Ketika Para "Raksasa" Tumbang di Piala Dunia 2018
 

Halo Detikers

Pada 'aneh' ga sih liat Piala Dunia tahun ini? Ya, beberapa negara 'raksasa' yang biasanya terkenal ganas di piala dunia, tahun ini banyak banget yang pada 'melempem', malah tahun ini muncul 'negara-negara baru' yang sepak terjangnya bisa dibilang melebihi ekspetasi. Gue mulai berpikir kalo semakin ke sini, kekuatan sepak bola di negara-negara lain udah mulai merata.

Nah di sini, gue mau ngebahas beberapa negara raksasa yang tumbang di Piala Dunia 2018 Rusia ini:

Italia: Kita mulai dari Negeri Spaghetti, siapa sih yang ga tau negara yang satu ini. Tau ga kenapa tahun ini Italia sampe ga lolos Piala Dunia 2018 Rusia? Ya, tim raksasa ini secara mengejutkan dikalahin sama tim kuda hitam, sebut aja Swedia. Kalo menurut gue kenapa Italia sampe ga lolos karena telatnya regenerasi pemainnya, skuad mereka juga terbilang biasa-biasa aja, ga ada pemain bintangnya. Mungkin juga timnas Italia lebih mementingkan hasil daripada pembinaan pemain muda. Strategi Ventura (yang dulu jadi pelatih Italia) juga bisa disebut salah satu kegagalan Italia berkiprah di Piala Dunia 2018.

https://akcdn.detik.net.id/community...jpg?w=780&q=90

Jerman: Gua juga bingung kenapa mantan juara Piala Dunia 2014 ini bisa-bisanya ga lolos grup gitu. Padahal kalo dilihat, ga ada yang salah sama pemainnya, regenerasi mereka juga bisa dibilang yang paling oke kalo dibandingin sama negara-negara lain, Timnas Jerman juga sering disebut-sebut spesialis turnamen, paling nggak semi final mah bisa lah. Entah kenapa di Piala Dunia tahun ini, 'daya magic' Timnas Jerman hilang begitu aja. Menurut gue sih, mungkin setelah pensiunnya striker mereka Miroslav Klose, belum ada yang bisa gantiin. Emang sih ada striker berpengalaman Mario Gomez, tapi gue rasa belum cukup buat timnas sekelas Jerman. Yang bikin heran lagi, Jerman dikalahin sama Korsel yang di atas kertas 'You Know Lah'. Bertanding tanpa beban, Korsel sukses menghajar Jerman 2-0 tanpa balas, padahal kalo berkaca dari pertandingan Jerman Vs Korsel, mau menang mau kalah Korsel ga bakalan lolos juga. Cuma kayanya karena tanpa beban itu yang bikin Korsel menggila atas Jerman. Cukup membanggakan buat Asia sih :joget02:

https://akcdn.detik.net.id/community...peg?w=780&q=90


Spanyol: Siapa sih yang ga tau kualitas dari negeri Matador ini? Timnas ini bisa dibilang salah satu yang punya skuad lengkap dari belakang sampe depan. Entah apa yang bikin Spanyol kurang greget, mungkin karena dipecatnya Pelatih Julen Lopetegui 2 hari menjelang melawan Portugal, datanglah Fernando Hierro yang dipercaya untuk jadi pelatih Timnas Spanyol. Ya, gue rasa Hierro bingung juga sih, ga ada persiapan sama sekali gitu. Ya jangan salahin Hierro juga kalo ga bisa bawa Spanyol ke 'tempat yang lebih tinggi', dadakan gitu. Gue juga mimisan kalo disuruh ngelatih dadakan gitu :nyengir:

https://akcdn.detik.net.id/community...peg?w=780&q=90

Argentina: Sempet ngerasain Final Piala Dunia 2014, tahun ini Messi dkk serasa 'ompong'. Kayanya semenjak di tinggal kiper utama Sergio Romero karena cedera, Argentina ga punya kiper utama deh. Liat aja saat Caballero ditunjuk jadi kiper, doi melakukan blunder fatal bung! Ya, jelas itu ngejatuhin mental pemain. Kaya lagi becanda gitu deh si Willy Caballero :lipssealed:

https://akcdn.detik.net.id/community...peg?w=780&q=90

Brazil: Timnas dengan pemegang Juara Piala Dunia terbanyak ini harus mengakui kehebatan dari Timnas Belgia. Nah, kalo pertandingan Brazil Vs belgia, yang gue liat sih emang tahun ini timnas belgia lagi 'Canggih-canggihnya'. Punya skuad lengkap dari kiper sampe striker, Timnas Belgia disebut-sebut lagi ada di generasi emas. Apalagi banyak pemain dari belgia yang 'tukang lari', sebut aja Hazard dan De Bruyne, ditambah Lukaku yang bukan cuma tinggi gede doang, speed doi kenceng juga menurut gue. Ya, ga heran kalo Belgia berhasil menundukan 'Sang Juara 5x' itu. Di pertandingan ini Neymar kaya lebih banyak 'berenang' daripada main bolanya.

https://akcdn.detik.net.id/community...peg?w=780&q=90

Dan yang gue denger-denger nih ya, sekarang ini Belgia lagi gencar-gencarnya 'menggodok' pemain muda. Apalagi katanya dari usia dini, pemain Belgia selalu 'dipaksa' untuk memainkan 4-3-3. Kenapa begitu? Katanya sih biar striker-striker muda Belgia udah biasa berhadapan satu lawan satu dengan pemain lawan. Bisa dibilang untuk menguji skill individu gitu lah. TOP :thumbsup1:

https://akcdn.detik.net.id/community...peg?w=780&q=90

yo gw setuju kenapa Italy ga lolos world cup 2018, emang skuad timnasnya biasa-biasa aja, nggak semewah jamannya totti, del piero, pirlo, nesta, zambrotta, dkk. harusnya untuk urusan pembinaan pemain muda, italy lebih gencar lagi

belgia sm perancis sm2 generasi emas nih, tar malem pembuktian antara keduanya

Belgia gak lolos.. Perancis mungkin masih jadi tim gedenya. Epik kalo Kroasia yg menang, atau setidaknya runner up, rekor baru setelah 98

Gue jadi inget AC Milan yang menurut gue ceritanya hampir-hampir sama kaya timnas Italia, dulu juga Milan punya segudang pemain bintang nan berpengalaman. Tapi sayang karena udah pada tua, Milan raad telat regenerasi pemain-pemainnya. Imbasnya liat aja sekarang Milan gimana? :lipssealed:

Untuk pertandingan Prancis vs Belgia semalem, gue rasa Belgia emang cuma kurang beruntung. Percaya ga percaya, yang namanya sepak bola itu ga jauh-jauh dari kata 'keberuntungan'. Kadang pemain-pemain yang mumpuni dan strategi yang mulus belum cukup kalo emang belum dinaungi 'Dewi Fortuna'. Ciegitu.

Tapi gue yakin untuk beberapa tahun ke depan, Timnas Belgia bukan lagi tim kuda hitam. Salut sih gue sama pembinaan pemain mudanya.

Buat Prancis, gue rasa emang layak masuk final, yaiyalah! Liat aja penuh dengan 'Skuad Mahal'. Tapi emang sih tim ini dibangun udah lama, jadi wajar aja kalo pencapaiannya sampe sejauh ini. felicitations pour sa victoire :thumbsup1:

Michel Sablon (yang dulu direktur teknis timnas belgia) punya jasa yang besar dibalik suksesnya bikin generasi emas timnas Belgia, katanya butuh 5 tahun buat menerima cara 'kerja' Sablon di sana. Banyak orang yang menentang Sablon. Ya pantes aja sih, dalam turnamen pemain muda, mereka para pemain muda dilarang untuk tackle lawan. Mau ga mau kan mereka dipaksa gimana caranya mendapatkan bola selain dengan cara keras. Sablon juga melarang turnamen untuk pemain muda menggunakan sistem klasemen, setiap klub juga diwajibkan melakukan penguasaan bola 70%. Sadis ga tuh! Cuma hasilnya bukan maen

Bola mah emang susah ditebak, nggak bisa diukur pake statistik walaupun statistik dibutuhin buat ngukur kualitas lawan tapi kejadian di atas lapangan who knows? Tapi salut sih sama pertahanan Prancis

Kroasia menang :lol:

Fix epik ni piala Dunia..

fix juara baru ini kayanya