DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Politik (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=49)
-   -   Viral Video yang Tuding Jokowi Disiapkan Menang 57 Persen, Ini Kata KPU (http://forum.detik.com/showthread.php?t=2039224)

andreesk20253 23rd May 2019 10:30

Quote:

Originally Posted by azbycx1 (Post 39357128)
Udah ada kok.. Salah satu temen gue yang dukung 02 kemaren sebelum wa dibikin down, udah bikin status ngegas panas soal aksi ricuh dan jatuhnya korban jiwa ini.. Ya emang jatuhnya korban jiwa adalah peristiwa yang disesalkan, tapi mereka kenapa otaknya gak bisa nyampe untuk dipake berpikir penyebab bisa sampe jatuh korban jiwa.. Mikir tentang apa yang telah dilakukan oleh para pendemo.. Apakah menurut mereka aparat keamanan harus diam saja dan membiarkan demo yang berjalan anarkis?? Kalau aparat keamanan gak berjaga-jaga dan siaga, kemungkinan jatuhnya korban jiwa sipil yang gak tau apa-apa bisa lebih banyak lagi... Kalo kerusuhan gak bisa ditekan maka bukan gak mungkin jumlah korban dan kerugian akan nyaingin kerusuhan 98

Wah... Kalau ngomongin otak kampret sih... Gimana ya?
Makanya dari awal disebut kubu waras tidak akan pilih wowo. Pengalaman tahun2 sebelumnya seharusnya sudah cukup untuk memastikan alasannya.
Akhirnya kejadian juga kan.

Kalau masih ada yg harapin wowo maju lagi di 2024... Yah, sudahlah. Tragis banget indonesia cuma punya capres rendahan kaya gini. Prestasi ga ada. Track record penuh keburukan. Hebat banget bisa jadi capres.

Tapi gw yakin 2024 yg muda2 akan semakin matang dan semoga yg waras yg maju dan yg ga waras dikandangin

azbycx1 23rd May 2019 11:49

Quote:

Originally Posted by andreesk20253 (Post 39357149)
Wah... Kalau ngomongin otak kampret sih... Gimana ya?
Makanya dari awal disebut kubu waras tidak akan pilih wowo. Pengalaman tahun2 sebelumnya seharusnya sudah cukup untuk memastikan alasannya.
Akhirnya kejadian juga kan.

Kalau masih ada yg harapin wowo maju lagi di 2024... Yah, sudahlah. Tragis banget indonesia cuma punya capres rendahan kaya gini. Prestasi ga ada. Track record penuh keburukan. Hebat banget bisa jadi capres.

Tapi gw yakin 2024 yg muda2 akan semakin matang dan semoga yg waras yg maju dan yg ga waras dikandangin

Hmm.. Ngomongin track record yaaa.. masi ada secuil berbaik sangka nya gue terhadap Prabowo.. berbaik sangka bahwa peristiwa 98 mungkin sepenuhnya bukan kesalahan / inisiatif / tanggung jawab beliau. Mungkin dia semata-mata dikambing hitamkan...

Entah lah ya.. kisah sejarah dan politik seringkali diputarbalikkan sehingga sulit untuk percaya mana yang fakta dan mana yang propaganda pemerintah..

Pak Prabowo dulunya pernah menorehkan prestasi juga lho..

Quote:

Kompi Prabowo juga yang berhasil menangkap Xanana Gusmao yang merupakan Pemberontak dan juga Presiden pertama di Timor Leste.

Beliau kemudian dipercaya menjadi Wakil komandan Datasemen 81 (Anti Teror Kopassus) setelah menyelesaikan Pelatihan Special Forces Official Course di Amerika Serikat, kemudian di angkat menjadi komandan Batalyon Infantri Angkatan Udara pada tahun 1995 dan hanya butuh waktu satu tahun Prabowo sudah menjadi Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus), salah satu Prestasi beliau di Kopassus beliau merupakan Perwira yang berhasil *****arkan Group Kopassus dari 3 Group menjadi 5 Group.

