DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Medan (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=122)
-   -   Hati-hati Dengan Dokter Medan Terutama Rs.gleni Internasional !!! (http://forum.detik.com/showthread.php?t=104205)

azka 1st June 2009 20:33

Hati-hati Dengan Dokter Medan Terutama Rs.gleni Internasional !!!
 
Dapat dari milis motherandbabyclub

HATI-HATI DENGAN DOKTER MEDAN TERUTAMA RS.GLENI INTERNASIONAL !!!
>
>
>
> Hati2 dengan dokter dimedan & pelayanan dirs.gleni internasional
>
> Kejadian ini menimpa anak perempuan saya yg berumur 2 tahun 3 bulan.
>
> Tanggal 12-04-2009 anak saya muntah2 dan lemas, kami bawa ke RS. Gleni.
> Kami minta dr.johannus wibisono.spa untuk periksa. Katanya anak saya
> kurang cairan & mungkin ada infeksi pencernaan, jadi harus diinfus.
> Disamping itu kami selaku orang tua diminta untuk segera selesaikan
> administrasinya dulu baru bisa berobat. Benar-benar bingung dan kesal…
> Tapi apa boleh buat segera kami selesaikan administrasi-nya agar anak
> kami segera dapat dirawat.
>
> Sebelum diinfus anak saya masih bisa sadar dan juga masih bisa meminta
> tolong ama kami. “Papa, tolong…” karena kebetulan saat itu yang berada
> paling dekat adalah papanya. Dan saat itu juga dia bilang gak mau
> dokter (mungkin juga dia mempunyai firasat). Setelah anak saya diinfus
> gak berselang berapa menit, anak saya kejang & terus berangsur tak
> sadarkan diri. Kami pun bertanya kepada perawat disana kok dia kejang
> dan nampaknya tertidur? Kata perawat biar dia istirahat saja dan kejang
> itu gejala biasa… (kebetulan dokter telah meninggalkan ruangan dengan
> meminta perawat untuk mengambil sample darah). Tapi tak lama dia kejang
> lagi sampai matanya belalakan dan mulut-nya mulai menggigit, buru-buru
> tangan saya dimasukkan agar tidak tergigit lidah-nya, kesusahan
> bernafas. Tetapi suster2 diruangan diam saja, sampai mertua saya
> berteriak baru dilakukan tindakan memompa secara manual. Karena tidak
> bisa maka akan dipasang alat, tetapi suster disana tidak bisa membuka
> alatnya, sampai suami saya yang membantu membuka.
>
> Bagaimana kinerja kerja & profesionalisme petugas medis dirs.gleni yang
> terkenal & termahal dikota medan ??? Mengapa anak saya menjadi koma
> setelah diinfus??? Karena anak saya koma, maka dimasukkan ke ruang ICU.
>
>
>
> Sebelum dibawa ke ruang ICU, anak saya dianjurkan untuk diambil sample
> darah dan dict scan kepala-nya, tapi untuk ct scan pun kita menunggu
> lama sekali (waktu ditanya ke perawat katanya masih ada pasien yang
> lagi ct-scan, padahal sebenarnya menunggu petugas-nya yang gak
> ditempat), padahal anak saya keadaan sudah kritis.
>
> Karena anak saya masuk keruang icu, dr.johannus meminta dr.chairul yoel
> untuk mengecek anak saya. Tgl 13/04/2009 dilakukan rontgen paru2 anak
> saya. Oleh dr.chairul yoel dikatakan hasilnya bagus, tetapi ada
> kesalahan pemasangan selang katanya akan dilakukan perbaikan. Ternyata
> selama 8 hari anak saya dirawat dirs.gleni sama sekali tidak dilakukan
> perbaikan pemasangan selang, yang menyebabkan 1 paru2 anak saya tidak
> berfungsi, dimana paru2 tersebut penuh dengan sekret, susu basi yang
> tidak dibersihkan.(yang akhirnya dilakukan perbaikan oleh dokter
> disingapura) Dimana tanggung jawab seorang dokter spesialis anak yang
> terkenal dikota medan???
>
>
>
> Kami pun meminta dokter syaraf untuk mengecek anak saya dan karena
> dimedan yang terkenal adalah dr.tonam sps maka kami pun meminta ia
> datang. Tapi apa kata dr.johannus, dengan gaya arogan ia marah dengan
> kami ia tidak mau campur tangan lagi dengan urusan ini & meminta kami
> melihat prosedur. Seharusnya seorang dokter memilih menyelamatkan nyawa
