sun_cream |
28th April 2017 10:29 |
Beredar Surat Izin Demo di Puncak Menjadikan Masyarakat Resah
Beberapa hari terakhir ini, ramai grup WA membagikan surat izin dari sebuah ormas (GMPB). Perihal isinya adalah pemberitahuan kegiatan aksi damai yang akan digelar pada hari Kamis hingga Sabtu (27-29 April 2017).
Berikut ini surat yang beredar itu,
TS yang kebetulan punya teman bertempat tinggal sekitar lokasi, belum mendapatkan informasi resmi mengenai surat izin tersebut.
Berbeda pula dengan celotehan pengguna WA yang tergabung dalam grup otomotif, menurutnya adalah upaya untuk menghalang-halangi masyarakat berlibur di puncak setelah ada kejadian tabrakan minggu kemarin.
Benar atau tidak, surat izin itu telah membuat resah sebagian masyarakat. Baik yang berada di wilayah aksi damai dan juga warga luar kota.
Dilansir dari situs indopos, Polisi bakal membubarkan aksi demo damai di puncak saat long weekend jika beneran terjadi.
Quote:
Polisi Bakal Bubarkan Aksi Demo di Puncak saat Long Weekend
INDOPOS.CO.ID - Rencana Polda Jawa Barat menerapkan sistem buka tutup di Jalan Raya Puncak mendapat reaksi dari dari warga Bogor.
Warga yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Puncak Bogor (GMPB) pun berencana bakal menggelar aksi demo.
Rencananya aksi yang menuntut untuk menghentikan penerapan sistem buka-tutup itu akan digelar selama empat hari berturut-turut mulai Kamis (27/4) sampai Sabtu (29/4).
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus mengatakan bahwa panitia demo sudah mengirimi surat izin kepada kepolisian setempat untuk menggelar aksi tersebut. Hanya saja, polisi sejauh ini belum menerbitkan surat izin balasan.
"Sampai saat ini belum ada. Kami masih menganalisis soal tuntutannya dan perizinannya itu," kata Yusri saat dihubungi JPNN.com, Kamis (27/4).
Yusri juga mengomentari perihal surat dari Polres Kabupaten Bogor yang sudah menerbitkan perizinan untuk GMPB berdemo. Menurutnya, surat itu adalah hoaks.
Di media sosial, kata Yusri, polisi pun menemukan adanya pihak yang ingin menggoreng isu ini. Yaitu dinyatakan bahwa aksi akan melibatkan massa 20 ribu orang dengan agenda memadati jalan selama empat hari dari lokasi tabrakan maut yaitu turunan Selarong sampai Jalan Raya Puncak.
"Itu tidak benar semuanya," tegas Yusri.
Dalam aksi demo, kata Yusri, mereka menuntut polisi agar menghentikan sistem buka-tutup di Jalan Raya Puncak. Menurutnya, tuntutan ini tidak masuk akal.
"Sekarang ini kan kami lakukan buka-tutup hanya Sabtu-Minggu dan sifatnya situasional saja. Nah sekarang kalau itu tidak kami lakukan, Sabtu-Minggu itu pasti macet total di situ," kata Yusri.
Lebih lanjut kata Yusri, pihaknya akan terus memantau pergerakan aksi ini. Jika nantinya panitia tetap melaksanakan demo dan dianggap mengganggu lalu litas, Yusri mengaku, pihaknya akan membubarpaksakan massa.
"Apalagi ini kan long weekend. Kalau mereka mengganggu dan menghambat lalu lintas, kami ga kasih izin. Kalau tidak ada izin, ya bubar," pungkas dia. (Mg4/jpnn)
|
Menurut detikers bagaimana?
|