Nama Kopassus semakin harum di mata dunia pada tahun 1996 Prabowo Subianto memimpin pasukan dalam misi penyelamatan sandera oleh OPM (Operasi Papua Merdeka) yang berencana menukarkan sandera tersebut dengan kemerdekaan papua.

Operasi ini banyak yang menamakan "Mission Impossible" dikarenakan tingkat kesulitan medan yang luar biasa dan kekerasan prajurit OPM serta hutan yang telah menjadi daerah kekuasaan OPM sejak bertahun tahun ketika itu mata dunia mulai tertuju pada Papua dikarenakan ada beberapa peneliti (Tim Lorent'z) dari luar indonesia yang juga menjadi sandera pada kejadian tersebut, beberapa negara mengirim pasukan elit untuk membantu misi yang dipimpin langsung oleh Letjen Prabowo Subianto.

theflyingblade 23rd May 2019 15:33

Quote:

Originally Posted by azbycx1 (Post 39357411)
Hmm.. Ngomongin track record yaaa.. masi ada secuil berbaik sangka nya gue terhadap Prabowo.. berbaik sangka bahwa peristiwa 98 mungkin sepenuhnya bukan kesalahan / inisiatif / tanggung jawab beliau. Mungkin dia semata-mata dikambing hitamkan...

Entah lah ya.. kisah sejarah dan politik seringkali diputarbalikkan sehingga sulit untuk percaya mana yang fakta dan mana yang propaganda pemerintah..

Pak Prabowo dulunya pernah menorehkan prestasi juga lho..
Quote:

Kompi Prabowo juga yang berhasil menangkap Xanana Gusmao yang merupakan Pemberontak dan juga Presiden pertama di Timor Leste.

Beliau kemudian dipercaya menjadi Wakil komandan Datasemen 81 (Anti Teror Kopassus) setelah menyelesaikan Pelatihan Special Forces Official Course di Amerika Serikat, kemudian di angkat menjadi komandan Batalyon Infantri Angkatan Udara pada tahun 1995 dan hanya butuh waktu satu tahun Prabowo sudah menjadi Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus), salah satu Prestasi beliau di Kopassus beliau merupakan Perwira yang berhasil *****arkan Group Kopassus dari 3 Group menjadi 5 Group.

Nama Kopassus semakin harum di mata dunia pada tahun 1996 Prabowo Subianto memimpin pasukan dalam misi penyelamatan sandera oleh OPM (Operasi Papua Merdeka) yang berencana menukarkan sandera tersebut dengan kemerdekaan papua.

Operasi ini banyak yang menamakan "Mission Impossible" dikarenakan tingkat kesulitan medan yang luar biasa dan kekerasan prajurit OPM serta hutan yang telah menjadi daerah kekuasaan OPM sejak bertahun tahun ketika itu mata dunia mulai tertuju pada Papua dikarenakan ada beberapa peneliti (Tim Lorent'z) dari luar indonesia yang juga menjadi sandera pada kejadian tersebut, beberapa negara mengirim pasukan elit untuk membantu misi yang dipimpin langsung oleh Letjen Prabowo Subianto.

Tidak jelas usia anda berapa. Tapi, sepertinya yang semasa jaman mbah harto masih bocah, tentu saja senang dengan jaman orba, wong yang lagi pontang-panting nyari duit juga bokap/nyokap nya.

Jaman begini, masih percaya dengan propaganda orde baru nya yag digembar-gemborkan kroninya mbah harto??

Yang saya bold diatas, Peristiwa Mapenduma di daerah Nduga, bolak-balik dijadikan bukti "kehebatan" si wowo.

Saking "hebatnya" dan "berjasanya" si wowo di sana, SAMPAI DETIK INI DIA TIDAK BERANI MENGINJAKKAN KAKINYA DI TANAH PAPUA.

Tidak heran, 5 tahun lalu dia kalah sekitar 2 juta suara disana. Tahun ini? Jauh lebih dahsyat lagi, kekalahannya mencapai 3,1 juta suara di Papua dan Papua Barat.

