|
|
19th May 2017, 02:13
|
|
Mania Member
Join Date: Apr 2017
Posts: 2,030
|
Quote:
Originally Posted by adama
Tito mau bikin PH Infotainment, nyaingin keluarga Punjabi.
Hihihihi
|
Udah ketangkep nih berdasarkan kemampuan deduktif dan video viral yg beredar....
https://news.detik.com/read/2017/05/18/223326/3505444/10/ini-testimoni-mico-yang-diselidiki-polri-terkait-teror-ke-novel
|
|
|
19th May 2017, 14:20
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2013
Location: bhumi
parahyangan
Posts: 5,184
|
Quote:
Originally Posted by sith_lords02
|
jembrengin ya
Quote:
Kamis 18 Mei 2017, 22:33 WIB
Ini Testimoni Mico yang Diselidiki Polri terkait Teror ke Novel
Faieq Hidayat - detikNews
Jakarta - Polisi sudah memeriksa Mico, keponakan Muhtar Ependy, terkait teror penyiraman air keras ke penyidik senior KPK Novel Baswedan. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan pada video yang viral di media sosial yang dibuat oleh Mico.
Saat ditunjukkan video tersebut, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan video testimoni dari Mico itu yang dijadikan dasar pemeriksaan Mico.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Kapolri soal Mico yang Diperiksa terkait Novel
"Iya itu (benar videonya)," kata Setyo di gedung PTIK, Jalan Tirtayasa Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/5/2017).
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik tersebut, Mico menyebutkan nama lengkapnya adalah Mico Panji Tirtayasa. Mico meminta maaf kepada pamannya Muhtar Ependy karena ia memberikan keterangan palsu. Ia mengakui kesalahannya saat menjadi saksi terkait kasus Akil Mochtar.
"Nama saya Mico Panji Tirtayasa pada hari ini 1 April 2016, saya minta maaf kepada paman saya Drs Muhtar Ependy MS atas kejahatan saya menjadi saksi palsu dan saksi bohong di KPK," ujar Mico dalam video.
Mico terlihat mengenakan jaket hitam dalam video itu. Dia lalu memperlihatkan sebuah kertas yang diklaim sebagai bukti transfer yang dikirim oleh pihak KPK.
Mico menuding KPK mengirim sejumlah uang kepadanya melalui rekening istrinya, Andriani Sabara. Mico juga menyebut alamat istrinya berada di Jalan Karang Tengah RT 02 RW 07, Desa Lamajang, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung.
"Ini semua adalah rekening khusus dibuat untuk menerima transfer dari pihak KPK maupun transfer dari Sarimuda Cs maupun Budi Cs untuk pembayaran kami bersaksi bohong di penyidik KPK maupun persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat," kata Mico.
Dia mengaku menyesal telah memberikan keterangan palsu. Menurutnya, keterangan palsunya itu menyebabkan Muhtar Ependy dan Akil Mochtar masuk penjara.
Dalam video itu, Mico juga mengaku diancam oleh 3 orang apabila tidak memberikan kesaksian palsu. Tiga orang yang disebut Mico adalah Novel Baswedan, Abraham Samad (mantan Ketua KPK) dan Bambang Widjojanto (mantan Wakil Ketua KPK).
"Bilamana pernyataan saya di kemudian hari ada masalah, saya siap mempertanggungjawabkan dan berkata sebenar-benarnya dan sejujurnya di hadapan penyidik maupun di hadapan siapa pun yang berkompeten di bidang hal ini. Agar tidak dikejar dosa besar dan mempenjarakan orang-orang tidak bersalah terutama paman saya pribadi yang membesarkan saya dari dulu hingga sekarang, terima kasih," ujar Mico.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebelumnya mengatakan penyelidikan yang mengarah ke Mico berawal dari rekaman video yang diunggah ke medsos.
