[Kasus Tabrak Lari] Polisi sebut Yang Salah skrg jadi benar, korban terancam pida
 

Jumat 13 Oktober 2017, 06:23 WIB
Pemotor Rusak Mobil Nekat di Bandung, Polisi: Itu Persekusi

Pemotor Rusak Mobil Nekat di Bandung, Polisi: Itu Persekusi Foto: Facebook
Jakarta - Mobil Honda Brio putih yang dikemudikan Aldhia Muhammad Gardesi (20), jadi objek pelampiasan emosi pemotor. Mobilnya dirusak pemotor karena menabrak 5 motor sepanjang Jalan Turangga arah Trans Studio Bandung (TSM) hingga Jalan Asia Afrika.

Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri, Brigjen Pujiyono, menilai tindakan para pemotor merusak mobil Aldhia sebagai persekusi. Hal ini bisa membuat si pemotor yang notabene korban tabrak, terancam jadi pelaku tindak pidana perusakan.

"Iya, itu pidana pengerusakan barang orang. Kasusnya beralih, yang salah jadi benar. Si mobil yang tadinya posisinya dia yang salah karena menyerempet, lalu mobilnya dirusak pemotor, ya jadi pemotornya yang kena pidana pengerusakan," kata Pujiyono saat dihubungi detikcom, Jumat (13/10/2017).

"Kalau motornya diserempet dan rusak kan tadinya masuk perdata karena berhubungan dengan ganti rugi. Kalau sudah pengerusakan, jadi pidana," sambung dia.

Pujiyono berpendapat pemotor yang melakukan pengerusakan mobil Aldhia, dalam rangka mengejar pelaku tabrak lari, semestinya tidak main hakim sendiri.

"Main hakim sendiri kan tidak boleh. Harusnya masyarakat itu menahan diri, nggak apa-apa menahan penabraknya, nggak usah dipukul, nggak usah diapa-apain. 'Mana Pak kunci kontaknya, biar Bapak nggak lari, saya pegang dulu sambil nunggu polisi datang', gitu saja," jelas Pujiyono mencontohkan sikap yang seharusnya dilakukan.

Aksi kejar-kejaran pengemudi Honda Brio dengan massa pemotor direkam dalam format video dan viral di media sosial. Polisi menyebut pengemudi mobil Aldhia Muhammad Gardesi (20) kabur dari kejaran lantaran panik dan takut.

"Dia panik sehingga kabur dan menyerempet motor lain. Kemudian pengemudi dikejar oleh pemotor lain," tutur Kapolrestabes Bandung Kombes Hendro Pandowo saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (12/10).

Dalam video, terlihat penampakan bagian belakang mobil tampak rusak dan lecet. Kaca depan mobil juga retak akibat amuk pemoto

Ya memang begitu..

Si mobil salah.. dihakimi jadi impas
Si motor salah.. dilaporkan.. proses

Tabrak dan kaburnya tidak diproses ?

Harusmya berlaku juga buat copet, begal, rampok setelah dipukuli sedikit lalu dilepas tidak usah diproses ya :blushing:

Kan dibilang perdata, karena ga ada korban

Maling saat dipukuli kalau ada yang mau ngebebasin sah2 aja, emang ada.. palingan digebukin sampai mati

Kalau habis digebukin diserahkan polisi itu pelaporan lain lagi

Nah dalam kasus ini, kalau korban tertabrak mau membuat laporan berikutnya pasti akan diproses juga

Kalau tidak mau yang nabrak kabur, ya jangan main pukul. Jadinya pada takut untuk turun dan bertanggungjawab.

Masalahnya pengemudi mobil langsung kabur setelah nabrak.
Tidak ada itikad untuk berhenti dan bertanggung jawab.
Kalau tidak ada yang menghentikan, ya lepas begitu saja.
Kalau pengemudi bertanggung jawab, warga pun tidak akan ikut campur.

mobil saya pernah disrempet motor sampai baret panjang, setelah kejar kejaran saya berhasil menghentikan motor denngan memalang mobil di depan dia, ribut. Eh sama Satpam daerah situ malah suruh damai aja, lagi ngomelin satpan malah sama satpam lain pemotor itu disuruh kabur...

masih berbekas...

memang mobil selalu salah di Indonesia ini, entah yang nabrak atau yang ditabrak melangar lalu lintas, entah pejalan kaki nyebrang di lampu hijau atau sembarangan menyebrang kaga lihat jalan, pokonya mobil atau kendaraan yg lebih besar selalu salah, makanya kaga bisa tertib di indonesia..

motor melawan arah, nerobos lampu merah, jalan diterotoar, dll
karena bila kecelakaan pasti yang disalahkan mobil atau yang lainnya.. jadi buat apa hati2 dan menurut aturan..? itulah hukum di indonesia yang sebenarnya justru tidak berhukum...alias hukum rimba...:devilish1:

beda ama di Luar sono, nabrak mati juga bisa bebas asalkan bukti bukan karena kesengejaan kita atu karena yg ditabrak berbuat pelangaran lalu lintas dulu...

Kan sudah kelihatan nomor polisi nya , tinggal dilaporin saja.

Berbaik sangka saja;
mungkin polisinya lelah dengan semua yg ada;
jangankan masalah masyarakat sebagai orang lain, wong masalah pribadi ajah mereka galau...

sehingga, bisa khilaf menentukan siapa yg akan di ajukan ke pengadilan; atau mungkin kejar tayang biar bisa naik pangkat, pokoke asal ada kasus yg di bawa ke pengadilan.