Mengapa rakyat Papua menganggap si wowo sebagai kotoran anj1ng yang wajib dibuang jauh-jauh ke laut? Karena prabowo adalah bagian besar dari klan cendana yang ikut melakukan pembiaran perusakan/eksploitasi sumber daya alam Papua oleh kroni-kroninya maupun oleh entitas asing selama puluhan tahun lamanya.

Bahkan pernah di dokumentasikan oleh surat kabar ternama di AS sepak terjang si wowo dalam memalak duit freeport dengan alasan "keamanan". Mirip dengan kerjaan "uang keamanan" preman-preman tenabang ala si Hercules dan Lulung, cuma jumlah rupiah nya [atau dolar nya] lebih gede. [baca disini]

Jadi sudah jelas hal yang seperti ini:



Terjadi di banyak wilayah diseluruh Papua.

Hasilnya?


Rekapitulasi KPU: Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di Seluruh Papua

Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara pemilu tingkat Provinsi Papua untuk pemilu presiden dan wakil presiden menetapkan pasangan Joko Wiodo-Ma'ruf Amin menang di Papua dan berhasil mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 2,69 juta suara. "Pasangan Jokowi-Amin memperoleh 3.021.713 suara, pasangan Prabowo-Sandi 331.352 suara," ucap anggota Komisioner KPU Papua, Melkianus Kambu, di Kota Jayapura, Minggu (19/05/2019).

Dari 29 kabupaten/kota yang ada di Papua, hampir seluruhnya dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Amin. Bahkan di lima kabupaten/kota, pasangan nomor urut 01 itu mendapatkan 100 persen suara. Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, dan Mamberamo Tengah.

=======

Mengapa Kabupaten Nduga ditulis BOLD diatas? Karena Mapenduma, tempat yang membuat si wowo tersohor dengan "operasi militer" nya tersebut, adalah bagian dari Kabupaten Nduga. Saking berjasanya si wowo di peristiwa tersebut, RAKYAT NDUGA DENGAN SENANG HATI MEMBERI PRABOWO NOL SUARA.

Jaman NOW propaganda-propaganda jadul jaman berkuasanya keluarga cendana dan kroninya [termasuk si wowo] harus di cek lagi kebenaran nya. Karena sesudah dicek ulang, ternyata sebagian besar KOPONG.

azbycx1 23rd May 2019 17:37

Quote:

Originally Posted by theflyingblade (Post 39357934)
Tidak jelas usia anda berapa. Tapi, sepertinya yang semasa jaman mbah harto masih bocah, tentu saja senang dengan jaman orba, wong yang lagi pontang-panting nyari duit juga bokap/nyokap nya.

Apa hubungannya yaaa umur saya dengan senang jaman orba..? Lagian kok om (mau panggil abang takut udah sepuh banget karena sepertinya pas jaman orba om udah pontang panting nyari duit sendiri) bisa nyimpulin kalo saya suka sama jaman orba??

Kalo saya masi secuil berbaik sangka terhadap Prabowo bukan karena saya pro orba melainkan karena saya masi mikirnya seburuk-buruknya manusia (Prabowo) masa iya sih gak ada sedikit pun sisi baiknya.. dan sebaik-baiknya manusia (katakanlah jkw) masak iya sih gak ada sisi buruknya.. saya bukan die hard fans 01, 02, maupun pecinta rejim orba. Pemilu kemaren akhirnya saya golput.. (walopun emang ampir nyoblos 01 sih karena pengaruh circle saya.. bukan karena saya betul-betul suka 01 tapi circle saya getol meyakinkan saya kalo seburuk-buruknya 01, lebih buruk lagi 02..)

Quote:

Jaman begini, masih percaya dengan propaganda orde baru nya yag digembar-gemborkan kroninya mbah harto??

Yang saya bold diatas, Peristiwa Mapenduma di daerah Nduga, bolak-balik dijadikan bukti "kehebatan" si wowo.

Saking "hebatnya" dan "berjasanya" si wowo di sana, SAMPAI DETIK INI DIA TIDAK BERANI MENGINJAKKAN KAKINYA DI TANAH PAPUA.