> bukan melalui prosedur yang bertele2 dan mengikuti gengsinya.
> Seharusnya seorang dokter bisa bekerja sama dengan dokter yang lebih
> berkepentingan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
>
>
>
> Dari hasil ct scan diketahui anak saya mempunyai tumor disebelah otak
> kanan yg cukup besar. Kami pun berkonsultasi dengan dr.tonam sps &
> dr.govar spbs. Dan kata semua dokter2 tersebut anak saya tidak bisa
> ditolong lagi.
>
>
>
> Tgl 14/4 2009 kami berencana untuk membawa anak saya kesingapura dan
> semua telah disiapkan termasuk pesawat yang khusus untuk membawa
> pasien koma. Dari pihak dokter singapura sudah ok. Tgl 15/4 2009
> paginya singapura dibilang tidak jadi karena anak saya belum stabil.
> Dan yang memberi resume ke dokter singapura adalah dr.tonam sps. Apa
> yang ditulis dalam resume itu???? Karena dari keterangan suster (kami
> bertanya kesuster) anak saya keadaan stabil, layak terbang dan yang
> kami carter adalah pesawat khusus. Detak jantung anak saya pada tgl
> 14/4 102 dan pada tgl 15/4 82, memang menurun diangka 82 tapi ternyata
> angka 82 itu adalah normal (itu baru kami ketahui pada tgl 19/4,dari
> seorang teman yg pernah mengalami koma & dibawa kesingapura). Jadi,
> mengapa anak kami ditahan?????? Apakah karena gengsi tidak bisa
> menyembuhkan anak saya atau karena uang? Karena ternyata dari kabar
> yang saya dengar kalo seorang pasien diopname dirs.gleni dan apabila
> akan dibawa keluar pasti dibilang tidak stabil, ditahan dengan
> bermacam-macam alasan. Apakah seorang pasien itu dianggap pohon
> uang,jadi ditahan. Dimana kode etik seorang dokter yang telah diminta
> sumpahnya????
>
>
>
> Tgl 15/4 anak saya dilakukan MRI untuk melihat secara jelas tumor
> otaknya,dan pelaksanaan MRI memakan waktu hampir 2 jam lebih????
>
>
>
> Tgl 18/4 kami meminta dr.iskandar japardy spbs untuk melihat anak kami
> (rekomendasi dari dokter singapura), katanya dilihat dari perkembangan
> anak saya tumor otaknya jinak dan dapat dilakukan operasi dimedan,gak
> perlu sampe keluar negeri,operasi cuma makan waktu 2 jam katanya. Dan
> yang melakukan operasi dr.govar dan kalau diminta ia pun mau membantu.
> Jadi kami diminta diskusi apakah mau dilakukan operasi. Tetapi apa yang
> dikatakan dr.iskandar japardy spbs kepada dokter singapura? Katanya
> anak saya kena kanker,gak bisa ditolong lagi. jadi,apa maksud
> perkataannya kepada kami ia bisa operasi,tapi yang dikatakannya ke
> dokter singapura dibilang tidak bisa lagi?????
>
> Sorenya anak kami dilakukan tes EEG, padahal menurut teman kami yg
> sebelumnya pernah koma, seharusnya dari awal tes tersebut telah
> dilakukan. Jadi bisa tau langsung apakah otak anak saya masih berfungsi
> atau tidak. Dan pada saat anak kami dilakukan tes EEG petugasnya
> mungkin tidak bisa, hal ini diketahui dari teman saya yg masuk keruang
> icu untuk melihat ibunya yang kebetulan disebelah kamar anak saya.
> Katanya petugas angkat hp dan keluar bicara, padahal saat peralatan
> belum dijalankan kami yang sebelumnya diruang icu memakai hp diusir
> katanya radiasi, tapi kenapa petugas memakai hp dan menurut si teman
> saat melakukan tes EEG disingapura petugas sama sekali tidak boleh
> keluar. Dan kami menunggu pelaksanaan tes ini selama lebih kurang 1
> jam, sedang disingapura cuma ½ jam saja.
>
>
>
> Tgl 19/4 karena kami sudah tidak tahan lagi, maka kami memaksa untuk
> membawa anak kami kesingapura. Kami mencari dokter lain dari singapura,
> dan katanya pesawat yang membawa anak saya menjamin tidak akan terjadi
> masalah karena pesawat sudah seperti ruang icu.(kata dokter medan tidak
> bisa dibawa terbang???)
>
>

