Analisa: Jin & manusia diciptakan untuk menyembah Tuhan
Thread ini berawal dr pertanyaan saya yg :
Antara ... Quote:
Quote:
-------------------------------------------------- Dan mungkin krn tdk ingin saling menyalahkan sesama saudara seagama, maka katanya kedua2 pernyataan itu benar -------------------------------------------------- Akhirnya saya jawab dgn #314 yg intinya : Yg menganggap kedua pernyataan itu benar, krn telah terjadi KOMPROMI antara nalar & dalil KS, dan silahkan tanya arti ayat itu kepada org yg blom pernah dengar sama sekali ttg ayat itu
Spoiler
--------------------------------------------- Kemudian dijawab dgn perumpamaan oleh Silver (cek post ke-2) ****** edit ************** Ini, ijin membahas agama dr umat yg bersangkutan, tanpa nanti gw dicap anti agama tertentu :D #185 dan di #187 |
Ini adalah jawaban perumpamaan silvr :
Quote:
Tapi bagaimana kalau kebutuhan akan "Perasaan dibutuhkan oleh pasangannya" meningkat ke skala yg lebih besar? Si cowok menginginkan itu dari semua wanita yang ada di dunia. Shg kemudian dia berusaha mengawini semua wanita di dunia. Apakah ini masih wajar? Lalu bagaimana kalau si cowok masih berasa "kurang" terpenuhi rasa "dibutuhkannya" itu, lalu sengaja berhubungan 'dewasa' terus, supaya bisa memperoleh anak sebanyak2nya, dengan harapan anak2nya ini punya "rasa ketergantungan" sehingga "Perasaan dibutuhkan oleh pasangannya" si cowok bisa terpuaskan Dan bila si cowok masih blom puas, maka skalanya bisa terus diperbesar hingga yg paling ultimate, si cowok mengharapkan itu dari semua mahluk yg hidup di seluruh alam semesta nah masih wajarkah hal itu? Titik beratnya ada di SKALA "merasa dibutuhkan" ya gan ---------------------------------------- Sekedar tambahan: Membaca tentang kisah Iblis yg dijatuhkan hukuman krn tidak mau MENURUTI perintah Allah utk bersujud pada Nabi Adam. Pertanyaan saya: Kenapa Tuhan tidak mengampuni dosa si Iblis? Toh itu dosa dia yg pertama kali kepada tuhan, dr yg sebelumnya YG PALING TAAT. Dan cuma krn ngga mau menghormati Adam, bukan mis karena menganggap dirinya Tuhan Atau setelah dihukum sekian lama, lalu dosanya dimaafkan, krn sudah menjalankan masa hukuman Lah kalau kita sebagai manusia saja disuruh untuk memaafkan org lain, kenapa Tuhan tidak melakukan apa yg dia ajarkan thd Iblis/Lucifer ? :noidea: Siapa tahu aja, kalo Tuhan memaafkan Iblis/Lucifer, maka kebencian Iblis/Lucifer akan musnah, dan dia akan berhenti "menggoda" manusia :nyengir: |
Quote:
jiga nu elehan wae |
Kalau Tuhan yang dipercaya adalah Tuhan yang Maha segalanya, maka tidak perlu disembah oleh manusia, karena:
1. Tuhan tidak butuh apapun lagi 2. Tuhan menciptakan manusia dengan "free Will" 3. Tuhan membiarkan dunia berjalan apa adanya Itu alasan yang bisa Budi pikirkan saat ini, mungkin akan ada perubahan pemikiran untuk menambah atau merubah alasan tersebut di masa depan, tergantung pada pencerahan yang akan didapatkan dari diskusi ini Salam |
Quote:
Jadi begini, kalau kamua mau tau sesuatu kebenaran yang paling sebenarnya tentang isi hati seseorang tsb, maka tanyakanlah langsung ke orangnya.. Kalau kamu mau tau isi hati Tuhan yang sesungguhnya ya jangan tanyakan itu pada manusia. Opini SB seperti itu, opini aku bisa berbeda lagi.. dan opini member-member lain disini bisa beragam dan berbeda-beda lagi pula.. Lalu mana kelak jawaban yang paling sebenarnya? Well, kita semua bukan Tuhan kan.. jadi kita hanya bisa menebak, menerka, menafsirkan, mencoba memahami guide lines / KS.. Matahari itu warnanya putih, bukan kuning. Maksud aku, itu sbg contoh bahwa dalam hidup ini: hal-hal yang dari luar terlihat seperti itu, diyakini seperti itu, dan mayoritas orang taunya faktanya seperti itu, kadang-kadang yang sebetulnya bukan begitu. Jangan mudah mencap sesuatu sebagai fakta, apalagi kalau itu hanya hasil persepsi subyektif individual semata. Quote:
Lagian katanya Tao Ming Tse di film Meteor Garden, "heh kalo semua bisa selesai dan cukup dengan maaf maka buat apa ada kantor polisi?????" :D |
Hahaha
Jawaban mod Freya sngt lugas Lsg menohok ulu hati Sakitnya tuh disini Disini..disini Xixixi |
Quote:
Kesimpulannya: menurut sis, jawaban dr SB itu NGGA TEPAT kan? Nah artinya dari pihak Islam silahkan masukan penafsiran baru supaya dalil yg dibawa duto bisa diterima akal sehat @Suzumu: Ayo dong masukin jawaban ente, jangan cuma jadi "penggembira" aja :D Quote:
2. Pemberian hukuman sah2 aja, makanya gw tulis : "Atau setelah dihukum sekian lama, lalu dosanya dimaafkan, krn sudah menjalankan masa hukuman" Hingga saat ini, kira2 udh ribuan tahun (mungkin lebih) hukuman yg diberikan Tuhan kepada Iblis/Lucifer, Apa ini MASIH BELUM CUKUP? Tidakkah kita dianjurkan untuk SALING MEMAAFKAN? :noidea: Dan pada akhir zaman di masing2 agama, akan ada perang antara pasukan Tuhan vs Iblis/Lucifer dkk, ini berarti hingga saat itu masih belum DIBUKAKAN PINTU MAAF kan :D |
Quote:
|
Ane koreksi TS kagak ada dalam dalil KS umat Islam mengatakan :
Diciptkan Jin dan Manusia untuk "menyembah" yang benar adalah : "Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku" (QS. Adz-Dzariyat : 56) menyembah dan beribadah memang sekilas sama, namun secara maknawi "menyembah" lebih sempit dibanding "beribadah" yang maknanya lbh luas... ngunu wae untuk sementara |
Quote:
Quote:
Kalau dalam dunianya manusia sih tergantung level pelanggarannya.. Ada hukuman yang berjangka waktu dan ada hukuman permanen.. Contoh: hukuman mati. Sekalipun si keluarga korban misalnya sudah memaafkan kejahatan di pelaku, akan tetapi proses hukum terus berjalan.. Dan jika konsekuensi dari pelanggaran tsb adalah hukuman mati maka konsekuensi pelanggaran tsb bersifat permanent kan? Man of HIS word? Hmmm, mungkin juga kan konsekuensi yang ditanggung iblis itu adalah karena Tuhan memegang perkataanNya? Maksud aku, mungkin sudah dibilang kan kalau melakukan A maka konsekuensinya B.. Tapi masih dilakukan juga A.. ya maka Tuhan harus menepati kata-kataNya memberikan konsekuensi B. |
All times are GMT +8. The time now is 14:55. |
Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.