DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Sosial Budaya (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=52)
-   -   Apakah anda yg pernah di peras petugas PLN yg nakal? (http://forum.detik.com/showthread.php?t=21976)

cuma_liat 28th January 2008 21:17

Apakah anda yg pernah di peras petugas PLN yg nakal?
 
Coba lihat berita ini :

Pedang Bikin Petugas PLN Ngacir


Jumat, 25 Januari 2008 | 21:35 WIB

Bermaksud mencari keuntungan pribadi dengan memeras penunggak rekening listrik, dua pegawai perusahaan rekanan PLN di wilayah Palmerah, Jakarta Barat, malah lari terbirit-birit. Pasalnya, orang yang ditagih bukannya memberi uang, tapi justru menghunus pedang.

Peristiwa yang terjadi ini berawal ketika Abdulah Saleh dan temannya menagih rekening listrik di rumah Rendra (28) pada Rabu (23/1) sore. Rendra yang penjahit, tinggal di rumah kontrakan di Jalan C 1 RT 08 RW 09 Kemanggisan, Jakarta Barat.

Berbekal surat pemberitahuan penunggakan rekening listrik, dua orang itu mendatangi rumah Rendra. Mereka diterima istri Rendra, Elfiah (26). Elfiah kemudian menyusul Rendra yang sedang mengantarkan jahitan.

"Mereka lantas meminta kami untuk melunasi rekening listrik selama tiga bulan sebesar Rp 540.000. Kalau tidak dilunasi saat itu juga, listriknya akan diputus," ujar Rendra di Mapolsektro Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/1) siang.

Kepada petugas rekanan PLN itu, Rendra mengatakan tidak tahu-menahu tentang tagihan listrik yang tertunggak itu. "Sebab, saya baru tinggal di sana selama dua bulan. Saya tidak pernah tahu bahwa listriknya masih tertunggak," papar Rendra.

Tapi, katanya, petugas itu tidak mau tahu. Mereka tetap meminta Rendra untuk melunasinya, jika tidak listrik akan diputus saat itu juga. Elfiah, kata Rendra, lantas menemui dua petugas PLN itu untuk meminta waktu melunasi tagihan itu. "Dia juga menyodorkan uang Rp 35.000," tutur Rendra.

Petugas itu, kata Rendra, menolak uang yang diberikan istrinya. "Mereka mengatakan jika diberi Rp 100.000, maka listrik di rumah saya tidak akan diputus," ujar Rendra.

Karena Rendra tak bisa memberikan uang Rp 100.000, petugas itu lantas mengambil peralatan untuk memutus aliran listrik. Sambil menggendong anaknya yang baru berumur tiga bulan, Elfiah berusaha menghalangi dua orang itu. Tapi, ia malah didorong mereka.

Melihat istrinya diperlakukan tidak baik, Rendra meradang, lantas masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah pedang yang dibelinya sebulan lalu. Sambil mencabut pedang dari sarungnya, Rendra menghampiri petugas itu lagi.

Melihat Rendra menenteng pedang, petugas itu pun langsung lari terbirit-birit menyelamatkan diri. Mereka mendatangi Polsektro Palmerah dan melaporkan hal tersebut. Tak lama kemudian, polisi pun menangkap Rendra.

Namun, setelah mendengar cerita Rendra, polisi justru berbalik menanyakan apakah petugas itu membawa surat tugas yang resmi. Sebab, mereka hanya membawa surat pemberitahuan, bukan perintah pencabutan aliran listrik. Arbain A Saleh, Kapolsektro Palmerah, Jakarta Barat, mengatakan, ada unsur pemerasan yang dilakukan oleh petugas PLN itu. "Sebab, dalam surat yang mereka bawa, disebutkan masih diberi waktu sampai tanggl 27 Januari. Jika tidak dilunasi juga baru diputus, bukan hari itu juga," jelasnya. (Warta Kota/tos)


Untung nya ke 2 petugas PLN yg korup itu tak terluka oleh pedang, klo kaga lain ceritanya. Tahan emosi lah jangan main bacok yach :angel:
Juga Kapolsektro Palmerah cukup bijaksana melihat kasusnya secara detail.
Satu point positif buat Pak Kapolsektro Palmerah.