Tidak heran, 5 tahun lalu dia kalah sekitar 2 juta suara disana. Tahun ini? Jauh lebih dahsyat lagi, kekalahannya mencapai 3,1 juta suara di Papua dan Papua Barat.

Mengapa rakyat Papua menganggap si wowo sebagai kotoran anj1ng yang wajib dibuang jauh-jauh ke laut? Karena prabowo adalah bagian besar dari klan cendana yang ikut melakukan pembiaran perusakan/eksploitasi sumber daya alam Papua oleh kroni-kroninya maupun oleh entitas asing selama puluhan tahun lamanya.

Bahkan pernah di dokumentasikan oleh surat kabar ternama di AS sepak terjang si wowo dalam memalak duit freeport dengan alasan "keamanan". Mirip dengan kerjaan "uang keamanan" preman-preman tenabang ala si Hercules dan Lulung, cuma jumlah rupiah nya [atau dolar nya] lebih gede.

Jadi sudah jelas hal yang seperti ini

Terjadi di banyak wilayah diseluruh Papua.

Hasilnya?

Rekapitulasi KPU: Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di Seluruh Papua

Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara pemilu tingkat Provinsi Papua untuk pemilu presiden dan wakil presiden menetapkan pasangan Joko Wiodo-Ma'ruf Amin menang di Papua dan berhasil mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 2,69 juta suara. "Pasangan Jokowi-Amin memperoleh 3.021.713 suara, pasangan Prabowo-Sandi 331.352 suara," ucap anggota Komisioner KPU Papua, Melkianus Kambu, di Kota Jayapura, Minggu (19/05/2019).

Dari 29 kabupaten/kota yang ada di Papua, hampir seluruhnya dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Amin. Bahkan di lima kabupaten/kota, pasangan nomor urut 01 itu mendapatkan 100 persen suara. Lima daerah tersebut adalah Kabupaten Nduga, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, dan Mamberamo Tengah.

=======

Mengapa Kabupaten Nduga ditulis BOLD diatas? Karena Mapenduma, tempat yang membuat si wowo tersohor dengan "operasi militer" nya tersebut, adalah bagian dari Kabupaten Nduga. Saking berjasanya si wowo di peristiwa tersebut, RAKYAT NDUGA DENGAN SENANG HATI MEMBERI PRABOWO NOL SUARA.

Jaman NOW propaganda-propaganda jadul jaman berkuasanya keluarga cendana dan kroninya [termasuk si wowo] harus di cek lagi kebenaran nya. Karena sesudah dicek ulang, ternyata sebagian besar KOPONG.

Link nya saya hapus saat ngekuot yaaa.. karena saya regmem dan postingan saya gak bisa kuot gambar dan link..

Saya baru baca separo isi link berita diatas.. mayan ngos-ngosan juga terjemahin dan berusaha nangkep alurnya word by word karena pilihan kata-kata dan kalimatnya bisa dibilang formal, advanced dan topiknya mayan berat..

theflyingblade 23rd May 2019 21:17

Quote:

Originally Posted by azbycx1 (Post 39358235)
Apa hubungannya yaaa umur saya dengan senang jaman orba..? Lagian kok om (mau panggil abang takut udah sepuh banget karena sepertinya pas jaman orba om udah pontang panting nyari duit sendiri) bisa nyimpulin kalo saya suka sama jaman orba??

Kalo saya masi secuil berbaik sangka terhadap Prabowo bukan karena saya pro orba melainkan karena saya masi mikirnya seburuk-buruknya manusia (Prabowo) masa iya sih gak ada sedikit pun sisi baiknya.. dan sebaik-baiknya manusia (katakanlah jkw) masak iya sih gak ada sisi buruknya.. saya bukan die hard fans 01, 02, maupun pecinta rejim orba. Pemilu kemaren akhirnya saya golput.. (walopun emang ampir nyoblos 01 sih karena pengaruh circle saya.. bukan karena saya betul-betul suka 01 tapi circle saya getol meyakinkan saya kalo seburuk-buruknya 01, lebih buruk lagi 02..)




Link nya saya hapus saat ngekuot yaaa.. karena saya regmem dan postingan saya gak bisa kuot gambar dan link..

