HOT TOPICS :
Gosip | COVID-19 | Ayo Vaksin
|
Thread Terpopuler
-
Sabtu, 2024/04/17 15:35 WIB
Media Asing Soroti Ledakan Turis: Tak Seperti Bali yang Dulu
-
Sabtu, 2024/04/17 15:40 WIB
Kota Wisata Sekelas Dubai Dilanda Banjir Bandang, Kok Bisa?
-
Jumat, 2024/04/16 14:03 WIB
Megawati Kirim Amicus Curiae ke MK: Habis Gelap Terbitlah Terang
-
Sabtu, 2024/04/17 14:58 WIB
Hai Warga Depok, Setujukah Pakaian Adat Diterapka untuk Seragam SD hingga SMA?
-
Sabtu, 2024/04/17 15:25 WIB
Sederet Tokoh Ajukan Amicus Curiae ke MK Terkait Pilpres 2024
-
Minggu, 2024/04/18 14:48 WIB
Kisah Pasangan 13 Jam Terjebak Banjir Dubai, Tak Ada Makanan Cuma Minum Air
|
Thread Tools |
17th September 2007, 13:18 |
#1
|
Mania Member
|
Pengemis Musiman VS Perda Jakarta
Seperti yg sudah-sudah. Menjelang lebaran pasti banyak pengemis yg berduyun" menyerbu Kota Besar. Kalo perda Jakarta jd disahkan gmn nasib mrk tahun" kedepannya ya ? Klo gw lbh milih amal di Masjid atau Panti Asuhan ketimbang ngasih pengemis di jalanan. Pake ngajak" anaknya yg msh bayi pula. Katanya ada perlindungan anak ? Mana...mana...
Nah pemerintah Jakarta mo kluarin Perda, menurut rekan" gmn nih ??? |
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
18th September 2007, 15:17 |
#2
|
Mania Member
|
Peraturan Perda
G juga nunggu ada yang komentar tentang hal ini.
Menurut g peraturan Perda tidak dipikirkan baik2x. G setuju ama pendapat dari salah satu orang DPR komisi VI yang mengatakan bahwa peraturan perda tersebut bukan dibuat untuk membenahi masyarakat kecil tapi mengusir mereka dari kota Jakarta. G juga gak suka ngasih uang kepada para pengemis, tapi klo ama pengamen apalagi pedagang asongan laen ceritanya. Peraturan perda melarang kita juga untuk memberi uang kepada pengamen dan membeli barang asongan padahal itu merupakan salah satu alternatif, daripada dia orang nodong ato rampok. Kenapa dilarang?? Yang pertama : Pedangang Asongan. Jelas2 pedagang asongan itu pekerjaan bukan pengangguran. Jadi udah jelas banget. Yang kedua : Pengamen. Mereka kan juga gak sekedar minta2, mereka butuh modal seperti gitar, lalu mereka juga gak maksa, klo kita gak mau kasih yang kan gpp, laen cerita klo mereka maksa. Beberapa pengamen juga merupakan anak jalanan, yang dulunya malah gak pny pekerjaan, luntang lantung gak jelas, akhirnya beberapa dari mereka di ajak orang lain untuk melakukan sesuatu yang lebih berguna, daripada mereka nodong, ngobat, dll, salah satunya ya dengan mengamen. Klo mereka gak bisa ngamen lagi jadi mau apa?? melakukan kriminalitas lagi? |
Do The Best For Yourself |
18th September 2007, 15:56 |
#3
|
Mania Member
|
setuju bro...mending pulangin aja para gepeng ke daerah asalnya,ksh ongkos gratis.biar jd buruh ato ga krj didaerah asalnya lbh baik drpd jd gepeng di jkt.masalahnya kasian jg kan ma mrk klo maksa tinggal di jkt
Nah...bentar lg kan mudik nih, mohon buat yg plng mudik klo crita ttg jkt jgn berlebihan,biar ga pd tertarik ke jkt Jkt d sumpek bro...bener d Klo ke jkt bekali dg keahlian, jgn tangan kosong |
Copyright �ybneb Sept 2007 www.bookofaccounting.com |
19th September 2007, 18:23 |
#6
|
|
Addict Member
|
Quote:
Menurut saya, yg perlu dibenahi adalah pemerataan pembangunan antara jakarta dan daerah. Kenapa mereka sampe ngemis? Setau saya, mereka kebanyakan berasal dari daerah2 yg kurang subur. Mereka sampe ngemis karena sudah gak ada kerjaan lagi, sawah mereka kering. Kerjaan lain selain tani di derahnya jg gak ada. Keahlian selain nyangkul jg gak ada. Ya begitu jadinya.. desperate, ,akhirnya ngemis. Tapi.. ada jg yang yg full time beggar Saya lebih cenderung untuk tidak ngasih ke pengemis yg sekiranya dia masih kuat bekerja karena akan membuat dia keenakan/keterusan. Apalagi kalo yg ngemis anak2, sangat tidak disarankan untuk ngasih uang langsung ke mereka! |
|
20th September 2007, 11:50 |
#7
|
Mania Member
|
|
Do The Best For Yourself |
20th September 2007, 14:36 |
#8
|
Registered Member
|
Gw pernah ada dengar ada daerah/lingkungan pengemis yang ternyata punya tempat tinggal yang jauh lebih memadai daripada merekayang bekerja sebagai buruh bangunan atau pemulung. Lokasinya : Kebon kacang. Setuju atas perda melarang pengemis, karena sebagian besar mereka adalah bukan pengemis dan malas. Biasanya dilampu merah, lihat saja postur badan2 mereka. Kalau soal pengamen, kadang2 susah bedainnya mana yang pengamen bener mana yang preman, belum lagi yang pake maksa dengan kata-kata awal bekas napi dan perlu makan (metro mini). Sehingga lebih banyak kesan negatifnya.
