DetikForum

DetikForum (http://forum.detik.com/index.php)
-   Hukum (http://forum.detik.com/forumdisplay.php?f=50)
-   -   Apakah transaksi uang elektronik kendaraan online diatur oleh Lembaga terverifikasi? (http://forum.detik.com/showthread.php?t=1573065)

maskiko 7th August 2017 09:50

Apakah transaksi uang elektronik kendaraan online diatur oleh Lembaga terverifikasi?
 
Apakah transaksi uang elektronik taksi online seperti Gr*bPay,G*Pay harus diatur oleh Lembaga terverifikasi?
:lipssealed:

https://cdn0-a.production.liputan6.s...79-teksong.png


Malam ini saya mendapat pengalaman baru yaitu sharing dengan beberapa pengemudi taksi online yang menceritakan beberapa permasalahan terkait insentif mereka yang yang terkadang beramasalah. Insentif yang mereka dapatkan yang dikonversi oleh pihak manajemen taksi online dalam bentuk uang elektronik (contohnya Gr*bPay atau G*Pay) terkadang dipotong 'sepihak' oleh pihak manajemen dengan alasan adanya pelanggaran yang telah tertulis dan disepakati sebelumnya.

Permasalahan yang timbul adalah ketika pihak pengemudi ternyata tidak merasa melakukan pelanggaran yang dimaksud. Ketika pengemudi melakukan ppembelaan atau mencoba untuk menjelaskan apa yang terjadi, pihak manajemen terlihat menutup mata atas segala alasan yang diungkapkan. Contoh kasus yang terjadi adalah pemotongan denda sebagai akibat tidak adanya performa yang baik dalam pelayanan taksi online selama dua minggu. Pengemudi menceritakan bahwa tidak ada keterangan penilaian akumulasi selama dua minggu yang dapat menjadi acuan dalam menjaga performansi mereka. Kerika mereka menanyakan ke CS alasan pemotongan tersebut, petugas hanya menyatakan bahwa performanya jelek di kisaran 40%-80%. tetapi dari petugasa tidak dapat memeberikan informasi angka yang pasti (misal ternyata pengemudi performanya ada di 78%) dan juga tidak ada informasi penilaian akumulasi tersebut yang dapat di aplikasinya. Proses prosentasenya pun perhitungannya tidak dapat diverifikasi oleh pengemudi karena tidak disebutkan formulasi dan angka yang jelas sehingga prosentase nya keluar.

Kasus lainnya adalah pemutusan sepihak. jika pengemudi diputus kerjasamananya, maka saldo yang ada di dalam uang elektronik akan tidak bisa diambil. Ini berarti ada penghalangan hak seseorang terkait uang elektronik miliknya untuk diambil atau digunakan, padahal uang tersebut sudah didapatkan, otmatis telah menjadi hak pengemudi, pada saat dia belum terkena suspensi. Atas alasan akun nya disuspend maka keseluruhan saldo tidak dapat diambil. Pertanyaannya adalah, saldo tersebutt jadi milik siapa? dan apakah hal tersebut bukan merupakan pelanggaran terhadap hak seseorang?
:shocked1:

https://sgimage.detik.net.id/communi..._169.jpg?w=620

Dari permasalahan di atas penilaian awal pengemudi tersebut adalah tindakan arogansi pengelola dalam pemotongan atau penghalangan untuk mengambil, tanpa memberikan penilaian dan penjelasan yang detil. Menarik pertanyaan mereka kepada saya yang menanyakan apakah hal ini melanggar hukum atau tidak?
Dari saya pribadi melihat pangkal permasalahan ini adalah pengelolaan transaksi uang elektronik yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan bukan bank belum diatur, diawasi dan dipayungi oleh lembaga terverifikasi (mungkin dalam hal ini adalah OJK, CMIIW). hal ini menyebabkan aksi 'otoriter' dari pihak pengelola uang elektronik tersebut yang mengakibatkan adanya potensi kerugian pengguna uang tersebut. dan akhirnya konsumen dirugikan karena terbentur aturan sepihak yang dikeluarkan oleh perusahaan.
:shocked1:

Beberapa media belum mengangkat hal ini, namun anda dapat cari menggunakan google terkait pembahasan keluh kesah driver di forum online yang lain. Disini saya hanya ingin mencari tahu sejauh apa perlindungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap para pengemudi kendaraan online tersebut.

Bagaiamana pendapat teman-teman?
:oooh..:

travel-umroh 7th August 2017 11:15

Nyimak dulu ah

yogurt_addict 7th August 2017 11:31

Oowh.. Gimana ya.. Eke kurang ngerti juga kalo bahas fintech.. Secara kayak bonus2an buat driver gitu kan awalnya cuma buat ngeboost jumlah peminat pas awal.. Pasti lama2 bakal dikurangi dikit2.. Buat penumpang pun sama.. Awalnya promo banyak bgt, lama2 berkurang.. Itu udah biasa terjadi di mana2.. Apalagi startup yg emang butuh pendanaan di awal.. Kudu pinter2 naikin traffic dengan cara kasih promo/bonus tsb, kalau mau dilirik investor.. Kalau mau naik dari series a ke series b dan seterusnya.. Kalo udah naik tingkat funding, ya promo/bonusnya dikit2 bakal diturunin.. sebagai driver juga gak boleh bergantung pada bonusan itu.. Kalau mau dapet penghasilan lebih banyak ya narik lebih giat, jangan cuma narik sampe tutup poin aja, biar dapet bonusnya..