Saya baru baca separo isi link berita diatas.. mayan ngos-ngosan juga terjemahin dan berusaha nangkep alurnya word by word karena pilihan kata-kata dan kalimatnya bisa dibilang formal, advanced dan topiknya mayan berat..

Bacanya santai saja, tetapi dari situ terlihat "permainan" puluhan tahun yang bernama Freeport dan Pegunungan Grasberg, yang dimainkan para elit politik dan para aparat, sementara orang-orang Papua dan alamnya habis dieksploitasi.

Si wowo hampir jadi pilihan saya sebelum pilpres 2014. Kemudian setelah membaca kembali rekam jejaknya di masa dia di ABRI, rekam jejaknya di peristiwa 98, rekam jejaknya pada saat memimpin HKTI, rekam jejaknya dalam me-manage perusahaan-perusahaan nya. Setelah mempelajarinya dengan hati-hati, cukup membingungkan bagi saya, orang yang seperti apa yang mau/ngotot memilih si wowo jadi presiden.

Saya terpaksa memilih seorang yang tidak begitu dikenal kecuali kiprahnya sebagai walikota Solo. Seorang kurus kerempeng pebisnis mebel yang penampilan nya biasa-biasa saja, tidak kelihatan karismatik. Dia hanya orang biasa, seperti umumnya rakyat Indonesia, bukan dari trah nya suharto, sukarno atau kroni-kroni mereka. Benar-benar seorang capres dari kalangan biasa. Dan, yang paling penting, dia tidak punya beban masa lalu. Bersih.

Ternyata masih ada 68 juta manusia Indonesia yang lebih memilih si wowo di tahun 2019 setelah kehebohan yang dia lakukan di tahun 2014. Sangat mengejutkan, ternyata politik identitas hampir membuat negeri ini memilih seorang yang penuh bencana, seperti yang dilakukan oleh orang-orang amrik ketika mereka memilih Trump.

Nanti tahun 2024, pilihan buat kaum milenial akan lebih seksi, karena nanti ada AHY, Ridwan Kamil, Bu Risma, dan lain-lain yang tergolong tokoh-tokoh muda-muda di dunia politik.

Nah, anda saya harapkan akan memilih di 2024.

azbycx1 24th May 2019 15:10

Quote:

Originally Posted by theflyingblade (Post 39358707)
[size=3]Bacanya santai saja, tetapi dari situ terlihat "permainan" puluhan tahun yang bernama Freeport dan Pegunungan Grasberg, yang dimainkan para elit politik dan para aparat, sementara orang-orang Papua dan alamnya habis dieksploitasi.

Si wowo hampir jadi pilihan saya sebelum pilpres 2014. Kemudian setelah membaca kembali rekam jejaknya di masa dia di ABRI, rekam jejaknya di peristiwa 98, rekam jejaknya pada saat memimpin HKTI, rekam jejaknya dalam me-manage perusahaan-perusahaan nya. Setelah mempelajarinya dengan hati-hati, cukup membingungkan bagi saya, orang yang seperti apa yang mau/ngotot memilih si wowo jadi presiden.

Saya terpaksa memilih seorang yang tidak begitu dikenal kecuali kiprahnya sebagai walikota Solo. Seorang kurus kerempeng pebisnis mebel yang penampilan nya biasa-biasa saja, tidak kelihatan karismatik. Dia hanya orang biasa, seperti umumnya rakyat Indonesia, bukan dari trah nya suharto, sukarno atau kroni-kroni mereka. Benar-benar seorang capres dari kalangan biasa. Dan, yang paling penting, dia tidak punya beban masa lalu. Bersih.

Ternyata masih ada 68 juta manusia Indonesia yang lebih memilih si wowo di tahun 2019 setelah kehebohan yang dia lakukan di tahun 2014. Sangat mengejutkan, ternyata politik identitas hampir membuat negeri ini memilih seorang yang penuh bencana, seperti yang dilakukan oleh orang-orang amrik ketika mereka memilih Trump.