liucongyu 2nd June 2009 00:26

kayaknya dokter sekarang memang beda dengan jaman dulu, gua juga ada pengalaman buruk dengan dokter yang berkaitan dengan almarhum mama saya

azka 2nd June 2009 11:17

Sambungan

Dan ternyata benar, anak saya sampai dengan selamat disingapura
> (padahal saat terbang detak jantung anak saya 76), dan begitu sampai
> dirs.mount Elizabeth , anak saya lagsung ditangani (tidak bicara
> prosedur,langsung melakukan penyelamatan dulu). Dari sana kami baru
> tahu begitu parahnya pelayanan dirs.gleni yang katanya terbaik dikota
> medan . Paru2 anak saya 1 dibuat rusak oleh dokter medan , tapi dokter
> singapura bisa menanganinya. Dan memang benar tgl 20/4 pagi2 sekali
> dokter anak singapura sudah memberitahu kepada kami bahwa paru2 anak
> saya sudah baik,tinggal masalah tumor diotaknya. Kemudian suster yang
> membersihkan anak saya sangat terkejut melihat hidung anak saya kotor,
> tidak pernah dibersihkan, penuh dengan susu basi (waktu dirs.gleni anak
> saya minum susu melalui selang dihidung). Paru2 anak saya penuh dengan
> sekret yang jarang disedot oleh suster dimedan (dan memang benar selama
> dipesawat anak saya sering disedot sekretnya oleh dokter singapura yang
> memang datang dengan pesawat khusus).
>
>
>
> Tgl 21/4 dilakukan ct scan ulang disingapura yang hanya memakan waktu
> lebih kurang 15 menit. Dan diketahui anak saya terlambat ditolong
> (bukan tidak bisa ditolong lagi). Seandainya pada tanggal 15/4 kami
> bisa sampai disingapura mungkin anak saya masih bisa tertolong. Tanggal
> 24/4 anak saya berpulang kepada Tuhan.
>
> Berarti, anak saya selama dirs.gleni kondisi stabil, karena anak saya
> mampu bertahan selama 5 hari disingapura. Mengapa dikatakan tidak
> stabil, tidak bisa diterbangkan???
>
>
>
> Pelayanan suster dimedan sangat parah. Pernah 1 kali kami memaksa masuk
> keruang icu untuk melihat anak saya, ternyata anak saya mukanya sudah
> pucat kurang oksigen, karena selang oksigen lepas.. Dan suster2 disana
> tidak tahu, rupanya mereka ada pergantian shift dan pergantian shift
> dilakukan sambil bercanda, sampai2 anak saya selang oksigen lepas pun
> tidak tahu.
>
> Kalau seandainya dokter dimedan tidak bisa menangani anak saya,
> seharusnya dari awal diberitahu (ada pasien yang menjalani bedah otak
> dipenang yang memberitahu bahwa dimedan tidak ada dokter yang bisa
> menangani bedah otak jadi kalau bisa dibawa keluar aja).
>
>
>
> Kami tidak pernah menyesali yang telah terjadi, tapi ini merupakan
> suatu pengalaman & pembelajaran bahwa dokter di Indonesia (waktu
> disingapura ada pasien dari Jakarta & Kendari berbagi cerita, katanya
> dokter mereka sudah angkat tangan tapi tetap tidak memberi izin keluar,
> akhirnya mereka memaksa untuk terbang) khususnya dimedan mungkin tidak
> melihat nyawa seseorang, yang dilihat hanya gengsi dan uang saja.
> Bayangkan saja dokter2 yang kami pakai adalah dokter yang terkenal
> dimedan, tapi tidak memegang kode etik seorang dokter yang tugas
> utamanya menyelamatkan pasien, tapi malah menahan2 seorang pasien yang
> akan berobat keluar negeri.