Apa ada rekan lainnya yg pernah kena peras oknum PLN nakal? Coba berbagi cerita.
Ini artikel baik sekali sebagai informasi, sehingga mereka tak gampang memeras pelanggan.

:cheers:

bakaSHINJI 29th January 2008 09:14

Dulu waktu masih ngontrak bareng temen2, banyak petugas PLN yg menjadi fans kami. Pernah pas petugas PLN datang untuk memutus sambungan listrik datang, dan kebetulan uangnya sudah ada, sang petugas tetep keukeuh gak mau menerima titipan pembayaran listrik. Akhirnya listrik tetap diputus, kami bayar ke loket PLN, dan karena hari sudah siang, petugas PLN baru datang esok harinya.

Makanya jangan nunggak!!!

lantung 29th January 2008 23:06

Quote:

Originally Posted by cuma_liat (Post 985168)
Coba lihat berita ini :

Pedang Bikin Petugas PLN Ngacir


Jumat, 25 Januari 2008 | 21:35 WIB

Bermaksud mencari keuntungan pribadi dengan memeras penunggak rekening listrik, dua pegawai perusahaan rekanan PLN di wilayah Palmerah, Jakarta Barat, malah lari terbirit-birit. Pasalnya, orang yang ditagih bukannya memberi uang, tapi justru menghunus pedang.

Peristiwa yang terjadi ini berawal ketika Abdulah Saleh dan temannya menagih rekening listrik di rumah Rendra (28) pada Rabu (23/1) sore. Rendra yang penjahit, tinggal di rumah kontrakan di Jalan C 1 RT 08 RW 09 Kemanggisan, Jakarta Barat.

Berbekal surat pemberitahuan penunggakan rekening listrik, dua orang itu mendatangi rumah Rendra. Mereka diterima istri Rendra, Elfiah (26). Elfiah kemudian menyusul Rendra yang sedang mengantarkan jahitan.

"Mereka lantas meminta kami untuk melunasi rekening listrik selama tiga bulan sebesar Rp 540.000. Kalau tidak dilunasi saat itu juga, listriknya akan diputus," ujar Rendra di Mapolsektro Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (24/1) siang.

Kepada petugas rekanan PLN itu, Rendra mengatakan tidak tahu-menahu tentang tagihan listrik yang tertunggak itu. "Sebab, saya baru tinggal di sana selama dua bulan. Saya tidak pernah tahu bahwa listriknya masih tertunggak," papar Rendra.

Tapi, katanya, petugas itu tidak mau tahu. Mereka tetap meminta Rendra untuk melunasinya, jika tidak listrik akan diputus saat itu juga. Elfiah, kata Rendra, lantas menemui dua petugas PLN itu untuk meminta waktu melunasi tagihan itu. "Dia juga menyodorkan uang Rp 35.000," tutur Rendra.

Petugas itu, kata Rendra, menolak uang yang diberikan istrinya. "Mereka mengatakan jika diberi Rp 100.000, maka listrik di rumah saya tidak akan diputus," ujar Rendra.

Karena Rendra tak bisa memberikan uang Rp 100.000, petugas itu lantas mengambil peralatan untuk memutus aliran listrik. Sambil menggendong anaknya yang baru berumur tiga bulan, Elfiah berusaha menghalangi dua orang itu. Tapi, ia malah didorong mereka.

Melihat istrinya diperlakukan tidak baik, Rendra meradang, lantas masuk ke dalam rumah dan mengambil sebilah pedang yang dibelinya sebulan lalu. Sambil mencabut pedang dari sarungnya, Rendra menghampiri petugas itu lagi.

Melihat Rendra menenteng pedang, petugas itu pun langsung lari terbirit-birit menyelamatkan diri. Mereka mendatangi Polsektro Palmerah dan melaporkan hal tersebut. Tak lama kemudian, polisi pun menangkap Rendra.