"Saudara Mico ini begitu viral di medsos kemudian saya juga kontak dengan Pak ketua KPK. Pak ketua KPK meminta sama-sama Polri dan KPK melakukan pencarian. Dari Polri kemudian berhasil melakukan pengamanan terhadap saudara Mico ini. Sudah dilakukan pemeriksaan, klarifikasi terhadap yang bersangkutan dan saya kira isinya nanti disampaikan kadiv humas atau kabid humas PMJ detilnya," terang Tito kepada wartawan di PTIK, Kebayoran Baru, Jaksel,Kamis (18/5).
Pemeriksaan terhadap Mico menurut Tito dilakukan berdasarkan keterangan Mico dalam video testimoni.
"Sudah diperiksa, diamankan dan dicek semua, apa yang dia sebutkan, bukti-buktinya. Kalau dia mengatakan ada tekanan, atau keterangan palsu juga sudah dicek juga saksi-saksi, kemudian dokumen-dokumen, ada bukti transfer bank. Besok dari Dirkrimum Polda Metro Jaya akan melakukan paparan kepada ketua KPK, pimpinan KPK mengenai temuan ini," terang Tito.
(dhn/dhn)
|
Quote:
Jumat 19 Mei 2017, 11:35 WIB
Mico Berada di Bandung Saat Novel Disiram Air Keras
Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Polisi memastikan Mico, keponakan Muhtar Ependy, bukanlah pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Mico berada di Bandung, Jawa Barat, saat Novel diteror pada Selasa, 11 April lalu.
"Dia saat kejadian ada di Bandung. Dia rumahnya memang di Bandung," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada detikcom, Jumat (19/5/2017).
Argo mengatakan pihaknya tidak hanya mendengarkan keterangan dari Mico semata. Tetapi polisi sudah melakukan cross-check untuk membuktikan alibi Mico tersebut.
"Sudah dicek semua alibinya," imbuhnya.
Polisi sudah memulangkan Mico ke Bandung setelah pemeriksaan 1x24 jam. Namun polisi masih memantau dan mengawasi Mico bila polisi menemukan fakta baru.
"Sudah kita pulangkan karena sudah 1x24 jam pemeriksaan, kan statusnya saksi. Tapi tetap kita awasi dan pantau terus yang bersangkutan kalau-kalau nanti ada temuan baru," ungkap Argo.
Mico diamankan polisi karena memiliki potensi melakukan teror terhadap Novel. Mico sebelumnya mengunggah pengakuan bahwa ia ditekan Novel saat dimintai keterangan sebagai saksi kasus sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi.
"Tentunya karena ada potensi tersebut, yang bersangkutan kita amankan, kemudian diperiksa. Tetapi bukan dia, dia tidak ada kaitannya," kata Argo.
(mei/fdn)
https://news.detik.com/berita/d-3505...iram-air-keras
|
waktu itu..katanya inisialnya AL...ternyata AL punya alibi
sekarang namanya Miko...tapi lagi2 Miko punya alibi pas kejadian novel disiram
ini polkis random ngambil orang apa gemana seh
lagian ko tetiba aja ada kesan ...supaya publik tahu soal yg dibold dengan pemeriksaan miko ini
ada apa neh??
|
|
LOYALTY IS A TWO-WAY STREET..IF I'M ASKING FOR IT FROM YOU,THEN YOU'RE GETTING IT FROM ME!! -HS-
|
19th May 2017, 14:42
|
|
Mania Member
Join Date: Apr 2011
Posts: 2,073
|
Quote:
Originally Posted by send.me
jembrengin ya
waktu itu..katanya inisialnya AL...ternyata AL punya alibi
sekarang namanya Miko...tapi lagi2 Miko punya alibi pas kejadian novel disiram
ini polkis random ngambil orang apa gemana seh
lagian ko tetiba aja ada kesan ...supaya publik tahu soal yg dibold dengan pemeriksaan miko ini
ada apa neh??
|
seperti nya bentar lagi AS dan BW akan dibikdik polri atas pengakuan sepihak mico.