Sugianto 4th June 2009 23:45

dr. Johannus Wibisono, spa.
 
Sangat prihatin dengan kejadian yang menimpa Ibu.

Saya ingin juga menginfokan pengalaman kami dengan dr. Johannus.
Pada tahun 2006, bayi laki2 kami waktu itu menangis terus dan di popoknya ada terlihat warna kemerahan.
Sesudah didiagnosa, disarankan oleh dokter utk sunat karena psimosis (ujung kulit kulup sempit, sehingga kemungkinan air seni tersisa dan mengakibatkan infeksi). Sesudah disunat, beberapa hari kemudian, terlihat lagi darah di popoknya. Sesuai dengan hasil diagnosa (reflux kidney) dokter Johannus, kami pergi ke penang utk test lab, karena di medan belum bisa melakukan test reflux kidney (ketika kencing, air dari kantung kencing kembali masuk ke ginjal).
Hasilnya positif, dan akhirnya anak kami harus mengkonsumsi antibiotik dosis rendah setiap hari utk mencegah infeksi pada ginjal. 7 bulan kemudian, kami kembali ke penang, dari tes lab, reflux telah sembuh total. Kami bersyukur pada Tuhan utk kesembuhan ini.
Saya tidak tahu apa yang bakal terjadi kalau waktu itu dr. Johannus tidak mendiagnosa kidney reflux. Mungkin anak saya harus mengalami kerusakan ginjal! Kami sekeluarga sangat berterima kasih atas kejelian diagnosa dokter Johannus.

Juga, saya pernah membawa teman saya dari Padang, yang anaknya (2.5 thn) mengalami masalah dengan *****. Sesudah diperiksa, ternyata ada lubang kecil di pangkal ***** dan lubang di ujung malah tertutup, sehingga air seni keluar dari lubang tsb bukan dari ujung *****. Anak tersebut sudah diperiksa oleh berbagai dokter di kota Padang, dan bahkan ibunya pun tidak tahu. Saya sangat salut dengan ketelitian dokter Johannus.

Kejadian terakhir adalah minggu kemarin, anak sulung saya suspect kawasaki disease. Sesudah diagnosa, kami berdiskusi. Dokter menyarankan kami utk melakukan tes darah. Sesudah hasil tes darah diperiksa, dokter menyarankan eco pada jantung anak pada Ahli Jantung Anak, dr. Moh. Ali. Kondisi jantung normal. Meski demikan kami diberikan resep aspirin. Pada hari infeksi ke 7, dokter Johannus Wibisono, dengan rendah hati mengakui bahwa beliau tidak bisa memastikan penyakit anak saya dan beliau juga mengatakan hatinya tidak tenang karena belum bisa memastikan sakit anak saya, meski simptonnya mengarah ke kawasaki disease dan menyarankan kami ke Kuala Lumpur atau Penang utk mendapatkan second opinion dan treatment yang diperlukan dari dokter lain. Kami pun berangkat ke Penang, dan dari hasil eco di sana, dinyatakan tidak ada kerusakan pada jantungnya. Sekarang, anak sulung kami telah sehat seperti sedia kalanya. Saya percaya penanganan dokter telah dipakai Tuhan utk menyelamatkan anak sulung kami.

Menurut pengalaman kami, dr. Johannus Wibisono adalah seorang dokter yang baik. Beliau bekerja dengan sistematis dan berdasarkan fakta logis. Beliau juga selalu menyempatkan diri utk membaca, dari berbagai literatur, sehingga selalu update. Memang komunikasi sepertinya bukan keahlian utamanya, tapi integritas dan ketelitiannya, tidak perlu disangsikan.

Mengenai kasus ibu, saya ikut prihatin. Tapi, diagnosa dokter kan berdasarkan hasil lab dari rumah sakit? Itu harus dijadikan referensi pertama utk membaca keadaan anak Ibu. Kalau seperti yang Ibu tulis, maka Rs. Glenilah menurut saya, yang memegang tampuk tanggung jawab atas kejadian yang menimpa anak Ibu.
Tapi, ketika anak muntah2 dan lemas, di rumah sakit mana pun, pasti akan diberikan infus dahulu. Mengenai anak jatuh koma, harus diselidiki dulu penyebabnya. Harap dilihat secara objektif.
Dan juga, saya tidak melihat adanya kebohongan yang dilakukan dr. Johannus. Tapi, saya rasa Ibu perlu mendatangi dr. Iskandar dan dr. tonam sps. Mereka yang menurut cerita Ibu yang melakukan kebohongan sehingga menyebabkan hilangnya kesempatan mempertahankan nyawa anak Ibu. Juga mengenai prosedur, saya rasa itu karena keterikatan kerja profesional dr. Johannus dengan pihak rumah sakit, sehingga dokter memastikan prosedur telah ditempuh. Dan juga, bila benar tenaga ahli di MRI/CT SCAN juga perawat di gleni seperti yang Ibu katakan, gawat sekali?
Sebagai informasi, sering sekali ketika kami berobat, dr. Johannus tidak mau mengutip biaya berobat sama sekali. Jadi agak sulit saya terima, kalau Ibu mengatakan seakan-akan dokter Johannus bersekongkol utk mengeruk uang sebanyak-banyaknya dari Ibu. Menurut saya, hal demikian tidak pernah terlintas dalam benak beliau.

Mudah-mudahan, cerita saya tidak menyakiti hati Ibu yang telah kehilangan anak Ibu. Tidak ada yang dapat menggantikan duka hati Ibu. Tapi, saya percaya, dokter Johannus juga bersedih hati. Saya juga menyatakan duka cita yang sedalam-dalamnya.

Dan juga, mudah-mudahan cerita saya, tidak disalah tafsirkan. Sama seperti cerita pertama, saya juga hanya menceritakan pengalaman saya dan keluarga dengan dr. Johannus Wibisono, spa.

jstsu 5th June 2009 10:35

hati2 curhat atau forward sekalipun di dunia maya!!

ntar masuk penjara :smoking:

the-ranjero 5th June 2009 16:01

klo ini blum bisa dituntut...soalnya scorenya masih 1:1 alias 1 sama......blum ada pemenangnya.... :D

Pucca_Lee 7th June 2009 08:45

Saya turut bersedih atas kejadian yang menimpa ibu...yang sabar ya bu mungkin ini udh kehendak dan cobaan dari Tuhan.Tapi saya yakin Tuhan tidak akan menguji umatnya di luar dari kemampuan umatnya.Semoga stelah kejadian ini ibu sekeluarga akan mendapat berkah yang berlimpah ruah.Amin....

is5 7th June 2009 21:16

Quote:

Originally Posted by the-ranjero (Post 8088912)
klo ini blum bisa dituntut...soalnya scorenya masih 1:1 alias 1 sama......blum ada pemenangnya.... :D

yup, mmg skornya ms 1-1. tp kl d musim kampanye skrg cocoknya mmg hal beginian di-blow up aja.. pasti smua rmh skt kt g berani mcm2..
g tau yah tar kl uda lwt pemilu gmn..

turut prihatin jg ama ibu yg anaknya tdk tertolong stlh sampe d singapura..
makanya gmn pemerintah mau menyarankan warganya tidak berobat k luar negeri kl begini ceritanya..

vivian_tanujaya 13th June 2009 09:44

Ibu, kami ikut berduka cita atas berpulangnya putri ibu. Kami memahami perasaan kehilangan orang yang kita sayangi.

sekedar ingin berbagi.. sebelumnya, kakak saya juga kehilangan anaknya di rs gleni. Prosesnya sangat cepat dan tidak kami sadari.

Dua hari sebelumnya kandungan kakak saya dinyatakan baik – baik saja. Ternyata dua hari kemudian kakak saya mengalami pendarahan dan anak dalam kandungannya yang sudah delapan bulan akhirnya keguguran dan lahir tidak lebih dari 20 menit kemudian sang bayi meninggal dunia.

Awal kami sekeluarga sangat sakit hati dan menuduh dokter nya tidak siaga dan kurang ahli dalam penanganannya. kami sempat berfikir untuk menggugat dokter nya. namun ada saudara dan kawan menyarankan kami untuk ketemu dulu dengan dokter dan rs.

pihak rs dan dokter ternyata sangat terbuka menerima keluhan kami. setelah kami pelajari ternyata kami harus menerima kenyataan bahwa dari awal kandungan kakak saya yang tidak pernah menceritakan dan mengungkapkan keluhan atau kendala di saat mengandung. Kakak kami ternyata mengalami pre-eklampsia.

Sungguh kami sekeluarga sangat menyesali sikap dan kelakuan kami. rs gleni telah berusaha semaksimal mereka untuk menolong kakak dan demikian juga sang bayi.

kami tau pada saat kakak kami kehilangan banyak darah dan PMI tidak ada stok karyawan rs gleni pun mendonorkan darah mereka. syukurlah, kakak kami tertolong. Demikian juga bayinya saat baru lahir, dokter anak telah berusaha seoptimal nya sama2 perawat menolong calon ponakan kami. Namun, telah apadaya akhirnya bayi akhirnya meninggal juga.

Kami sekeluarga sekarang berhubungan baik dengan dokter-dokter tersebut. Karena pada akhirnya kami menyadari karena kurangnya pengetahuan kami sebagai orang umum, informasi dari dokter tidak semuanya dapat kami mengerti dan kurangnya komunikasi akhirnya banyak langkah – langkah pencegahan tidak kami lakukan.

bagaimanapun kita juga harus banyak belajar dan cari tahu masalah kesehatan. kalau merasa tidak dilayani dengan baik sebaiknya rekan-rekan sampaikan komplain, karena saya yakin tidak ada dokter atau rumah sakit yg berniat mencelakai pasiennya. Sebaiknya kita lebih komunikatif dan waspada dalam penjagaan kesehatan diri kita dan keluarga kita. Dokter dan Rumah Sakit hanya dapat membantu untuk mencegah dan menyembuhkan, tapi tidak dapat mengembalikan waktu yang telah berlalu.

salam..

BeDe 15th June 2009 18:24

DOKTER JUGA MANUSIA......(SEURIUS MODE ON):singer::singer::singer:

lare_grage 17th June 2009 09:53

Saya sendiri mungkin orang yang terkena MALL PRAKTEK dari dokter...

apabila di diagnosa penyakit berat sebaiknya minta pendapat dokter yang berbeda...min 3 dokter klo bisa..

tidak semua dokter pinter atau baik dan tidak semua dokter itu jahat..dokter yang menengani MALL PRAKTEK SAYA sudah meninggal dan skg saya di tangani dokter yang baik, ga matere, pinter, lulusan luar negeri...

Inget semakin mewah Rumah sakit, hati2 kita jadi bahan ujicoba obat2an yang supermahal dan alat2 yang baru mrk pelajari...
:roses:

mins 19th June 2009 10:17

nice info !
saya juga harus pandai2 jaga kesehatan... soalnya kalo semua orang sehat dokter bakalan gak laku lagi deh.. RS bakalan sepi seperti kuburan

ikan_teri 4th August 2009 17:59

masalah ini bukannya sudah berlalu?
kerabat saya kebetulan bekerja di gleni. setau saya, memang dari awal masuk, anak ini sudah tidak dapat ditolong lg. pihak gleni juga sudah memberikan toleransi atas jam besuk keluarga pasien yg sangat sering, yang sebenarnya mengganggu pasien ICU yg lain, krn mereka butuh istirahat. dan dokter serta perawat terus memberikan dukungan dan support untuk kesembuhan anak tsb. saya juga yakin bahwa dokter Johannes sudah melakukan prosedur yg benar. hanya saja keluarga dan kerabat sepertinya tidak bisa terima anak ini ( anak ini cantik, lucu dan menggemaskan) akan meninggal dunia.

kl masalah perawat yg tidak serius, saya yakin bahwa itu hanya perspektif kerabat pasien yg kesal. krn yg saya tahu. bahwa perawat ICU bukan perawat2 sembarangan, dan yg terbaik serta paling sigap. Perawat juga butuh senyum untuk mengendurkan otot2 wajah yg serius. saya yakin mereka juga tidak akan mengurangi profesionalitas mereka krn seulas senyum.

sebenarnya diketahui bahwa keluarga kandung sang anak tidak mau mempermasalahkan hal ini. tp kerabat ( bibi,tante,paman etc etc) yg justru menginginkan hal ini diperkarakan. dan pihak gleni sendiri sudah mempersiapkan diri untuk masalah ini.

