juricho |
23rd November 2017 12:29 |
Geger! Skandal Pengaturan Skor Basket Indonesia
Quote:
Skandal Pengaturan Skor Gegerkan Basket Indonesia
Jakarta - Basket Indonesia digegerkan dengan skandal pengaturan skor. Para pemain yang terlibat diganjar sanksi.
Skandal pengaturan skor IBL itu melibatkan sembilan pemain. Yakni. Ferdinand Damanik, Tri Wilopo, Gian Gumilar, Haritsa Herlusdityo, Untung Gendro Maryono, Fredy, Vinton Nolan Surawi, Robertus Riza Raharjo, dan Zulhilmi Faturrohman.
Mereka terbukti bersalah. Pengurus Pusat Pesatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) pun menjatuhkan sanksi kepada sembilan pemain lewat Surat Keputusan nomor 003/X/Legal-PP/2017 hingga 011/X/Legal PP/2017.
Hukuman berupa larangan mengikuti seluruh kegiatan bola basket di seluruh Indonesia baik sebagai pemain atau pelatih atau ofisial maupun kegiatan lain bola basket di seluruh wilayah Indonesia dengan durasi bervariasi. Dari dua tahun hingga lima tahun.
Kepala Bidang Hukum PB Perbasi, George Fernando Dendeng, mengatakan PB Perbasi sudah mencium indikasi pengaturan skor pada pertandingan seri II IBL Jakarta. Namun, saat pemeriksaan, pemain bungkam. Dalam prosesnya, salah satu pemain melaporkan kepada Perbasi.
"Ya dari sembilan pemain itu ada yang melaporkan itu. Dia merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut karena ikut menerima makanya melaporkan," kata George di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Rabu (22/11/2017).
Di antara sembilan pemain itu, mayoritas adalah pemain Siliwangi di IBL musim lalu. Pelatih dan manajemen klub terindikasi terlibat. Namun, George menampik keterlibatan klub. Namun, Perbasi akan terus menyelidikinya.
"Kami memprediksi jika match fixing itu tak hanya satu tim ada juga yang lain karena itu kami tidak bisa ungkap saat laga apa ada praktik demikian. Kami masih selidiki apakah ada indikasi pihak lain terlibat. Ada kemungkinan lebih dari yang sembilan nama ini. Tapi kami masih mencari informasinya," dia menjelaskan.
"(Durasi hukuman) Saya tidak bisa bilang yang paling besar yang paling bandel. Tapi yang jelas ada yang meminta untuk dicarikan, ada yangmencarikan, ada yang ikut serta, dan ada yang membantu. Jadi itu salah satu indikator untuk penetapan sanksi. Jadi selama mereka menggunakan perangkat pertandingan Perbasi, para pemain tidak bisa ikut serta," katanya.
"Sementara terkait bandarnya kami tidak bisa memberikan sanksi secara organisasi. Karena bandar lingkupnya di luar itu," ujar dia.
Berikut sanksi kepada sembilan pemain terima suap:
Hukuman 5 tahun
Ferdinand Damanik, 29 tahun, power foorward
Hukuman 4 tahun
Tri Wijoyo Wilopo, 31 tahun, shooting guard
Gian Gumilar, 31 tahun, point guard
Haritsa Herlusdityo, 28 tahun, shooting guard
Untung Gendro Maryono, 28 tahun, center
Hukuman 3 tahun
Fredy, 24 tahun, shooting guard
Vinton Nolan Surawi, 35 tahun, power forward
Robertus Riza Raharjo, 25 tahun, small forward
Hukuman 2 tahun
Zulhilmi Faturrohman, ofisial
(mcy/fem)
|
Sayang sekali hanya karena uang harus rela mempertaruhkan prestasi. Meski prestasi juga belum menonjol juga. Tidak sportif karena mafia judi.
Basket memang belum setenar bulutangkis, tapi kasus ini tentunya melukai pecinta olahraga basket setanah air. Sedih!
|