Puisi Belaka, Sajak Fana
Iseng... Muse barusan lewat Mungkin aku bisa jadi TS baru buat cerkit, kayaknya puisi gak masuk pej depan.. Atau aku yang kurang lama main di cerkit ya Eniwei, trit ini kubuat sebagai kertas berisi ide-ideku dan kibort jadi pena nya So, dipastikan semua word-art yang bakal nongol menjadi karya sendiri, dari ide sendiri. Kalo ada kemiripan dengan karya lain, bisa jadi itu kebetulan langka dengan rasio kemungkinan 1:500k lah kira2. Gak cuma puisi, ada syair, quotes, wordplay, apapun lainnya di mana terjadi proses menyenikan kata-kata. Buat temen-temen yang kebetulan kesandung ke trit ini, silakan kritik pedas manis, komentar, dengan syarat juga nyumbang sebuah word-art (bukan feature MSO). Fingery dance! ============================ Jebakan Rasa
======================== Sambil dengerin ini |
Paradoks Benih Unggul Romansa
Bukan cium, bukan janji, ~No love without paradox |
Mantul, SupDaw.. :thumbsup1:
Berat euy puisinya.. |
Ikatan Kompromi
Ucapnya sering waktu terlambat |
Quote:
|
TERLAHIR UNTUK KARMA
Apakah ku berdosa? Terlahir untuk karma |
Logika Nurani
Berat, Amigdala bermesraan dengan hipokampus Bukan resonansi imaji Bukan pula imajinasi Berat, ke bawah Ruang intim dengan waktu Bukan kreasi fantasi Bukan pula kosmologi Berat, sangat Logika berkelahi dengan nurani Bukan sakit hati Bukan pula berahi Tapi sendiri Dalam persenyawaan yang tidak bertuhan |
o ooo
oooo oooooooooo ooooooooooooooooooooooow bumi mengigaooooo beredar kacaaaaaooooooo oooooooooo o ooo pergilah gejala vertig oooooooo o ooooo o :devilish1: |
Bahtera Pembunuhan 1
Kau pikir aku sendiri? Iya, aku sendiri Bukan denganmu Atau dengannya Atau mereka Di mana saja Kapan saja Bagiku tak ada dan tak nyata Telingamu malfungsi Usir dirimu sendiri dari hadapanku Biarkan aku mati sendiri .... |
Bahtera Pembunuhan 2
Apa yang nyata? Gelapnya imajinasi Pelatuk pun berbunyi syahdu Mudah sekali rasanya Lahir dibantu, mati sendiri Dia ini bukan bebanmu Nalar jauh dari realita Aib mengakar di hati nurani Sudahlah, dia tak mampu Gemetar dan banjir ini mata Salah benar adalah ilmu Ilahi Kubilang lagi, dia tak mampu Bukan, bukan perhatian untuk dia Bukan berburu sensasi Tapi jangan sekali-kali kau palsu Mulutmu berbusa Kata cintamu imitasi Ingat, nasibmu bisa kaku |
All times are GMT +8. The time now is 02:35. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.