AS Senang Dapat Pesanan 8 Pesawat Tempur dari Indonesia
 

Jumat, 10/02/2012 12:53 WIB
AS Senang Dapat Pesanan 8 Pesawat Tempur dari Indonesia
Ramdhania El Hida - detikFinance
Jakarta - Pemerintah AS mengaku baru menerima pesanan pembelian 8 helikopter tempur. Namun rencana pembelian helikopter tempur masih dalam tahap awal.

Demikian disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scott Marciel di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (10/2/2012).

"Kami baru menerima request. Jadi itu masih dalam tahap awal," ujar Scott.

Scott menyatakan pihaknya sangat senang pemerintah Indonesia menyukai produk asal negeri Paman Sam tersebut. "Kami senang Indonesia tertarik Amerika Serikat produk. Kami transfer teknologi," jelasnya.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia berencana untuk membeli sejumlah pesawat tempur jenis Apache dari AS. Hal itu dilakukan untuk menambah kekuatan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Kalau tidak salah sebanyak delapan unit," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Menurut dia, pengadaan delapan unit pesawat tempur jenis Apache itu bukan karena ditawarkan begitu saja oleh pihak Amerika kepada pemerintah Indonesia. Rencana pembelian pesawat sejumlah itu dilakukan sesuai dengan kebutuhan Indonesia. "Mereka tidak menawarkan, kita yang mencari," ujar Sjafrie.

Namun, ia menambahkan, hingga kini belum ada deal antara pemerintah Indonesia dengan AS ihwal pembelian pesawat tempur tersebut. Sejauh ini, yang sudah disepakati adalah pembelian pesawat tempur jenis F16 dari Amerika Serikat. "Kita semua tahu yang F16 sudah deal," katanya.
(nia/dnl)

kok belinya apache sih, yah klo dari sisi prioritas lumayan drpd beli leopard, tapi kok nggak belajar dr pengalaman masa lalu, bhw US pasti mengkaitkan penjualan senjatanya dg politik. rawan diembargo suku cadangnya. lha apa nggak nnt apache itu dipakai hny utk menakut2 rakyat. hrsnya beli hokum saja yg sdh ada air to air missile, so bs fight lawan obyek terbang musuh scr lbh baik

Suku cadang mudah
 

--- Apache sudah jelas diakui ketangguhannya dan sudah mengalami berbagai penugasan tempur. Biarpun memang ada resiko di-embargo, tetapi Russia ditengarai menaikkan harga suku cadang produk mereka setelah terjadinya pembelian: cek: http://www.strategypage.com/htmw/htl.../20110501.aspx

Belum lagi, kualitas maintenance sering menjadi kendala terhadap produk Russia: http://www.strategypage.com/dls/arti...10-21-2010.asp

Bahkan, Jenderal Russia saja meragukan kemampuan persenjataan produksi mereka: http://www.defence.pk/forums/chinese...sian-arms.html

atau

http://en.rian.ru/mlitary_news/20110315/163016351.html

Lagipula, soal embargo, biasanya suku cadang produk bikinan AS (karena terstandardisasi) biasanya memiliki kesamaan dengan suku cadang produk Blok Barat dari mesin sejenis (Agusta Westland--UK--Apache memiliki bentuk dan sistem yang sama dengan Boeing Apache--USA).

Soal efektivitas? Apache sangat berpengalaman. Cek: http://en.wikipedia.org/wiki/AgustaWestland_Apache

wah, beda ya dgn TNI-AD sebagai user yg tau kebutuhannya...

bagi TNI-AD MBT leopard 2 itu prioritas sangat penting, mereka tau banget kalo ngandelin AMX yg juga MBT (mini battle tank) pasti bakal jadi bubur kalo perang lawan MBT musuh ...

mbt musuh mana?
ngangkutnya lewat mana?

apa ada ancaman dari armored musuh dibanding dari laut atau udara?

mbt musuh cukup dgn aTGM udah gak bisa jalan tuh

AD jgn manja terus...AL dan AU lebih penting skrng

sebenernya dari prioritas utama TNI

1. Pengadaan Su-30 MK2, F-16C/D, EMB-314, A/T-50
2. Pengadaan kapal selam dan kapal Frigate SIGMA
3. Pengadaan kekuatan pemukul darat (Leopard 2 dan Apache)
4. Pengadaan pesawat pendukung TNI AU dan AL (CN-235 MPA, CN-295 AEW&C, C-130H

SBY harus menghamba pada USA kalau tidak Posisinya labiel seperti Soeharto, Habibie dan Megawati serta Markos.

Gw liat di Kick Andy, laporan Tim Expedisi Pertamina Asia-Eropa, mengikuti jejak marcopolo. Ketika sampai di makam Imam Bukhari, juru kunci makam cerita, waktu dulunya sblm dibangun. Sukarno lah yg pertama kali "menemukan" makam tsb. Dia "minta" kpd Nikita Kruschev, (Pemimpin Uni Soviet, saat itu) utk memperbaiki makam tsb agar menjadi tempat yg layak utk diziarahi. Sukarno "mengancam" kalo Si Nikita gak bisa, maka makamnya akan di bawa ke Indonesia. Sampai akhirnya Nikita Kruschev mau memperbaiki makam tsb, dan Sukarno memberikan "sedikit" bantuan utk proyek tsb.... Andai pemimpin kita....

Alasan menghindari embargo menjadikan Indonesia beli alutsista dari banyak supplier, akan tetapi apakah sudah dipikirkan masalah logistik Dan maintenance nya? Jangan sampai malah menjadi boomerang.

sampe kapan ya harus terus2an beli peralatan tempur dari luar? :sweatdrop:




gw baru tau ni bang, kalo makam imam bukhari ada di soviet :good: