telursalmon |
8th November 2017 06:29 |
JK Berharap Prabowo cs Tak Berupaya Hindari Pajak
Kenapa pada saat Tax Amnesty, Prabowo dan sekongkolan Cendana tidak mengikuti peluang untuk pengampunan pajak?
Quote:
JK Berharap Tommy, Mamiek, dan Prabowo Tak Berupaya Hindari Pajak
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait munculnya nama sejumlah tokoh Indonesia dalam " Paradise Papers", kumpulan 13,4 juta dokumen tentang mereka yang secara diam-diam berinvestasi di luar negeri, di tempat yang dinamakan "surga pajak".
Tiga tokoh Indonesia yang namanya masuk dokumen itu adalah dua anak presiden kedua RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek Soeharto); serta Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Jusuf Kalla berpendapat, ada dua hal yang biasanya menjadi alasan bagi seseorang untuk membuat perusahaan di luar negeri.
"Motif pertama, tentu ingin menghindari pajak. Motif kedua, ingin memudahkan bisnis itu mendapat akses ke luar dan ke dalam negeri," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (7/11/2017).
(Baca juga: "Dokumen Surga" Terungkap, Pemerintah Siap Perangi Dana Gelap)
Apabila motif kedua yang menjadi alasan bagi Tommy Soeharto, Mamiek Soeharto, dan Prabowo Subianto untuk menanam investasi di negeri surga pajak, Kalla tak mempermasalahkan.
"Jadi orang bikin itu supaya mendapat kredit dari luar negeri kemudian dipakai di dalam negeri. Itu juga positif, tidak semua negatif. Ada juga positifnya orang itu memakai akses modal dari luar ke dalam," ujar Kalla.
Namun, Kalla mengingatkan jangan sampai alasan untuk menghindari pajak yang menjadi motif. Ia pun mengingatkan tokoh-tokoh Indonesia yang namanya tercantum dalam Paradise Papers atau Dokumen Surga untuk tetap membayar pajak.
"Yang negatifnya, kalau uang disembunyikan di situ untuk tidak membayar pajak, itu negatif," kata Kalla.
"Ya, namanya pengusaha, kan, banyak akalnya, kan. Asalkan tetap bayar pajak," ujarnya.
(Baca juga: Masuk dalam "Dokumen Surga", Prabowo Dibela Fadli Zon)
Terkuaknya Dokumen Surga ini awalnya muncul dalam surat kabar Jerman, Süddeutsche Zeitung, dan kini dikembangkan lagi oleh Konsorsium Jurnalis Investigatif.
|
|