No offense ya buat driver

yogurt_addict 7th August 2017 11:36

Kalau masalah pemotongan atau penalti, gatau dah.. Kalau pengen gak dapat penalti, ya performa nya kudu dikejar.. Kalau gak mau dirating 2 atau 3 ama penumpang, ya jangan melanggar lampu merah or naik2 ke trotoar..

Kalo masalah akun disuspend terus duitnya gak bisa diambil, pihak perusahaan nya harusnya kasih kebijakan bisa ambil duitnya dengan syarat dana yg didapat bukan hasil kecurangan.. Balik lagi ke driver, akunnya kena suspend karena apa?

anzfreak 7th August 2017 11:51

kalo menurut gw karena legalitas, uu dan masih banyak hal mengenai ojek online ini yang masih ngambang. batas2 untuk penentuan macam2 juga belum ada, makanya susah buat nyari tau batas yg jelas dalam peraturannya

yogurt_addict 7th August 2017 11:52

https://dailysocial.id/post/pojk-fin...-surat-edaran/

http://www.ojk.go.id/id/berita-dan-k...t-Fintech.aspx

Sementara ini ojk masih memberi ijin buat startup berbasis pinjam-simpan duit

maskiko 7th August 2017 11:57

Quote:

Originally Posted by yogurt_addict (Post 36147972)
Oowh.. Gimana ya.. Eke kurang ngerti juga kalo bahas fintech.. Secara kayak bonus2an buat driver gitu kan awalnya cuma buat ngeboost jumlah peminat pas awal.. Pasti lama2 bakal dikurangi dikit2.. Buat penumpang pun sama.. Awalnya promo banyak bgt, lama2 berkurang.. Itu udah biasa terjadi di mana2.. Apalagi startup yg emang butuh pendanaan di awal.. Kudu pinter2 naikin traffic dengan cara kasih promo/bonus tsb, kalau mau dilirik investor.. Kalau mau naik dari series a ke series b dan seterusnya.. Kalo udah naik tingkat funding, ya promo/bonusnya dikit2 bakal diturunin.. sebagai driver juga gak boleh bergantung pada bonusan itu.. Kalau mau dapet penghasilan lebih banyak ya narik lebih giat, jangan cuma narik sampe tutup poin aja, biar dapet bonusnya..

No offense ya buat driver

kalau dari segi bisnis itu emang common terjadi. dan itu merupakan strategi yang tidak melanggar aturan si CMIIW. Permasalahan yang lebih kompleks adalah kalau ada silang pendapat terkait masalah uang elektronik tersebut

Quote:

Originally Posted by yogurt_addict (Post 36147994)
Kalau masalah pemotongan atau penalti, gatau dah.. Kalau pengen gak dapat penalti, ya performa nya kudu dikejar.. Kalau gak mau dirating 2 atau 3 ama penumpang, ya jangan melanggar lampu merah or naik2 ke trotoar..

Kalo masalah akun disuspend terus duitnya gak bisa diambil, pihak perusahaan nya harusnya kasih kebijakan bisa ambil duitnya dengan syarat dana yg didapat bukan hasil kecurangan.. Balik lagi ke driver, akunnya kena suspend karena apa?

nah ini contoh yang bagus,
kalau misalnya ada pemotongan penalty atau ada suspend tetapi pihak driver tidak merasa melakukan pelanggaran tersebut atau performanya dia anggap baik.

misalnya pengemudi dijanjikan tidak akan kena pinalti 500rb jika bisa menjaga performa di atas prosentase 60% dalam sepekan. Si pengemudi sudah melakukan hal tersebut dan ketika dia melihat prosentase terakhir yang dia dapat adalah 62%. tetapi sewaktu dia pulang, dan dia cek lagi ternyata dia hanya di angka 58% untuk sepekan. jadi si pengemudi terkena penalty sebesar 500rb yang dipotong dari saldo dompet elektroniknya.

pengemudi tersebut heran kenapa performanya turun dan itu dijadikan dasar pemotongan sepihak dari pihak perusahaan.

Bagaimana si pengemudi bisa memperjuangkan hak uang elektronik dia? karena yang saya lihat si belum ada penjembatan antara pengguna dompet elektonik dan penyedia layanan dompet elektronik. sehingga ketika ada dispute, pengguna dompet akan kemungkinan besar yang dirugikan karena pengelola mempunyai kekuatan yang lebih terkait data dompet elektronik tersebut.

kasus yang berkebalikan juga mungkin terjadi jika si driver melakukan kecurangan, namun karena indikasinya kecurangan maka pengelola akan lebih mudah karena hanya cukup menonaktifkan akun si pengemudi yang nakal

orange.juice 7th August 2017 12:19

sudah saatnya pemerintah memberi pengawasan dan aturan yang jelas mengenai ojol ini. Biar hal -hal yang bisa menjadi celah diminimalisir.

well, kmren juga kebetulan ada temen yang selama ini jadi ojol, terus beberapa hari kemarin dia di suspend permanen. Begitu dia complain dan nanya alesannya, CS nya ga mo bilang. Dan dia kena pinalti 600rb, which is kalo duit dia ada sejuta yang bisa diambil cuma 400 rb .

