Originally Posted by XOXIXUXEXA
(Post 1294138)
Februari 2007
Sepuluh tahun kemudian....
Seorang wanita berambut pendek kemerahan sambil menggendong
anak perempuan berumur sekitar 2 tahunan tergopoh- gopoh
mengetuk pintu sebuah rumah ...di desa Purwokertun.
”mbok..mbok..buka pintu mbok”...air matanya berderai-derai
isak tangisnya tak terbendung lagi.:bigcry:
Muncullah wanita tua berambut tergelung sambil menyeringai bak dalam cerita dongeng anak2
berjudul nenek lampir itu...ih.ih..
”ada apa nduk..kenapa sendirian, mana suamimu..”..tanyanya, giginya tampak kehitaman kebanyakan makan menyan.
”aku terhina, aku terhujat,aku merana” ratapnya.., sambil mengelap
ngingusnya yang meleleh. Jorok deh.
Anak dalam gendongannya berteriak keras ”mak..!! atut..ada wewe ombel !!”,
Dia menjerit-jerit ketakutan, sak kampung kedengaran semua.
Maklum masih keturunan sinden bersuara cempreng.
” aduh Kiran, itu nenekmu. Lorosatun dulunya sinden terkenal di kalangan pejabat merangkap dukun sakti mandraguna, tempat emak menambah ilmu pelet. Mana bisa kita hidup mewah, kalo ga meleti bambangtun yang oon itu ”, cerocos perempuan itu.
”papamu yang asli cakep, muda,...hm..bikin puas emak”..tiba-tiba justru dia teringat sama brondong dan anunya...dan bisiknya ” yang mirip banget sama kamu Kiran”,...sambil tersenyum licik.
Pada selang waktu yang hampir bersamaan
Dibelahan bumi lainnya.....:smoking:
Gue coffee morning bersama beberapa teman yang salah satunya adik Bambangtun. Dengan udara yang rada dingin, sambil ngerumpi tambah hangat suasana...
”Keluarga kami dulunya terfokus dengan kesehatan bapak. Perkembangan masalah mas Bam terlalu cepat,
tahu-tahunya punya anak, dan menggugat cerai. Keluarga perempuan itu jauh dari perkiraan kami, ah..diakan hanya salah satu mainan mas Bam, ..ternyata perempuan itu menuntut terlalu banyak,
dan yang tidak habis pikir keluarganya juga mendukung penuh”, katanya sambil geleng-geleng kepala.
Mas Bam terjebak..., itu pasti bukan anaknya”, katanya lagi sambil mengepulkan asap rokoknya.
Keluarga besar kami tidak mungkin memberi tempat sama perempuan itu, dia penipu, lihatlah”, katanya geram. :devilish:
Ketika disindir keluarga sinden itu menggunakan magic. Dia menjawab 1000 persen sangat yakin. ”
Bayangin ibunya sendiri yang sinden itu dukunnya, bukan lagi dia cari dukun laen”, katanya serius.
Kami terkejut...o..o...
Lalu dia berkata pelan bahwa sebuah pesantren di Jawa timur telah diminta tolong untuk melawan ilmu hitam Keluarga Sinden Lorosatun.
Seru dong Ilmu hitam lawan ilmu putih,..........hm ..siapa ya yang menang?
Cerita Hikayat Keluarga Sinden Lorosatun sepertinya belum berakhir........teman...
:kiss:
|