Dan akhir nya BG terlampiaskan dendam nya
|
|
|
19th May 2017, 14:47
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2013
Location: bhumi
parahyangan
Posts: 5,184
|
Quote:
Originally Posted by Blue_Ray
seperti nya bentar lagi AS dan BW akan dibikdik polri atas pengakuan sepihak mico.
Dan akhir nya BG terlampiaskan dendam nya
|
ngeri ya
|
|
LOYALTY IS A TWO-WAY STREET..IF I'M ASKING FOR IT FROM YOU,THEN YOU'RE GETTING IT FROM ME!! -HS-
|
19th May 2017, 16:47
|
|
Addict Member
Join Date: Nov 2015
Posts: 680
|
Quote:
Originally Posted by Blue_Ray
seperti nya bentar lagi AS dan BW akan dibikdik polri atas pengakuan sepihak mico.
Dan akhir nya BG terlampiaskan dendam nya
|
kalo nangganin yang model begini, tito karnataipan semanget banget...
|
|
|
21st May 2017, 15:42
|
|
Mania Member
Join Date: Aug 2012
Location: yogyakarta
Posts: 3,357
|
trus penjual hijab online saingan istri nya Novel gimana?
|
|
|
22nd May 2017, 19:44
|
|
Groupie Member
Join Date: Dec 2008
Location: Planet Keron
Posts: 32,179
|
Quote:
Originally Posted by halah.halah
trus penjual hijab online saingan istri nya Novel gimana?
|
Kurang serem, bukan usuals suspect
|
|
|
7th June 2017, 18:23
|
|
Groupie Member
Join Date: Dec 2008
Location: Planet Keron
Posts: 32,179
|
TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan lima komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin membawa beberapa informasi baru terkait dengan perkembangan kasus teror terhadap Novel Baswedan.
"Kami bertemu KPK untuk menyampaikan ekspektasi publik yang berlebih kepada kepolisian agar jujur dan obyektif mengusut kasus yang menimpa Novel Baswedan," ujar Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Natalius Pigai di Gedung KPK, Senin, 5 Juni 2017.
Baca juga:
Komnas HAM: Tindak Pidana Luar Biasa Teror Kepada Novel Baswedan
Komnas HAM menilai kasus Novel bukanlah kasus biasa. Dalam rekomendasi dengan substansi temuan yang belum bisa diberikan ke masyarakat, para komisioner sepakat mengatakan teror yang menimpa penyidik KPK tersebut terencana dan dilakukan orang terlatih.
Pada 27 April 2017, Komnas telah bertemu dengan koalisi masyarakat sipil. Dalam kesempatan tersebut, permintaan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diterima. Permintaan itu diteruskan dalam rapat paripurna Komnas pada Mei, yang berujung dengan penugasan Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan selama satu bulan untuk mengumpulkan fakta dan data.
Baca pula:
Komnas HAM: Teror Novel Baswedan Terencana dan Ada Konspirasi
Pekan lalu, Komnas kembali bertemu dengan masyarakat sipil untuk berbagi data. Siang tadi pun Komnas sempat menemui penyelidik Polda Metro Jaya.
Sedangkan Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Hafid Abbas menilai, pada hari ke-55 penyelidikan kasus Novel, kepercayaan publik kepada institusi kepolisian sedang dalam krisis.
------------------------------
Bukan krisis lagi, tapi kepercayaan publik terhadap polri sudah sirna.
Polri vs bibib rijik, publik malah lebih percaya bibib...tragis benar Polri dibawah pimpinan Tito Karnataipan.
|
|
|
7th June 2017, 19:22
|
|
Mania Member
Join Date: Dec 2016
Posts: 3,629
|
Quote:
Originally Posted by adama
TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan lima komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin membawa beberapa informasi baru terkait dengan perkembangan kasus teror terhadap Novel Baswedan.
"Kami bertemu KPK untuk menyampaikan ekspektasi publik yang berlebih kepada kepolisian agar jujur dan obyektif mengusut kasus yang menimpa Novel Baswedan," ujar Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Natalius Pigai di Gedung KPK, Senin, 5 Juni 2017.