Pilpres 5 thn lalu, saya ikut hype pendukung Pakde.. ikut-ikutan nyoblos meski ngantrinya harus ke TPS KBRI.. Imejnya yang bersih seolah membawa kesegeran dan harapan baru di tengah kotornya politik dalam negri..

Salah satu alasan pribadi saya gak jadi die hard fans 01 adalah ketika Pakde berwacana membebaskan dalang teror bom Bali.. wacana menggaji pengangguran..

dan alesan saya juga gak pro 02 di pilpres kali ini adalah kubu 02 kerap blunder dan ucapan Pak Prabowo saat debat yang terkesan mendukung korupsi kecil-kecilan.. wacana dana pensiun utk para koruptor.. di situ kadang saya merasa speechless.

kumalraj 24th May 2019 15:43

Quote:

Originally Posted by azbycx1 (Post 39361113)
Pilpres 5 thn lalu, saya ikut hype pendukung Pakde.. ikut-ikutan nyoblos meski ngantrinya harus ke TPS KBRI.. Imejnya yang bersih seolah membawa kesegeran dan harapan baru di tengah kotornya politik dalam negri..

Salah satu alasan pribadi saya gak jadi die hard fans 01 adalah ketika Pakde berwacana membebaskan dalang teror bom Bali.. wacana menggaji pengangguran..

dan alesan saya juga gak pro 02 di pilpres kali ini adalah kubu 02 kerap blunder dan ucapan Pak Prabowo saat debat yang terkesan mendukung korupsi kecil-kecilan.. wacana dana pensiun utk para koruptor.. di situ kadang saya merasa speechless.

Kalau membebaskan dalang teror, saya juga tidak setuju. Mungkin kecuali dia benar-benar sudah sangat buruk kesehatannya karena faktor usia. Kalau begitu dipenjara juga tidak ada gunanya. Tapi kalau dia masih bisa beraktivitas dan juga belum bertobat maka bahaya kalau dibiarkan bebas.

Tapi lebih parah dari bebaskan dia itu adalah soal menerima kembali orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS dan akhirnya dipulangkan. Kalau rakyat Indonesia bergabung dengan militer asing termasuk wajib militer di Singapura, maka WNI-nya gugur. Kok yang jelas gabung dengan ISIS yang memusuhi Indonesia, mereka bisa diterima kembali?

Kalau soal gaji atau lebih tepatnya tunjangan bagi pengangguran. Itu ide yang bagus. Kalau negara tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang mau bekerja bisa mendapatkan pekerjaan maka memang ide yang bagus kalau negara memberikan bantuan kepada yang belum mendapatkan pekerjaan. Daripada yang nganggur itu jadi pemalak dan penjahat, lebih baik mereka diberikan bantuan dan dididik.

Kalaupun negara tidak memberikan bantuan, tetap mereka itu akan hidup dari penghasilan pekerja yang mengalir ke mereka (bisa jadi pengemis, bisa dari memalak, bisa jadi pencuri, perampok, dari saudara atau orang tua dan sebagainya).

Jadi tetap mereka akan dibayar oleh yang punya pekerjaan. Mengapa tidak sebagian dana yang berasal dari pajak penghasilan yang dibayar oleh rakyat Indonesia yang lebih beruntung karena punya pekerjaan dan penghasilan, dialokasikan untuk membantu yang belum beruntung?

Uang yang diberikan ke pengangguran juga akhirnya akan dipakai untuk belanja kebutuhan mereka sehingga ikut memutar roda perekonomian Indonesia. Daripada dikorupsi atau jadi dana pensiun bagi koruptor, lebih baik uangnya untuk yang belum mendapatkan pekerjaan atau yang memang tidak bisa bekerja (misalnya ada faktor kesehatan yang menyebabkan tidak bisa atau sudah dapat pekerjaan).

azbycx1 24th May 2019 17:29

Quote:

Originally Posted by kumalraj (Post 39361239)
Kalau membebaskan dalang teror, saya juga tidak setuju. Mungkin kecuali dia benar-benar sudah sangat buruk kesehatannya karena faktor usia. Kalau begitu dipenjara juga tidak ada gunanya. Tapi kalau dia masih bisa beraktivitas dan juga belum bertobat maka bahaya kalau dibiarkan bebas.