Namun, setelah mendengar cerita Rendra, polisi justru berbalik menanyakan apakah petugas itu membawa surat tugas yang resmi. Sebab, mereka hanya membawa surat pemberitahuan, bukan perintah pencabutan aliran listrik. Arbain A Saleh, Kapolsektro Palmerah, Jakarta Barat, mengatakan, ada unsur pemerasan yang dilakukan oleh petugas PLN itu. "Sebab, dalam surat yang mereka bawa, disebutkan masih diberi waktu sampai tanggl 27 Januari. Jika tidak dilunasi juga baru diputus, bukan hari itu juga," jelasnya. (Warta Kota/tos)


Untung nya ke 2 petugas PLN yg korup itu tak terluka oleh pedang, klo kaga lain ceritanya. Tahan emosi lah jangan main bacok yach :angel:
Juga Kapolsektro Palmerah cukup bijaksana melihat kasusnya secara detail.
Satu point positif buat Pak Kapolsektro Palmerah.

Apa ada rekan lainnya yg pernah kena peras oknum PLN nakal? Coba berbagi cerita.
Ini artikel baik sekali sebagai informasi, sehingga mereka tak gampang memeras pelanggan.

:cheers:

Jika dicermati alur ceritanya, saya berpendapat ini bukan pemerasan tapi kesalahpahaman dan kegagalan komunikasi saja.

Petugas menjalankan tugasnya memutus pelanggan yg menunggak 3 (tiga) bulan, itu sudah benar karena menurut aturan bila menunggak 1 bulan bisa diputus sementara, 3 bulan dibongkar.

Pelanggan merasa tidak punya tunggakan walau pun sudah 2 bulan menempati rumah tsb, logikanya bila org menempati rumah baru, semestinya dia mengecek terlebih dahulu kewajiban2 yg melekat di rumah tsb yg akan menjadi beban dia, seperti listrik, telepon, PAM dsb.

Cerita minta uang 100.000 itu masih bisa dipertanyakan, kalaupun ya itu bisa terjadi krn pelanggan yg berinisiatif terlebih dahulu menawarkan 35.000.
Sebenarnya jika pelanggan memang merasa tidak menunggak, tidak perlu diaberusaha "nyogok" petugas, krn hal tersebut melanggar hukum dan juga merusak mental petugas.

Mungkin yg dapat diambil dari peristiwa ini ialah : Jangan sekali-kali kita memberikan uang atau apapun kepada petugas yg sedang menjalankan tugas baik dari PLN, Telkom, PDAM atau lainnya, krn di samping dapat dikatagorikan suap, hal itu tidak melepaskan kita dari kewajiban kita yg sebenarnya.

dwipa789 30th January 2008 00:12

waduh, ngeri juga yah, tapi yang gw bingung, koq nunggak nya bisa sampe 3 bulan sih, biasanya kan sebulan juga dah dikasih peringatan deh keknya....

cuma_liat 30th January 2008 00:26

Quote:

Originally Posted by Lan Tung (Post 997546)
Jika dicermati alur ceritanya, saya berpendapat ini bukan pemerasan tapi kesalahpahaman dan kegagalan komunikasi saja.

Petugas menjalankan tugasnya memutus pelanggan yg menunggak 3 (tiga) bulan, itu sudah benar karena menurut aturan bila menunggak 1 bulan bisa diputus sementara, 3 bulan dibongkar.

Pelanggan merasa tidak punya tunggakan walau pun sudah 2 bulan menempati rumah tsb, logikanya bila org menempati rumah baru, semestinya dia mengecek terlebih dahulu kewajiban2 yg melekat di rumah tsb yg akan menjadi beban dia, seperti listrik, telepon, PAM dsb.

Cerita minta uang 100.000 itu masih bisa dipertanyakan, kalaupun ya itu bisa terjadi krn pelanggan yg berinisiatif terlebih dahulu menawarkan 35.000.
Sebenarnya jika pelanggan memang merasa tidak menunggak, tidak perlu diaberusaha "nyogok" petugas, krn hal tersebut melanggar hukum dan juga merusak mental petugas.

Mungkin yg dapat diambil dari peristiwa ini ialah : Jangan sekali-kali kita memberikan uang atau apapun kepada petugas yg sedang menjalankan tugas baik dari PLN, Telkom, PDAM atau lainnya, krn di samping dapat dikatagorikan suap, hal itu tidak melepaskan kita dari kewajiban kita yg sebenarnya.