|
20th September 2007, 19:00 |
#9
|
Registered Member
|
penyambung..
take a look :
'cacing ditanah, burung diudara, ikan diair, jika ikan ke darat, berarti ada yang `salah` diair.. jadi kuncinya menurut gw itu `pendidikan`.. Berilah akses yang mudah dan murah buat rakyat untuk mendapatkan pendidikan, ntar tiap individu itu sendiri yang akan mandiri... so.. kenapa menyalakan ikan-nya yg pergi ke darat? hehehhe... mengapa tidak secara `JANTAN` mengakui bahwa itu ada kesalahan pemerintah juga? Banci!!! |
21st September 2007, 00:03 |
#10
|
|
Addict Member
|
Quote:
contohnya daerah jawa tengah. di sana sawahnya sangat banyak yg tergantung hujan. kalo gak ada hujan, gak ada sawah garapan (nganggur). daripada nganggur dan gak bisa makan, kerja part time sebagai pengemis lumayan jg hasilnya Selain itu, jarak antara masa tanam s/d panen lumayan lama. Sambil nunggu masa panen, kerja part time lagi sebagai pengemis. Lagi2 hasilnya lumayan buat makan... |
|
detikNews
- detikNews · Berita · Internasional · Kolom · Wawancara · Lapsus · Tokoh · Pro Kontra · Profil · Indeks
- detikSport · Basket · MotoGP · F1 · Raket · Sepakbola · Sport Lain · Galeri · Profil · Fans Area · Indeks
- Sepakbola · Italia · Inggris · Spanyol · Jerman · Indonesia · Uefa · Bola Dunia · Fans Area · Indeks
- detikOto · Mobil · Motor · Modifikasi · Tips & Trik · Konsultasi · Komunitas · OtoTest · Galeri · Video · Forum · Indeks
- detikHot · Celebs · Music · Movie · Art · Gallery · Profile · KPOP · Forum · Indeks
- detikInet · News · Gadget · Games · Fotostop · Klinik IT · Ngopi · Produk Pilihan · Forum · Indeks
- detikFinance · Ekonomi Bisnis · Finansial · Properti · Energi · Industri · Sosok · Peluang Usaha · Pajak · Konsultasi · Foto · TV · Indeks
- detikHealth · Health News · Sexual Health · Diet · Ibu & Anak · Konsultasi · Health Calculator · Foto Balita · Bank Nama Bayi
- detikTravel · Travel News · Destinations · Photos · d'Trips · Hotels · Flights · ACI · d'Travelers Stories
- Wolipop · Fashion · Photos · Beauty · Love & Sex · Home & Family · Wedding · Entertainment · Sale & Shop · Hot Guide · d'Lounge · Indeks
- detikFood · Resep · Tempat Makan · Kabar Kuliner · Halal · Komunitas · Forum · Konsultasi · Galeri · Indeks
- detikSurabaya · Berita · Bisnis · Society · Foto · TV · Indeks
- detikBandung · News · Sosok · Info · Pengalaman Anda · Lifestyle · Iklan Baris · Foto · TV · Info Iklan · Forum · Indeks
Iklan Baris · Blog · Forum · adPoint · Seremonia · Sindikasi · Info Iklan · Suara Pembaca · Surat dari Buncit · detikTV · Cari Alamat
Copyright © 2019 detikcom, All Rights Reserved · Redaksi · Pedoman Media Siber · Karir · Kotak Pos · Info Iklan · Disclaimer