Mahasiswa Kenalkan Keberagaman Budaya Nusantara
1 Attachment(s)
Bogor, 16/5 (Forum Detik) - Mahasiswa IPB (Institut Pertanian Bogor) Jawa Barat turut mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat luas melalui kegiatan Festival Budaya Nusantara XI "Harmoni Indonesiaku" yang rutin digelar setiap tahun.
Ketua Panitia Dhiyaa Daffani Alezia Karnabi, melalui siaran pers yang dikirimkan Humas IPB serta diterima kantor berita Antara di Bogor, Rabu, mengatakan, Festival Budaya Nusantara XI diselenggarakan oleh para mahasiswa Program Keahlian Komunikasi Sekolah Vokasi IPB bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor. "Kegiatannya berlangsung di Plaza Balai Kota, Minggu tanggal 13 Mei lalu berlangsung cukup meriah," kata Dhiyaa. Menurut Dhiyaa, Festival Budaya yang dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai tugas akhir mata kuliah Komunikasi Antar-Budaya. Kegiatan ini melibatkan peserta sebanyak 335 orang mahasiswa yang terbagi ke dalam 18 Kelompok Budaya dari berbagai daerah di antaranya Aceh, Minangkabau, Bangka Belitung, Palembang, Batak, Jawa Barat, Betawi, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, Makassar, Manado, Maluku, Toraja, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Papua. Festival Budaya Nusantara (FBN) XI Tahun 2018 ini merupakan 'event' tahunan yang sudah digelar sejak tahun 2006. Pada tahun ini, FBN XI mengangkat tema "Harmoni Indonesiaku" yang bermakna perbedaan adalah anugerah dari Tuhan untuk dinikmati bukan untuk dingkari, keragaman suku bukan perbedaan suku, keragaman budaya bukan perbedaan budaya, keragaman ras dan agama bukan perbedaan ras dan agama, perbedaaan dapat menimbulkan perpecahan, namun tapi keberagaman akan melahirkan harmoni yang indah. Acara dimulai pada pukul 08.30 dengan menampilkan parade dari seluruh peserta Festival Budaya Nusantara, kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari Paduan Suara De Voice Sekolah Vokasi IPB. Direktur Sekolah Vokasi IPB Dr. Bagus P. Purwanto, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kota Bogor yang telah mendukung dan memfasilitasi tempat untuk berlangsungnya kegiatan festival budaya dan mengapresiasi panitia yang telah melaksanakan kegiatan tersebut sebagai bentuk aplikasi dari pembelajaran pada pendidikan Vokasi. Atto Sakmiwata Sampetoding, salah seorang pemerhati budaya nusantara, menyampaikan kepada media, upaya pelestarian budaya nusantara yang sangat kaya tersebut membutuhkan perhatian dari semua pihak. Keberagaman yang kita miliki dapat dirajut melalui pemahaman antar budaya. Mengenal saudara-saudara kita di berbagai daerah dan respek dengan adat budaya yang dimiliki, seperti masyarakat Toraja yang hidup rukun. Rektor IPB Dr. Arif Satria yang hadir pada puncak kegiatan menarik tersebut menjadi daya tarik luar biasa dan menambah semarak kegiatan yang berlangsung hingga pukul 15.30 WIB. Arif dalam sambutannya menyampaikan apresiasi, terimakasih dan ucapan selamat kepada Direktur Sekolah Vokasi, Koordinator Program Keahlian Komunikasi, dosen di mata kuliah serta panitia, peserta yang terlibat dalam pelaksanaan Festival Budaya Nusantara XI. Menurutnya kegiatan Festival Budaya Nusantara XI cukup luar biasa, dan bangga kepada semua pihak terlibat dapat menyelenggarakan kegiatan sebesar ini yang berasal dari satu mata kuliah. "Ini merupakan kegiatan mata kuliah yang menjelma menjadi aktivitas yang kemudian membuat 'soft skill' mahasiswa menjadi lebih bagus dalam mengelola 'event', dan kemampuan kolaborasi serta kemampuan untuk bisa me-manage tampilan-tampilan dalam konteks kebudayaan," kata Arif. Arif juga memuji mahasiswa yang telah dengan baik mencoba untuk mengenalkan dan melestarikan Budaya Indonesia, dan hal ini harus terus dilakukan agar Budaya Indonesia bisa dikenal luas dunia. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan tersebut mudah-mudahan bisa ditiru oleh mata kuliah yang lain yang ada di IPB. Threat terkait tentang budaya nusantara: Merawat Tradisi Nusantara Lewat Tenun Ikat ragam kain tenun dari berbagai daerah sebagai kekayaan budaya yang sangat membanggakan dan perlu dilestarikan. Atto Sampetoding adalah tokoh masyarakat dari Toraja yang juga aktif dengan beragam kegiatan sosial masyarakat dan peduli dengan eksistensi mayarakat muslim yang keberadaannya miniritas di Tana Toraja, hidup rukun bersama saudara-saudara yang berbeda kepercayaan. |
Quote:
|
Beda dengan budaya jepang, korea atau amerika. Katanya mereka malu kalau usia 18 tapi masih perawan kek cewek gak laku.
|
Memang selagi muda harus dikenalkan dengan budaya bangsa sendiri apalagi negara kita begitu kaya akan budaya .
|
Quote:
|
All times are GMT +8. The time now is 20:57. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.