Tapi lebih parah dari bebaskan dia itu adalah soal menerima kembali orang Indonesia yang bergabung dengan ISIS dan akhirnya dipulangkan. Kalau rakyat Indonesia bergabung dengan militer asing termasuk wajib militer di Singapura, maka WNI-nya gugur. Kok yang jelas gabung dengan ISIS yang memusuhi Indonesia, mereka bisa diterima kembali?

Kalau soal gaji atau lebih tepatnya tunjangan bagi pengangguran. Itu ide yang bagus. Kalau negara tidak bisa memastikan bahwa semua orang yang mau bekerja bisa mendapatkan pekerjaan maka memang ide yang bagus kalau negara memberikan bantuan kepada yang belum mendapatkan pekerjaan. Daripada yang nganggur itu jadi pemalak dan penjahat, lebih baik mereka diberikan bantuan dan dididik.

Kalaupun negara tidak memberikan bantuan, tetap mereka itu akan hidup dari penghasilan pekerja yang mengalir ke mereka (bisa jadi pengemis, bisa dari memalak, bisa jadi pencuri, perampok, dari saudara atau orang tua dan sebagainya).

Jadi tetap mereka akan dibayar oleh yang punya pekerjaan. Mengapa tidak sebagian dana yang berasal dari pajak penghasilan yang dibayar oleh rakyat Indonesia yang lebih beruntung karena punya pekerjaan dan penghasilan, dialokasikan untuk membantu yang belum beruntung?

Uang yang diberikan ke pengangguran juga akhirnya akan dipakai untuk belanja kebutuhan mereka sehingga ikut memutar roda perekonomian Indonesia. Daripada dikorupsi atau jadi dana pensiun bagi koruptor, lebih baik uangnya untuk yang belum mendapatkan pekerjaan atau yang memang tidak bisa bekerja (misalnya ada faktor kesehatan yang menyebabkan tidak bisa atau sudah dapat pekerjaan).

Sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, (saya rasa) angka pengangguran di Indonesia pastinya tinggi dan saya kuatir hal itu akan sangat membebani anggaran pemerintah. Daripada menggaji pengangguran, menurut saya lebih baik dana nya disalurkan untuk mengurangi kerugian program BPJS. Saya pribadi sangat mengapresiasi program BPJS.. akhirnya rakyat kelas bawah pun bisa mengakses fasilitas kesehatan..

Karakteristik penduduk Indonesia bermacam-macam.. memang ada yang menganggur karena sulitnya mencari pekerjaan, tapi ada juga yang karena malas.. Pemerintah tidak bisa mendiskriminasi dan menyaring yang malas ini untuk tidak digaji.. akhirnya yang malas ya tambah malas.. Sementara pekerja kelas menengah yang penghasilannya sudah masuk golongan penghasilan kena pajak akhirnya jadi ikut menanggung si malas melalui pajak yang mereka bayar.

Di LN, nyaris semua pekerja bayar tax.. kecuali mereka yang sejumlah kecil dibayar cash in hand.. yang cash in hand ini biasanya tax free.. karena income nya gak terdeteksi sama pemerintah.. Mereka-mereka ini bisa menghindari pajak dan eligible untuk government allowance..

Di Indonesia, jumlah tenaga kerja yang cash in hand banyak sekali kan..? Contoh: ART, sopir, tukang kebun.. Nanti bukannya mereka-mereka yang sumber pendapatannya tidak bisa dideteksi sama pemerintah ini bisa berpotensi mengklaim diri mereka pengangguran?? Cmiiw. Seperti program beras miskin aja kadang pada akhirnya bisa salah sasaran.. Masih ada aja warga yang sebetulnya mampu tapi ikut menerima raskin..

Saya lebih setuju kalau pemerintah berupaya memperbanyak lapangan kerja..

azbycx1 24th May 2019 21:50

Ralat sedikit postingan diatas.. maksud saya: Indonesia negara dengan jumlah penduduk terbanyak peringkat ke empat di dunia...


All times are GMT +8. The time now is 11:57.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.