Garasi rumah hanya cukup 1 mobil, jangan nambah mobil lagi.
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mencoba menggalakkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 5 tahun 2014 Pasal 140 tentang transportasi, yang isinya mewajibkan pengendara harus memiliki garasi saat memiliki kendaraan.
Berbagai pendapat masyarakat mengenai aturan ini pun beragam, ada yang setuju, ada yang tidak setuju bahkan ada yang meminta aturan ini juga diterapkan di luar Jakarta. Berbagai pendapat juga disampaikan Otolovers, yang mayoritas sangat senang dengan adanya Peraturan Daerah nomor 5 tahun 2014 tersebut. Seperti yang disampaikan salah satu Ketua Rukun Tetangga (RT) yang berada di kawasan Jakarta Barat. "Saya salah satu ketua RT di Jakarta Barat mendukung aturan itu. Karena saya capek atur warga yang parkir mobil di pinggir jalan," kata Anang dalam surat elektroniknya kepada detikOto. Anang juga menyarankan bagi warga yang memang hanya memiliki garasi untuk satu mobil jangan membeli mobil hingga dua-tiga unit. "Kalau garasi hanya bisa nampung satu mobil, jangan punya dua atau tiga mobil. Karena mobil kedua dan ketiga akan parkir permanen di pinggir jalan yang mengganggu pengguna jalan," katanya. "Demikian juga kalau garasi hanya mampu menampung 2 mobil, jangan punya mobil 3 dan 4. Nanti kalau ada yang kehilangan spion, ketua RT yang disalahkan karena dianggap tidak bisa jaga keamanan. Hadeehh," ujar Anang pembaca detikOto. --------------------- Peraturan yang sangat masuk akal, jika rumah tak punya garasi ya jangan punya mobil. Tibang beli mobil, mending buat nambahin beli rumah yang ada garasinya, setelah itu baru mikirin punya mobil. Begitu pula jika baru mampu beli rumah yang hanya punya satu garasi, ngapain beli mobil lain ?. Yang namanya "generasi milenial" katanya mengutamakan logika, tapi mencerna lohika sederhana seperti ini aja tidak mampu. Dulu batasan "orang sukses" itu bukan seberapa banyak dia punya kendaraan (bermotor atau tidak), tapi seberapa gede dia punya rumah. "Rumah Gedong" adalah ciri sahih orang sukses, bukan banyaknya mobil kreditan. JMO. :nyengir: |
tapi kan.. tapi kan..
papa perlu mobil buat ke kantor mama perlu mobil buat ke pasar abang perlu mobil buat ke kampus adek perlu mobil buat ke sekolah gak cukup kalau cuma 1 mobil, om :bigcry: |
Quote:
Ada ijo merah biru Ada bus ada elf ada sedan Punya kereta juga Sopirnya pribadi semua dan gaji diatas umr Kalau antar pulau, diantar pakai pesawat cing |
Kalau supir mobil online, gimana om?
|
Apa hubungannya sih sama papa kok papa dibawa bawa, salah papa emang apa
Quote:
|
Mobil kan tidak harus parkir di garasi rumah. Bisa saja diparkir di gedung tempat parkir. Bisa di basement apartemen, bisa di lapangan parkir.
|
Ada perda, ada solusi... Coba setiap lingkungan ada parkir khusus untuk mobil.. bisa ditarik iuran bulanan..seperti di luar negeri.. Kalo cuma tindakan tanpa solusi sy kira kurang bijak
|
mobil kalau jaman dulu sama dengan kereta, orang kalau punya banyak kereta malah aneh pak kusir.
|
kenapa untuk mobil dibikin aturan khusus?
bukankah intinya adalah menaruh barang milik pribadi di ruang publik secara rutin/berkala/permanen (tdk sesaat saja)? bgmn jika nanti mobilnya dimasukan ke dlm rumah dengan konsekuensi - krn rumah sempit - mk barang lain yg ditaruh di jalan, misalnya kulkas, lemari, dll? apakah akan dibikin aturan khusus lg untuk masing2 item barang? :lol: |
Di kampung ane banyak mah punya mbl tapi di parkir di jalan raya.
Bisa beli mbl diatas 100 juta tapi rela tinggal diperkampungan gang sempit yg hanya bisa dilewati motor. Kalau hari biasa sih mbl pagi sdh keluar.. ..susahnya kalau sabtu minggu atau tanggal merah, mbl anteng di punggir jalan. Ganggu yg punya usaha dipinggir jalan, sebab parkiran utk mbl pelanggan jadi susah. Kasihan tukang parkir juga.... Mereka yg markir mbl dari pagi sampai malam tdk sadar jika mereka telah menutup rezeki orang lain. |
All times are GMT +8. The time now is 17:28. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.