*just info*

Karo-Karo 4th August 2009 20:35

hati2 lo jadi kasus ibu prita yang ke dua :bingung:

He_Bai 4th August 2009 22:38

satu lagi kejelekan Rs bertaraf tinggi...
ini smua kembali ke kita yg harus bisa jaga kesehatan, dan jgn tergantung
sama keputusan dokter terus...

Quote:

Originally Posted by ikan_teri (Post 8663615)
masalah ini bukannya sudah berlalu?
kerabat saya kebetulan bekerja di gleni. setau saya, memang dari awal masuk, anak ini sudah tidak dapat ditolong lg. pihak gleni juga sudah memberikan toleransi atas jam besuk keluarga pasien yg sangat sering, yang sebenarnya mengganggu pasien ICU yg lain, krn mereka butuh istirahat. dan dokter serta perawat terus memberikan dukungan dan support untuk kesembuhan anak tsb. saya juga yakin bahwa dokter Johannes sudah melakukan prosedur yg benar. hanya saja keluarga dan kerabat sepertinya tidak bisa terima anak ini ( anak ini cantik, lucu dan menggemaskan) akan meninggal dunia.

kl masalah perawat yg tidak serius, saya yakin bahwa itu hanya perspektif kerabat pasien yg kesal. krn yg saya tahu. bahwa perawat ICU bukan perawat2 sembarangan, dan yg terbaik serta paling sigap. Perawat juga butuh senyum untuk mengendurkan otot2 wajah yg serius. saya yakin mereka juga tidak akan mengurangi profesionalitas mereka krn seulas senyum.

sebenarnya diketahui bahwa keluarga kandung sang anak tidak mau mempermasalahkan hal ini. tp kerabat ( bibi,tante,paman etc etc) yg justru menginginkan hal ini diperkarakan. dan pihak gleni sendiri sudah mempersiapkan diri untuk masalah ini.

*just info*

kata sapa bro klo anak itu ga bisa ditolong lagi? kan ditulis disitu klo pihak rs di singapura menyayangkan keterlambatan
pihak keluarga membawa si anak ke rs tsb,seandainya tgl 15 bisa dibawa mungkin anak itu slamat,tapi nyatanya pas mo
dibawa keluarga pada tanggal 14 malah dihalangi pihak rs di medan tsb... jadi bisa dibilang itu disengaja...
coba baca lagi...disitu ditulis pihak singapura menolak karena anak tsb kondisinya belum stabil. Tapi dari keterangan suster rs tsb
si anak dlm keadaan stabil dan layak terbang ,jadi ada perbedaan pendapat,dan rs di singapura kan cuma tau kondisi si anak
dari resume dokter...apalagi pesawat yg akan ditumpangi juga khusus. Terus ada pendapat yg simpang siur...
pada tanggal 18 dikatakan oleh dokter iskandar tumor si anak tsb adalah tumor jinak,bisa di operasi,tapi yg dikatakan dokter
tsb ke rs di singapura penyakitnya kanker? nyambung ga sih?

deliana.waoma 3rd January 2014 09:57

Quote:

Originally Posted by BeDe (Post 8194579)
DOKTER JUGA MANUSIA......(SEURIUS MODE ON):singer::singer::singer:

Pasien juga manusia pak :kewl-pics:
Ibaratnya Dokter itu kaki tangan Tuhan di dunia untuk seorang pasien..
Masih banyak kok kejadian2 spt itu, jd buat para dokter di Indonesia jangan mengandalkan gelar semata dan keuntungan mendapatkan uang, tapi jadiLah dokter yang profesional dan mengutamakan hati nurani sesama umat manusia :)

saranapoker 25th January 2014 23:27

:thumbsdown1:

ranistorsia 10th February 2014 16:45

Kaos AC Milan Couple

IDR: Rp 80.000
Kode: STRCP-139
Desain: Elegan & Ceria
Category: Baju Pria, Baju Wanita, Couple.
Tags: baju pasangan murah, Couple.
HP : 085643023485, BBM: 74F923CC