Baca juga:
Komnas HAM: Tindak Pidana Luar Biasa Teror Kepada Novel Baswedan
Komnas HAM menilai kasus Novel bukanlah kasus biasa. Dalam rekomendasi dengan substansi temuan yang belum bisa diberikan ke masyarakat, para komisioner sepakat mengatakan teror yang menimpa penyidik KPK tersebut terencana dan dilakukan orang terlatih.
Pada 27 April 2017, Komnas telah bertemu dengan koalisi masyarakat sipil. Dalam kesempatan tersebut, permintaan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diterima. Permintaan itu diteruskan dalam rapat paripurna Komnas pada Mei, yang berujung dengan penugasan Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan selama satu bulan untuk mengumpulkan fakta dan data.
Baca pula:
Komnas HAM: Teror Novel Baswedan Terencana dan Ada Konspirasi
Pekan lalu, Komnas kembali bertemu dengan masyarakat sipil untuk berbagi data. Siang tadi pun Komnas sempat menemui penyelidik Polda Metro Jaya.
Sedangkan Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Hafid Abbas menilai, pada hari ke-55 penyelidikan kasus Novel, kepercayaan publik kepada institusi kepolisian sedang dalam krisis.
------------------------------
Bukan krisis lagi, tapi kepercayaan publik terhadap polri sudah sirna.
Polri vs bibib rijik, publik malah lebih percaya bibib...tragis benar Polri dibawah pimpinan Tito Karnataipan.
|
Bold :
Nonjok banget nih.
Siapa ya orang terlatih nya ?
|
|
|
7th June 2017, 19:55
|
|
Mania Member
Join Date: Jun 2013
Location: bhumi
parahyangan
Posts: 5,184
|
Quote:
Originally Posted by adama
TEMPO.CO, Jakarta - Kedatangan lima komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin membawa beberapa informasi baru terkait dengan perkembangan kasus teror terhadap Novel Baswedan.
"Kami bertemu KPK untuk menyampaikan ekspektasi publik yang berlebih kepada kepolisian agar jujur dan obyektif mengusut kasus yang menimpa Novel Baswedan," ujar Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM Natalius Pigai di Gedung KPK, Senin, 5 Juni 2017.
Baca juga:
Komnas HAM: Tindak Pidana Luar Biasa Teror Kepada Novel Baswedan
Komnas HAM menilai kasus Novel bukanlah kasus biasa. Dalam rekomendasi dengan substansi temuan yang belum bisa diberikan ke masyarakat, para komisioner sepakat mengatakan teror yang menimpa penyidik KPK tersebut terencana dan dilakukan orang terlatih.
Pada 27 April 2017, Komnas telah bertemu dengan koalisi masyarakat sipil. Dalam kesempatan tersebut, permintaan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) diterima. Permintaan itu diteruskan dalam rapat paripurna Komnas pada Mei, yang berujung dengan penugasan Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan selama satu bulan untuk mengumpulkan fakta dan data.
Baca pula:
Komnas HAM: Teror Novel Baswedan Terencana dan Ada Konspirasi
Pekan lalu, Komnas kembali bertemu dengan masyarakat sipil untuk berbagi data. Siang tadi pun Komnas sempat menemui penyelidik Polda Metro Jaya.
Sedangkan Komisioner Subkomisi Pemantauan dan Penyelidikan Hafid Abbas menilai, pada hari ke-55 penyelidikan kasus Novel, kepercayaan publik kepada institusi kepolisian sedang dalam krisis.
------------------------------
Bukan krisis lagi, tapi kepercayaan publik terhadap polri sudah sirna.
Polri vs bibib rijik, publik malah lebih percaya bibib...tragis benar Polri dibawah pimpinan Tito Karnataipan.
|
Kata polkis..motor yg dipake untuk nyerang novel itu mmg motor kepunyaan polisi tapi ga dipake sama pemiliknya
bingung kan??? Hihihi
|
|
|
detikNews
........
|