Ga paham juga kontrak kerja nya sendiri gimana, ga tau apakah ada pasal mengenai suspend dan pinalty ini.

karena seperti g*car sangat berbasis pada customer satisfaction. jadi kalo ada penumpang turun terus banting pintu dengan kenceng , pada saat diingetin maka dia ga bakal kasi bintang ( star ) dan bakal nulis klo driver telah berlaku kasar , yang berakibat account driver akan di suspend. apakah itu fair? jelas enggak :geleng:

pendekarasa 7th August 2017 12:39

bener bangett kata atas ane

yogurt_addict 7th August 2017 12:49

Quote:

Originally Posted by maskiko (Post 36148115)
kalau dari segi bisnis itu emang common terjadi. dan itu merupakan strategi yang tidak melanggar aturan si CMIIW. Permasalahan yang lebih kompleks adalah kalau ada silang pendapat terkait masalah uang elektronik tersebut



nah ini contoh yang bagus,
kalau misalnya ada pemotongan penalty atau ada suspend tetapi pihak driver tidak merasa melakukan pelanggaran tersebut atau performanya dia anggap baik.

misalnya pengemudi dijanjikan tidak akan kena pinalti 500rb jika bisa menjaga performa di atas prosentase 60% dalam sepekan. Si pengemudi sudah melakukan hal tersebut dan ketika dia melihat prosentase terakhir yang dia dapat adalah 62%. tetapi sewaktu dia pulang, dan dia cek lagi ternyata dia hanya di angka 58% untuk sepekan. jadi si pengemudi terkena penalty sebesar 500rb yang dipotong dari saldo dompet elektroniknya.

pengemudi tersebut heran kenapa performanya turun dan itu dijadikan dasar pemotongan sepihak dari pihak perusahaan.

Bagaimana si pengemudi bisa memperjuangkan hak uang elektronik dia? karena yang saya lihat si belum ada penjembatan antara pengguna dompet elektonik dan penyedia layanan dompet elektronik. sehingga ketika ada dispute, pengguna dompet akan kemungkinan besar yang dirugikan karena pengelola mempunyai kekuatan yang lebih terkait data dompet elektronik tersebut.

kasus yang berkebalikan juga mungkin terjadi jika si driver melakukan kecurangan, namun karena indikasinya kecurangan maka pengelola akan lebih mudah karena hanya cukup menonaktifkan akun si pengemudi yang nakal

Eke gak tau ya ojk itu menangani apa aja.. Apakah gopay/grab/uber credit dll (termasuk saldo tokopedia, bukalapak, dsb) harus diawasi ama ojk atau enggak..

Di luar pembahasan soal ojk itu, harusnya emang harus ada regulasi yg jelas soal performa/bonus buat driver ini..

Pas awal daftar dapet kontrak kerja/perjanjian gak? Apakah aturannya udah tercantum di situ atau enggak.. Kalau belum adaya kudu diadain supaya gak merugikan driver..

Performa itu tergantung (banget?) ama rating dari penumpang kan? Maybe ini yg jadi masalah kenapa performa gak bisa ditunjukkan detailnya.. Karena kalau sampe driver tau penumpang mana yg kasih rating jelek, bisa bahaya tuh penumpangnya..

Kalau masalah performa yg awalnya udah lebih dari target tapi tiba2 turun, ya gimana caranya driver kudu dapat performa yg gak cuma melebihi (sedikit) target tapi harus jauh di atas itu.. Misal biasanya dapet 62% dari target 60% tapi selalu jatuh ke angka 58%, ya kudu ngejar sampai 70-75% biar kalo ada turunnya dikit, gak sampai di bawah target..

Hubungan perusahaan ama driver ini kan seperti employer-employee, yg mempekerjakan dan dipekerjakan.. Berarti yg menggaji driver kan perusahaan.. jelas yg lebih punya kuasa atas pergerakan uang ya perusahaannya..

Solusi dari saya, buat driver, kejar performa/target setinggi-tingginya, perbaiki kualitas pelayanan ke pelanggan, jangan bergantung ama "enaknya" bonus yg didapat dari perusahaan karena itu bukan untuk selamanya.

Buat perusahaan, usahakan ada transparansi soal pendapatan driver yg gak merugikan keamanan penumpang.

Buat penumpang, jangan pelit2 kalo kasih rating. Udah minta dianterin makanan ke gedung yg parkirnya bayar (2-3rb mayan kan), kudu naik ke lantai 4, udah gak kasih tip, kasih bintang cuma 3.. Jangan menghambat rejeki orang, niscaya rejeki kita akan lancar


All times are GMT +8. The time now is 14:42.


Powered by vBulletin
Copyright © 2000 - 2006, Jelsoft Enterprises Ltd.