Merawat Kulit Bayi Dengan 6 Prinsip Utama Ini
 

Kulit bayi berbeda dengan kulit orang dewasa karena lebih sensitif dibandingkan kulit orang dewasa. Sehingga, perawatan kulit bayi harus benar-benar diperhatikan dan tidak boleh disamakan dengan perawatan untuk kulit orang dewasa. Lalu, bagaimana cara merawat kulit bayi yang baik? Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam merawat kulit bayi?


1. Merawat kulit bayi dengan cara alami
Bunda cukup merawat kulit bayi dengan cara alami dan sederhana. Kulit bayi sebenarnya tidak membutuhkan perawatan yang bermacam-macam. Justru, terlalu banyak memaparkan kulit bayi dengan bahan kimia dapat membawa masalah pada kulit bayi.

Di awal-awal setelah bayi lahir, kulit bayi mungkin terlihat keriput dan ditutupi oleh zat putih lembut yang disebut vernix. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena kulit bayi yang keriput ini lama kelamaan akan terlepas sendiri. Bunda mungkin tidak perlu mengoleskan minyak atau krim untuk membantu pelepasannya.

2. Jangan terlalu sering memandikan bayi
Terlalu sering mandi justru dapat menghilangkan minyak alami yang melindungi kulit bayi. Hal ini dapat menyebabkan kulit bayi menjadi kering sehingga mudah menjadi iritasi. Oleh karena itu, sebaiknya tidak memandikan bayi terlalu sering, cukup tiga kali per minggu, seperti dilansir dari WebMD. Atau, dapat lebih dari ini untuk menghilangkan kotoran atau bakteri yang menempel di kulit bayi, tergantung cuaca, kelembapan, dan seberapa aktif bayi Bunda.

Selain itu, kulit bayi juga tidak perlu dibasuh dengan sabun wangi saat mandi. Pewangi atau bahan kimia yang terkandung dalam sabun justru dapat menyebabkan masalah pada kulit bayi, terutama jika kulit bayi sensitif. Sebaiknya, pilih sabun khusus bayi yang tidak mengandung pewangi.

3. Hindari produk perawatan yang mengandung pewangi atau bahan kimia
Selain sabun, produk perawatan kulit lain, seperti sampo dan wewangian, yang mengandung pewangi dan bahan kimia sebaiknya juga dihindari. Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit bayi, seperti ruam, kering, iritasi, dan gatal. Juga, dapat menyebabkan alergi atau asma pada bayi. Hindari juga pemakaian detergen yang mengandung pewangi untuk mencuci pakaian bayi, terutama jika kulit bayi sensitif.

4. Sering ganti popok bayi
Bayi baru lahir akan lebih sering membasahi popok, mungkin hampir tiap jam. Namun, jangan malas-malas untuk mengganti popok bayi yang basah. Jangan membiarkan bayi memakai popok yang basah terlalu lama. Hal ini dapat menyebabkan ruam popok. Ruam popok juga dapat disebabkan saat pantat bayi tidak benar-benar kering setelah dibilas atau sebelum menggunakan popok.

Oleh karena itu, sebaiknya bilas pantat bayi dengan benar dan keringkan dengan benar. Juga, tidak disarankan untuk menggunakan tisu bayi untuk menyeka pantat bayi atau menggunakan bedak sebelum menggunakan popok. Pantat bayi cukup dibersihkan dengan air bersih dan handuk kering. Jika pantat bayi terlalu kering, Bunda dapat mengoleskan krim khusus ke pantat bayi untuk melembapkannya.

5. Jaga kulit bayi tetap lembab
Kulit bayi yang lembap dapat mencegah bayi dari iritasi, ruam, dan gatal pada kulit. Untuk itu, alangkah baiknya selalu oleskan lotion, minyak, ataupun petroleum jelly khusus bayi pada kulit bayi untuk menjaga kelembaban kulitnya.

Berikan juga sentuhan yang menenangkan untuk kulit bayi, seperti memeluk, membelai, dan memijatnya. Selain menenangkan, sentuhan ini juga dapat membuat bayi tidur lebih nyenyak dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga membantu bayi melawan penyakit.

6. Jaga kulit bayi dari sinar matahari
Saat ingin membawa bayi keluar di siang hari, pastikan kulit bayi tidak terpapar langsung dengan sinar matahari. Bayi dapat kepanasan, mengalami ruam, dan kulitnya dapat terbakar jika lama terpapar sinar matahari. Bunda dapat memakaikannya baju dan celana panjang longgar, topi, serta sarung tangan dan kaus kaki bayi. Selain itu, Bunda juga dapat mengoleskan tabir surya ke kulit bayi 30 menit sebelum bayi keluar rumah.

Sofeya /*Gamis Menyusui*/*Khimar Syar'i*/*Gamis Ibu Menyusui*/*Merawat Kulit Bayi Dengan 6 Prinsip Utama Ini

ma kasiiiih infonyaaaa