Coba lihat bagian ini :

Namun, setelah mendengar cerita Rendra, polisi justru berbalik menanyakan apakah petugas itu membawa surat tugas yang resmi. Sebab, mereka hanya membawa surat pemberitahuan, bukan perintah pencabutan aliran listrik. Arbain A Saleh, Kapolsektro Palmerah, Jakarta Barat, mengatakan, ada unsur pemerasan yang dilakukan oleh petugas PLN itu. "Sebab, dalam surat yang mereka bawa, disebutkan masih diberi waktu sampai tanggl 27 Januari. Jika tidak dilunasi juga baru diputus, bukan hari itu juga," jelasnya.

Lah masih ada waktu 3 hari sebelum pemutusan, seharusnya petugas itu hanya menyampaikan surat peringatan/pemberitahuan - bukan melakukan pemutusan/pencabutan aliran listrik.
Petugasnya yg over acting.:cheers:

bakaSHINJI 30th January 2008 13:36

Quote:

Originally Posted by cuma_liat (Post 998578)
Lah masih ada waktu 3 hari sebelum pemutusan, seharusnya petugas itu hanya menyampaikan surat peringatan/pemberitahuan - bukan melakukan pemutusan/pencabutan aliran listrik.
Petugasnya yg over acting.:cheers:

Kayaknya aturannya sudah jelas.

Quote:

Originally Posted by Lan Tung (Post 997546)
Petugas menjalankan tugasnya memutus pelanggan yg menunggak 3 (tiga) bulan, itu sudah benar karena menurut aturan bila menunggak 1 bulan bisa diputus sementara, 3 bulan dibongkar.

Kebanyakan yg terjadi di lapangan adalah petugas PLN gak bisa memutus sambungan saat si pelanggan nunggak 1 bulan, biasanya sih gara2 penunggak malu ketahuan nunggak sama tetangganya, makanya berinisiatf nyogok.

DerForumzer 30th January 2008 14:12

pernah terjadi di rumah nenek gua, listriknya nunggak 1 bulan lewat trus sisanya hampir sama dengan cerita di atas cuma bedanya tante gua dipalakin 50ribu trus dibayarin juga :devilish:
nunggak listriknya juga gara2 om gua yang biasanya bayar rekening listrik pas lagi dinas di luar kota agak lama, miskomunikasi jadi lupa bayar, sejarah tagihan sebelum2nya juga ga pernah nunggak

Quote:

Cerita minta uang 100.000 itu masih bisa dipertanyakan, kalaupun ya itu bisa terjadi krn pelanggan yg berinisiatif terlebih dahulu menawarkan 35.000.
Sebenarnya jika pelanggan memang merasa tidak menunggak, tidak perlu diaberusaha "nyogok" petugas, krn hal tersebut melanggar hukum dan juga merusak mental petugas.
sorry bro, ga semua orang tau aturan tersebut, dalam kasus nenek gua, dia ga pernah sekolah, pada saat itu siang hari, yang di rumah cuma ada nenek gua, mereka ga ngerti hal2 begini karena takut dalam tekanan trus ambil diancam oleh petugas PLN, akhirnya nunduk juga

kavalerisemut1 30th January 2008 19:21

Quote:

Originally Posted by bakaSHINJI (Post 988943)
Makanya jangan nunggak!!!

Setuju sama ente! Kalo perlu bayar tagihan otomatis via ATM kayak ane..

lantung 30th January 2008 23:49

Quote:

Originally Posted by kavalerisemut (Post 1009364)
Setuju sama ente! Kalo perlu bayar tagihan otomatis via ATM kayak ane..

:iagree:
lagian yg ditagih itu kan pemakaian sebulan yg lalu, kalo kita beli pulsa HP mampu dan mau dengan pra bayar kenapa bayar listrik yg pasca bayar harus nunggak?

Jebule 31st January 2008 00:29

Kalo sistem pembayaran PLN (pam, gas dll) dengan menggunakan pre-paid/bayar dimuka sesuai rata2 kebutuhan (spt yg dilakukan di apartment), mungkin kasus spt diatas ga bakalan terjadi... ga perlu petugas pengecek meteran, ga perlu bongkar-pasang instalasi.... Cuma susah diterapin kali ya, secara sistem & alat meternya dah baku kyk skrg ini sih ....


All times are GMT +8. The time now is 15:00.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.