?!?.

51% lahan itu udah lumayan banget, mending pengembang ambil dah daripada kagak bisa dimanfaatkan sama sekali karena terantuk perizinan yang harus lewatin Anies.

[OmniScience]

Originally Posted by adama

Trus kalau RTH,RTB,infrastruktur dan pantai "pribadi" itu ada didalam wilayah properti pengembang, emang bisa diakses PUBLIK ?!?.

51% lahan itu udah lumayan banget, mending pengembang ambil dah daripada kagak bisa dimanfaatkan sama sekali karena terantuk perizinan yang harus lewatin Anies.

Ya harus bisa, begitulah penjelasannya.
Dari awal pengembang sudah harus sisihkan 40-50% untuk publik, sudah sangat jelas sekali.

Apa bedanya dengan Anies punya 51% ?
Ada tambahan 1% ?

[adama]

Originally Posted by OmniScience

Ya harus bisa, begitulah penjelasannya.
Dari awal pengembang sudah harus sisihkan 40-50% untuk publik, sudah sangat jelas sekali.

Apa bedanya dengan Anies punya 51% ?
Ada tambahan 1% ?

Jawaban mengalay : HARUS BISA...ekekekekekekek.....coba ente aja praktekin, ente sekeluarga bikin piknik makan-makan di taman RTH komplek punya orang lain alias ente bukan warganya...bisa kagak ?.

Bedanya punya Anies 49% lahan untuk fasum dan fasos, artinya kagak ada pagar, kagak ada gerbang pengamanan dalam...semua bisa menikmati hasil kerja keras reklamasi pengembang...ehehehehehehe

[OmniScience]

Originally Posted by adama

Jawaban mengalay : HARUS BISA...ekekekekekekek.....coba ente aja praktekin, ente sekeluarga bikin piknik makan-makan di taman RTH komplek punya orang lain alias ente bukan warganya...bisa kagak ?.

Bedanya punya Anies 49% lahan untuk fasum dan fasos, artinya kagak ada pagar, kagak ada gerbang pengamanan dalam...semua bisa menikmati hasil kerja keras reklamasi pengembang...ehehehehehehe

Zaman Ahok dikatakan wilayah untuk publik 50%
Sekarang Anies ngomong Fasum Fasos 49% (notabene untuk publik jg)
Bedanya apa ?

Emang tau dari mana wilayah publik yang Ahok maksud itu ada gak ada pagarnya ? Ada gak ada gerbangnya ?
Tau dari mana Fasum Fasos si Anies gak ada pagarnya ? Gak ada gerbangnya ?

Asumsi saja, sudah kegirangan setengah mati

[suzumu__khuraba]

Originally Posted by OmniScience

Zaman Ahok dikatakan wilayah untuk publik 50%
Sekarang Anies ngomong Fasum Fasos 49% (notabene untuk publik jg)
Bedanya apa ?

Emang tau dari mana wilayah publik yang Ahok maksud itu ada gak ada pagarnya ? Ada gak ada gerbangnya ?
Tau dari mana Fasum Fasos si Anies gak ada pagarnya ? Gak ada gerbangnya ?

Asumsi saja, sudah kegirangan setengah mati

Ente ditunggu di tretnya si trump

Malah ngbacot disinih

[adama]

Originally Posted by OmniScience

Zaman Ahok dikatakan wilayah untuk publik 50%
Sekarang Anies ngomong Fasum Fasos 49% (notabene untuk publik jg)
Bedanya apa ?

Emang tau dari mana wilayah publik yang Ahok maksud itu ada gak ada pagarnya ? Ada gak ada gerbangnya ?
Tau dari mana Fasum Fasos si Anies gak ada pagarnya ? Gak ada gerbangnya ?

Asumsi saja, sudah kegirangan setengah mati

Saya bukan asumsi, Ahok sendiri yang konfirmasi fasum dan fasos yang WAJIB pengembang serahkan adalah sesuai dengan isi Keppres 95 yaitu 5 % !!!....asaaalll...pengembang bayar kontribusi tambahan 15% dari NJOP tiap penjualan lahan hasil reklamasi, sekali bayar kesananya PBB biasa.

Kenapa hanya 5% ?, karena UU agraria melarang jual-beli-sewa dan penguasaan keseluruhan "nusa" (pulau). Jadi disisain seuprit, buat lahan publik.

Kalau skema Ahok yang dipake, 95% lahan dibawah pengelolaan pengembang. Mereka mau buat pantai pribadi, pelabuhan pribadi, kawasan dan lingkungan pribadi ya terserah mereka asal 5% sisanya dibuka untuk publik.