http://www.storsia.com/product/ac-milan-couple

msmelaniee 19th July 2014 05:05

kalo perawat2 icu nya sigap kok bs gatau selang oksigenny lepas..ckck gak msuk akal bgt pmbelaannya. Rsny doank gede, skill dktr2ny seiprit~ yg ngebela sodara2 c pihak gleni psti.~

sigitfry 16th July 2015 23:03

hati2 nnti malah di laporin si ts

cheppyiesjulian 20th April 2016 21:44

ada apa tidak hospital atau dokter, perawat di Indonesia yg QUICK RESPON dlm hal melayani, mendiagnosa atau mengobati? Kita memang menyadari segala kesehatan dan umur itu dri Tuhan. Tpi kesan pertama itu loh biar kita puas mendapat layanan. Kalau skrg ini sdhlah tidak Puas, Pasien meninggal, Bayar administrasi lagi...

cheppyiesjulian 20th April 2016 21:48

Dimana ya dokter gigi di Medan yg bisa spesialist bedah mulut? Mau cabut gigi tpi posisi gigi hrs di operasi gusi nya

bak-kim 29th March 2017 08:04

PESAN PENTING
 
hati hati lah dengan dr.johannus wibisono.spa buat pengalaman. buat anak kok dicoba coba.

bak-kim 29th March 2017 08:16

PESAN PENTING
 
pesan buat pengelola rs tsb, itu para suster susternya diaturlah jgn tidak bertanggung jawab. itu rumah sakit, bukan kedai kopi untuk tempat berkumpul dan bercanda bercanda ria sambil ngegosip.

dr.johannus wibisono.spa, kalau tidak sanggup mengobati, jangan menahan pasien hanya untuk menggais uang si pasien tsb.

xiuwen2627 7th April 2017 03:56

******** emang dokter sekarang banyak yang udah lupa ama sumpah dokter....

violetwriters 26th June 2017 11:36

Sy turut berduka atas apa yg menimpa putri ibu. Memang begitulah dokter di Ind. Makanya tidak salah kalo sy lebih memilih berobat ke Singapore. 1 thn skali sy check up ke Singapore dan tidak pernah sekalipun berobat di Ind😆

gilangbayu78 5th July 2017 15:32

bikin kesel:marah01:

lebahmilifera 7th July 2017 14:27

turut berbela sungkawa.

apalagi kalau RS/dr tahu kita dicover asuransi atau perusahaan...bisa2 dijadikan atm, tindakan medis yg tdk perlu jadi diadakan..(pengalaman dan pengamatan pribadi, juga pengamatan ke suami teman saat sakit sampai meninggal dunia)

yuniindarti76 15th September 2017 03:39

qoutenya lucu-lucu

nataliahutabarat16 6th October 2017 14:30

yang sabar ya bu, semoga keluarga yang di tinggalkan bisa kuat dan tabah

outo_update 15th December 2017 22:13

yang sabar ya bu https://imgu.info/e/52/icon.gif

manilagame 13th January 2018 18:40

Dokter Indo rata-rata mah gitu... untuk dapat gelar dokter mau habisin berapa tahun... untuk dapat praktek di 1 RS di targetin juga omset untuk RS tersebut

kapten_selingkuh 14th January 2018 19:52

sudah jadi rahasia umum :senyummanis::senyummanis: https://imgu.info/e/54/icon.gif

desopian 13th August 2018 03:34

makasih infonya ya gan

banneds1 24th February 2019 21:29

wuiiihh,..keren banget info seputar Kota Medannya
thanks banget ya sobat detikers

airjordan1 1st March 2019 13:20

Infonya keren banget ts salam kenal ya

hampa.terasa 21st April 2019 15:59

keren banget nih infonya
thanks ya bray

dimanakamu 10th July 2019 14:04

thanks infomya nih gam
bermanfaat sekali ini

bawang.merah1 13th August 2019 13:04

mantaps gan thanks banget infonya
salam kenal

rudi.wowor 4th November 2019 19:37

thanks banget infonya ya gan


All times are GMT +8. The time now is 15:10.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.